Anda di halaman 1dari 5

Case 4: Healthy nurse

Working at NICU 38 years old 2 healthy children : normal pregnancies 9 weeks gestation: Fever,coughing,sick leave 1 weeks Bloodsample collected to pregnancy tests Toxo : negative 14 weeks gestation: Amniocentesis or Down syndrom : negative Still not well,tired,coughing. Child in departement CMV infected. Bloodsample: CMV IgG positive CMV IgM positive Retest stored sample 9 g.w: CMV IgG and IgM positive Retest Amniotic fluid: PCR negative After long discussion patient wants to disrupt pregnancy. Medical abortion

PEMBAHASAN KASUS

Identitas pasien Nama: Ny.X Jenis kelamin : Wanita Umur : 38 Tahun Alamat : Pekerjaan : Suster Rumah sakit di bagian ICU Status : menikah Status obstetri : G3P2

Masalah pasien
-

Pada 9 minggu kehamilan : demam,batuk dan uji toxo : negatif Pada 14 minggu kehamilan : masih tidak membaik,lelah,batuk,ada anak di departemen terinfeksi CMV. Pemeriksaan darah di dapatkan : CMV IgM positif Test ulang dengan sampel yg d simpan : CMV IgG dan IgM positif

Test ulang cairan amnion : PCR negatif

Cytomegalovirus Cytomegalovirus merupakan virus DNA dari golongan herpesviridae seperti : Herpes simplex virus tipe 1 dan 2, Varicella-Zoster, Eipstein Barr virus. Karakteristik virus dari golongan ini adalah kemampuannya untuk beradaptasi di dalam tubuh manusia sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan masa latent atau dormant. Virus ini merupakan penyebab utama infeksi kongenital, dan diperkirakan 0,2-2,2 % janin yang terinfeksi intrauterin dapat fatal bagi janin dan bila bertahan hidup dapat terjadi retardasi mental, buta atau tuli.

Penyebaran infeksi cytomegalovirus ditularkan melalui cairan tubuh seperti ludah, darah, ASI, urine, semen dan lain-lain. Golongan sosial ekonomi rendah lebih rentan terkena infeksi. Rumah sakit juga merupakan tempat penularan virus ini, terutama unit dialisis, perawatan neonatal dan ruang anak. Penularan melalui hubungan seksual juga dapat terjadi melalui cairan semen ataupun lendir endoserviks.

Transmisi ke janin mencapai 40 % pada infeksi primer dan lebih jarang pada infeksi

rekuren. Kekebalan yang terjadi akibat infeksi cytomegalovirus ternyata tidak cukup untuk melindungi kemungkinan terjadinyainfeksi cytomegalovirus kongenital ulang. Meskipun jarang, cytomegalovirus kongenital tetap dapat terulang pada ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan cytomegalovirus kongenital pada kehamilan terdahulu. Penularan dapat terjadi setiap saat dalam kehamilan tetapi semakin muda umur kehamilan semakin berat gejala pada janinnya. Tes Serologi
-

Tes serologis mungkin terjadi peningkatan IgM yang mencapai kadar puncak 3 6 bulan pasca infeksi dan bertahan sampai 1 2 tahun kemudian. IgG meningkat secara cepat dan bertahan seumur hidup.

Masalah dari interpretasi tes serologi adalah :


1. Kenaikan IgM yang membutuhkan waktu lama menyulitkan penentuan saat infeksi

yang tepat 2. Angka negatif palsu yang mencapai 20% 3. Adanya IgG tidak menyingkirkan kemungkinan adanya infeksi yang persisten

Dampak terhadap kehamilan Pada trimester I infeksi kongenital Cytomegalovirus dapat menyebabkan prematur, mikrosefali, IUGR, kalsifikasi intrakranial pada ventrikel lateral dan traktus olfaktorius, sebagian besar terdapat korioretinitis, juga terdapat retardasi mental, hepatosplenomegali, ikterus, purpura trombositopeni, DIC. Infeksi pada trimester III berhubungan dengan kelainan yang bukan disebabkan karena kegagalan pertumbuhan somatik atau pembentukan psikomotor. Bayi cenderung normal tetapi tetap beresiko terjadinya kurang pendengaran atau retardasi psikomotor. Mortalitas infeksi kongenital cukup tinggi yaitu sebesar 20-30 % dan dari yang bertahan hidup 90% akan menderita komplikasi lambat seperti retardasi mental, buta, defisit psikomotor, tuli dan lain-lain. Gejala lambat juga timbul pada 5-15% dari mereka yang lahir asimtomatik seperti gangguan pendengaran tipe sensorik sebelum tahun kedua.

Dari penjelasan di atas merupakan alasan pada Ny.x mau melakukan Aborsi pada kehamilan yg ke 3.

Anjuran pada pasien ini


-

Kehamilan berikutnya boleh jika pada pemeriksaan CMV IgM negatif. Di karenakan sampai saat ini belum di dapatkan obat yang baik untuk mencegah CMV waktu hamil dan belum ada vaksinasi.

Beri tahu ke departemen atau tempat bekerja bahwa sedang menderita CMV. Hati-Hati saat pengambilan sample darah orang lain. Memberitahu kepada ibunya agar tidak mendonorkan darahnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Nies BM, Lien JM, Grossman JH III. TORCH Virus-induced Fetal Disease, in. Reece EA,
Hobbins JC, Mahoney MJ. Medicine of the Fetus and Mother. Philadelpia : JB Lippincott Co, 1992 ; 349-52.

2. Cunningham FG, Mac Donald PC, Leveno KJ, Gant NF, Gilstrap LC III. Williams Obstetrics.
19th ed. Connecticut : Prentice-Hall International Inc, 1993 : 1281-97.

3. Sweet RL, Gibbs RS. Infection Diseases of The Female Genital Tract. 3rd ed. Baltimore:
Williams & Wilikins, 1995; 35-308.

4. Praseno, Iman. S., Loehoeri, S., Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Toksoplasmosis dan
Citomegalovirus pada Anak dan Dewasa, dalam Siang Klinik, IDI cab. Sleman DIY, 2001.

Anda mungkin juga menyukai