Anda di halaman 1dari 17

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Di jaman era globalisasi ini banyak pembangunan yang tidak memperhatikan
lingkungan sekitarnya. Sehingga lama kelamaan, lingkungan akan mengalamikerusakan
yang nantinya akan berpengaruh pada kualitas kehidupan manusia itusendiri.
Pembangunan memang diperlukan di berbagai sector, seperti kita ketahui bersama,
setiap kegiatan manusia memerlukan wadah yang mampu menampung dan memIasilitasinya.
Wadah tersebut diwujudkan dalam bentuk ruang yang berupa bangunan. Namun, disisi
lain, lingkungan tempat kita tinggal tidak mengalami pertambahan luas seperti halnya
pertambahan jumlah manusia. Maka mulailah muncul kerusakan lingkungan yang kita
kenal dengan crisis lingkungan. Untuk menghindari hal tersebut, kita (sebagai calon
arsitek yang cukup berperan dalam pembangunan) wajib memahami dan menerapkan ilmu
ekologi.




1.2 #umusan Masalah

Beberapa hal yang akan diangkat sesuai dengan latar belakang di atas :

1. Apa yang dimaksud dengan ekologi, ilmu lingkungan, dan lingkungan hidup?
2. Apakah yang dimaksud dengan ekologi arsitektur?
3. Bagaimana pembagian dan penjelasan lingkungan hidup?
4. bagaimana jika pemahaman ekologi tidak diterapkan?
5. bagaimana deIinisi deIinisi arsitektur yang sadar lingkungan?



1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari laporan ini, yaitu :

1. Mahasiswa dapat memahami dan menerapkan ilmu ekologi dalam perancangan.
2. Mahasiswa mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan.





BAB II
Pembahasan
I
kologi biasanya dimengerti sebagai hal-hal yang saling mempengaruhi :
segala jenis mahluk hidup (tumbuhan, binatang , manusia) dan lingkungannya (
cahaya, suhu, curah hujan, kelembapan, topograIi, dsb.) Istilah kologi secara luas berati
kehidupan manusia dengan lingkungannya baik dengan makhluk hidup maupun benda
mati, yang menghormati dan memasuki diri sendiri di dalam daur ulang alam. Secara
tersebut memungkinkan kehidupan masyarakat yang sehat di dalam lingkungannya.
kologi adalah ilmu pengetahuan mengenai hubungan antara sesama mahluk hidup
serta antara mahluk hidup dengan lingkungannya, aliran energinya dan interaksinya
dengan sekitar.

ARSITTUR SADAR INUNAN
Salah satu kehidupan dasar manusia adalah papan (rumah) disamping sandang
dan pangan. Pemuasan kebutuhan dasar di bidang arsitektur sebaiknta dilaksanakan
dengan pembangunan yang sehat dan ekologis, menurut RudolI Doernach merupakan
bangunan hidup` dan bukan dengan pembangunan teknis saja yang menantang
kehidupan yang menurut RudolI Doernach adalah bangunan mati`.

Atas dasar pengetahuan dasar dasar ekologi, maka perhatian pada arsitektur
sebagai ilmu teknik dialihkan kepada arsitektur kemanusiaan yang memperhitungkan
juga keselarasan dengan alam.
Arsitekttur yang sadar lingkungan adalah bidang keilmuan yang mempengaruhi
usaha terhadap kelanjutan, keselarasan ekologi, dan kegiatan manusia yaitu yang
menyangkut masalah :
- pemeliharaan dan perawatan biosIer
- mendaur ulang sumber bahan baku alam
- pentrasIormasikan energi secukupnya secara ekonomis
Saat ini hampir semua gedung modern merupaka sistem tertutup yang
menggunakan bahan sintetis yang canggih seperti kaca atau aluminium (yang bersiIat
padat, tidak berpori yang menghambat sirkulasi) sehingga menggunakan penghawaan
teknis (AC), menggunakan bahan pelapis dinding dan langit langit yang tipis
dengan permukaan licin dan keras sehingga tidak dapat meredam suara dan panas.
Menyadari hal tersebut, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

Perencanaan arsitektur
Penentuan struktur dan kontruksi
Pemilihan material
Pengetahuan ekologi

I ARSITTUR
1. Pengertian kologi Arsitektur
kologi arsitektur atau eko-arsitektur merupakan pembangunan secara holistis
(berhubungan dengan sistem keseluruhan ), yang memanIaatkan pengalaman manusia
(tradisi dalam pembangunan), sebagai proses dan kerja sama antara manusia dan alam
sekitarnya atau pembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan kehidupan
manusia dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan alamnya.
2. Dasar-dasar kologi Arsitektur
Batu, kayu, dan semen dengan bahan tersebut akan dibuat rumah dan istana
semuanya adalah persoalan konstruksi, penemuan yang berdaya cipta terwujud. kologi
arsitektur lebih indah, lebih tepat guna daripada gedung-gedung biasa yang menonjol
merupakan arsitektur yang berkualitas tinggi. ualitas biasanya sulit diukur dan
ditentukan, terlebih lagi dari bidang arsitektur. Di mana garis batas antara arsitektur yang
bermutu tinggi (berkualitas) dan arsitektur biasa saja sulit ditentukan. Pembahasan
kualitas di bidang arsitektur biasanya hanya memperhatikan bentuk gedung dan
kontruksinya tetapi mengabaikan tokoh utama : si pengguna arsitektur tersebut dan
kualitas hidupnya. Apakah pengguna tersebut merasa tertarik pada arsitektur rumahnya
adalah persoalan pengguna sendiri. Dan jika pengguna tidak merasa senang dengan
kualitas arsitektur, bisa jadi karena pendidikannya kurang baik atau kemampuan
mengkaji maksud pencipta (arsitek) dan merealisasikan cita-cita tentang dirinya sendiri
kurang. Dengan menambah kekhususan dalam gaya 'seni arsitektur' dan perkembangan
dalam teknologi bangunan maka landasan bersama antara pengguna dan pencipta

menjadi tercerai beraikan. epentingan landasan bersama antara pencipta dan pengguna
adalah tuntutan utama pada ekologi arsitektur.
3. Perencanaan kologi Arsitektur
Ribuan tahun lamanya, manusia berjuang untuk menguasai alam. Jiwa dan
raga tidak jarang dipertaruhkan. Dewasa ini, setidak-tidaknya dari segi teknik, manusia
memenangkan peperangan dengan alam tersebut. Namun, manusia dengan tidak sadar
enggan meninggalkan posisi kekuasaan itu, enggan mengekang diri, menganggu misteri
agung dalam alam, tidak menghargai batas-batas yang menentukan mana yang harus dan
mana yang tidak boleh dikerjakan. ita harus mau mengakui keajaiban alam semesta
yang hanya terbuka bagi mereka yang melihat dan mau menikmatinya. ita dihadapkan
pada pertanyaan : bersediakah kita mengayunkan langkah pertama kearah pengekangan
diri atau tidak? Sebab langkah inilah yang akan menuju kekeseimbangan antara alam dan
manusia. Pelaksanaan dan perencanaan ekologi arsitektur tidak dapat disamakan dengan
perencanaan ekologi arsitektur masa kini karena seperti telah ditentukan, perencanaan
ekologi arsitektur harus dimengerti sebagai proses dengan titik permulaan terletak lebih
awal. Tanpa perhatian pada ekologi, manusia akan bunuh diri akibat klimaks ekologis.
4. Beberapa point ekologi arsitektur
kologi arsitektur dapat dijelaskan dengan beberapa point berikut :
olistis : berhubungan dengan sistem keseluruhan, sebagai satu kesatuan yang
lebih penting daripada sekedar kumpulan bagian.
MemanIaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam pembangunan).

Pembangunan sebagai proses, dan bukan sebagai kenyataan tertentu yang status.
erja sama antara manusia dengan alam sekitarnya demi keselamatan kedua
belah pihak

ARSITTUR YAN SADAR INUNAN
1. olistik
onsep ekologi arsitektur yang holistik Sebenarnya, eko-arsitektur tersebut
mengandung juga bagian-bagian dari arsitektur biologis (arsitektur kemnusiaan yang
memperhatikan kesehatan), arsitektur alternatiI, arsitektur matahari (dengan
memanIaatkan energi surya), arsitektur bionik (teknik sipil dan konstruksi yang
memperhatikan kesehatan manusia), serta biologi pembangunan. Maka istilah eko-
arsitektur adalah istilah holistik yang sangat luas dan mengandung semua bidang.
Arsitektur surya Bionic strukttur yang alamiah Material dan kontruksi yang ekologis
Arsitektur alternatiI Arsitektur biologis
I ARSITTUR
ko-arsitektur tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur
karena tidak ada siIat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun,
eko-arsitektur mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya. ko-
arsitektur mengandung juga dimensi yang lain seperti waktu, lingkungan alam, sosio
cultural, ruang, serta teknik bangunan. al ini menunjukkan bahwa eko-arsitektur bersiIat
lebih kompleks, padat, vital dibandingkan dengan arsitektur pada umumnya.

2. TopograIi


3. emat nergi.
Manusia hidup bagi banyak kegiatan ia pasti memerlukan energi, untuk menyediakan
makanan, untuk membakar batu bara dan untuk memproduksi peralatan dalam bentuk apapun
dan pasti akan selalu membebani lingkungan alam. Api yang dapat memberikan
kehangatan dan menerangi kegelapan tetapi yang juga mengandung kekuatan merusak
yang menakutkan, dapat melambangkan energi dan bahan bakarnya. Bahan bakar dapat
digolongkan menjadi 2 kategori yaitu yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat
diperbaharui. Walaupun kita telah mengetahui perbedaan diantara keduanya, manusia
tetap cenderung memanIaatkan energi yang tidak dapat diperbaharui (batu bara,
minyak, dan gas bumi) karena dianggap penggunaannya lebih mudah. Penggunaan
energi untuk seluruh dunia diperkirakan 3x10 14 MW per tahun, yang berarti bahwa
bahaya bagi manusia bukan hanya terletak pada kekurangan energi tetapi juga pada
kebanyakan energi yang dibakar dan mengakibatkan kelebihan karbondioksida di
atsmosIer yang mempercepat eIek rumah kaca dan pemanasan global.
4. Material Ramah ingkungan.
Adapun prinsip-prinsip ekologis dalam penggunaan bahan bangunan :
1. Menggunakan bahan baku, energi, dan air seminimal mungkin.

2. Semakin kecil kebutuhan energi pada produksi dan transportasi, semakin kecil pula
limbah yang dihasilkan.
3. Bahan-bahan yang tidak seharusnya digunakan sebaiknya diabaikan.
4. Bahan bangunan diproduksi dan dipakai sedemikian rupa sehingga dapat
dikembalikan kedalam rantai bahan (didaur ulang).
5. Menggunakan bahan bangunan harus menghindari penggunaan bahan yang
berbahaya (logam berat, chlor).
6. Bahan yang dipakai harus kuat dan tahan lama.
7. Bahan bangunan atau bagian bangunan harus mudah diperbaiki dan diganti.
8. Peka Terhadap Iklim

Pengaruh iklim pada bangunan. Bangunan sebaiknya dibuat secara terbuka
dengan jarak yang cukup diantara bangunan tersebut agar gerak udara terjamin.
rientasi bangunan ditepatkan diantara lintasan matahari dan angin sebagai kompromi
antara letak gedung berarah dari timur ke barat, dan yang terletak tegak lurus terhadap arah
angin. edung sebaiknya berbentuk persegi panjang yang menguntungkan penerapan
ventilasi silang.
Ruang disekitar bangunan sebaiknya dilengkapi pohon peneduh tanpa
mengganggu gerak udara. Perlu dipersiapkan saluran dan resapan air hujan dari atap

dan halaman yang diperkeras. Meskipun demikian, harus menyisakan minimal 30


lahan bangunan terbuka untuk penghijauan dan tanaman.














BAB III
Penutup
SIMPUAN
Adapun kesimpulan















asil diskusi :

Section 1
I st. Agung Ngurah Maha Putra (06-07)
Contoh bahan bakar hemat energi & energi alternatiI!
Jawab :
nergi alternatiI misalnya, energi surya, energi angin, energi geotermal dll. Yang
bersiIat tidak terbatas sehingga pemanIaatannya memungkinkan untuk
mengeksploitasinya.
Tambahan, I st. Ngurah Wirashardi (06-18)
nergi alternative dengan getah jarak yang diolah menjadi BBM, selain mendapat energi
alternative juga baik untuk lingkungan karena sekaligus kita melakukan penghijauan
dengan penanaman pohon jarak tersebut.
Maria SteIani (06-71)
Apa pengaruh lingkungan yang tercemar limbah dengan kasus bunuh diri?

Jawab :
Bunuh diri yang dimaksud disini bukan bunuh diri dalam arti yang sebenarnya.
Namun, bunuh diri dalam arti kias yang berarti kita sebagai manusia seolah-olah bunuh diri
jika tidak peduli dan terus merusak lingkungan kita.
Made Arya Adiartha (06-82)
Pendapat mengenai pembangunan pulau buatan (palm island)
Jawab :
Pembangunan pulau buatan seperti palm island, pastilah telah diperhitungkan secara
holistik oleh sang perancang. Sehingga keberadaan pulau buatan itu seminimal mungkin
mengganggu ekologi lingkungan.

Section 2
I Made Mahendra Wedana(06-67)
Bagaimanakah aturan-aturan rumah yang ekologis?
Jawab :
Rumah yang ekologis adalah rumah yang :
-
Agus yasa Rahayu (06-01)

Bagaimana kalau tempat yang kurang subur telah habis dibagun sedangkan tempat
yang subur di desa masih banyak yang belum dimanIaatkan?
Jawab :
Walaupun demikian pembangun masih akan terus beralan karena kebutuhan manusia.
Solusinya ada pada disain yang bersiIat ramah lingkungan seperti pada penjelasan rumah
ekologis, dapat juga di terapkan hanging garden pada bangunan bangunan tinggi.
Dinar Sukma Pramesti (06-41)
Apakah kampus ini telah mencerminkan dengan arsitektur yang sadar
lingkungan?
Jawab :
Menurut kami sudah cukup sadar akan lingkungan. al ini terlihat dari pemilihan wilayah
kampus yaitu bukit jimbaran sebagai lahan kritis, adanya telah lahan hijau di area
kampus dan didisain bangunannya banyak ventilasi yang baik untuk sirkulasi. Namun secara
topograIi belum menerapkan sistem terasering.

Section 3
Bagus Satria adi (06-02)

Sebagai seorang arsitek nantinya, kita lebih memilih menerima proyek (yang merusak
lingkngan tetapi dengan keuntungan yang banyak) atau menolaknya dengan alasan
pelestarian lingkungan?
Jawab :
Dalam keadaan seperti ini, kita sebagai calon arsitek harus memiliki kemampuan dalam
pempengaruhi owner, memberikan penjelasan mengenai masalah masalah ekologi yang
nantinya ditimbulkan, dan mampu mendisain secara prinsip arsitektur sadar lingkungan.
Tambahan, I st. Ayu Novi Yutami (06-26)
Dalam proses pembangunan tidak hanya arsitek dan owner yang berperan tetapi
pemerintah memiliki peran yang Sangat penting dalam pembangunan.


I B Ardi Sentosa (06-37)
Bagaimana cara arsitek merencanakan pembangunan pabrik dalam menangani limbah
pabrik?
Jawab :
Ada 2 hal yang dapat dilakukan :
I. Perencanaan tapak yang baik, memilih kawasan yang jauh dari pemukiman,
yang memiliki kawasan hijau untuk Iiltrasi udara secara alami.

II. Dari disain, pabrik yang baik harus memiliki sistem pengolahan limbah lebih
lanjut.
Tambahan, de Shakaniko Suryadharma Batan (06 04)
imbah cair dapat diolah dengan disain yang melibatkan sistem Iiltrasi yang baik.
Tambahan, I st. Ngurah Wirashardi (06-18)
imbah gas, dapat diolah dengan disain cerobong asap yang dilengkapi Iiltrasi yang
dapat mengendapkan zat padat dan karbon yang nantinya dapat dimanIaatkan lagi.
Putu Mahendra Putra (06-59)
Bagaimana cara kita mengatasi pemanasan global?
Jawab :
Masukan : Made Arya Adiartha (06-82)
Pemanasan global tidak dapat dihentikan, hanya dapat diperlambat. Pemecahannya
hanya bisa dilakukan jika kita telah menemukan sumber energi yang benar benar
ramah lingkungan.
Masukan : I st. Ngurah Wirashardi (06-18)
Pemanasan global dapat diperlambat dengan pola disain bangunan yang hemat energi.

DAFTAR PUSTAA

1. einz Frick 1998. Dasar-dasar ko Arsitektur

Anda mungkin juga menyukai