Anda di halaman 1dari 1

Produksi Xylitol Dari Limbah Tongkol Jagung

Laporan I: Studi Pustaka


By Checked Approved

$%#

Pemanis adalah salah satu komoditas pangan yang sangat penting. Seiring
meningkatnya kasus jumlah penderita obesitas, diabetes, hiperglisemia, dan
kerusakan gigi, kehadiran pemanis yang rendah kalori serta tidak merusak gigi sangat
diharapkan. Xylitol adalah salah satu solusi penggunaan pemanis untuk bahan
tambahan makanan dan minuman yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan
gula pasir biasa maupun gula buatan lainnya. Xylitol dapat diproduksi dari bahan-
bahan alami dan bahkan limbah yang mengandung hemiselulosa. Sebagai negara
tropis, Indonesia memiliki sumber bahan-bahan hemiselulosa yang berlimpah seperti
tandan kosong sawit, tongkol jagung, bagas tebu, dan kayu-kayuan. Bahan-bahan
tersebut dapat dimanIaatkan sebagai bahan baku pembuatan xylitol.
Proses pembuatan xylitol secara umum dibagi menjadi tiga tahapan besar yaitu tahap
pengolahan awal, tahap reaksi, dan tahap pemisahan dan pemurnian. Pada
perancangan ini, proses produksi dimulai dengan perlakuan bahan lignoselulosa
sebagai sumber hemiselulosa menggunakan kukus yang ditambahi sedikit asam.
Selanjutnya dilakukan tahap hidrolisis dan hidrogenasi untuk mengubah xylosa dari
hemiselulosa menjadi xylitol. Untuk menghasilkan xylitol dengan kemurnian tinggi,
xylitol dipisahkan dari larutan dan dimurnikan dengan proses ion exchange,
evaporasi, kristalisasi, sentriIugasi, dan pengeringan.
Pabrik dirancang untuk beroperasi dengan kapasitas produksi 1000 ton-xylitol/tahun
dengan bahan baku tongkol jagung. Pemilihan lokasi didasarkan pada aspek
ketersediaan dan kemudahan bahan baku (raw material oriented), sehingga dipilih
kota Gresik sebagai lokasi pabrik ini. Dari perhitungan ekonomi, diperoleh MKK
sebesar Rp 40.700,00/kg-xylitol sehingga pabrik ini layak untuk dikembangkan di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai