Pasal 1 1. $ABHA I PC KMHDI Bau-Bau adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktur permusyawaratan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia di tingkat Kabupaten. 2. Hasil $ABHA I disahkan berdasarkan permusyawaratan muIakat seluruh peserta $abha. 3. $abha PC KMHDI Bau-Bau diadakan untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan, membuat ketetapan / keputusan dan memilih kepengurusan PC KMHDI Bau-Bau peiode 2011-2013. 4. $abha dilaksanakan setiap 2 tahun sekali sesuai dengan Bab III pasal 12 anggaran rumah tangga KMHDI
BAB II TUGA$ DAN WEWENANG $ABHA Pasal 2 1. Memilih dan menetapkan Personalia Pengurus PC KMHDI Bau-Bau periode 2011- 2013. 2. Merumuskan dan menetapkan Ketetapan dan Keputusan sabha untuk periode 2011- 2013 . 3. Menyusun Garis Garis Besar Program Kerja. 4. Memilih, menyusun dan menetapkan personalia kepengurusan PC KMHDI Bau-Bau Periode 2011-2013 . 5. Menetapkan keputusan dan ketetapan lainnya.
BAB III PE$ERTA DAN PENINJAU $ABHA Pasal 3 $abha dihadiri Peserta dan Peninjau. Pasal 4 Peserta $abha terdiri dari : 1. $eluruh Anggota PC KMHDI Bau-Bau 2.Undangan lain yang telah ditetapkan oleh panitia.
Pasal 5 Peninjau $abha terdiri dari : 1. Utusan PD sebagai peninjau $abha berjumlah maksimal 5 (lima) orang dengan surat mandat/tugas atau diketahui oleh Ketua PD yang bersangkutan. 2. Undangan lain yang telah ditetapkan oleh panitia
BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN PER$ETA DAN PENINJAU
Pasal 6 Hak Peserta terdiri dari: 1. Hak Bicara, adalah hak untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan sidang baik secara lisan maupun tulisan. 2. Hak $uara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan. 3. Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan. 4. Hak dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan. 5. Peserta $abha memiliki hak bicara dan hak suara.
Hak Peninjau Terdiri dari: Peninjau hanya mempunyai Hak Bicara.
Pasal 7 Kewajiban Peserta dan Peninjau. 1. Peserta dan peninjau berkewajiban mentaati tata tertib $abha. 2. Peserta dan peninjau berkewajiban menjunjung tinggi harkat dan martabat organisasi KMHDI. 3. Peserta dan peninjau berkewajiban menjaga keamanan dan ketertiban serta keharmonisan selama berlangsungnya $abha. 4. Peserta dan peninjau berkewajiban mengikuti semua ketentuan yang ditetapkan dalam $abha. 5. Peserta dan peninjau berkewajiban ikut serta dalam mensukseskan $abha.
BAB V PER$IDANGAN
Pasal 8 Persidangan $ABHA terdiri dari : a. $idang Pleno b. $idang Paripurna c. $idang Komisi d. $idang Formatur
Pasal 9 1. $idang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan persidangan $abha. 2. $idang Pleno dipimpin oleh Presidium sidang. 3. Untuk pertama kalinya, sidang pleno dipimpin oleh presidium sidang sementara yang komposisi dan personalianya ditentukan sepenuhnya oleh $90073 Comm990 ($C) $abha KMHDI sampai dengan diputuskannya jadwal acara. Tata tertib, komposisi dan personalia sidang tetap. 4. $idang pleno diikuti oleh peserta dan peninjau.
Pasal 10 1. $idang paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan sidang pleno. 2. $idang paripurna dipimpin oleh Presidium sidang. 3. Untuk pertama kalinya, sidang paripurna dipimpin oleh presidium sidang sementara yang komposisi dan personalianya ditentukan sepenuhnya oleh $90073 Comm990 ($C) $abha KMHDI sampai dengan diputuskannya jadwal acara. Tata tertib, komposisi dan personalia sidang tetap. 4. $idang Paripurna diikuti oleh peserta dan peninjau.
Pasal 11 1. $idang Komisi membahas materi yang menjadi tugas dari komisi yang bersangkutan. 2. Komisi dalam $abha berjumlah 3 (tiga) yang terdiri dari: a. Komisi A : membahas peraturan dan mekanisme $yarat ketua PC KMHDI Bau- Bau priode 2011/2013 b. Komisi B : membahas tentang GBPK c. Komisi C : membahas tentang pokok-pokok pikiran dan rekomendasi 3. $idang komisi dipimpin oleh oleh pimpinan sidang komisi yang terdiri dari satu orang ketua, satu orang sekretaris dan satu orang anggota 4. Pimpinan sidang komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi. 5. Untuk pertama kalinya, dalam persidangan komisi dipandu oleh steering Commitee ($C) $abha sampai dengan dipilihnya komposisi dan personalia pimpinan sidang komisi. 6. Masing-masing komisi melaporkan hasil pembahasannya dalam sidang pleno oleh pimpinan komisi.
Pasal 12 1. $idang Formatur bertugas menjalankan seleksi pemenuhan syarat administrasi terhadap calon Pimpinan tertinggi dari kepengurusan PC KMHDI BAU-BAU dan membantu pimpinan tertinggi PC KMHDI BAU-BAU periode selanjutnya dalam penyususunan komposisi dan personalia jajaran pengurus dibawahnya. 2. Formatur dipimpin oleh seorang ketua Iormatur dan dibantu oleh seorang sekretaris Iormatur. 3. Pimpinan $idang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan. 4. Pimpinan $idang berwenang penuh untuk menjalankan tata tertib persidangan.
Pasal 13 1. $idang paripurna diikuti oleh peserta dan peninjau $abha. 2. $idang Paripurna mengesahkan segala hasil persidangan dalam $abha. 3. $idang Paripurna dipimpin oleh pimpinan sidang sementara pada awal acara sampai diputuskannya hasil pembahasan tata tertib, jadwal acara, komposisi dan personalia presidium sidang. 4. $idang Paripurna dipimpin oleh Pimpinan $idang.
Pasal 14 1. $idang Komisi diikuti oleh anggota masing masing komisi. 2. $idang Komisi dipimpin oleh satu orang pimpinan sidang komisi yang dipilih oleh anggota komisi. 3. Anggota masingmasing komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan pada sidang pleno. 4. $idang komisi dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh sekretaris sidang komisi. 5. Persidangan dalam sidang komisi dipandu oleh pimpinan sidang komisi. 6. $idang komisi membahas materi materi yang menjadi tugas dari komisi yang bersangkutan.
Pasal 15 1. $idang Pleno membahas dan memutuskan segala hasil persidangan dalam $abha. 2. $idang Pleno diikuti oleh seluruh peserta $abha. 3. $idang Pleno dipimpin oleh Pimpinan $idang pada awal acara sampai diputuskannya hasil pembahasan tata tertib, jadwal acara komposisi dan personalia presidium sidang. 4. $idang pleno dipimpin oleh presidium sidang.
Pasal 16 1. $idang Iormatur bertugas memjalankan seleksi pemenuhan syarat administrasi terhadap calon pimpinan tertinggi dari kepengurusan PC KMHDI Bau-Bau dan membantu pimpinan sidang tertinggi PC KMHDI BauBau Periode salanjutnya dalam menyusun komposisi dan personalia jajaran pengurus dibawahnya. 2. $idang Iormatur dipimpin oleh seorang ketua sidang Iormatur dan dibantu oleh sekretaris sidang Iormatur.
Pasal 17 1. $idang Istimewa diadakan dalam keadaan yang sangat darurat 2. $idang Istimewa ditetapkan melalui $idang Pleno 3. Aturan lain mengenai Pimpinan $idang, materi dan peserta $idang Istimewa disesuaikan dengan sidang yang diinginkan, seperti sidang-sidang yang telah disebutkan dalam pasal-pasal dalam BAB V keputusan ini. Pasal 18 1. Presidium sidang dipilih dari dan oleh peserta $abha melalui sidang pleno yang dipandu oleh presidium sidang sementara. 2. Presidium sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan. 3. Presidium sidang berkuasa penuh memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan.
Pasal 19 Teknik Pemilihan Presidium $idang, Teknik Persidangan akan diatur dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini
BAB VI $ANK$I $ANK$I
Pasal 20 1. Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang telah disebutkan dalam tata tertib persidangan ini akan dikenakan sanksi. 2. $anksi yang akan diberikan diputuskan oleh pimpinan sidang dengan mempertimbangkan pendapat, saran dan usulan peserta $abha.
BAB VII QUORUM DAN KEPUTU$AN
Pasal 21 1. Persidangan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang kurangnya 2/3 (Dua pertiga ) dari peserta $abha yang terdaItar atau hadir mengisi daItar hadir pada panitia penyelenggara. 2. $etiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk muIakat dan apabila musyawara untuk muIakat tidak dapat tercapai, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari peserta $abha dalam persidangan yang hadir. 3. Keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak, dianggap sah apabila disetujui oleh sekurang kurangnya 1 / 2 1 (setengah tambah satu) dari jumlah suara yang ada. 4. Bila dalam pengambilan keputusan berdasarkan suara yang terbanyak terjadi suara yang seimbang, maka ditempuh jalan Lobbying sebelum melakukan pemungutan suara ulang.
BAB VIII PEMILIHAN PENGURU$ Pasal 22 Pemilihan Pengurus Pimpinan Cabang KMHDI Bau-Bau dilakukan oleh Formatur. BAB IX PENUTUP
Pasal 23 Halhal yang belum diatur dalam keputusan ini ditentukan oleh Presidium $idang dengan mempertimbangkan pendapat, saran dan usulan peserta $abha. Pasal 24 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Lamp7a3 9a9a 9079- pasal 19 Tata Tertib Persidangan A. Teknik Pemilihan Presidum $idang 1. Presidium sidang terdiri dari 3 (tiga) orang yang dipilih melalui mekanisme. a. Pengajuan calon presidium $idang oleh Peserta $abha b. Pernyaan kesediaan terhadap calon yang diusulkan c. Pemilihan langsung dan terbuka d. Penetapan presidum sidang berdasarkan 5 (lima) suara terbanayak 2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini, diserahkan kepada sidang Pleno yang membahas tentang pemilihan Presidium $idang. B. Teknik Persidangan Dalam memimpin sidang, Presidium sidang sementara dan presidium sidang menggunakan alat bantu berupa palu sidang. $upaya mekanisme persidangan dapat berjalan lancar, ada beberapa aturan dalam menggunakan palu sidang, yaitu: 1. Ketok Palu sidang 1 kali berarti : a. Persetujuan umum yaitu persetujuan yang terjadi dalam pembahasan agenda sidang pleno. b. $erah terima palu sidang antar presidium sidang. c. Pengesahan Konsideran dalam sidang paripurna d. Istirahat sementara atau pending dalam sidang pleno, sidang paripurna dan mencabut skor. 2. Ketok palu sidang 2 kali Istirahat sementara atau pending dalam sidang pleno dan sidang paripurna yang meninggalkan tempat dan sidang paripurna yang meninggalkan tempat. 3. Ketok palu 3 kali berarti : a. Pembukaan sidang b. Penutupan sidang Tata Tertib Persidangan SABHA I PC KMHDI BAU-BAU 1. Peserta dan peninjau harus berpakaian rapi dan sopan serta memakai kartu tanda peserta $abha selama mengikuti acara persidangan. 2. Peserta dan peninjau baru boleh berbicara setelah diperkanankan oleh Pimpinan $idang. 3. Apabila peserta dalam kesempatan berbicara mengluarkan perkataan yang tidak layak atau menggangu jalannya sidang menyimpang dari pokok pembicaraan, maka ia dapat diperingatkan oleh pimpinan sidang atau interupsi peserta lain atas persetujuan pimpinan $idang. 4. Apabila ada hal hal yang kurang jelas dalam persidangan, maka pimpinan sidang atau Peserta $idang dengan persetujuan Pimpinan $idang dapat meminta penjelasan dari Panitia Pengarah ($C). 5. $etiap Peserta yang keluar/masuk tempat persidangan harus seijin Pimpinan $idang. 6. Hal hal lain yang belum diatur dalam tata tertib persidangan ini, diserahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan pimpinan dengan persetujuan peserta.