Anda di halaman 1dari 1

Aku diam....

bukan berarti aku tak peduli


kepadamu.
Aku diam....Bukan berarti aku tak
memikirkanmu.
Aku diam....bukan berarti aku tak
mengharapkanmu.
Aku diam....bukan berarti aku tak
merindukanmu.
dan
Aku diam....bukan berarti aku tak
mencintaimu.
akan tetapi,
Aku diam....karena aku sungguh
memikirkanmu.
Aku diam....karena aku sungguh
merindukanmu.
Aku diam....karena cinta sejatiku kepadamu.
Aku diam....karena aku tidak mau
menjebakmu kedalam jurang-jurang dosa.
Sungguh aku tidak mau membawamu
kejalan yang dimurkai Allah...
Sekali lagi aku tidak mau membawamu
kejalan yang dimurkai Allah...
Biarlah rindu ini menghujam qolbuku, shg
membuatku bagaikan sebilah samurai yang
membelah dadaku.
Biarlah sepi ini menyelimutiku, sehingga
membuatku seperti berdiri sendiri ditengah
gelapnya padang pasir.
Biarlah kegelisahan ini membelaiku,
walaupun terasa bagaikan belaian
badai.....biarkanlah.
Walaupun semua ini terasa perih, bagaikan
sebuah selimut yang tersimpan ribuan
pedang yang siap untuk menghujamku bila
aku memakainya, akan tetap aku pakai.
Karena aku yakin, didalam selimut itu
tersimpan kehangatan Ridho-Nya.
Yang kan membawaku kedalam mimpi yang
indah
Menari bersamamu didalam taman surga,
yang dibawahnya mengalir sungai-sungai
yang menyejukkan jiwa...
Sungguh....dalam diam aku mencintaimu....
~Kasih sayang
adalah penyebab hati dan ruh menjadi hidup
terpelihara. Hati tidak akan merasa
tenteram, nikmat, beruntung, dan merasa
hidup bila tanpa cinta. Seandainya hati tanpa
cinta, sakitnya lebih terasa daripada mata
terasa sakit ketika tidak bisa lagi melihat
cahaya, telinga ketika tidak bisa lagi
mendengar, hidung ketika tidak bisa lagi
mencium, lisan ketika tidak mampu lagi
berbicara. Bahkan, hati pun bisa menjadi
rusak apabila hampa dari kasih sayang yang
sudah merupakan fitrah dalam jiwa
manusia. Ia adalah sebuah karunia yang
diberikan Sang Pencipta. Oleh karena itu,
rusaknya lebih parah daripada kerusakan
tubuh manusia yang diisi dengan ruh, dan ini
tidak mungkin bisa dikatagorikan menjadi
sesuatu yang pasti kecuali orang yang
memiliki jiwa yang selalu hidup. Ibnu
Qayyim rahimahullh berkata dalam kitab
ad-D' wa ad-Daw'

Anda mungkin juga menyukai