Perkembangan jiwa keagamaan pada anak-anak dapat dipengaruhi oleh
lingkungan social. Anak mengenal Tuhan melalui bahasa yang diucapkan oleh
orang-orang di lingkungannya, yang pada mulanya diterima dengan rasa acuh.
Kemudian ia melihat bahwa orang dewasa menampakkan rasa kagum dan takut
ketika mengucapkan nama Tuhan. Kata Tuhan yang sering didengar dari orang tua
atau lingkungannya, lama kelamaan akan menjadi hal yang dipikirkannya.
Pada masa ini orang tua harus memahami potensi-potensi yang dimiliki anak.
Potensi ini dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan. Orang tua
sebagai pendidik berkewajiban membimbing dan mengarahkan anaknya kepada
aqidah yang benar, yang dilakukan dengan cara :
1. Membangkitkan potensi Iitrah, yaitu dengan menanamkan pengertian dan
makna yang terkandung dalam kalimat tauhid.
. Memperkenalkan nikmat-nikmat Allah dengan mengenalkan semua yang
diberikan Allah baik pada diri mereka ataupun lingkungannya.
. Menanamkan perasaan bahwa Allah selalu memantaunya dalam segala
aktivitas.