Anda di halaman 1dari 11

HARTA 0At HAK HlllK

1 KFl0HP0K l
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan ini, kita selalu dikelilingi oleh hal-hal yang sering kali
kita klaim sebagai milik kita (Owner). Keluarga, rumah, pekerjaan, panca indera,
harta, ilmu pengetahuan, keahlian dan lain sebagainya, semua itu kita sebut sebagai
milik kita. Tapi benarkah itu semua milik kita? Memang terdapat berbagai
perangkat keduniaan, semisal surat-surat resmi yang bisa menjadi bukti bahwa
keluarga, pekerjaan, tanah itu adalah milik kita. Sehingga, kita memperlakukannya
sesuai dengan selera dan naIsu duniawi kita, bukan disesuaikan dengan keinginan
sang pemilik mutlak, yaitu Allah SWT. Kita adalah pemilik nisbi. Pemilik mutlak
dari segala sesuatu hanyalah Allah SWT.
Harta bukanlah satu-satunya jalan guna mewujudkan kebahagiaan dalam
kehidupan. Memang tidak salah jika dikatakan bahwa kebahagiaan tidak selalu
identik dengan harta. Tetapi jelaslah salah jika seorang manusia enggan bahkan
tidak mau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena hal ini erat
kaitannya dengan kelangsungan hidupnya di dunia ini. Manusia diutus di dunia ini
untuk mengemban amanah suci, sebagai khaliIah.
Tentunya hal ini memerlukan bekal yang cukup guna kelangsungan hidup.
Baik kebutuhan yang bersiIat materi dan non-materi. Bila kebutuhan tercukupi,
tentunya akan ada rasa tenang dalam beribadah kepada Sang Pencipta dalam
menjalankan visi dan misinya sebagai khaliIah di muka bumi. Berangkat dari itu,
makalah singkat ini berjudul 'Harta dan (Hak Milik) kepemilikan dalam Islam

B. %::an Pembahasan
Adapun tujan tujuan dari pembahasan makalah ini adalah agar mahasiswa/i
dapat memahami:
a. Pengertian Harta
b. Pembagian Harta
c. Pengertian Hak Milik
d. Pembagian Hak Milik
e. Sebab-Sebab Kepemilikan
HARTA 0At HAK HlllK
KFl0HP0K l
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Harta
Harta dalam bahasa arab disebut .'~' yang berasal dari kata `-~ - .-~- - .'~
yang berarti condong, cenderung, dan miring. Sedangkan harta (.'~') menurut
istilah imam hanaIiyah ialah:
='=' _ -'=~ ~- '~-`' _= - .-~- '~
Artinya:
'Sesuatu yang digandrungi tabiat manusia dan memungkinkan untuk
disimpan hingga dibutuhkan
1

Menurut hanaIiyah, harta musti disimpan sehingga sesuatu yang tidak dapat
disimpan tidak disebut harta. Menurut HanaIiyah manIaat tidak termasuk harta,
tetapi manIaat termasuk milik.
Menurut sebagian ulama, yang dimaksud dengan harta ialah :
'~ _-~' .~' - ,=- _=' - .-~-
Artinya:
'Sesuatu yang diinginkan manusia berdasarkan tabiatnya, baik manusia itu
akan memberikannya atau akan menyimpannya.
Sementara menurut T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy,

yang dimaksud dengan


harta ialah :
1.ama selain manusia yang diciptakan allah untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia, dapat dipelihara pada suatu tempat, dan dikelola (tasharruf) dengan
jalan ikhtiar.
.Sesuatu yang dapat dimiliki oleh setiap manusia, baik oleh seluruh manusia
maupun oleh sebagin manusia
3.Sesuatu yang sah untuk diperjualbelikan
4.Sesuatu yang dapat dimiliki dan mempunyai nilai(harga)
5.Sesuatu yang berwujud, Sesutu yang tidak berwujud meskipun dapat diambil
manIaatnya tidak termasuk harta,
6.Sesuatu yang dapat disimpan dalam waktu yang lama atau sebentar dan dapat
diambil manIaatnya ketika dibutuhkan.

Suhendi, Hendi, iqih Muamalah, Jakarta: Raja GraIindo Persada:, hal:

Ash Shiddieqy, Muhammad Hasbi, Teungku, !engantar Ilmu muamalah, Bulan Bintang,
Jakarta, 194, hal:14.
HARTA 0At HAK HlllK
3 KFl0HP0K l
B. Pembagian Harta
Menurut Iuqaha, harta dapat ditinjau dari beberapa segi. Harta terdiri dari
beberapa bagian, tiap-tiap bagian memiliki ciri khusus dan hukumanya tersendiri.
Pembagian jenis harta ini sebagai berikut:
Mal Mutaqawwim dan ghair mutaqawwin
a.Harta Mutaqawwin ialah
'=~ _ '--`' _'- '~
Artinya:
'Sesuatu yang boleh diambil manfatnya menurut syara
Harta yang termasuk mutaqawwin ini ialah semua harta yang baik jenisnya
maupun cara memperoleh dan penggunaanya.
b.Harta ghair mutaqawwin ialah
'= ~ _'--`' _ '- ` '~
Artinya:
'Sesuatu yang tidak boleh diambil manfaatnya menurut syara
Harta ghair mutaqawwin ialah kebalikan dari harta mutaqawwin yakni yang
tidak boleh diambil manIaatnya,baik jenisnya,cara memperolehnya maupun cara
penggunaanya.

2 Mal Mitsli dan Harta Qimi
a.Mal Mitsli ialah
~- ~ '-~ '+- -- ~- --= -~'= ` '~ '~
Artinya:
'enda-benda yang ada persamaan dalam kesatuan-kesatuannya, dalam
arti dapat berdiri sebagiannya ditempat yang lain, tanpa ada perbedaan yang
perlu dinilai
b.Harta Qimi ialah
` '-~ - -- ` -~'' '- '~
Artinya:
'enda-benda yang kurang dalam kesatuan-kesatuanya,karenanya tidak
dapat berdiri sebagian ditempat sebagian yang lainya tanpa ada perbedaan
Dengan perkataan lain, harta yang ada imbangannya (persamaannya)
disebut mitsli dan harta yang tidak ada imbangannya secara tepat disebut qimi.

HARTA 0At HAK HlllK
4 KFl0HP0K l
3. Harta Istihlak dan harta Istimal
a. Harta Istihlak ialah:
`+~-' `' -=-` ~'~' -- '-= _ '--`' - '~
Artinya:
Sesuatu yang tidak dapat diambil kegunaanya dan manfaatnya secara
biasa ,kecuali dengan menghabiskanya
Harta Istihlak terbagi dua. Harta Istihlak Haqiqi dan Istihlak Huquqi:
Harta Istihlak haqiqi ialah suatu benda yang menjadi harta yang jelas
(nyata) zatnya habis sekali digunakan.
Harta istihlak huquqi ialah harta yang sudah habis nilainya bila telah
digunakan, tetapi zatnya masih tetap ada.
b. Harta Isti`mal ialah:
--= -'- _~ ''~ '~~' _'--`' -=- '~
Artinya
Sesuatu yang dapat digunakan berulang kali dan materinya tetap
terpelihara.
4 Harta manqul dan harta ghair manqul
a. Harta manqul ialah
= _ '~ ~ -= -- ~- '~ .
Segala harta yang dapat dipindahkan (bergerak)dari satu tempat ke tempat
lain.
b. Harta ghair manqul ialah
= _ '~ ~ -= -- ~- ` '~
Sesuatu yang tidak bisa dipindahkan dan dibawa dari satu tempat ke
tempat yang lain.

Harta ain dan harta Dayn
a. Harta `ain ialah harta yang berbentuk benda. Harta ain terbagi
menjadi dua:
Harta `ain dzati qimah yaitu benda yang memiliki bentuk yang
dipandang sebagai harta karena memiliki nilai.
Harta `ain ghayr dzati qimah yaitu benda yang tidak dapat
dipandang sebagai harta karena tidak memiliki harga.

HARTA 0At HAK HlllK
5 KFl0HP0K l
b. Harta dayn ialah:
~~' _ `- '~
Artinya:
Sesuatu yang berada dalam tanggung fawab

6 Mal al-ain dan mal al-nafi(manfaat)
a. Harta `ain ialah benda yang memiliki nilai dan berbentuk
(berwujud)
b. Harta naIi` ialah harta yang berangsur-angsur tumbuh menurut
perkembangan masa,oleh karena itu mal al-naI`i tidak berwujud,
tidak mungkin untuk disimpan.

Harta Mamluk, Mubah, dan Mahfur
a. Harta mamluk ialah
~~~ ~ '=' =~ -~ ~ -~ -' -'~ -~' = .= ~- '~
Artinya:
Sesuatu yang masuk ke bawah milik,milik perorangan maupun milik
badan hukum,seperti pemerintahan dan yayasan.
Harta ini dibagi menjadi dua:
Harta perorangan (mustaqil)
Harta perkongsian (masyarakat)

b. Harta Mubah ialah
'-'~` ,~'' '=~ =~ -= =' '~-- '-~ _ -'~'' ~= `'~ .-`' _ - '~
: rtinyaA
Sesuatu yang pada asalnya bukan milik seseorang,seperti air pada mata
air,binatang buruan darat,pohon-pohonan dihutan dll
c. Harta mahjur ialah
~=~~' '' -=' ~'' _'-~ -=~ -` '~ -~ -`'~ -~ ~'=~ _-~' '~
~' .'~`' -'~ '-~'
Artinya:
Sesuatu yang tidak bolehkan dimiliki sendiri dan memberikan kepada
orang lain menurut syariatadakalanya benda wakaf atau benda yang
dikhususkan
HARTA 0At HAK HlllK
6 KFl0HP0K l
. Harta yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi:
a. Harta yang dapat dibagi(mal qabil li al-qismah) ialah harta yang
tidak menimbulkan suatu kerugian atau kerusakan apabila harta itu
dibagi-bagi.
b. Harta yang tidak dapat dibagi(mal ghair qabil li al qismah) ialah
harta yang menimbulkan suatu kerugian atau kerusakan apabila
harta tersebut dibagi-bagi.

Harta pokok dan harta hasil(buah)
a. Harta pokok ialah
= .'~ -=~-- ~- '~
Artinya:
Harta yang mungkin darinya terfadi harta yang lain
b. Harta hasil ialah
= .'~ =~- '~
Artinya:
Harta yang terfadi dari harta yang lain

Harta khas dan harta am
a. Harta khas ialah harta pribadi, tidak bersekutu dengan yang
lain,tidak boleh diambil manIaatnya tanpa disetujui pemiliknya.
b. Harta `am ialah harta milik umum (bersama)yang boleh diambil
manIaatnya.
Harta yang dapat dikuasai (ikhraj) terbagi menjadi dua, yaitu :
Harta yang termasuk milik perseorangan.
Harta-harta yang tidak dapat termasuk milik perseorangan.
Harta yang dapat masuk menjadi milik perseorangan dibagi menjadi dua:
Harta yang bisa menjadi milik perorangan,tetapi belum ada sebab
pemilikan.
Harta yang bisa menjadi milik perorangan dan sudah ada sebab
pemilikan.



HARTA 0At HAK HlllK
KFl0HP0K l
. Pengertian Hak Milik
Hak milik atau kepemilikan dalam Islam, sebenarnya dari bahasa Arab, dari
kata 'Malaka yang artinya memiliki. Dalam bahasa Arab, 'milik berarti
kepenguasaan orang terhadap sesuatu (barang atau harta) dan barang tersebut
dalam genggamannya baik secara riil maupun secara hukum. Dimensi
kepenguasaan ini direIleksikan dalam bentuk bahwa orang yang memiliki sesuatu
barang berarti mempunyai kekuasaan terhadap barang tersebut sehingga ia dapat
mempergunakannya menurut kehendaknya dan tidak ada orang lain, baik itu
individual maupun kelembagaan yang dapat menghalang-halanginya dari
memanIaatkan barang yang dimilikinya.
3

Secara terminologi, ada beberapa deIinisi (Al-Milik) yang di kemukakan
ulama Iiqih, adalah Pengkhususan seseorang terhadap suatu benda yang
memungkinkanya untuk bertindak hukum terhadap benda itu selama tidak adanya
halangan syara`
D. Pembagian Hak Milik
Para Fuqaha membagi jenis-jenis kepemilikan menjadi dua yaitu:
a. Kepemilikan Sempurna (%amm)
Kepemilikan sempurna adalah kepemilikan seseorang terhadap barang dan
juga manIaatnya sekaligus
Ciri khusus dari Al- Milk At- %amm, yaitu:
Sejak awal, pemilikan harta dan manIaat bersiIat sempurna
Pemilikanya tidak dibatasi oleh waktu
Pemilikanya tidak boleh digugurkan
Apabila pemilikanya secara bersama maka masing-masing bebas
mempergunakanya.
4

b. Kepemilikan Kurang (aaqis)
Kepemilikan kurang (aaqis). Kepemilikan kurang adalah yang hanya
memiliki substansinya saja atau manIaatnya saja.
Dua jenis kepemilikan ini mengacu kepada kenyataan bahwa manusia
dalam kapasitasnya sebagai pemilik suatu barang dapat mempergunakan dan
memanIaatkan susbstansinya saja, atau nilai gunanya saja atau kedua-duanya.


3
http://suburpwr.blogspot.com/9/11/blog-post.html

4
http://muhamadzainudin-dzay.blogspot.com/9/5/konsep-hak-hak-al-huquq-dalam-
islam.html
HARTA 0At HAK HlllK
KFl0HP0K l
Sedangkan kedua jenis kepemilikan ini akan memiliki konsekuensi syara`
yang berbeda-beda ketika memasuki kontrak muamalah seperti jual beli, sewa,
pinjam-meminjam dan lain-lain.
5

Ciri- ciri khusus Al-Milk Al-aqish, yaitu:
Boleh dibatasi waktunya, tempat dan siIatnya
Tidak boleh diwariskan
Orang yang memanIaatkan harta dapat menuntut harta dari pemiliknya dan
apabila harta tersebut telah diserahkan kepada orang yang memanIaatkanya
maka harta tersebut menjadi amanah ditanganya dan dia dikenakan ganti
rugi apabila bertindak sewenang-wenang terhadap harta tersebut
Orang yang memanIaatkan harta tersebut harus mengeluarkan biaya
pemeliharaan
Orang yang memanIaatkan harta itu berkewajiban untuk mengembalikan
harta tersebut apabila diminta oleh pemiliknya, kecuali apabila yang
memanIaatkan harta itu mendapat mudharat.
6


E. Sebab-Sebab Kepemilikan
Faktor-Iaktor yang menyebabkan terjadinya kepemilikan dalam syariah ada
empat macam yaitu:
1. Kepemilikan Terhadap Barang-Barang Yang Diperbolehkan
Yang dimaksud dengan barang-barang yang diperbolehkan di sini adalah
barang (dapat juga berupa harta atau kekayaan) yang belum dimiliki oleh
seseorang dan tidak ada larangan syara` untuk dimiliki.
Kepemilikan jenis ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Kepemilikan ini merupakan sebab yang menimbulkan kepemilikan terhadap
suatu barang yang sebelumnya tidak ada yang memilikinya.
b. Proses kepemilikan ini adalah karena aksi praktis dan bukan karena ucapan
seperti dalam akad. Karena kepemilikan ini terjadi oleh sebab aksi praktis,
maka dua persyaratan di bawah ini mesti dipenuhi terlebih dahulu agar
kepemilikan tersebut sah secara syar`i yaitu :


5
http://riuisme.wordpress.com/1/4//harta-dan-kepemilikan-dalam-islam/

http://muhamadzainudin-dzay.blogspot.com/9/5/konsep-hak-hak-al-huquq-dalam-
islam.html
HARTA 0At HAK HlllK
9 KFl0HP0K l
Belum ada orang lain yang mendahului ke tempat barang tersebut untuk
memperolehnya. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, 'Siapa yang
lebih dahulu mendapatkan (suatu barang mubah) sebelum saudara
Muslim lainnya, maka barang itu miliknya
Orang yang lebih dahulu mendapatkan barang tersebut harus berniat
untuk memilikinya, kalau tidak, maka barang itu tidak menjadi miliknya.
Hal ini mengacu kepada sabda Rasulullah SAW bahwa segala perkara
itu tergantung pada niat yang dikandungnya. Bentuk-bentuk kepemilikan
terhadap barang yang diperbolehkan ini ada empat macam yaitu :
Kepemilikan karena menghidupkan tanah mati.
Kepemilikan karena berburu atau memancing
Rumput atau kayu yang diambil dari padang penggembalaan atau
hutan belantara yang tidak ada pemiliknya.
Kepemilikan atas barang tambang
Khusus bentuk yang keempat, banyak perbedaan di kalangan para Iuqaha
terutama antara madzhab HanaIi dan madzhab Maliki. Bagi HanaIiyah, hak
kepemilikan barang tambang ada pada pemilik tanah. Sedangkan bagi Malikiyah,
kepemilikan barang tambang ada pada negara karena semua barang tambang tidak
dapat dimiliki oleh seseorang dengan cara kepemilikan atas tanah atau tidak dapat
dimiliki secara derivatiI dari kepemilikan atas tanah.
. Akad
3. Penggantian
4. Turunan dari sesuatu yang dimiliki











HARTA 0At HAK HlllK
1 KFl0HP0K l
BAB III
PENU%UP

A. Kesimp:lan

Harta dalam bahasa arab disebut .'~' yang berasal dari kata `-~ - .-~- - .'~
yang berarti condong, cenderung, dan miring. Sedangkan harta (.'~')
menurut istilah imam hanaIiyah ialah: 'Sesuatu yang digandrungi tabiat
manusia dan memungkinkan untuk disimpan hingga dibutuhkan
Pembagian jenis harta sebagai berikut:
1. Mal Mutaqawwim dan ghair mutaqawwin
. Mal Mitsli dan Harta Qimi
3. Harta Istihlak dan harta Isti`mal
4. Harta manqul dan harta ghair manqul
5. Harta ain dan harta Dayn.
6. Mal al-`ain dan mal al-naI`i(manIaat)
. Harta Mamluk, Mubah, dan Mahjur
. Harta yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi
9. Harta pokok dan harta hasil(buah)
1.Harta khas dan harta `am
Pengertian Hak Milik Secara terminologi adalah Pengkhususan seseorang
terhadap suatu benda yang memungkinkanya untuk bertindak hukum
terhadap benda itu selama tidak adanya halangan syara`
Pembagian Hak Milik
a. Kepemilikan Sempurna (%amm)
b. Kepemilikan Kurang (aaqis)
Sebab-Sebab Kepemilikan
a. Kepemilikan Terhadap Barang-Barang Yang Diperbolehkan
c. Akad
d. Penggantian
e. Turunan dari sesuatu yang dimiliki



HARTA 0At HAK HlllK
11 KFl0HP0K l

DAF%AR PUS%AKA


Suhendi, Hendi, iqih Muamalah, Jakarta: Raja GraIindo Persada:

Ash Shiddieqy, Muhammad Hasbi, Teungku, !engantar Ilmu muamalah,
Bulan Bintang, Jakarta, 194

http://muhamadzainudin-dzay.blogspot.com/9/5/konsep-hak-
hak-al-huquq-dalam-islam.html

http://suburpwr.blogspot.com/9/11/blog-post.html

http://riuisme.wordpress.com/1/4//harta-dan-kepemilikan-dalam-
islam/

Anda mungkin juga menyukai