disusun oleh : 1. Dwiana Ardianti (G0009067) 2. G. Harldy Parendra (G0009089) 3. Galih Indra P. (G0009091) 4. Irene Ardiani (G0009109) 5. 1unita Ayu (G0009115) 6. M. David Perdana P. (G0009125) 7. MD Ratna Dewi (G0009131) 8. Olivia D. (G0009165) 9. Rosalina Pradana A. (G0009193) 10.Yosephine Nina (G0009215)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Bagian tubuh yang paling utama yang perlu diperhatikan dalam tata kecantikan adalah kulit. Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak (Klaus dan Richard, 2007). Kulit memiliki Iungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan sel- sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari (Guyton, 2009) Penyakit kulit sekalipun tidak berbahaya, mempunyai dampak yang besar bagi pasien baik secara Iisik maupun psikologik. Kecepatan dan ketepatan dalam melakukan diagnosis sangat penting untuk pengobatan, yang tentu akan berpengaruh pada kesembuhan dan prognosis pasien (Siti, 2006) Banyak variasi gambaran klinis dari satu penyakit kulit, dan sebaliknya satu bentuk kelainan klinis bisa didapati pada beberapa penyakit. Hal-hal semacam ini sangat penting diketahui dan dipelajari oleh tenaga kesehatan medis, paramedis dan mahasiswa kedokteran serta kebidanan dan keperawatan bahkan mungkin residen, dokter, dan dokter spesialis. Dari uraian di atas, jelas bahwa kita perlu memahami penyakit-penyakit yang terkait secara keseluruhan dan mendalam sebagai bekal kita bila menemukan kasus serupa di waktu mendatang. Untuk itu, pada kesempatan kali ini akan dibahas oleh penulis.
B. Kasus Skenario Seorang laki-laki 30 tahun dating ke poliklinik kulit RSDM dengan keluhan muncul bercak putih di daerah punggung atas, pantat, dan lengan kanan. Keluhan muncul sejak beberapa bulan yang lalu tanpa disertai rasa gatal atau nyeri. Penderita pernah berobat dan diberikan obat salep mikonazole tetapi tidak ada perubahan. Penderita mengeluh sedikit merasa tebal (mati rasa) pada bercak tersebut. Satu bulan yang lalu penderita mengeluh jari tangan kanannya kiting dan kekuatan menggenggamnya berkurang. Pada pemeriksaan Iisik didapatkan macula hipopigmentasi. Dokter merencanakan untuk melakukan pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan selanjutnya. Penderita beralamat di Sragen, tapi sudah 15 tahun bekerja di Makassar sebagai pedagang bakso.
DaItar Pustaka WolII K., and Allen J. R. 2007. Fit:patricks Colour Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. 5 th ed. McGraw-Hill Companies. Guyton, Arthur C. 1983. Fisiologi Kedokteran. EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.