Anda di halaman 1dari 19

UNDANG-UNDANG

RUMAH SAKT
DREKTORAT BNA PELAYANAN MEDK SPESALSTK
LANDASAN KONSTTUS
U.U. RUMAH SAKT 2009
PasaI 28H ayat (1) UUD 45:
Setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan Iingkungan hidup yang
baik dan sehat serta berhak
memperoIeh peIayanan kesehatan
PasaI 34 UUD 45
Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar
dipelihara oleh negara.
2 Negara mengembangkan sistem jaminan sosial
bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu
sesuai dengan martabat kemanusiaan.
Negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasiIitas peIayanan kesehatan dan fasiIitas
peIayanan umum yang Iayak.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
pasal ini diatur dalam undangundang.
UU RUMAH SAKT 2009
Disahkan dalam Sidang Paripurna DPR
tanggal 28 September 2009
Praktis setelah 0 hari dianggap sah
sebagai UU dan wajib diundangkan
SU KONTROVERSAL
YANG MEMERLUKAN
PEMKRAN LEBH LANJUT
SU PERTAMA
Semua Rumah Sakit Pemerintah Dan
Pemerintah Daerah:
UPT atau LTD Ps 7
BLU atau BLUD Ps 7
Nirlaba dan Publik Ps 20
Pendapatannya digunakan seluruhnya
secara langsung untuk biaya
operasional Rumah Sakit dan tidak
dapat dijadikan pendapatan negara
atau pemerintah daerah Ps 5
SU KEDUA
RS PUBLK:
Adalah:
RS Pemerintah / Pemerintah Daerah
RS berbadan hukum NRLABA Yayasan,
Perkumpulan, Perum
Berhak:
Bantuan dan subsidi Pemerintah
nsentif Pajak *
* Juga bagi RS Pendidikan
UU RS
Memisahkan "Klasifikasi dengan
"penetapan RS Pendidikan
Ternyata tidak mengatur tentang
klasifikasi "nternasional ataupun nama
"nternasional
SU KE-TGA
Salah satu Kewajiban RS: FUNGS
SOSAL: Ps 29 ayat
memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak
mampu/miskin,
pelayanan gawat darurat tanpa uang muka,
ambulan gratis,
pelayanan korban bencana dan kejadian luar
biasa, atau
bakti sosial bagi misi kemanusiaan
Kumulatif? Untuk semua kasus? Perlukah batasan?
UU KESEHATAN 2009:
Mengancam dengan pidana bagi
Pengurus Fasyankes dan Nakes yang
menolak pasien gawat darurat, atau
mendahulukan meminta uang muka dari
pada memberikan pelayanan kesehatan
guna menyelamatkan nyawa atau
cegah kecacatan
SU KE-EMPAT
KEWAJBAN RUMAH SAKT: Ps 29
menyediakan sarana dan prasarana umum
yang layak antara lain sarana ibadah,
parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang
cacat, wanita menyusui, anak-anak, lanjut
usia;
menolak keinginan pasien yang
bertentangan dengan standar profesi dan
etika serta peraturan perundang-undangan
Melanggarnya dikenakan sanksi administratif
SU KELMA
HAK PASEN: Ps 2
menggugat dan/atau menuntut rumah sakit
apabila rumah sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan
standar baik secara perdata ataupun
pidana; dan
mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang
tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
SU KE-ENAM
ORTALA RUMAH SAKT:
Komite Medis vs Komite Klinik
Dirrektur harus Tenaga Medis
Direktur bukan Pemilik
Pimpinan harus WN
Tata Kelola Rumkit dan Klinis
Audit kinerja dan audit medis
Akreditasi
Keselamatan Pasien
SU KETUJUH
Perlindungan Ps
2 Pasien dan/atau keluarga yang menuntut
Rumah Sakit dan menginformasikannya
melalui media massa, dianggap telah
melepaskan hak rahasia kedokterannya
kepada umum.
Penginformasian kepada media massa
sebagaimana dimaksud ayat 2
memberikan kewenangan kepada Rumah
Sakit untuk mengungkapkan rahasia
kedokteran pasien sebagai hak jawab
Rumah Sakit.
SU KE DELAPAN
Pasal 5:
Rumah Sakit tidak bertanggung jawab secara
hukum apabila pasien dan/atau keluarganya
menolak atau menghentikan pengobatan yang
dapat berakibat kematian pasien setelah
adanya penjelasan medis yang komprehensif.
Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam
melaksanakan tugas dalam rangka
menyelamatkan nyawa manusia.
Pasal
Rumah Sakit bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit
SU KE SEMBLAN
PEMBAGAN TANGGUNGJAWAB
KEPADA PHAK KETGA??:
Pasal
Rumah Sakit bertanggung jawab
secara hukum terhadap semua
kerugian yang ditimbulkan atas
kelalaian yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan di Rumah Sakit
SU KE SEPULUH
PENGENDALAN TARF RUMAH SAKT Ps 9
Menteri menetapkan pola tarif nasional.
Pola tarif nasional sebagaimana dimaksud pada ayat
ditetapkan berdasarkan komponen biaya satuan
pembiayaan dan dengan memperhatikan kondisi
regional.
Gubernur menetapkan pagu tarif maksimal
berdasarkan pola tarif nasional sebagaimana
dimaksud pada ayat yang berlaku untuk rumah
sakit di Provinsi yang bersangkutan.
Penetapan besaran tarif rumah sakit harus
berdasarkan pola tarif nasional sebagaimana
dimaksud pada ayat dan pagu tarif maksimal
sebagaimana dimaksud pada ayat .
SU KE SEBELAS
PEMBNAAN DAN PENGAWASAN:
nternal:
Dewan Pengawas RS
Komite Medik audit medis / klinis
Satuan Pemeriksa audit kinerja
Eksternal:
Badan Pengawas RS ndonesia & Provinsi
Tenaga Pengawas teknis kinerja
Profesi teknis medis/klinis
Terima Kasih atas perhatian

Anda mungkin juga menyukai