Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelahiran seorang bayi baru menyebabkan berbagai perubahan dalam sebuah
keluarga. Sebelum kehadiran sang bayi, orang tua biasanya mencurahkan tenaga dan
perhatian untuk persiapan kelahirannya. Apalagi setelah kelahirannya, sebagaian
besar perhatian keluarga lebih terIokus untuk memenuhi kebutuhan sang bayi.
Kemudian bagaimana dengan anak yang lebih tua?

Semua perubahan tersebut dapat menyenangkan atau bahkan dirasa berat bagi anak
yang lebih tua atau sibling. Dirasa menyenangkan jika mereka memahami bahwa
orang tuanya menyayangi dan memperhatikan mereka seperti atau sebanyak rasa
sayang orang tua kepada saudara baru mereka. Tetapi dirasa sebaliknya jika tidak
didapati pemahaman yang sama, atau yang biasa disebut sebagai Sibling Rivalry
(Ezzo, 2007, 2, http://www.ezzotruth.com, diperoleh tanggal 24 Oktober 2007).

Sibling Rivalry adalah kecemburuan anak terhadap saudara atau saudari barunya
(Schmitt, 2006, 1, http://www.med.umich.edu, diperoleh tanggal 30 Oktober 2007).
Diaplikasikan anak dalam berbagai bentuk perilaku, seperti adanya regresi ke usia
yang jauh lebih muda, mereka bisa kembali mengompol, merengek-rengek dan tidak
mau makan sendiri (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005: 517) atau bahkan dapat
sangat destruktiI berupa perilaku agresiI yang ditujukan kepada bayi dengan sengaja,
seperti menarik rambut adiknya, memasukkan jari ke dalam lubang hidung adiknya,
2

dan perilaku agresiI lainnya (Faber, 1998 dalam Tani & Ponomban, 2007). Hal ini
sangat bertentangan dengan tujuan Pendidikan Anak Usia Dini, yang
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan sosio
emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan
keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini ( 2,
http://id.wikipedia.org, diperoleh tanggal 01 Februari 2008).

Dampak lain apabila kondisi ini berlangsung terus-menerus adalah timbulnya rasa
minder atau rendah diri, atau bisa juga anak jadi benci terhadap saudara kandungnya
sendiri yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya penyimpangan perilaku pada
saat dewasa, seperti penyalahgunaan obat terlarang, minuman keras dan
kecenderungan menjadi seorang kriminal (Stormshack, Comeau & Shepard, 2007,
2, http://Iindarticles.com, diperoleh tanggal 24 Oktober 2007). Selain itu konIlik
yang berkepanjangan juga dapat timbul antar saudara sebagaimana cerita dalam bibel
yang berakhir tragis dengan terbunuhnya Abel oleh Cain, saudara kandungnya
sendiri (Boyle, 1999, 1, http://www.angelIire.com, diperoleh tanggal 24 Oktober
2007).

Dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis secara sederhana pada bulan
Desember 2007, pada 27 anak usia 1-6 tahun dari ibu multipara yang melahirkan di
RSD Dr. H. Koesnadi Bondowoso yang memiliki adik baru lahir, ditemukan 19 anak
atau 70,4 menunjukkan Sibling Rivalry. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
perasaan takut anak kalau-kalau kasih sayang orang tuanya berubah dan terbagi
dengan adiknya (Tani & Panomban, 2007: 54), yang kemungkinan diakibatkan oleh
ibu yang tidak mempersiapkan sibling akan kehadiran saudara barunya. Berdasarkan
3

masalah tersebut, peneliti ingin menganalisa pengaruh persiapan kehadiran anggota
baru (adik kandung) terhadap perilaku sibling pada usia 1-6 tahun.

B. Rumusan Masalah
1. Pernyataan Masalah
Kehadiran anggota baru (adik kandung) menimbulkan stres tersendiri bagi
anak yang lebih tua yang dapat menyebabkan perubahan perilaku pada anak,
seperti regresi atau agresiIitas, yang biasa disebut sebagai Sibling Rivalry. Hal
ini dapat dicegah oleh orang tua, khususnya ibu, dengan mempersiapkan anak
yang lebih tua untuk menyambut kehadiran anggota baru (adik kandung).
Akan tetapi sampai saat ini masih banyak orang tua yang tidak melakukan
tindakan pencegahan tersebut. Dengan demikian anak mengalami Sibling
Rivalry yang akan berpengaruh negatiI terhadap hubungan antar saudara
kandung dan menyebabkan penyimpangan perilaku anak di kemudian hari.
2. Pertanyaan Masalah
Bagaimana pengaruh persiapan kehadiran anggota baru (adik kandung)
terhadap perilaku sibling pada usia 1-6 tahun di RSD Dr. H. Koesnadi
Bondowoso?

. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mempelajari pengaruh persiapan kehadiran anggota baru (adik kandung)
terhadap perilaku sibling pada usia 1-6 tahun.


4

2. Tujuan Khusus
a. MengidentiIikasi persiapan kehadiran anggota baru (adik kandung) yang
dilakukan oleh ibu yang melahirkan di RSD Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
b. MengidentiIikasi perilaku sibling pada usia 1-6 tahun terhadap kehadiran
anggota baru (adik kandung).
c. Menganalisa pengaruh persiapan anggota baru (adik kandung) terhadap
perilaku sibling pada usia 1-6 tahun di RSD Dr. H. Koesnadi Bondowoso.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi keperawatan maternitas
Sebagai bahan masukan dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan
maternitas yang lebih berkualitas terutama dalam memberikan pendidikan
kesehatan tentang antisipasi menyambut kehadiran bayi baru dalam keluarga.
2. Bagi orang tua (keluarga)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan para orang tua
terutama keluarga dengan dua anak atau lebih tentang pentingnya
mempersiapkan anak yang lebih tua dalam menyambut kehadiran anggota baru
(adik kandung) untuk mencegah terjadinya Sibling Rivalry.
3. Bagi Direktur RSD Dr. H. Koesnadi Bondowoso
Sebagai bahan masukan dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan yang
lebih berkualitas terutama dalam upaya meningkatkan kesehatan keluarga dan
kesehatan anak pada khususnya.

Anda mungkin juga menyukai