Anda di halaman 1dari 9

Disampaikan oleh : Azmi rahmatullah assiraj Pembimbing : dr. Isa multazam Sp.

KJ

Tommy, berusia 4 tahun, telah dinilai sebagai anak yang cukup baik ,secara pribadi dan sosial oleh guru taman kanak-kanak nya, kepala sekolah taman kanak-kanak, dan psikolognya. Hubungannya dengan teman-teman TK lainnya yang memuaskan, ia datang ke sekolah dengan gembira, dan dia berbicara dengan kebanggaan rumahnya dan orang tua. Orangtuanya, pada gilirannya, berbicara tentang dia anak yang selalu senang serta bangga dan menganggapnya sebagai seorang anak yang bahagia, baik, percaya diri yang dengan mudah menerima tugas dan bertanggung jawab.

Ketika tommy berusia empat tahun dan tiba-tiba seorang gadis berusia 13 tahun dibawa ke rumah untuk diadopsi, dan tiga bulan kemudian ibunya melahirkan seorang putri. Selama periode ini tommy menunjukkan perubahan yang membahayakan , baik di sekolah dan di rumah. Di sekolah ia menjadi cemberut, menolak untuk bermain bahkan cenderung diam, pikiran kosong,tidak masuk akal, menunjukkan kecenderungan untuk mundur dari kelompok temanya dan sewaktu-waktu berbagai hal tidak sesuai dengan tindakannya, dan sering menarik diri ketika bermain soliter.

Di rumah ia menjadi gelisah saat makan, menolak makan makanan yang ia diterima sebelumnya, menangis, berusaha untuk menghancurkan pemutar piringan hitam keluarga, dan sering muncul sakit-marah dan mudah tersinggung. Ibunya, selalu mencoba untuk menangani situasi ini dengan berbagai jenis penjelasan , serta meminta agar ia diberi terapi bermain. Tiga sesi permainan dilakukan dengan tommy. Pertama ia bermain dengan pesawat dan truk seluruh waktu bermain relatif tenang.

pada sesi kedua tommy akan di fokuskan pada sikapnya tentang dirinya sendiri dan pada dua anggota baru keluarganya yang akan berarti dalam kehidupannya. Dia menganggap mereka sebagai suatu ancaman potensial, tapi dengan begitu ia telah mengakui perasaannya dan mereka telah diterima dan diakui, dia bisa menerima saudara-saudaranya dan berbagi dengan mereka baik emosional dan material dan mengubah perasangka saudarannya sebaggai orang yang sebenarnya tidak mengancam dirinya .

Diagnosis kerja : Gangguan persaingan antar saudara (sibling-rivalry disorder) F93.3 Diagnosis banding : Gangguan cemas

Diagnosa
Axis 1 = gangguan persaingan antar

saudara Axis 2 = marah-marah Axis 3 = tidak ada Axis 4 = adanya saudara baru dalam kehidupannya Axis 5 = 55

Terapi
Terapi bermain (ruang bermain)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai