Anda di halaman 1dari 8

MAKALAK PENYAKIT FLU BABI, FLU BURUNG DAN CARA PENULARANNYA

NAMA KELOMPOK
1.BQ. RAUDATIL JANNAH
2.
PENDAHULUAN1.
Lat ar Bel a ka ng
Akhir-akhir ini marak sekali pemberitaan mengenai Ilu babi. World HealthOrganization
mengumumkan jumlah kasus H1N1 di seluruh dunia sekarang telah bertambahmenj a di
787 ka s us dan t a mba han 2 ka s us ya ng di s er t ai denga n kemat i a n. WHO
j uga mengatakan bahwa virus yang popul er dengan nama Ilu babi t ersebut t elah
menyebar di 17negara. InIluenza babi atau Ilu babi awal nya merupakan penyakit
respirasi akut sangat menul ar pada ba bi yang di s ebabka n ol eh s a l a h sat u
vi r us i nI l uenza ba bi , t er ma s uk di antaranya virus inIluenza tipe A subtipe H1N1,
H1N2, H3N1, H3N2.
Angka kesakitan akibat inIeksi virus yang menyebar di antara babi melalui udara
baik dengan kont ak langsung maupun t idak l angsung dengan babi pembawa virus
it u cenderungt inggi pada populasi babi namun t ingkat kemat ian aki bat penyakit
ini rendah, ant ara sat upersen hi ngga empat persen. Kejadian Ilu babi pada
populasi binatang t ersebut umumnyasepanjang tahun dengan peningkatan kejadian pada
musim gugur dan dingin.
Kondisi yang demi kian memungki nkan virus-virus t ersebut saling bercampur
danmemuncul kan strai n virus baru dari beberapa sumber (r eassortant virus). Hal
inilah yangant ara lain membuat virus Ilu babi yang normal nya spesiIik dan hanya
mengi nIeksi babikadang bisa menembus bat as spesies dan menyebabkan
kesakit an pada manusia. Kejadianluar biasa penyakit inIeksi inIluenza babi pada
manusia beberapa kali per nah dilaporkanterjadi. Manusia biasanya tertular Ilu babi dari
babi dan, meski sangat sedikit, dari orang yangterinIeksi karena berhubungan dengan babi
atau lingkungan peternakan babi. Kasuspenul ar a n I l u ba bi dar i ma nus i a ke
ma nus i a s endi r i t er j adi dal a m beber apa ka s us na munmasih terbatas pada
kontak dekat dan sekelompok orang saja.
Vi r us H5N1 mer upa ka n j eni s vi r us I l u bur ung ya ng s a ngat ga na s, yang
menj a di penyebab ut a ma penya ki t pa da unggas . Vi r us i ni per nah
di t emuka n j uga pada babi da nkucing, tetapi tidak menimbulkan gejala sakit pada
hewan tersebut. Sampai dengan saat ini, belum di t emukan bukt i il miah bahwa kedua
jenis hewan t ersebut berti ndak sebagai sumber penularan virus H5N1.
Pada kas us ya ng l angka, penya ki t i ni j uga da pat menyebar pa da
ma nus i a. Kas us inIeksi virus H5N1 pada manusia yang pertama kali t ercatat,
t erjadi di Hong Kong padatahun 1997, ketika virus H5N1 yang menyebabkan penyakit
pernaIasan sangat berat tersebutmenyerang 18 orang, 6 di antaranya meni nggal. Virus
ini kemudian dapat di kendali kan dankasus inIeksi pada manusia lenyap tanpa
dapat t erdet eksi selama beberapa tahun, sampait i mbul kembali di Asia pada
tahun 2003. Sejak saat it u, virus tersebut kembali t erdet eksi dibanyak negara
serta menyebabkan penyakit bahkan t inggi nya t ingkat kemat ian pada
jutaanunggas. Lebih dari 140 orang meninggal karena penyakit ini. Kasus pertama pada
unggas diIndonesia dii dent iIi kasikan di dua kabupaten yait u Pekalongan dan
Tangerang pada bulanAgustus 2003, sementara kasus pertama pada manusia terjadi di
Kabupaten Tangerang padabulan Juli 2005.
Saat ini virus H5N1 tidak mudah menyebar dari unggas ke manusia, atau dari manusiake
manusia. Akan t et api, kejadian yang t erus berulang oleh virus H5N1 pada unggas
danmanusia meningkatkan kemungkinan terjadinya virus baru yang dapat menular dari
manusiake manusia, yang berpotensi memicu pandemi di seluruh dunia. Pemerintah
Indonesia, WorldHealth Organizaton (WHO), Food and Agriculture Organization (FAO),
dan badani nt ernasional lainnya serta mitra lokal bekerja sama unt uk
mengendali kan virus H5N1 danmencegah pandemi pada manusia

2 . T u j u a n

siswa mengetahui pengertian dan gejala Ilu babi.
siswa mengetahui cara pencegahan penularan Ilu babi.
siswa mengetahui pengertian dan gejala Ilu burung.
siswa mengetahui cara pencegahan penularan Ilu burung.
siswa menget ahui peran perawat komunit as dalam penanggulangan Ilu
burungdan Ilu babi.

BAB 2

ISI
1. Fl u Ba bi

1.1Pengertian Ilu babiFlu babi adalah penyakit pernapasan yang menjangkit i
babi. Disebabkan ol ehi nI l uenza t i pe A, waba h p enya ki t i ni pa da
babi r ut i n t er j a di denga n t i ngkat kas us t i nggi namun jarang menjadi
Iatal. Penyakit ini cenderung mewabah di musi m semi dan musi mdingin
tetapi siklusnya adalah sepanjang tahun.

Flu babi(Swine inIluenza) adalah kasus-kasus inIluensa yang disebabkan
ol eh virusOrthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi.Galur virus Ilu babi
yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagaiInIluenzavirus Catau
subtipe genusInIluenzavirus A. Babi dapat menampung virus Ilu yang berasal
dari manusia maupun burung,me mungki nka n vi r us t er s ebut ber t uka r
gen da n menci pt akan ga l ur pandemi k. Fl u babi menginIeksi manusia tiap
tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhandengan babi,
meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia.

1.2Etiologi

Flu babi disebabkan oleh salah satu virus inIluenza babi, termasuk di antaranya
virusinIluenza tipe A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2.


1.3Penularan virus
Penamaan jenis penyakit i ni dianggap salah ol eh berbagai kalangan,
kar ena t elahme mbuat s al ah t aI s i r mas yar a kat bahwa ba bi dapat
menul ar kan penya ki t i ni kepa da manusia. Untuk itu, Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) telah mengganti nama penyakit inidengan InIluensa A (H1N1).





Hingga saat i ni para penelit i belum menget ahui secara past i cara penularan
virus Ilubabi tersebut, seberapa lama waktu atau jarak yang dibutuhkan. Namun secara
umum, virusIlumenyebar melalui bat uk dan bersin yang t idak dit ut upi at au saat
seseorang menyent uhmulut at au hi dung dari tangan yang kot or. Mengi ngat virus
Ilu dapat hi dup di per mukaankul i t unt uk beber apa j a m. Layaknya s aat
s es eor a ng meny ent uh pega nga n pi nt u ya ngsebelumnya dipegang ol eh
orang lai n yang bersin ditangannya. Dagi ng babi yang di masak tidak akan
menularkan Ilu jenis ini.

Flu babi biasanya tidak menjalar pada manusia, meski kasus sporadis juga terjadi
danbiasanya pada orang yang berhubungan dengan babi. Catatan mengenai kasus penularan
darimanusia ke manusia juga sangat jarang. Penularan manusia pada manusia Ilu
babidiperkirakan menyebar seperti Ilu musiman melalui batuk dan bersin. Dalam wabah
yang kiniterjadi belum jelas apakah penyakit itu ditularkan dari manusia ke manusia.

1.4Gejala Ilu babi
Menur ut Pusat Penga was a n dan Penceg ahan P enya ki t di Amer i ka
Ser i kat , gej al a inIluensa ini mirip dengan inIluensa. Gejalanya seperti
demam, batuk, sakit padakerongkongan, saki t pada t ubuh, kepala, panas
di ngi n, dan lemah l esu. Beberapa penderitajuga melaporkan buang air besar
dan muntah-muntah. Dalam mendiagnosa penyakit ini tidak ha nya per l u mel i hat
pada t anda at a u gej al a khus us , t et api j uga cat at an t er bar u
mengena i pasien. Sebagai contoh, selama wabah Ilu babi 2009 di AS, CDC
menganjurkan para dokter unt uk meli hat apakah jangkit an Ilu babi pada
pasien yang di diagnosa memili ki penyakit pernapasan akut memiliki hubungan
dengan orang yang di tetapkan menderita Ilu babi, atauberada di lima negara bagian
AS yang melaporkan kasus Ilu babi.

Ciri-ciri dan gejala Ilu babi :

a.Demam yang muncul tiba-tiba lebih dari 37,8 derajad celcius.
b.Batuk.
c.Nyeri otot.
d.Sakit tenggorokan.
e.Kelelahan yang berlebihan.
I.Penderita muntah-muntah dan diare.

1.5Pencegahan dan pengobatan

Cara pencegahan Ilu babi dapat melakukan langkah-langkah preventiI sebagai berikut:
a.Tutupi hidung dan mulut Anda dengan tisu jika Anda batuk atau bersin. Kemudian
buangtisu itu ke kotak sampah.
b.Sering-seringlah mencuci t angan Anda dengan air bersih dan sabun, t erut ama
set elahAnda batuk atau bersin. Pembersih tangan berbasis alkohol juga eIektiI digunakan.c.
Jangan menyent uh mulut, hi dung atau mulut Anda dengan tangan.
d.Hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit Ilu. Sebab inIluenza
umumnyamenyebar lewat orang ke orang melalui batuk atau bersin penderita.
e.Jika Anda sakit Ilu, Anda sebaiknya tidak masuk kerja atau sekolah dan beristirahat
dirumah.

Pemerintah Amerika mengatakan dua obat yang biasa digunakan untuk mengobati
Ilu,TamiIlu dan Relenza, tampaknya eIektiI dalam mengatasi kasus-kasus yang terjadi sejauh
ini.Belum j elas keeIekt iIan vaksi n Ilu yang ki ni ada dalam meli ndungi manusia
dari virus baruini, karena secara genetik berbeda dengan jenis Ilu lain.
Cara mencegah penularan flu babi / swine flu:
1. Jangan berjabat tangan dengan babi yang sedang Ilu (selain akan tertular Ilu oleh babi,
anda juga akan dianggap orang gila)
2. Jangan berciuman dengan babi yang sedang Ilu (apalagi yang ini, anda ga mau kan diliat
orang sedang berciuman dengan babi)
3. Cucilah tangan setelah anda bergulat dengan babi di kandang babi
3. Jangan suka mengucapkan kata babi ke pada orang lain (babi lu..)
4. Jangan tidur sebelah babi
5. Jangan menerima babi sebagai teman Anda di Iacebook karena dia dapat mengharvest
teman2 Anda di Iacebook
6. Jikapun Anda memang memelihara babi, sediakan selalu sapu tangan/tissue untuk babi-
babi Anda menutup hidung dan mulutnya bila bersin.
7. Hindarilah berenang di kolam renang babi, setidaknya untuk saat ini.
8. Jangan memIorward email ini ke babi-babi, dikhawatirkan mereka jadi tau sehingga
mencari cara penularan lain
9. Hindari memakai segala asesori babi (kaos gambar babi, anting2 babi, kalung babi, ikat
pinggang sabuk babi, dll), babi-babi yang sedang Ilu itu mungkin akan mengira Anda adalah
simpatisan babi, sehingga kemungkinan mereka akan menyerbu Anda untuk meminta
perlindungan karena saat ini banyak yang memburu mereka untuk membunuhnya.
10.Salah satu yang juga penting adalah agar para babi ngepet untuk segera menyadarkan diri
dan kembali ke jalan yang benar sebelum mereka menciptakan varian baru virus tersebut; Ilu
babi ngepet.


2. Fl u Bur ung
2.1 Pengertian Flu Burung
InIluenza A (H5N1) adalah bagian dari j eni s virus inIluenza t ipe A. Burung-
burung l i ar a dal ah t empat t i nggal al a mi dar i vi r us i ni , ma ka di na ma ka n
I l u bur ung at au a vi aninIluenza. Virus ini beredar diantara burung-burung di seluruh
dunia. Virus ini sangat mudahberjangkit dan dapat menjadi sangat memat ikan bagi
mer eka, t erut ama pada unggas jinak misalnya ayam. Virus ini disebarkan oleh unggas
liar, karena itulah dinamakan Ilu avian atauIlu burung. Virus t ersebut menyebar pada
unggas hampir diseluruh dunia, sangat menular terhadap sesama unggas dan
mematikan, terutama jenis unggas seperti ayam.

2.2 Etiologi
Vi r us H5N1 mer upa ka n j eni s vi r us I l u bur ung ya ng s a ngat ga nas, yang
menj a di penyebab ut a ma penya ki t pa da unggas . Vi r us i ni per nah
di t emuka n j uga pada babi da nkucing, tetapi tidak menimbulkan gejala sakit pada
hewan tersebut. Sampai dengan saat ini,bel um dit emukan bukt i il miah bahwa kedua
jenis hewan t ersebut bert i ndak sebagai sumber penularan virus H5N1.

2.3 Cara Penularan
Burung-burung yang t erinIeksi menyebarkan virusnya di air liur, cairan
saluranpernaIasan, dan kotorannya. Virus Ilu burung menyebar diantara burung-burung
yang rentansaat mereka terkena kotoran yang telah terkontaminasi. Diyakini bahwa sebagian
besar kasusinIeksi H5N1 pada manusia disebabkan oleh kontak dengan unggas yang telah
terinIeksi ataulingkungan yang telah terkontaminasi.

Faktor-Iaktor yang menyebabkan seseorang beresiko terinIeksi Ilu burung, antara lain:
Selama 7 hari sebelum t erkena, t elah mengalami salah sat u at au l ebi h dari
keadaanberikut ini:
Kontak (dalam jarak 1 meter atau kurang) dengan dengan ternak unggas atau burungliar baik
hidup atau mati
Berada pada tempat dimana ternak unggas pernah atau sedang dikandangkan selama
6minggu sebelumnya
Berhubungan (dalam jarak jangkauan sentuhan atau percakapan) dengan orang
yangdidiagnosa menderita inIluenza A (H5N1)
Berhubungan (dalam jarak jangkauan sentuhan atau percakapan) dengan orang
yangmenderitapenyakit pernaIasan akut yang tidak dapat dijelaskan yang kemudian
berakhir pada kematian
( at au) S el a ma 7 har i s ebel um t er kena, per na h beker j a dal a m s uat u
l abor at or i umdi ma na ada pengol a ha n cont oh dar i or ang at au bi nat ang
ya ng di cur i gai mender i t apenyakit Ilu burung.

2.4 Tanda dan Gejala
Gejala-gejala awal Ilu burung seringkali sama dengan inIluenza musi man
manusia(bat uk, sakit tenggor okan, demam t inggi, sakit kepala, sakit ot ot, dll).
Penyakit ini dapat ber kembang menjadi pneumonia di mana mungki n akan t erjadi,
kekurangan angi n, susahbernaIas dan gagal pernaIasan. Gejala kli nis (tanda-
tanda kesehat an) penyakit ini sangat beragam dan dipengaruhi ol eh berbagai
Iakt or seperti tingkat keganasan (virul ensi) virusyang menginIeksi, spesies yang
tertular, umur, jenis kelamin, penyakit lain yangmenyertainya dan lingkungan.

Gejala klinis yang dapat muncul adalah:
a. Demam t inggi _38C
b . B a t u k
c . P i l e k
d. Nyeri t enggorokan
e. Sa ki t kepa l a
I . Ny e r i o t o t
g. InIeksi selaput mata
h. Ses a k napas
i. Diare atau gangguan saluran cerna
j . Fat i que ( l emas )

2.5 Pencegahan dan Pengobatan
TamiIlu yang mengandung oseltami vir adal ah suat u cara pengobatan ant iviral,
yangt erbukt i dapat menekan kemampuan virus unt uk menyebar dari sel yang
t erinIeksi ke sel yang sehat. Sampai dengan 7 Okt ober 2005, Indonesia t elah
mendapat kan 60.000 t abletTa mi I l u. Saat i ni ant i vi r al t er s ebut ha nya bi s a
di dapat ka n di 44 r u ma h s aki t pener i ma TamiIlu.
3. Peran Perawat Komunitas dalam Penanggulangan Flu Babi dan Flu Burung

Sebagai salah satu bagian dari proIesi kesehatan turut terlibat dalam usahapencegahan
dan penanganan kasus Avian InIluenza dan Ilu babi ini. Peran perawat
di mulaidari usaha promot iI, prevent iI , kuratiI, hingga r ehabilitat iI. Usaha
promoriI dan prevent iI biasanya dilakukan oleh perawat komunitas.

a. Usaha PromotiI dan PreventiI

Dalam melaksankan usaha promosi dan pencegahan/ prevet iI, perawat akan
t erlibat dalam kerja ti m dengan berbagai bidang keahlian lai n, sepert i dokt er,
dokt er hewan, sertaberbagai depart emen/ di nas pemerint ahan (kesehat an,
pet ernakan, perindustrian, ekonomi, dll).

Tindakan promotiI dan preventiI yang dapat dilakukan yaitu memberikan penyuluhan.

Mengenalkan pada masyarakat karakteristik hewan khususnya unggas yang sakit
dantindakan yang perlu dilakukan terhadap hewan yang sakit dan mati.
Sering mencuci t angan dengan sabun atau disinIektan (t er masuk pula det erj en
danalkohol 70) bila kontak dengan hewan yang sakit
Bagi para peternak, petugas kesehatan, dan peneliti harus menggunakan
AlatPeli ndung Diri (APD) sepert i sarung tangan (double hand scoon), masker,
kaca matapelindung seperti kaca mata renang (goggles), sepatu.
Bagi masyarakat yang memiliki unggas, penting untuk mengandangkan unggas
untuk mencega h penul ar an pada hewa n l ai n da n memuda hka n j i ka
di l akuka n di s i nI eks i maupun vaksinasi
Lebi h bai k me mbel i aya m yang s uda h di pot ong dan t el a h di ha s i l kan
ol eh r uma hpotong ayam yang telahdiawasi pemerintah.
Bagi para pengusaha dan pekerja pet ernakan pent ing unt uk menerapkan
biosecurit yyang ketat sehingga segala produk unggas dan hewan ternak aman dikonsumsi.
Memasak dagi ng maupun produknya (t elur, hat i) pada suhu dan wakt u yang
cukup. Unt uk suhu ~80C selama 1 menit, suhu 64C selama 5 menit. Kar ena
virus AI lebi hmampu bertahan lama pada temperatur rendah (17C) dan pada suhu minus
50C akanlebih lama lagi.
Masyarakat diberikan inIormasi untuk mengenali gejala-gejala awal AI dan perujukansegera
ke pelayanan kesehatan.



b. Tindakan KuratiI

Saat seseorang mulai mengalami gejala-gejala adanya inIeksi AI hal t erbaik
yangdilakukan untuk menyelamatkannya adalah perujukan segera ke RS maupun puskesmas
dandiberi kan medi kasi proIilaksis ant i virus, biasanya digunakan oseltami vir.
Jika gejala klinisdan pemeri ksaan kli nis di dapat semaki n banyak mengarah ke
sana maka perawat an i nt ensiI perlu segera dilakukan.

1.Penatalaksanaan di Iasilitas kesehatan non rujukan
Pasi en suspek AI langsung diberi Oseltami vir (TamiIlu) 275 mg (ji ka anak
sesuaidengan berat badan)
Pasien ditangani sesuai dengan kewaspadaan standar
Pasien dirujuk ke RS Rujukan AI

2.Penatalaksanaan di RS Rujukan

Pasien di rawat di ruang isolasi
Petugas triase memakai APD, kemudian mengirim pasien ke ruang pemeriksaan
Petugas yang masuk ke ruang pemeriksaan tetap menggunakan APD dan
melakukankewaspadaan standar

c. Tindakan RehabilitatiI
J i ka kondi s i pas i en membai k denga n PCR negat i I, t i da k dema m 7 har i ,
da n has i l radiologi maupun laboratorium membaik serta ada pertimbangan lain dari dokter
maka pasiendi per bol ehka n pul a ng. Na mun s ebel um di pul a ngka n, pas i en
di ber i ka n i nI or mas i unt uk menjaga dari ancaman inIeksi virus berulang dan
mempertahankan kesehatannya.Pembekalan inIormasi bagi pasien dan keluarga pasien
meliputi:
Penjagaan lingkungan dari ancaman penyebaran virus
Personal hygiene dan environment hygiene
Menj au hka n ka ndang t er na k at a u unggas dar i r uma h j i ka memel i har a
t er nak at a uunggas
Peningkatan kualitas gizi pangan
Pasi en yang sudah pulang ke rumah di waji bkan kontr ol ke polokli ni k paru/
anak/ penyakit dalam terdekat.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan R.I. 2006.Pedoman Penatalaksanaan Flu Burung di SaranaPelayanan
Kesehatan.
Jakarta
Doenges, Moorhouse & Geissler.Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman &Pendokumentasian
Perawatan Pasien. F.A.
Davis Philadelphia, Pennsylvania.USA
Abi, Nursing. 2009.Peran Perawat Komunitas dalam Praktek Asuhan Keperawatan. Diaksespada
tanggal 3 desember 2010 darihttp://abimuhlisin.blogspot.com/.
Ko mn a s F BP I . T e n t a n g F l u Bu r u n g . Di a k s e s p a d a t a n g g a l 2 0
n o v e mb e r 2 0 1 0 d a r i http://www.komnasIbpi.go.id/
Admin. 2009. Apakah Flu Burung?. Diakses pada tanggal 24 november 2010
darihttp://goldgamat.com/

Anda mungkin juga menyukai