Anda di halaman 1dari 13

Dapatkan art|ke| pend|d|kan |a|nnya d|webs|te |n| wwwn|amb|ogcocc dan |n| wwwn|amwebscom

Ki Hajar Dewantara
Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian
demi kepentingan bangsanya. a menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar
Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi
tidak sampai tamat karena sakit.
Kemudian Ki Hajar Dewantara bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar
antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda,
Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-
tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan
semangat antikolonial bagi pembacanya.
Ki Hajar Dewantara Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.Terlahir dengan nama
Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Beliau berasal dari lingkungan keluarga kraton
Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut
hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu,
ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini
dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun
hatinya.
Ki Hajar Dewantara sebagai Aktivis Boedi Oetomo
Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, ia juga aktif dalam organisasi sosial dan
politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk
mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat ndonesia pada waktu itu
mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
Kemudian, bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto
Mangoenkoesoemo, ia mendirikan ndische Partij (partai politik pertama yang beraliran
nasionalisme ndonesia) pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai
ndonesia merdeka.
Dapatkan art|ke| pend|d|kan |a|nnya d|webs|te |n| wwwn|amb|ogcocc dan |n| wwwn|amwebscom

Mereka berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status badan hukum
pada pemerintah kolonial Belanda. Tetapi pemerintah kolonial Belanda melalui
Gubernur Jendral denburg berusaha menghalangi kehadiran partai ini dengan menolak
pendaftaran itu pada tanggal 11 Maret 1913.
Alasan penolakannya adalah karena organisasi ini dianggap dapat membangkitkan
rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah
kolonial Belanda.
Kemudian setelah ditolaknya pendaftaran status badan hukum ndische Partij ia pun
ikut membentuk Komite Bumipoetra pada November 1913. Komite itu sekaligus sebagai
komite tandingan dari Komite Perayaan Seratus Tahun Kemerdekaan Bangsa Belanda.
Kritik terhadap Pemerintah Belanda oleh Komite Boemipoetra
Komite Boemipoetra itu melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang
bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjajahan Prancis
dengan menarik uang dari rakyat jajahannya untuk membiayai pesta perayaan tersebut.
Sehubungan dengan rencana perayaan itu, ia pun mengkritik lewat tulisan berjudul Als
k Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar
Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga). Tulisan
Seandainya Aku Seorang Belanda yang dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr.
Douwes Dekker itu antara lain berbunyi:
"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta
kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar
dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh
si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu.
Pikiran untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka dan
sekarang kita garuk pula kantongnya. Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu!
Kalau aku seorang Belanda. Apa yang menyinggung perasaanku dan kawan-kawan
Dapatkan art|ke| pend|d|kan |a|nnya d|webs|te |n| wwwn|amb|ogcocc dan |n| wwwn|amwebscom

sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa inlander diharuskan ikut


mengongkosi suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada kepentingannya sedikitpun.
Akibat karangannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral
denburg menjatuhkan hukuman tanpa proses pengadilan, berupa hukuman internering
(hukum buang) yaitu sebuah hukuman dengan menunjuk sebuah tempat tinggal yang
boleh bagi seseorang untuk bertempat tinggal. a pun dihukum buang ke Pulau Bangka.
Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo merasakan rekan seperjuangan
diperlakukan tidak adil. Mereka pun menerbitkan tulisan yang bernada membela
Soewardi. Tetapi pihak Belanda menganggap tulisan itu menghasut rakyat untuk
memusuhi dan memberontak pada pemerinah kolonial.
Akibatnya keduanya juga terkena hukuman internering. Douwes Dekker dibuang di
Kupang dan Cipto Mangoenkoesoemo dibuang ke pulau Banda.
Namun mereka menghendaki dibuang ke Negeri Belanda karena di sana mereka bisa
memperlajari banyak hal dari pada didaerah terpencil. Akhirnya mereka diijinkan ke
Negeri Belanda sejak Agustus 1913 sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman.
Kesempatan itu dipergunakan untuk mendalami masalah pendidikan dan pengajaran,
sehingga Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berhasil memperoleh Europeesche Akte.
Kemudian ia kembali ke tanah air di tahun 1918. Di tanah air ia mencurahkan perhatian
di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan.
Ki Hajar Dewantara dan Taman Siswa
Setelah pulang dari pengasingan, bersama rekan-rekan seperjuangannya, ia pun
mendirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional, Nationaal Onderwijs nstituut
Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) pada 3 Juli 1922.
Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik
agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh
kemerdekaan.
Dapatkan art|ke| pend|d|kan |a|nnya d|webs|te |n| wwwn|amb|ogcocc dan |n| wwwn|amwebscom

Tidak sedikit rintangan yang dihadapi dalam membina Taman Siswa. Pemerintah
kolonial Belanda berupaya merintanginya dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah
Liar pada 1 Oktober 1932. Tetapi dengan kegigihan memperjuangkan haknya, sehingga
ordonansi itu kemudian dicabut.
Di tengah keseriusannya mencurahkan perhatian dalam dunia pendidikan di Taman
Siswa, ia juga tetap rajin menulis. Namun tema tulisannya beralih dari nuansa politik ke
pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan. Tulisannya berjumlah ratusan
buah. Melalui tulisan-tulisan itulah dia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan
nasional bagi bangsa ndonesia.
Sementara itu, pada zaman Pendudukan Jepang, kegiatan di bidang politik dan
pendidikan tetap dilanjutkan. Waktu Pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga
Rakyat (Putera) dalam tahun 1943, Ki Hajar duduk sebagai salah seorang pimpinan di
samping r. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan K.H. Mas Mansur.
Ki Hajar Dewantara setelah Kemerdekaan
Setelah zaman kemedekaan, Ki hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Nama Ki Hadjar Dewantara
bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (bapak
Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan
Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat
keputusan Presiden R No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Penghargaan
lain yang diterimanya adalah gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada
pada tahun 1957.
Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, ia meninggal dunia pada
tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.
Karya Karya Ki Hajar Dewantara
Dapatkan art|ke| pend|d|kan |a|nnya d|webs|te |n| wwwn|amb|ogcocc dan |n| wwwn|amwebscom

Kemudian oleh pihak penerus perguruan Taman Siswa, didirikan Museum Dewantara
Kirti Griya, Yogyakarta, untuk melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan Ki Hadjar
Dewantara. Dalam museum ini terdapat benda-benda atau karya-karya Ki Hadjar
sebagai pendiri Tamansiswa dan kiprahnya dalam kehidupan berbangsa.
Koleksi museum yang berupa karya tulis atau konsep dan risalah-risalah penting serta
data surat-menyurat semasa hidup Ki Hadjar sebagai jurnalis, pendidik, budayawan dan
sebagai seorang seniman telah direkam dalam mikrofilm dan dilaminasi atas bantuan
Badan Arsip Nasional.
Bangsa ini perlu mewarisi buah pemikirannya tentang tujuan pendidikan yaitu
memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku,
budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial, dan sebagainya, serta harus
didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asasi.
Ki Hajar Dewantara dengan Ajarannya yang terkenal ialah tut wuri handayani, ing
madya mangun karsa , dan ing ngarsa sungtulada.
Semoga jasa-jasa beliau dalam dunia Pendidikan akan selalu dikenang sepanjang
masa , maka dengan semangat Pendidikan marilah kita bersama-sama memajukan
pendidikan di ndonesia.
BiograIi Harun Ar-Rasyid Pemerintahan Emas Islam
Harun Ar-Rasyid lahir di Rayy pada tahun 766 dan waIat pada tanggal 24 Maret 809, di Thus,
Khurasan. Harun Ar-Rasyid adalah kaliIah kelima dari kekaliIahan Abbasiyah dan memerintah
antara tahun 786 hingga 803. Ayahnya bernama Muhammad Al-Mahdi, khaliIah yang ketiga dan
kakaknya, Musa Al-Hadi adalah kaliIah yang ketiga.Ibunya Jurasyiyah dijuluki Khayzuran
berasal dari Yaman.
Meski berasal dari dinasti Abbasiyah, Harun Ar-Rasyid dikenal dekat dengan keluarga Barmaki
dari Persia (Iran). Di masa mudanya, Harun banyak belajar dari Yahya ibn Khalid Al-Barmak.
Era pemerintahan Harun, yang dilanjutkan oleh Ma`mun Ar-Rasyid, dikenal sebagai masa
keemasan Islam (The Golden Age oI Islam), di mana saat itu Baghdad menjadi salah satu pusat
ilmu pengetahuan dunia.
Di masa pemerintahannya beliau :
* Mewujudkan keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat.
* Membangun kota Baghdad dengan bangunan-bangunan megah.
* Membangun tempat-tempat peribadatan.
Dapatkan art|ke| pend|d|kan |a|nnya d|webs|te |n| wwwn|amb|ogcocc dan |n| wwwn|amwebscom

* Membangun sarana pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.


* Mendirikan Baitul Hikmah, sebagai lembaga penerjemah yang berIungsi sebagai perguruan
tinggi, perpustakaan, dan penelitian.
* Membangun majelis Al-Muzakarah, yakni lembaga pengkajian masalah-masalah keagamaan
yang diselenggarakan di rumah-rumah, mesjid-mesjid, dan istana.
Harun Al-Rasyid Bukanlah KhaliIah Yang Suka Foya-Foya!!
Banyak orang meyakini bahwa khaliIah Bani Abbas, Harun al-Rasyid adalah seorang yang suka
hura-hura dan Ioya-Ioya, hidup dalam gelamour kehidupan.
Namun sebenarnya, tidaklah demikian. Harun al-Rasyid amat berbeda dari kondisi seperti itu
sama sekali. Beliau adalah Abu Ja`Iar, Harun bin al-Mahdi, Muhammad bin al-Manshur, salah
seorang khaliIah Daulah Bani Abbasiah di Iraq, yang lahir tahun 148 H.
Beliau menjadi khaliIah menggantikan kakaknya, al-Hadi pada tahun 170 H. Beliau merupakan
khaliIah paling baik, dan raja dunia paling agung pada waktu itu. Beliau biasa menunaikan haji
setahun dan berperang setahun. Sekalipun sebagai seorang khaliIah, beliau masih sempat shalat
yang bila dihitung setiap harinya mencapai seratus rakaat hingga beliau waIat. Beliau tidak
meninggalkan hal itu kecuali bila ada uzur. Demikian pula, beliau biasa bersedekah dari harta
pribadinya setiap harinya sebesar 1000 dirham.
Beliau orang yang mencintai ilmu dan para penuntut ilmu, mengagungkan kehormatan Islam dan
membenci debat kusir dalam agama dan perkataan yang bertentangan dengan Kitabullah dan as-
Sunnah an-Nabawiyyah.
Beliau berumrah tahun 179 H di bulan Ramadhan, dan terus dalam kondisi ihram hingga
melaksanakan kewajiban haji. Beliau berjalan kaki dari Mekkah ke padang AraIah.
Beliau berhasil menguasai kota Hiracle dan menyebarkan pasukannya di bumi Romawi hingga
tidak tersisa lagi seorang Muslim pun yang menjadi tawanan di kerajaan mereka. Beliau
mengirimkan pasukannya yang kemudian menaklukkan benteng Cicilia, Malconia dan Cyprus,
lalu menawan penduduknya yang berjumlah 16000 orang.
Harun al-Rasyid waIat dalam usia 45 tahun atau 46 tahun dalam perangnya di Khurasan tahun
193 H.
ReIerensi : http://id.wikipedia.org/wiki/HarunAr-Rasyid
http://arieksinggih.wordpress.com/2009/02/03/harun-al-rasyid-2/
BiograIi DR Abdul Qadeer Khan Ilmuwan Pakistan Yang Paling Ditakuti AS
AS dan negara barat menyebut ancaman yang disebabkan oleh Dr Abdul Qadeer (AQ) Khan ini,
bisa setara dengan AdolI Hitler atau Joseph Stalin, karena kemampuannya di bidang nuklir.
Intelejen barat pernah menganggap remeh kemampuan Abdul Qadeer Khan. Tapi setelah tiga
puluh tahun membangun Pakistan hingga memiliki kemampuan nuklir, barat dan AS menjadi
khawatir. Khan kemudian disebut sebagai broker teknologi yang bisa membahayakan dunia.
Ilmuwan ini disebut telah menjual rahasia teknologi nuklir ke Iran, Korea Utara, Libya dan
Dapatkan art|ke| pend|d|kan |a|nnya d|webs|te |n| wwwn|amb|ogcocc dan |n| wwwn|amwebscom

kemungkinan ke negara lain. Tekanan diplomatik akhirnya memaksa presiden Pakistan Pervez
MusharraI menjadikan Khan tahanan rumah.
The Nuclear Jihadist menuliskan perjalanan Khan secara detail. Suami istri Frantz dan Collins
yang menulis laporan itu menghabiskan empat tahun perjalanan ke seluruh dunia, mewawancari
pejabat intelejen dan mantan teman dan kolega Khan.
Saat perang berdarah 1947, Khan muda meninggalkan keluarganya di Bhopal India ke negara
muslim Pakistan. Kekerasan yang dilihatnya selama di perjalanan dan penderitaan yang dialami,
menimbulkan kemarahan besar pada India.
Setelah mengecap pendidikan di Jerman dan menikahi wanita Belanda, Khan mendapat kerja di
perusahaan Belanda yang berhubungan dengan pengayaan uranium. Sebuah proses untuk
menghasilkan energi nuklir, yang dengan mudah juga dapat diubah menjadi senjata nuklir.
Frantz and Collins menggambarkan pasukan Pakistan yang gagal merdeka dari India pada 1965
membuat kebencian Khan makin memuncak. Khan bertekad mengubah politik Pakistan seperti
ditulis dalam biograIinya yakni ingin membuat Pakistan sangat kuat dan tidak akan mengalami
trauma dikuasai India.
Beruntung sekali waktu kembalinya Khan dari Belanda ke Pakistan berbarengan dengan
pengembangan nuklir India. Saat India memiliki kemampuan nuklir pada 1974, tidak ada alasan
untuk melarang Pakistan memiliki kemampuan serupa, bom harus dengan bom.
Tapi saat Khan tida di Pakistan, masa depan nuklir negara itu sedang terancam. Kanada telah
menghentikan pasokan spare part untuk reaktor nuklir di Karachi dan Prancis mendapat tekanan
internasional untuk membatalkan rencana penjualan pabrik pemrosesan ke Pakistan. Hal itu
membuka peluang Khan dan menjadikannya sebagai pahlawan.
Dengan sepengetahuan koleganya, dia membawa cetak biru, Ioto dan daItar pemasok. Kemudian
bersama istri dan anak perempuannya kembali ke Pakistan untuk membangun kemampuan bom
nuklir Pakistan.
Dia kemudian berhasil membuat bom nuklir pada akhir 1980 di luar perkiraan ahli barat. Para
pakar menggambarkan Pakistan pada masa itu untuk membuat jarum jahit atau sepeda
berkualitas bagus saja dianggap tidak mampu, apalagi membuat teknologi tinggi untuk
pengayaan uranium.
Jihadist menyebut Khan membangun jaringan pasar gelap untuk menjual teknologi rahasia nuklir
Pakistan ke negara semacam Iran, Libya, Korea utara juga negara yang tidak diketahui. Jihadist
juga menyebut ilmuwan nuklir Pakistan ini bertemu dengan Osama bin Laden untuk membuat
bom.
ReIerensi :
- http://www.kaskus.us/showthread.php?t4389205
Dapatkan art|ke| pend|d|kan |a|nnya d|webs|te |n| wwwn|amb|ogcocc dan |n| wwwn|amwebscom

BiograIi Abu WaIa Sang Matematikawan Jenius


Ahli matematika Muslim Ienomenal di era keemasan Islam ternyata bukan hanya Al-
Khawarizmi. Pada abad ke-10 M, peradaban Islam juga pernah memiliki seorang matematikus
yang tak kalah hebat dibandingkan Khawarizmi. Matematikus Muslim yang namanya terbilang
kurang akrab terdengar itu bernama Abul WaIa Al-Buzjani. 'Ia adalah salah satu matematikus
terhebat yang dimiliki perabadan Islam, papar Bapak Sejarah Sains, George Sarton dalam
bukunya bertajuk Introduction to the History oI Science.
Abul WaIa adalah seorang saintis serba bisa. Selain jago di bidang matematika, ia pun terkenal
sebagai insinyur dan astronom terkenal pada zamannya.
Kiprah dan pemikirannya di bidang sains diakui peradaban Barat. Sebagai bentuk pengakuan
dunia atas jasanya mengembangkan astronomi, organisasi astronomi dunia mengabadikannya
menjadi nama salah satu kawah bulan. Dalam bidang matematika, Abul WaIa pun banyak
memberi sumbangan yang sangat penting bagi pengembangan ilmu berhitung itu.
'Abul WaIa dalah matematikus terbesar di abad ke 10 M, ungkap Kattani. Betapa tidak.
Sepanjang hidupnya, sang ilmu wan telah berjasa melahirkan sederet inovasi penting bagi ilmu
matematika. Ia tercatat menulis kritik atas pemikiran Eucklid, Diophantos dan Al-
Khawarizmisayang risalah itu telah hilang. Sang ilmuwanpun mewariskan Kitab Al-Kami (Buku
Lengkap) yang membahas tentang ilmu hitung (aritmatika) praktis. Kontribusi lainnya yang tak
kalah penting dalam ilmu matematika adalah Kitab Al-Handasa yang mengkaji penerapan
geometri. Ia juga berjasa besar dalam mengembangkan trigonometri.
Abul WaIa tercatat sebagai matematikus pertama yang mencetuskan rumus umum si nus. Selain
itu, sang mate ma tikus pun mencetuskan metode baru membentuk tabel sinus. Ia juga
membenarkan nilai sinus 30 derajat ke tempat desimel kedelapan. Yang lebih menga gumkan
lagi, Abul WaIa mem buat studi khusus tentang ta ngen serta menghitung se buah tabel tangen.
Jika Anda pernah mempelajari matematika tentu pernah mengenal istilah secan dan co secan.
Ternyata, Abul WaIalah yang pertama kali memperkenalkan istilah matematika yang sangat
penting itu. Abu WaIa dikenal sangat jenius dalam bi dang geometri. Ia mampu me nyelasikan
masa lah-masalah geometri dengan sangat tang kas.
Buah pemikirannya dalam matematika sangat berpengaruh di dunia Barat. Pada abad ke-19 M,
Baron Carra de Vaux meng ambil konsep secan yang dicetuskan Abul WaIa. Sayangnya, di
dunia Islam justru namanya sangat jarang terdengar. Nyaris tak pernah, pelajaran sejarah
peradaban Islam yang diajarkan di Tanah Air mengulas dan memperkenalkan sosok dan buah
pikir Abul WaIa. Sungguh ironis.
Sejatinya, ilmuwan serbabisa itu bernama Abu al-WaIa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya
Ibn Ismail Ibn Abbas al-Buzjani. Ia terlahir di Buzjan, Khurasan (Iran) pada tanggal 10 Juni
940/328 H. Ia belajar matematika dari pamannya bernama Abu Umar al- Maghazli dan Abu
Abdullah Muhammad Ibn Ataba. Sedangkan, ilmu geometri dikenalnya dari Abu
Yahya al-Marudi dan Abu al-Ala` Ibn Karnib.
Dapatkan art|ke| pend|d|kan |a|nnya d|webs|te |n| wwwn|amb|ogcocc dan |n| wwwn|amwebscom

Abul WaIa tumbuh besar di era bangkitnya sebuah dinasti Islam baru yang berkuasa di wilayah
Iran. Dinasti yang ber nama Buwaih itu berkuasa di wilayah Persia Iran dan Irak pada tahun
945 hingga 1055 M. Kesultanan Buwaih menancapkan benderanya di antara periode peralihan
kekuasaan dari Arab ke Turki. Dinasti yang berasal dari suku Turki itu mampu menggulingkan
kekuasaan Dinasti Abbasiyah yang berpusat di Baghdad pada masa kepemim -pinan Ahmad
Buyeh.
Dinasti Buwaih memindahkan ibu kota pemerintahannya ke Baghdad saat Adud Ad-Dawlah
berkuasa dari tahun 949 hingga 983 M. Pemerintahan Adud Ad- Dawlah sangat mendukung dan
memIasilitasi para ilmuwan dan seniman.
Dukungan itulah yang membuat Abul WaIa memutuskan hijrah dari kampung halamannya ke
Baghdad. Sang ilmuwan dari Khurasan ini lalu memutuskan untuk mendedikasikan dirinya bagi
ilmu pengetahuan di istana Adud ad-Dawlah pada tahun 959 M. Abul WaIa bukanlah
satusatunya matematikus yang mengabdikan dirinya bagi ilmu pengetahuan di istana itu.
Matematikus lainnya yang juga bekerja di istana Adud ad-Dawlah antara lain; Al- Quhi dan Al-
Sijzi. Pada tahun 983 M, suksesi kepemimpinan terjadi di Dinasti Buwaih. Adyd ad-Dawlah
digantikan puteranya bernama SharaI ad-Dawlah. Sama seperti sang ayah, sultan baru itu juga
sangat mendukung perkembangan matematika dan astronomi. Abul WaIa pun makin betah kerja
di istana.
Kecintaan sang sultan pada astronomi makin memuncak ketika dirinya ingin membangun sebuah
observatorium. Abul WaIa dan temannya Al-Quhi pun mewujudkan ambisi sang sulatan. Obser
vatorium astronomi itu dibangun di taman is tana sultan di kota Baghdad. Kerja keras Abul WaIa
pun berhasil. Observatorium itu secara resmi dibuka pada bulan Juni 988 M.
Untuk memantau bintang dari observatorium itu, secara khusus Abul WaIa membangun kuadran
dinding. Sayang, observatorium tak bertahan lama. Begitu Sultan SharaI ad-Dawlah waIat,
observatorium itu pun lalu ditutup. Sederet karya besar telah dihasilkan Abul WaIa selama
mendedikasikan dirinya di istana sultan Buwaih.
Beberapa kitab bernilai yang ditulisnya antara lain; Kitab Iima Yahtaju Ilaihi al- Kuttab wa al-
Ummal min Ilm al-Hisab sebuah buku tentang aritmatika. Dua salinan kitab itu, sayangnya tak
lengkap, kini berada di perpustakaan Leiden, Belanda serta Kairo Mesir. Ia juga menulis 'Kitab
al-Kamil.
Dalam geometri, ia menulis 'Kitab Iima Yahtaj Ilaih as-Suna` Ii Amal al-Handasa. Buku itu
ditulisnya atas permintaan khusus dari KhaliIah Baha` ad Dawla. Salinannya berada di
perpustakaan Masjid Aya SoIya, Istanbul. Kitab al-Majesti adalah buku karya Abul WaIa yang
paling terkenal dari semua buku yang ditulisnya. Salinannya yang juga sudah tak lengkap kini
tersimpan di Perpustakaan nasional Paris, Pran cis.
Sayangnya, risalah yang di buatnya tentang kritik terha dap pemikiran Euclid, Diophantus serta
Al-Khawarizmi sudah musnah dan hilang. Sungguh peradaban modern berutang budi kepada
Abul WaIa. Hasil penelitian dan karya-karyanya yang ditorehkan dalam sederet kitab memberi
Dapatkan art|ke| pend|d|kan |a|nnya d|webs|te |n| wwwn|amb|ogcocc dan |n| wwwn|amwebscom

pengaruh yang sangat signiIikan bagi pengembangan ilmu pengetahun, terutama trigonometri
dan astronomi.
Sang matematikus terhebat di abad ke-10 itu tutup usia pada 15 Juli 998 di kota Baghdad, Irak.
Namun, hasil karya dan pemikirannya hingga kini masih tetap hidup.
Abadi di Kawah Bulan
Abul WaIa memang Ienomenal. Meski di dunia Islam modern namanya tak terlalu dikenal,
namun di Barat sosoknya justru sangat berkilau. Tak heran, jika sang ilmuwan Muslim itu begitu
dihormati dan disegani. Orang Barat tetap menyebutnya dengan nama Abul WaIa. Untuk
menghormati pengabdian dan dedikasinya dalam mengembangkan astronomi namanya pun
diabadikan di kawah bulan.
Di antara sederet ulama dan ilmuwan Muslim yang dimiliki peradaban Islam, hanya 24 tokoh
saja yang diabadikan di kawah bulan dan telah mendapat pengakuan dari Organisasi Astronomi
Internasional (IAU). Ke-24 tokoh Muslim itu resmi diakui IAU sebagai nama kawah bulan
secara bertahap pada abad ke-20 M, antara tahun 1935, 1961, 1970 dan 1976. salah satunya Abul
WaIa.
Kebanyakan, ilmuwan Muslim diadadikan di kawah bulan dengan nama panggilan Barat. Abul
WaIa adalah salah satu ilmuwan yang diabadikan di kawah bulan dengan nama asli. Kawah
bulan Abul WaIa terletak di koordinat 1.00 Timur, 116.60 Timur. Diameter kawah bulan Abul
WaIa diameternya mencapai 55 km. Kedalaman kawah bulan itu mencapai 2,8 km.
Lokasi kawah bulan Abul WaIa terletak di dekat ekuator bulan. Letaknya berdekatan dengan
sepasangang kawah Ctesibius dan Heron di sebelah timur. Di sebelah baratdaya kawah bulan
Abul WaIa terdapat kawah Vesalius dan di arah timur laut terdapat kawah bulan yang lebih besar
bernama King. Begitulah dunia astronomi modern mengakui jasa dan kontribusinya sebagai
seorang astronom di abad X.
Matematika Ala Abul WaIa
Salah satu jasa terbesar yang diberikan Abul WaIa bagi studi matematika adalah trigo no metri.
Trigonometri berasal dari kata trigonon tiga sudut dan metro mengukur. Ini adalah adalah
sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan Iungsi trigo no met rik
seperti sinus, cosinus, dan tangen.
Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun ada ketidaksetujuan tentang apa
hubungannya; bagi beberapa orang, trigonometri adalah bagian dari geometri. Dalam
trigonometri, Abul WaIa telah memperkenalkan Iungsi tangen dan memperbaiki metode
penghitungan tabel trigonometri. Ia juga tutur memecahkan sejumlah masalah yang berkaitan
dengan spherical triangles.
Secara khusus, Abul WaIa berhasil menyusun rumus yang menjadi identitas trigonometri. Inilah
rumus yang dihasilkannya itu:
Dapatkan art|ke| pend|d|kan |a|nnya d|webs|te |n| wwwn|amb|ogcocc dan |n| wwwn|amwebscom

sin(a b) sin(a)cos(b) cos(a)sin(b)


cos(2a) 1 2sin2(a)
sin(2a) 2sin(a)cos(a)
Selain itu, Abul WaIa pun berhasil membentuk rumus geometri untuk parabola, yakni:
x4 a and x4 ax3 b.
Rumus-rumus penting itu hanyalah secuil hasil pemikiran Abul WaIa yang hingga kini masih
bertahan. Kemampuannya menciptakan rumus-rumus baru matematika membuktikan bahwa
Abul WaIa adalah matematikus Muslim yang sangat jenius.
ReIerensi :
- http://archive.kaskus.us/thread/3450909/20
Seri BiograIi Tokoh Islam: Ibnu Sina
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang IilsuI,
ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Beliau
juga seorang penulis yang produktiI dimana sebagian besar karyanya adalah tentang IilosoIi dan
pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah 'Bapak Pengobatan Modern dan masih banyak
lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang
kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun Ii Thib yang merupakan rujukan di
bidang kedokteran selama berabad-abad.
Karya Ibnu Sina, Iisikawan terbesar Persia abad pertengahan , memainkan peranan penting pada
Pembangunan kembali Eropa. Ibnu Sina, Ab Al al-Husayn bin Abdullh bin Sn (Persia
'--~ _='Abu Ali Sina atau dalam tulisan arab : ~ -' ~= -~=' = '-- ) sering dilatinkan
Ibnu Sina adalah seorang Persia, Iisikawan, IilosoIis, dan ilmuwan yang lahir pada 980 di
AIsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan
meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak diantaranya
memusatkan pada IilosoIi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai 'bapak
kedokteran modern. George Sarton menyebut Ibnu Sina 'ilmuwan paling terkenal dari Islam
dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu. pekerjaannya yang
paling terkenal adalah The Book oI Healing dan The Canon oI Medicine, dikenal juga sebagai
sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun Ii At Tibb).
Awal Kehidupan
Kehidupannyan dikenal lewat sumber sumber berkuasa. Suatu autobiograIi membahas tiga
puluh tahun pertama kehidupannya, dan sisanya didokumentasikan oleh muridnya al-Juzajani,
yang juga sekretarisnya dan temannya.
Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah ibunya AIshana, sebuah kota kecil
sekarang wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia). Ayahnya, seorang sarjana terhormat Ismaili,
berasal dari Balkh Khorasan, dan pada saat kelahiran putranya dia adalah gubernur suatu daerah
di salah satu pemukiman Nuh ibn Mansur, sekarang wilayah AIghanistan (dan juga Persia). Dia
menginginkan putranya dididik dengan baik di Bukhara.
Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh cabang Islam Ismaili, pemikiran Ibnu Sina
independen dengan memiliki kepintaran dan ingatan luar biasa, yang mengizinkannya menyusul
para gurunya pada usia 14 tahun.
Dapatkan art|ke| pend|d|kan |a|nnya d|webs|te |n| wwwn|amb|ogcocc dan |n| wwwn|amwebscom

Ibn Sina dididik dibawah tanggung jawab seorang guru, dan kepandaiannya segera membuatnya
menjadi kekaguman diantara para tetangganya; dia menampilkan suatu pengecualian sikap
intellectual dan seorang anak yang luar biasa kepandaiannya / Child prodigy yang telah
menghaIal Al-Quran pada usia 5 tahun dan juga seorang ahli puisi Persia. Dari seorang pedagan
sayur dia mempelajari aritmatika, dan dia memulai untuk belajar yang lain dari seorang sarjana
yang memperoleh suatu mata pencaharian dari merawat orang sakit dan mengajar anak muda.
Meskipun bermasalah besar pada masalah masalah metaIisika dan pada beberapa tulisan
Aristoteles. Sehingga, untuk satu setengah tahun berikutnya, dia juga mempelajari IilosoIi,
dimana dia menghadapi banyak rintangan. pada beberapa penyelidikan yang membingungkan,
dia akan meninggalkan buku bukunya, mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid, dan terus
sholat sampai hidayah menyelesaikan kesulitan kesulitannya. Pada larut malam dia akan
melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulasi perasaannya dengan kadangkala segelas susu
kambing, dan meskipun dalam mimpinya masalah akan mengikutinya dan memberikan
solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia membaca Metaphysics dari Aristoteles, sampai kata
katanya tertulis dalam ingatannya; tetapi artinya tak dikenal, sampai suatu hari mereka
menemukan pencerahan, dari uraian singkat oleh Farabi, yang dibelinya di suatu bookstall
seharga tiga dirham. Yang sangat mengagumkan adalah kesenangannya pada penemuan, yang
dibuat dengan bantuan yang dia harapkan hanya misteri, yang mempercepat untuk berterima
kasih kepada Allah SWT, dan memberikan sedekah atas orang miskin.
Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi
melalui pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri, menemukan metode
metode baru dari perawatan. Anak muda ini memperoleh predikat sebagai seorang Iisikawan
pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa 'Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun
menjengkelkan, seperti matematika dan metaIisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan;
saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para pasien, menggunakan obat obat
yang sesuai. Kemasyuran sang Iisikawan muda menyebar dengan cepat, dan dia merawat
banyak pasien tanpa meminta bayaran.
Pekerjaan pertamanya menjadi Iisikawan untuk emir, yang diobatinya dari suatu penyakit yang
berbahaya. Majikan Ibnu Sina memberinya hadiah atas hal tersebut dengan memberinya akses ke
perpustakaan raja Samanids, pendukung pendidikan dan ilmu. Ketika perpustakaan dihancurkan
oleh api tidak lama kemudian, musuh musuh Ibnu Sina menuduh din oa yang membakarnya,
dengan tujuan untuk menyembunyikan sumber pengetahuannya. Sementara itu, Ibnu Sina
membantu ayahnya dalam pekerjaannya, tetapi tetap meluangkan waktu untuk menulis beberapa
karya paling awalnya.
Ketika Ibnu Sina berusia 22 tahun, ayahnya meninggal.Samanid dynasty menuju keruntuhannya
pada Desember 1004. Ibnu Sina menolak pemberian Mahmud oI Ghazni, dan menuju kearah
Barat ke Urgench di Uzbekistan modern, dimana vizier, dianggap sebagai teman seperguruan,
memberinya gaji kecil bulanan. Tetapi gajinya kecil, sehingga Ibnu Sina mengembara dari satu
tempat ke tempat lain melalui distrik Nishapur dan Merv ke perbatasan Khorasan, mencari suatu
opening untuk bakat bakatnya. Shams al-Ma`li Qbtis, sang dermawan pengatur Dailam,
seorang penyair dan sarjana, yang mana Ibn Sina mengharapkan menemukan tempat berlindung,
dimana sekitar tahun (1052) meninggal dibunuh oleh pasukannya yang memberontak. Ibnu Sina
sendiri pada saat itu terkena penyakit yang sangat parah. Akhirnya, di Gorgan, dekat Laut Kaspi,
Ibnu Sina bertamu dengan seorang teman, yang membeli sebuah ruman didekat rumahnya
sendiri idmana Ibnu Sina belajar logika dan astronomi. Beberapa dari buku panduan Ibnu Sina
Dapatkan art|ke| pend|d|kan |a|nnya d|webs|te |n| wwwn|amb|ogcocc dan |n| wwwn|amwebscom

ditulis untuk orang ini ; dan permulaan dari buku Canon oI Medicine juga dikerjakan sewaktu
dia tinggal di Hyrcania.

Anda mungkin juga menyukai