Anda di halaman 1dari 22

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JAJANAN UNIK LUMPIA BUNGLON BERBAHAN DASAR TEPUNG KULIT PISANG

BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN (PKMK)

Diusulkan Oleh : Ainun Istiharoh Sigit Eko Prastya Miftachul Jannah Upik Elvarelza A24090035 F14100069 I14080125 G32606256 Angkatan 2009 Angkatan 2010 Angkatan 2008 Angkatan 2006

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

HALAMAN PENGESAHAN Judul Kegiatan Bidang kegiatan Bidang ilmu Ketua pelaksana kegiatan Nama lengkap NIM Jurusan Universitas/Institut/politeknik Alamat rumah dan No.Telp/HP Alamat email Anggota pelaksana kegiatan Dosen pendamping Nama lengkap dan gelar NIP Alamat rumah dan No.Telp/HP : Jajanan Unik lumpia bunglon Berbahan Dasar Kulit Pisang : PKMK : Kesehatan : Ainun Istiharoh : A24090035 : Agronomi dan Hortikultura : Institut Pertanian Bogor : Jl. Babakan Raya Gg.4 No.115 085711639480 : ainun.agh46@yahoo.com : 3 Orang : Drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, M. Rep. Sc., PhD : 19640731 199003 1 001 :Jl. Arzimar III Blok C No.1, Tegal Gundil, Bogor-16152 (0251)8333 931 : Rp 9.516.000 :: 5 bulan Bogor, 19 Oktober 2010 Ketua Pelaksana Kegiatan

Biaya kegiatan total DIKTI Sumber lain Jangka waktu pelaksanaan Menyetujui Ketua Departemen

(Dr. Ir. Agus Purwito, M. Sc. Agr) NIP. 196111011987031 Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Ainun Istiharoh NIM. A24090035 Dosen Pendamping

(Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS) NIP.19581228 198503 1 003

(Drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, M. Rep. Sc., PhD) NIP.19640731 199003 1 001

A. JUDUL Jajanan Unik Lumpia Bunglon Berbahan Dasar Tepung Kulit Pisang B. LATAR BELAKANG MASALAH Makanan tradisional Indonesia yang mencakup segala jenis makanan olahan asli Indonesia, termasuk makanan utama, kudapan maupun yang dikenal dan lazim dikonsumsi oleh masyarakat di daerah, sangat penting artinya dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui perbaikan gizi. Akan tetapi ada indikasi bahwa makanan tradisional sulit untuk dapat disandingkan dengan makanan modern sehingga relatif kurang memiliki peluang untuk memasuki pasar modern, seperti fast food, hotel, dan restoran. Hingga kini makanan tradisional cenderung tergeser oleh makanan modern yang justru berpeluang menimbulkan berbagai macam penyakit. Oleh karena itu makanan tradisional memerlukan pengembangan kearah inovasi agar memiliki nilai estetika yang tinggi sehingga mampu disandingkan dengan makanan modern. Indonesia sangat kaya sekali dengan berbagai jenis pangan tradisional yang perlu diupayakan untuk diperkenalkan secara luas dengan memperhatikan komposisi gizi. Pangan tradisional relatif sulit ditiru, sangat terkait dengan budaya, mudah melakukan asimilasi serta memenuhi selera masyarakat. Hal inilah yang akan menjadi keunggulan kompetitif di masa mendatang. Makanan tradisional unggulan merupakan jenis komoditas yang mempunyai prospek yang cerah untuk dikembangkan. Peningkatan atau pengembangan makanan tradisional unggulan itu diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat secara umum dan pengusaha makanan tradisional itu sendiri secara khusus. Keberadaan zat gizi makanan atau jajanan sangat penting bagi tubuh. Hal ini karena, bagi tubuh nilai suatu pangan ditentukan oleh isinya atau nutrien (zat gizi) apa yang dikandungnya, apakah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh atau tidak. Dari kenyataan inilah muncul istilah nilai gizi suatu bahan pangan. Apabila bahan pangan tersebut

mengandung nutrien yang lengkap dan dapat digunakan oleh tubuh, maka bahan tersebut dikategorikan mempunyai nilai gizi tinggi, dan demikian pula sebaliknya. Zat gizi inilah yang nantinya dapat mendongkrak nilai jual makanan atau jajanan tradisional dimana di Indonesia notabene sangat unik dan beragam. Selain kandungan gizinya, ada beberapa faktor yang membuat produk atau jajanan menjadi tinggi nilai jualnya, yaitu: jajanan yang berbahan dasar daerah setempat, sehingga benar-benar mencerminkan jajanan atau masakan tradisional, yang didukung juga dengan keunikan produknya. Hal ini dikarenakan nilai (harga) pangan dari luar ditentukan oleh indera manusia/konsumen, pertama-tama mata konsumen akan melihat apakah bentuk (rupa) dan warnanya menarik, apakah rasanya enak, apakah kekerasannya memenuhi selera dan sebagainya. Faktor selanjutnya adalah bahan dasar pembuatannya, jika bahan dasar pembuatannya sudah populer di wilayah tersebut, maka berpeluang besar untuk menarik perhatian konsumen. Inilah salah satu analisa untuk bagaimana mengembangkan makanan atau jajanan sehingga memiliki mutu yang berkualitas baik dalam segi kandungan gizi maupun segi ekonomi yang dihasilkan dari pemasarannya. Hal ini dapat dicontohkan dengan pembuatan Lumpia Bunglon yang berbahan dasar tepung kulit pisang. Lumpia merupakan jajanan tradisional yang terpengaruh budaya China yang berkembang beberapa generasi di Semarang dan daerah lainnya. Lumpia merupakan makanan yang terdiri dari sayuran yang jarang ada sebagai kudapan asli jawa.(pusat kajian makanan tradisional 1999). Hanya saja Lumpia ini menggunakan tepung kulit pisang sebagai bahan dasarnya. Kulit pisang mengandung vitamin C, vitamin B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup (Sulffahri.2008). Hasil penelitian tim Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan, Taiwan, memperlihatkan bahwa ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi mengurangi gejala depresi dan

menjaga kesehatan retina mata. Selain kaya vitamin B6, kulit pisang banyak mengandung serotonin yang sangat vital untuk menyeimbangkan mood. Serotonin berfungsi mengurangi rasa sakit, menekan nafsu makan, menimbulkan relaks, dan mengurangi ketegangan. Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak mengandung air yaitu 68,90 % dan karbohidrat sebesar 18,50 %. (Suprapti 2008) Lumpia ini merupakan salah satu jajanan yang digemari masyarakat sehingga dapat dikatakan penerimaan atau akseptabilitas masyarakat terhadap lumpia cukup tinggi. Akseptabilitas adalah salah satu indikator yang digunakan untuk melihat peluang usaha (Retnaningsih et all 1994 ). Sehingga pemanfaatan tepung kulit pisang sebagai bahan dasar lumpia menjadi pilihan yang tepat untuk memulai suatu usaha. C. PERUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah adalah: a. Lumpia merupakan jajanan populer yang digemari masyarakat. b. Kulit pisang dapat diolah menjadi tepung yang mempunyai kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan lemak yang cukup. c. Tepung kulit pisang masih kurang populer dikalangan masyarakat d. Metode pembuatan lumpia berbahan dasar kulit pisang cukup mudah dilakukan. D. TUJUAN Tujuan dari pemanfaatan limbah kulit pisang adalah menghasilkan produk baru berupa lumpia sebagai makanan favorit yang mempunyai kandungan gizi tinggi. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN a. Memberikan alternatif makanan sehat berupa lumpia bagi kalangan mahasiswa dan pelajar.

b. Menghasilkan produk unik yang dapat diterima dan disukai masyarakat. c. Meningkatkan nilai ekonomis dari limbah kulit pisang sehingga dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan. F. KEGUNAAN PROGRAM a. Bagi Perguruan Tinggi Program ini merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan program ini pula akan meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan yang nantinya menghasilkan produk baru berupa makanan olahan yang sehat dan bergizi. b. Bagi Mahasiswa Program ini melatih mahasiswa untuk dapat mandiri menciptakan peluang usaha, sehingga mengurangi ketergantungan mahasiswa dalam mencari lapangan pekerjaan. Selain itu, program ini dapat menyerap tenaga kerja sehingga mahasiswa ikut aktif dalam mengurangi jumlah pengangguran. c. Bagi Masyarakat Adanya produk lumpia bunglon yang berbahan dasar kulit pisang akan memberikan pilihan unik jajanan sehat bagi masyarakat. Produk ini memiliki kelebihan yaitu, pemanfaatan kulit pisang sebagai tepung sehingga biaya produksi akan lebih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan tepung terigu. G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA a. Aspek produksi 1. Proses produksi Peralatan yang dibutuhkan dalam usaha ini: Drum dryer Kompor gas Pisau Tabung gas kecil

Baskom Blender Saringan kecil. Lemari es kecil Sodet Sendok Alur proses produksi:

Wajan penggorengan Tempat pembakaran Blender Baskom plastik besar Saringan besar Mikser

Untuk membuat lumpia bunglon, membutuhkan bahan:

Kulit pisang Natrium metabisulfit Bawang putih -Toge K Rebung u lTelur iDaging ayam tCabe Pisang Minyak goreng Melon Susu cair -Mayones

Bawang merah Wortel Merica Garam halus Kentang Cesin Tepung terigu Tepung kanji Arang Stroberi Pepaya Gula pasir

Tahap pembuatan tepung kulit pisang: Kulit pisang yang sudah terkumpul dari pedagang keripik dan gorengan dicuci untuk menghilangkan kotoran, lalu

merendamnya dalam larutan natrium metabisulfit selama 10 menit dan meniriskannya. Tahapan berikutnya yaitu membuat kulit pisang menjadi bubur. Selanjutnya dilakukan pengeringan

menggunakan drum dryer, penepungan, dan pengayakan. Akhirnya tepung kulit pisang dapat dihasilkan. Penggunaan zat kimia

natrium metabisulfit bertujuan untuk mencegah terjadinya proses oksidasi pada kulit pisang, sehingga tidak menimbulkan

pencoklatan pada kulit pisang. Tepung yang dihasilkan menjadi lebih bersih. Larutan dibuat dengan melarutkan 20 gram natrium metabisulfit ke dalam 10 liter air. Tahapan pembuatan tepung kulit pisang dapat dilihat pada bagan di bawah. Tabel 1. Tahap pembuatan lumpia untuk 1 kali produksi

lapisan lumpia Lumpia original

Bahan kulit

Bahan isi

Bahan saos

Tepung Kulit Pisang 1 Kg, Tepung Sagu Kg, Air Putih 2,5 Liter,

Rebung yang

Merica 4 sndk

sudah di Iris 1 makan, Kg, Toge 1 Kg, Telur Kg, Daging giling Bawang putih 3 siung, Bawang Merah 1 L, Tepung Maizena 4sendok makan, Minyak Untuk Menggoreng 2

Kuning Telur 1 Kg, Bawang Butir bombai 1 Siung, Merica bubuk 1 sndk teh, Minyak untuk

menggoreng 2 sendok makan, sndok makan, Lumpia extra pedas Merica diganti dengan cabai giling 4 sendok mkn Lumpia bakar Dibungkus dengan Air putih 500cc

alumunium foil kemudian dibakar Lumpia buah Pisang, buah Staubery, buah Melon yang dipotongpotong tipis, susu kental manis, keju parut. Daging Ayam/ Lumpia daging Tepung Kulit Pisang 1 Kg, tepung Sagu Kg, Air Putih 2,5 Liter, kuning Telur 1 Butir Daging Sapi cincang Kg, Sosis 10-15 biji, Bawang putih giling 2 sendok makan, Merica secukupnya, garam secukupnya, Rebung/ Toge kg Daun sawi Lumpia sayur kukus, wortel kukus kentang kukus. Cara membuat: Bahan Kulit: Campur tepung kulit pisang, tepung sagu dan kuning telur kemudian ditambahkan air putih. Setelah cair, dadar di Teflon. Bahan Saus: Giling Merica, Bawang Merah, Bawang Putih dan garam, Merica 4 sndk makn, bawang putih 3 siung, bawang merah, tepung maizena 4 sdm, minyak goreng 2 sdm, air putih 500cc Bahan saos diganti dengan mayonaise

kemudian tumis. Setelah baunya tercium tambahkan 500 cc air kemudian setelah mendidih tambahkan maizena cair. Bahan Isi: Tumis bawang bombai dan sedikti merica, kemudian tambahkan daging giling sampai matang lalu masukkan rebung rebus dan toge. Setelah layu matikan apinya. Lapisi kulit lumpiah dengan saos kemudian masukkan 4 sendok bahan isi lalu lipat sesuai selera. Cara membuat lumpia buah: lapisi kulit lumpia dengan mayoneis kemudian tata diatas mayoneis tersebut beraneka ragam buah lalu taburi dengan susu kental manis dan parutan keju. 2. Lokasi produksi. Lokasi produksinya berlokasi di sekitar Babakan Raya Kampus 3. Kapasitas produksi Untuk produksi awal, akan dibuat produksi sebanyak 30 lumpia untuk masing-masing aneka lumpia. b. analisis produk 1. Nama Produk : LUMPIA BUNGLON, merupakan jajanan

tradisional yang berbahan tepung kulit pisang dengan isi lumpia yang berbeda-beda sehingga rasanya juga beraneka macam 2. Keistimewaan :

Keistimewaan lumpia ini adalah isinya yang tidak hanya berisi sayuran tetapi beberapa variasi lumpia dengan berbagai macam rasa. Menu lumpia ini tergolong unik karena belum ada yang menjual sebelumnya (seperti lumpia buah dan lumpia bakar) dan harganya cukup terjangkau. c. Persaingan dan peluang pasar 1. Pesaing

Diperkirakan pesaing dari usaha lumpia bunglon ini adalah pengusaha lain yang memiliki usaha sejenis seperti pedagang kaki lima penjual gorengan yang didalamnya juga menjual produk lumpia original. 2. Peluang pasar Pemilihan nama produk yang unik, menjadikan konsumen tertarik untuk membeli Lumpia Bunglon. Selain itu, biaya produksi Lumpia Bunglon lebih rendah karena bahan dasar lumpia adalah kulit pisang. Usaha ini menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Pemanfaatan kulit pisang sebagai bahan baku produk pangan diharapkan mampu

meningkatkan nilai tambah limbah kulit pisang dan mengangkat citra kulit pisang sebagai salah satu bahan baku pangan alternatif yang potensial bagi masyarakat. d. Strategi pemasaran 1. STP (Segmentation, Targetting, Positioning) a. Segmentasi Segmentation adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan konsumen berdasarkan potensial penawaran produk. Pemilahan ini terbagi atas tiga segmen yaitu;bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, dan gaya hidup. 1. Kelompok Pelajar Segmen pelajar yang ada di sekitar lingkar kampus IPB kami pilih. Hal ini karena memiliki potensi tinggi dalam mengkonsumsi jajanan praktis dan mengenyangkan. Segmen pelajar merupakan konsumen yang menyukai makanan

mengenyangkan selain memiliki sisi psikologi yang cenderung konsumtif. 2. Kelompok Mahasiswa

Segmen lain yaitu mahasiswa, terutama mahasiswa IPB, Darmaga. Hal ini karena mahasiswa IPB Darmaga merupakan salah satu jenis konsumen yang memiliki kegemaran untuk mencoba makanan yang baru dan menarik 3. Kelompok Umum Segmen kelompok umum yang menjadi target kami adalah masyarakat yang ada di sekitar Lingkar Kampus Darmaga yang terdiri dari para dosen, warga lingkar kampus dan masyrakat umum. Produk yang dipasarkan kepada segmen ini haruslah memiliki kualitas dan manfaat yang tinggi. Hal ini menjadi latar belakang masyarakat dalam kelompok umum untuk bisa menerima lumpia bunglon menjadi makanan favorit mereka. b. Targetting Target utama pemasaran lumpia bunglon adalah segmen pelajar dan mahasiswa . hal ini berdasarkan pada fakta bahwa kelompok pelajar dan mahasiswa memiliki potensi tinggi di lihat dari aspek psikologis yang dimiliki yaitu kegemaran dalam mengkonsumsi jajanan yang murah dan mengenyangkan. c. Positioning Pandangan konsumen maupun pelanggan ketika melihat produk lumpia bunglon ini yaitu memandang sebagai sebuah jajanan yang murah, sehat, unik dan banyak manfaat. Selain itu, dalam konsep pemasarannya, produk diciptakan dengan variasi rasa yang khas. 2. Marketting mix Harga

Produk lumpia bunglon ini dipasarkan dengan harga eceran mulai dari Rp 1.200,00 sampai Rp 2.000,00 per buah, akan tetapi apabila beli per set(4 jenis) harga yang ditawarkan ekonomis yaitu Rp 8.000,00/set. Penentuan harga Rp 8.000,00 per set ini berdasarkan pertimbangan diantaranya ; o Untuk membentuk citra produk lumpia bunglon sebagai jajanan sehat, bergizi, unik, dan tidak murahan o Upaya mendapatkan pofit yang besar o Sebagai siklus keuangan yang cepat Tabel 2. Berbagai harga lumpia aneka rasa (lumpia bunglon) Menu Lumpia original Isi lumpiah Rebung, telur, dan toge Lumpia extra pedas Rebung, daging, Rp 1600 Harga daging, Rp 1500

telur, dan toge serta saus pedas Lumpia fruty Lumpia healthy Lumpia bakar Buah-buahan Sayur-sayuran Rp 2000 Rp 2000

Rebung, daging, telur, Rp 1700 dan toge dibakar

Lumpia daging Lumpia ekonomis Pendapatan 1 lumpia Tempat

Daging dan sayuran Rebung, telur dan toge

Rp 1800 Rp 1200 Rp 11.800

Pemasaran produk lumpia bunglon ini kami lakukan di daerah lingkar kampus IPB. Penentuan lokasi pemasaran ini didasarkan pada kriteria sebagai berikut; tempat yang sering dilalui mahasiswa baik saat pergi dan pulang kuliah, mudah dilihat,

strategis dan penyewaan tempat murah. Berdasarkan kriteria tersebut kami menetapkan beberapa lokasi pusat pemasaran yaitu di asrama putri, stand jajanan depan stevia akses keluar masuk mahasiswa. Promosi Hal hal yang kami lakukan dalam mempromosikan

produk kami adalah ; Pemakaian spanduk, banner, leaflet, pamphlet dan menggunakan media jejaring sosial (facebook), radio. e. Keberlanjutan usaha 1. Analisis finansial Analisis keuangan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan modal yang diperlukan serta ditribusi keuangan untuk produksi lumpia bunglon. Selain itu juga untuk mengetahui kelayakan dari usaha yang nantinya akan dijalankan. Analisis ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi sebuah perusahaan atau rumah produksi layak di kembangkan atau mati. 2. Desain organisasi Beberapa unsur yang dirasa penting dan mutlak untuk diatur dalam organisasi pelaksanaan usaha ini adalah: manager, bagian keuangan, bagian operasi dan produksi, dan bagian pemasaran. Adapun struktur yang akan dibentuk adalah sebagai berikut: Manager Ainun Istiharoh

Ka.Bag operasi dan produksi Upik Elvarelza

Ka.Bagian Keuangan Miftachul Jannah

Ka.Bagian pemasaran Sigit Eko Prastya

Bagan 1. Susunan Struktur organisasi usaha H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM Pelaksanaan program ini diawali dengan tahap persiapan produksi yang meliputi pembelian alat-alat produksi. Kemudian pengadaan inventarisasi alat yang dilanjutkan dengan pembelian bahan baku. Tahap kedua adalah persiapan pembuatan produk pertama kali yang akan dilaunching di daerah kampus IPB. Setelah launching, maka ada tahap evaluasi berkenaan hasil sementara minat konsumen terhadap produk. Setelah didapat hasil evaluasi dan perbaikan maka tahap selanjutnya adalah pengembangan usaha dengan membangun jaringan usaha. I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM Kegiatan PKM ini direncanakan berlangsung selama 5 bulan,

rencana pelaksanaan ini tertera pada tabel dibawah ini: tabel 3. Jadwal kegiatan pelaksanaan program Kegiatan No. 1. 2. Uraian Persiapan kegiatan Penyediaan alat dan bahan produksi penunjang 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Produksi tahap 1 Promosi Pemasaran Evaluasi hasil sementara Produksi tahap 2 Pemasaran Pengembangan pasar Evaluasi serta sarana 1 2 Bulan Ke3 4 5

11.

Pembuatan laporan J. ANGGARAN BIAYA Dana dari DIKTI Tabel 4. Daftar biaya No Uraian Deskripsi Jumlah 1. Peralatan Kompor gas Tabung gas kecil Wajan penggorengan Tempat pembakaran Lemari es kecil Sodet Sendok Pisau Blender Baskom besar Saringan besar Mikser Sub Total 2. Bahan Baku Kantong kecil Kardus kecil Stiker kardus Toge Rebung 15 15 7 7 Buah Buah Kg Kg 1.000 1.000 5.000 10.000 15.000 15.000 35.000 70.000 kertas 100 Buah 500 50.000 2 1 Unit Unit 10.000 300.000 20.000 300.000 2.272.000 1 2 1 4 1 plastik 4 Unit Unit Lusin Unit Unit Unit 800.000 5.000 12.000 5.000 300.000 15.000 800.000 10.000 12.000 20.000 300.000 60.000 1 Unit 60.000 60.000 2 2 2 Unit Unit Unit 150.000 150.000 45.000 300.000 300.000 90.000 Satuan Harga Satuan Total Biaya Rp. 9.516.000

Telur Wortel Kentang Cesin Daging ayam Cabe Bawang merah Bawang putih Merica Garam halus Tepung kanji Tepung terigu Minyak goreng Arang Pisang Melon Stroberi Pepaya Mayones Susu cair Gula pasir Kulit pisang Natrium metabisulfit Nota dan stempel

10 7 7 5 8 2 8 7 1 5 8 8 2 3 5 5 5 5 5 5 2 30 100

Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg Pack Kg Kg Liter Kg Tandon Buah

13.000 8.000 10.000 6.000 25.000 12000 15.000 10.000 80.000 1.000 8000 7000 12000 5.000 8000 7000

130.000 56.000 70.000 30.000 200.000 24.000 120.000 70.000 80.000 5.000 64.000 56.000 24.000 15.000 40.000 35.000 25.000 50.000 85.000 35.000 20.000 5.000 200.000

bungkus 5000 Kg Pack Liter Kg Kg Gram 10000 17000 7000 10000 1000 2000

Buah

70000

70.000

Untuk 5 kali produksi awal Sub Total 3. Promosi 1.694.000 Spanduk, poster, pamfldet, Koran 600.000 Kampus, Iklan di Radio Kampus 4. 5. Transportasi Dokumentasi Transpor pembelian bahan dan alat Cuci cetak dan dokumentasi 200.000 200.000

6. 7. 8. 9.

Komunikasi Gaji Pegawai Sewa alat Sewa tempat dan banner 4 bulan, 2 pegawai @ 200.000 Drumdryer dan alat penggiling

200.000 1.600.000 600.000 2.000.000

10

Pembuatan proposal

50.000

11. Pembuatan laporan monitoring 12. Pembuatan laporan akhir Sub total Total

50.000

50.000

5.550.000 9.516.000

L. LAMPIRAN Lampiran 1, Biodata peserta Ketua pelaksana Nama NRP Tempat/tanggal lahir Agama Alamat asal Alamat di Bogor Anggota pelaksana Nama NRP Tempat/tanggal lahir Sigit Eko Prastya F14100069 Probolinggo, 1992 Agama Islam 6 Maret Ainun Istiharoh A24090035 Probolinggo, 11 Agustus 1991 Islam Jl. Serma Abdul Rahman No.18 Jl. Babakan Raya Gg.4 No.115

Alamat asal

Perum Keraksaan permai blok r 2

Alamat di Bogor Anggota Pelaksana Nama NRP Tempat/tanggal lahir Agama Alamat asal

Asrama Putra TPB IPB

Miftachul Jannah I14080125 Malang, 31 Maret 1989 Islam Jl. Basuki Rachmad 2A/889 Malang

Alamat di Bogor Anggota pelaksana Nama NRP Tempat/tanggal lahir Agama Alamat asal Alamat di Bogor Biodata Dosen Pendamping Nama

Jl. Babakan Lio No. 6

Upik Elvarelza G34062656 Banabungi, 13 November 1988 Islam Lingk Lingge-lingge, Sulteng Wisma Kilimanjaro No. 108

Drh. M. Rizal M Damanik, M. Rep. Sc., PhD

Tempat/tanggal lahir Golongan pangkat/NIP Jabatan fungsional Alamat kantor

Bogor, 31 Juli 1964 III-D/ 19640731 199003 1 001 Lektor Kepala Dept Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB.

Alamat rumah

Jl. Arzimar III Blok C No.1, Tegal Gundil, Bogor-16152

Jabatan struktural

Staf pengajar Departemen Gizi Masyarakat

Lampiran II, BIAYA 1. Biaya Tetap (5 tahun) Penyusutan Kompor gas Tabung gas kecil Wajan penggorengan Tempat pembakaran Lemari es kecil Sodet Sendok Blender Baskom plastik besar Saringan besar Mikser Biasya bunga investasi peralattan 2%x 2.272.000 Sub total 170.440 30.000 0 10.000 30.000 40.000 0 0 5000 3000 2000 5000 45.440

2. Biaya tidak tetap Kantong kertas kecil Kardus kecil Stiker kardus Toge Rebung Telur Wortel Kentang 50.000 15.000 15.000 35.000 70.000 130.000 56.000 70.000

Cesin Daging ayam Cabe Bawang merah Bawang putih Merica Garam halus Tepung kanji Tepung terigu Minyak goreng Arang Pisang Melon Stroberi Pepaya Mayones Susu cair Gula pasir Kulit pisang Natrium metabisulfit Nota dan stempel Gaji pegawai Sub total Total

30.000 200.000 24.000 120.000 70.000 80.000 5.000 64.000 56.000 24.000 15.000 40.000 35.000 25.000 50.000 85.000 35.000 20.000 5.000 200.000 70.000 400.000 2.094.000 2.264.440

Pendapatan: Produksi lumpia per hari 150 buah (30@5 lumpia)=30 x 30 hari x Rp 10.000 (11.800-lumpia daging)= Rp 9.000.000 Produksi lumpia daging per hari 15 buah x 30 hari x Rp 1800 = Rp 810.000 Total pendapatan= Rp 9.000.000+ Rp 810.000 =Rp 9.810.000 Keuntungan = pendapatan-total = Rp 9.810.000 2.264.440= Rp 7.545.560 BEP Produksi= TOTAL BIAYA : HARGA SATUAN= 2.264.440: 1686 = 1343 buah (batas produksi untung rugi pada titik nol) BEP HARGA= TOTAL BIAYA : VOLUME PRODUKSI =: 2.264.440 : (165 x 30)= 2.264.440 : 4950= Rp 457,46 (batas titik impas harga jual lumpia bunglon) B/C RATIO= PENDAPATAN: TOTAL BIAYA= Rp 9.810.000 : 2.264.440= 4,33 (dengan mengeluarkan biaya 2.264.440 akan memperoleh penghasilan sebesar 4,33 kali lipat) Jangka waktu pengembalian modal = total biaya : keuntungan x 1 bulan= 2.264.440: 7.545.560x 1 bulan= 0,3 bulan (dalam waktu kurang dari 1 bulan, modal sudah bisa kembali) Arus uang tunai (cash flow)= keuntungan + total biaya penyusutan= 7.545.560 + 170.440= 7.716.000 Efisiensi penggunaan modal = keuntungan/Total biaya x 100% = 7.545.560/ 2.264.440 x 100%= 333,2% (keuntungan yang diperoleh dalam produksi massal adalah 333,2%)

Anda mungkin juga menyukai