Anda di halaman 1dari 36

Social Learning Theory Social Learning Theory

'Satu kesulitan dengan banyak teori belajar


adalah mereka hanya memberi penekanan
secara eksklusiI terhadap proses pencapaian
dan perIorma perilaku, dan mereka hampir-
hampir mengabaikan isi kepribadian
~Julian Rotter, 1972
efore we begin... efore we begin...
Sebutkan dua perilaku yang menurut anda
mungkin anda pelajari dari melihat orang
lain
Sebutkan dua perilaku yang menurut anda
tidak dapat dipelajari dengan cara ini
#adical ehaviorism #adical ehaviorism
elebihan: 'ScientiIic
Berurusan dengan Ienomena yang nampak dan
dapat diukur
Metode penelitian sangat jelas
elemahan: Mengabaikan hal-hal yang
membuat manusia sebagai 'manusia
seperti Iaktor kognitiI, emosi dan 'Free
Will
Therefore.. Therefore..
%eori Social Cognitive %heory dari
Albert Bandura`s (1960s ) berusaha
mengembalikan individu pada 'personality
dengan menekankan saling pengaruh antara
Iaktor kepribadian, lingkungan dan perilaku
4
th
most inIluential psychologist oI the 20
th
century
Distinguished ProIessor at StanIord
Past President oI the American Psychological
Association (APA)
The MAN! The MAN!
andura's Triadic Model of andura's Triadic Model of
#eciprocal Determinism #eciprocal Determinism
nvironmental
InIluences
Personal Factors
(belieIs, expectations,
selI-perceptions)
Overt
Behavior
Principles of Observational Principles of Observational
Learning Learning
1. Manusia dapat belajar dengan cara mengamati perilaku
orang lain
2. Belajar dapat muncul tanpa adanya perubahan perilaku
yang nampak.
3.ReinIorcement berperan dalam proses belajar (but NOT
the same role as in behaviorism).
4.Proses kognitiI berperan dalam proses belajar
eyond #einforcement eyond #einforcement
xternal reinIorcement bukan satu-satunya cara untuk
mencapai, mempertahankan atau mengubah perilaku
ita juga dapat belajar dengan cara mengamati
(observing), membaca (reading), atau mendengarkan
(hearing) tentang perilaku orang lain
ita mengembangkan 'anticipated consequences untuk
perilaku kita (Bahkan untuk perilaku yang kita tidak pernah
terlibat di dalamnya)
emampuan kognisi kita memberi kemampuan untuk
insight dan melihat ke masa depan (Ioresight)
INDIVIDU MEMILIKI
KEMAMPUAN UNTUK
BELA1AR DARI ORANG LAIN
MODELING
IMITATION
OBSERVATIONAL LEARNING
Modeling Modeling
ita mempelajari lebih
banyak hal yang kita lakukan
melalui pengamatan dan
pembicaraan dengan orang
lain (models), daripada
melalui pengalaman pribadi
ita mengembangkan
gambaran kognitiI tentang
bagaimana melakukan suatu
perilaku melalui modeling,
dan menggunakan gambaran
ini sebagai panduan kita
untuk perilaku yang akan
datang
Desain Penelitian Desain Penelitian andura #oss & #oss andura #oss & #oss
The OO doll study (1961) The OO doll study (1961)
Subjek:72 anak (StanIord University nursery
school), 36 lelaki & 36 perempuan
Usia antara 37 - 69 bulan (rerata 52 bulan)
andura et al., 1961 andura et al., 1961
0
2

6
8
10
12
model
rewarded
model
punished
lelaki perempuan
Anak-anak memperhatikan
model berperilaku agresiI
terhadap Bobo doll
emudian model diberi
reward atau diberi
punishment
emudian anak-anak dibuat
Irustrasi dan dibiarkan diberi
jalan masuk ke ruangan yang
memiliki berbagai permainan
termasuk Bobo doll
asil Penelitian:
Anak-anak dengan contoh model/kondisi agresiI
meniru banyak perilaku agresiI Iisik dan verbal
dari model
Mereka juga menirukan perilaku non-aggressive
model
Anak-anak dalam kondisi Non- aggressive hanya
menirukan sedikit perilaku yang dicontohkan
model (70 tidak menirukan apa-apa)
NON-IMI%A%ION Anak-anak dalam kondisi
agresiI memperlihatkan banyak perilaku agresiI
yang baru (non-imitative/non-copied)
andura #oss & #oss andura #oss & #oss
The OO doll study The OO doll study
Anak-anak dalam kondisi non-agresiI melakukan
banyak hal untuk bermain ataupun tidak melakukan apa-
apa
Anak lelaki menirukan lebih banyak perilaku agresiI
Iisik (but not verbal)
Anak lelaki lebih agresiI setelah melihat model lelaki
agresiI
Anak perempuan lebih agresiI setelah melihat model
perempuan agresiI
esimpulan: belajar dapat dilakukan melalui observasi
(no classical or operant conditioning)
Anak-anak cenderung belajar dari model yang memiliki
kesamaan gender
PERAN MODELS
W MODEL STATUS, POWER, &
PRESTIGE
W MODEL COMPETENCE
WMODEL SIMILARITY
W MASTERY vs COPING
MODELS
W MODEL CREDIBILITY
W MODEL ENTHUSIASM
(passion?)
W MODELING AND GENDER
Proses Dasar Observational Learning Proses Dasar Observational Learning
1. Attentional Processes (Memperhatikan dan
merasakan secara akurat perilaku model)
2. Retention Processes(mengingat-ingat perilaku model)
3. Motor Reproduction Processes (menerjemahkan kode-kode
simbolik memori tentang perilaku model ke dalam pola-pola respon
yang baru)
4. Motivational Processes (Jika reinIorcement positiI
tersedia, akan memperkuat perilaku yang ditiru)
#einforcement in #einforcement in
Observational Learning Observational Learning
Types of Reinforcement
Vicarious reinforcement Vicarious reinforcement: seseorang dapat belajar : seseorang dapat belajar
dengan mengobservasi perilaku orang lain dan dengan mengobservasi perilaku orang lain dan
konsekuensi dari perilaku tersebut konsekuensi dari perilaku tersebut
Perilaku tidak ditentukan semata Perilaku tidak ditentukan semata- -mata oleh direct mata oleh direct
reinIorcement reinIorcement
Jenisnya:
Vicarious positive reinIorcement
Vicarious punishment
SelI-reinIorcement
Memberi hadiah atau hukuman pada diri sendiri jika berhasil/
gagal mencapai standar pribadi
mpirical vidence of mpirical vidence of
Observational Learning Observational Learning
Anak-anak yang melihat orang dewasa berperilaku agresiI
mungkin memandang perilaku agresiI sebagai hal yang
positiI (misal: mengharap reinIorcement positiI dari
perilaku tersebut), sehingga meniru perilaku agresiI itu
Bandura & uston, 1961
Anak anak meniru perilaku agresiI model dengan kehadiran
model
Bandura, Ross, & Ross, 1961
Anak-anak meniru perilaku agresiI model di setting baru, jauh
dari model
Bandura, Ross, & Ross, 1963
Anak-anak meniru perilaku agresiI model di Iilm
andura et al., 1963 andura et al., 1963
Will children imitate a film Will children imitate a film- -model's model's
aggressive behavior? aggressive behavior?
Subjects
48 anak lelaki dan 48
anak perempuan
(StanIord U Nursery
School)
Rerata umur 4.3 tahun
xposure to an
aggressive model
(4 conditions)
1. Mengamati model dewasa
yang berperilaku agresiI
2. Mengamati model & perilaku
yang tapi di Iilm
3. Mengamati perilaku yang
sama yang dilakukan karakter
kartun
4. Control group (tidak
melakukan pengamatan)
ADANG MTAS DAPAT M#&SA ADANG MTAS DAPAT M#&SA
The Process of mitation The Process of mitation
involves. involves.
Memperhatikan 'model
Mengkoding perilaku ke
dalam memory
Mengambil perilaku dari memory
Melakukan perilaku yang dicontohkan
Peranan hadiah (incentives)
Memunculkan perilaku yang sesuai pada waktu yang tepat: Memunculkan perilaku yang sesuai pada waktu yang tepat:
Self Self- -#egulation #egulation
ita belajar dari mengamati orang
lain
enapa kita tidak selalu mengikuti
perilaku yang kita lihat?
ita menentukan perilaku apa
yang akan disimpan dan kapan
menggunakannya dengan
menggunakan:
symbolic thought ('apakah tujuan
jangka panjangku?)
emotion ('damn that Bobo doll!!!)
selI-regulation ('Saya sangat ingin
meninju dosen saya itu, tapi saya
perlu nilai A, jadi.)
Self Self- -#egulation and Cognition #egulation and Cognition
ita dapat berlatih mengendalikan perilaku kita melalui
pengaturan diri (self regulation)
Manusia bukan budak pengaruh lingkungan
Manusia mempunyai kehendak bebas (free will)
ognisi membuat kita dapat menggunakan pengalaman
terdahulu (bukannya trial-and-error), untuk
meramalkan konsekuensi dari tindakan, dan kemudian
berperilaku atas dasar hal tersebut
$elf-Regulation membuat kita memilih perilaku yang
membantu kita menghindari hukuman dan bergerak ke
arah tujuan jangka panjang
#ecall the Triadic Model of #ecall the Triadic Model of
#eciprocal Determinism #eciprocal Determinism
nvironmental
InIluences
Personal Factors
(beliefs, expectations,
self-perceptions)
Overt
Behavior
Contoh Triadic Reciprocity: Behavior, Contoh Triadic Reciprocity: Behavior,
the Person, & the Environment the Person, & the Environment
Seorang anak lelaki yang menyukai acara %V yang
bermuatan kekerasan (person variable) memilih untuk
menghabiskan sore harinya untuk menonton tayangan
kekerasan (an environment variable) |P(.
etika memperhatikan dengan penuh perhatian (a
behavior variable), anak lelaki itu mempelajari satu
cara baru untuk menyerang orang lain dan juga belajar
bahwa agresivitas biasanya memberikan hasil (mendapat
apa yang mereka inginkan) |BP(.
arapan yang baru diperoleh ini (a person variable)
kemudian dapat mengarahkan anak lelaki itu untuk
mencoba mempraktekkan perilaku agresiI yang baru
dipelajarinya tadi.|PB(
INDIVIDU
MEMILIKI
KEMAMPUAN
UNTUK
MENGATUR
PERILAKU
MEREKA
SENDIRI
INTERNAL SELF-REGULATION
SUBFUNCTIONS OF
SELF-REGULATION
W SELF-OBSERVATION
(self-monitoring)
W PERFORMANCE 1UDGMENT
(dibandingkan dengan referensi)
W SELF-REACTION
(self-satisfaction, self-worth,
distress)
Self Self- -regulation regulation
1. SelI-observation.
Mengetahui pencapaian kita sendiri dapat membantu
meningkatkannya.
Contoh: Memberi tanda bintang untuk semua tugas
yang dikerjakan, mencatat semua buku yang kita
baca, mencatat berapa kilometer kita berlari.
2. PerIormance judgement
Dapat menilai diri sendiri dibandingkan dengan
standard kita ataupun model.
Standar tinggi yang tidak realistik dapat
menyebabkan kecemasan
3. SelI reaction
Menentukan konsekuensi untuk diri sendiri
A Self A Self- -Process: Self Process: Self- -
#einforcement/Punishment #einforcement/Punishment
Aplikasi Aplikasi
Premack Principle (randmas rule).
menggunakan aktivitas yang lebih disukai
sebagai reward untuk aktivitas yang tidak
terlalu disukai.
erjakan dulu PR matematikamu, setelah itu
kamu baru boleh membaca majalah
kesukaanmu
INDIVIDU MEMILIKI
KEMAMPUAN UNTUK
MELAKUKAN REFLEKSI DIRI
SELF-EFFICACY
SELF-REFLECTION
Self-efficacy adalah
kepercayaan dalam diri
seseorang tentang
kemampuannya untuk
mengatur dan memutuskan
sumber-sumber tindakan
yang diperlukan untuk
menghadapi situasi yang
akan datang.
Bandura, 1986
SELF-EFFICACY
PENGALAMAN YANG SEOLAH DIALAMI
SENDIRI (VICARIOUS EXPERIENCE)
DARIMANA ASALNYA?
SELF-EFFICACY
PENGALAMAN KEBERHASILAN
(MASTERY EXPERIENCE)
DORONGAN SOSIAL (SOCIAL
PERSUASIONS)
KONDISI FISIOLOGIS
(PHYSIOLOGICAL STATES)
Tahap perkembangan modelling Tahap perkembangan modelling
Modelling berkembang dari waktu ke waktu Modelling berkembang dari waktu ke waktu
sejalan dengan tingkat umur dan kematangan sejalan dengan tingkat umur dan kematangan
Bayi & anak Bayi & anak- -anak perilakunya dikuatkan oleh anak perilakunya dikuatkan oleh
stimuli Iisik langsung seperti: makanan, stimuli Iisik langsung seperti: makanan,
hukuman atau kasih sayang hukuman atau kasih sayang
Semakin tua umur, reinIorcement diasosiasikan Semakin tua umur, reinIorcement diasosiasikan
dengan tanda persetujuan dari model dan dengan tanda persetujuan dari model dan
sebaliknya sebaliknya
Memodifikasi perilaku yang telah Memodifikasi perilaku yang telah
dipelajari dipelajari
Menangani simtomnya menangani gangguannya
Cuided participation: Prosedur modelling dengan
melihat perilaku model kemudian ikut berpartisipasi
aktiI melakukan perilaku dengan model
overt modelling: modelling dengan hanya
membayangkan apa yang dilakukan model
esensitisasi modelling: mengajari klien untuk
menguasai tingkah laku yang sebelumnya tidak bisa
dilakukan. Dimulai dengan relaksasi mendalam
kemudian klien diminta menirukan perilaku model
secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai