Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIK

DISUSUN OLEH: LINTANG GRIYANIKA MALIK ABDUL AZIZ NUR CHASANAH 10316144001 103161440 103161440

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011

PENDIDIK
A. Pengertian dan Sebutan Istilah Pendidik
Menurut Sutari Imam Barnadib pada tahun 1994, pendidik adalah setiap oranng yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi. Menurut pendapat ahli lain, yaitu Umar Tirtarahardja dan La Sulo pada tahun yang sama, mengatakan bahwa pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Sedangkan menurut Lavengeld, pendidik adalah orang yang dengan sengaja membantu orang lain untuk mencapai kedewasaan. Pendidikan yang baik adalah dilakukan dengan cara mendidik yang baik,yaitu cara mendasarkan pada teori dan praktek mendidik yang disepakati para ahli yang terangkum dalam disiplin ilmu yang disebut dengan ilmu pendidikan. Di beberapa tenpat, pendidik memiliki sebutan yang berbeda. Pendidik di lingkungan keluarga adalah orang tua dari anak-anak yang biasanya menyebut dengan sebutan ayah-ibu, papa-mama dan lain-lain. Pada lingkungan pesantren biasanya disebut dengan ustadz, kyai, atau romo kyai. Pada lingkungan pendidikan di masyarakat penyebutan pendidik dengan istilah tutor, fasilitator, atau instruktur. Pada linkungan sekolah atau universitas biasanya disebut dengan guru atau dosen. Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, menyebut guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dinijalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

B.

Kompetensi Sebagai Persyaratan Pendidik


Seseorang yang menginginkan menjadi pendidik disyaratkan memiliki kriteria yang diperlukan untuk dunia pendidikan. Tidak semua orang bisa menjadi pendidik jika yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan bukti dengan kriteria yang ditetapkan. Dalam hal ini, oleh Dirto Hadisusanto, Suryati Sidharto, dan Dwi Siswoyo pada tahun 1995 menyebutkan bahwa syarat seorang pendidik adalah : 1. Mempunyai perasaan terpanggil sebagai tugas suci, 2. Mencintai dan mengasih-sayangi peserta didik, dan 3. Mempunyai rasa tanggung jawab yang didasari penuh akan tugasnya.

Ketiga persyaratan tersebut merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Orang yang merasa terpanggil untuk mendidik maka ia akan mencintai peserta didiknya dan memiliki perasaan wajib untuk melaksanakan tugasnya disertai dengan dedikasi yang tinggi dan bertanggung jawab. Pendapat lain dari Noeng Muhadjir pada tahun 1997 menjelaskan bahwa persyaratan seseorang untuk dapata menjadi pendidik apabila orang tersebut: 1. Memiliki pengetahuan lebih, 2. Mengimplisitkan nilai dalam pengetahuan itu, dan 3. Bersedia menularkan pengetahuan beserta nilainya kepada orang lain. Kedua pendapat diatas merupakan persyaratan pendidik pada umumnya yang berlaku bagi lingkungan pendidikan formal, nonformal, dan informal. Seorang pendidik perlu memiliki sebuah kompetensi sebagai kualifikasi persyaratan profesionalisme guru. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilakuyang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut Dirto Hadisusanto,Suryati Sidharto, dan Dwi Siswoyo pada tahun 1995, kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah: a. Kompetensi profesional. Artinya ia harus memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai bidang studi yang akan diajarkan kepada peserta didik dan metodologinya, memiliki pengetahuan yang fundamental tentang pendidikan , serta memiliki keterampilan yang vital bagi dirinya untuk memilih dan menggunakan berbagai strategi yang tepat dalam proses pembelajaran. b. Kompetensi personal. Artinya bahwa ia harus memiliki kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber identifikasi khususnya bagi peserta didik dan umumnya bagi sesama manusia. c. Kompetensi sosial. Artinya ia bisa menunjukkkan kemampuan berkomunikasi dengan baik terhadap peserta didiknya, sesama guru, pemimpinnya dan masyarakat luas. Selain dengan tiga syarat kompetensi diatas, seorang guru juga dtuntut mampu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya (to serve the common good) disertai dengan dedikasi yang tinggi untuk mencapai kesejahteraan insani (human welfare), yang berarti mengutamakan nilai kemanusiaan dari pada nilai material. Untuk konteks Indonesia, dewasa ini telah dirumuskan syarat kompetensi yang harus

dimiliki oleh seorang guru menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen . Pada pasal 10 undang-undang tersebut disebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. a. Kompetensi pedagogik Menurut Dwi Siswoyo pada tahun 2006, kompetensi pedagogik bukan kompetensi yang hanya bersifat teknis belaka, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik (yang dirumuskan dalam PP RI No. 19 Tahun 2005), karena pedagogy or paedagogy adalah the art and science of teaching and educating. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik disekolah dalam mengelola interaksi pembelajaran bagi peserta didik. Kompetensi ini mencakup : pemahaman, dan pengembangan potensi peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta sistem evaluasi pembelajaran, juga harus menguasai ilmu pendidikan. Kompetensi ini diukur dengan performance test atau episedes terstruktur dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), dan cased based test yang dilakukan secara tertulis. b. Kompetensi kepribadian Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik disekolah yang berupa kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi ini mencakup kemantapan pribadi dan akhlak mulia, kedewasaan dan kearifan, serta keteladanan dan kewajiban. Kompetensi ini dapat diukur dengan portofolio guru atau calon guru, dan tes kepribadian atau potensi. c. Kompetensi Profesional Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pendidik disekolah berupa penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Dalam hal ini mencakup penguasaan materi keilmuan, penguasaan kurikulum dan silabus sekolah, metode khusus pembelajaran bidang studi, dan wawasan etika dan pengembangan profesi. Kompetensi ini diukur dengan tertulis baik multiple choice maupun essay. d. Kompetensi Sosial Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik disekolah untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesame guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini diukur dengan portofolio kegiatan, prestasi dan keterlibatan dalan berbagai aktifitas.

C. D. E. F.

Kedudukan Pendidik Hakikat Tugas dan Tanggung Jawab Guru Profesionalisme Guru dan Prinsip-prinsipnya Organisasi Profesi dan Kode Etik Guru

Anda mungkin juga menyukai