Anda di halaman 1dari 6

NAMA : DWI YANA PUTRI

NIM : 0902132482
METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS INDIVIDU I : PEMETAAN 1URNAL
NO. 1UDUL
1URNAL
VARIABEL TEKNIK ANALISIS DATA KESIMPULAN SARAN
1. PENGARUH
KOMPENSASI
DAN
KARAKTERIS
TIK
PEKER1AAN
TERHADAP
KEPUASAN
KER1A
KARYAWAN
UNIT
PRODUKSI
PRODUKSI
PT.X
PALEMBANG
Oleh : Agung
Panudju ;
Oktober 2003

1. Variabel dependen :
Kepuasan Kerja

. Variabel independen
meliputi :

1. Kompensasi terdiri dari
:
a. Kompensasi Iinansial
(X1)
b. Kompensasi non
Iinansial (X2)

2. Karakteristik Pekerjaan,
terdiri dari :
a.Otonomi (X3)
b.Variasi perkerjaan (X4)
c.Identitas tugas (X5)
d.SigniIkansi tugas (X6)
e. Umpan balik (X7)
Metode analisis stastistik, yaitu
teknik analisis regresi linear
berganda serta uji F dan t.
Adapun model matematika dari
regresi ini adalah sebagai berikut
:
Y a b1 X1 b2 X2 b3 X3
b4 X4 b5 X5 b6X6 b7
X7
Dimana :
Y Kepuasan kerja
a Konstanta
b1 b2 b3 b4b5 b6 b7 KoeIisien
Regresi
X1 Kompensasi Iinansial
X2 Kompensasi non Iinansial
X3 Otonomi
X4 Variasi pekerjaan
X5 Identitas Tugas
X6 SigniIikansi tugas
X7 Umpan balik
e Variabel gangguan

Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

1.Variabel-variabel Kompensasi
Iinancial, kompensasi non-Iinansial,
otonomi, variasi pekerjaan, identitas
tugas, signiIikansi tugas dan umpan
balik, secara bersama-sama/
serentak mempunyai pengaruh yang
signiIikan terhadap kepuasan kerja.
Kesimpulan ini didasarkan pada
hasil analisis data penelitian dengan
menggunakan model regresi linier
berganda pada tingkat kemaknaan
p0,000 (p0,05), F hitung 7,230
yang lebih besar dari F tabel (2,703)
dan nilai koeIisien korelasi secara
keseluruhan (R) sebesar 0,611 atau
61,1, yang menunjukkan bahwa
kompensasi dan karakteristik
pekerja berpengaruh secara
signiIikan terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil analisis
dan pembahasan, maka
terdapat beberapa hal
yang dapat disarankan
antara lain:

1. Dalam usaha
meningkatkan kepuasan
kerja karyawan unit
produksi PT. X, maka
manajemen unit produksi
PT. X harus benar-benar
memperhatikan variabel-
variabel yang
mempengaruhi kepuasan
kerja karyawan di unit
produksi PT. X. hal ini
dapat dilakukan dengan
melakukan penelitian
secara berkala, sehingga
dengan demikian
perusahaan dapat dengan
cepat mengantisipasi dan

2. KoeIisien determinasi (Adj R2)
0,322, menunjukkan bahwa variabel
kompensasi dan karakteristik
pekerjaan hanya mampu
menjelaskan variabel terikat
kepuasan kerja karyawan sebesar
32,2. Ini berarti bahwa Iaktor-
Iaktor lain yang mempengaruhi
kepuasan kerja karyawan Unit
Produksi PT. X sebesar 67,8.

3. Variabel-variabel dalam
kompensasi yaitu kompensasi
Iinansial dan kompensasi non
Iinancial secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang
signiIikan terhadap kepuasan kerja.
Kesimpulan ini didasarkan pada
hasil analisis data penelitian dengan
menggunakan model regresi linier
berganda pada tingkat kemaknaan
p0,003 (p0,05), F hitung 6,372
yang lebih besar dari F Tabel
(2,703) dan nilai KoeIisien Korelasi
secara keseluruhan (R) sebesar
0,352 atau 35,2, menunjukkan
bahwa variabel dalam kompensasi
berpengaruh signiIikan terhadap
kepuasan kerja.

4. Variabel-variabel dalam
karakteristik pekerjaan yaitu
otonomi, variasi pekerjaan, identitas
tugas, signiIikansi tugas dan umpan
memperbaiki Iactor-Iaktor
yang diketahui sebagai
penyebab penurunan
kepuasan kerja karyawan
unit produksi.

2. Variabel otonomi dan
umpan balik mempunyai
pengaruh yang signiIikan
terhadap kepuasan kerja
karyawan di unit produksi
PT. X. Bredasarkan hal
tersebut, maka
manajemen unit produksi
PT. X perlu lebih
memberikan keleluasaan /
kebebasan kepada para
karyawan dalam hal
merencanakan dan
mengendalikan sendiri
pelaksanaan tugasnya,
sepanjang sesuai dengan
uraian dan spesiIikasi
pekerjaan yang
dibebankan kepadanya
serta tujuan perusahaan
tercapai. Selain itu
manajemen unit produksi
PT. X, Khususnya para
pemimpin, juga perlu
lebih memberikan umpan
balik terhadap
pelaksanaan pekerjaan
yang telah selesai
dilakukan. Hal ini dapat
balik secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang
signiIikan terhadap kepuasan kerja.
Kesimpulan ini didasarkan pada
hasil analisis data penelitian dengan
menggunakan model regresi linier
berganda pada tingkat kemaknaan
p0,000 (p0,05), F hitung 9,116
yang lebih besar dari F tabel (2,709)
dan nilai koeIisien korelasi secara
keseluruhan (R) sebesar 0,586 atau
58,6, menunjukkan bahwa
variable dalam karakteristik
pekerjaan berpengaruh signiIikan
terhadap kepuasan kerja.

5. Variabel otonomi dan umpan
balik mempunyai pengaruh yang
signiIikan terhadap kepuasan kerja
karyawan unit produksi PT. X serta
variabel otonomi merupakan
variabel yang paling dominan
dalam mempengaruhi kepuasan
kerja karyawan di unit produksi
PT.X. Hal ini terlihat dari nilai p
(kemaknaan) dari variabel bebas
otonomi dan umpan balik terhadap
kepuasan kerja yang besarnya
masing-masing 0,015 dan 0,017,
yang berarti p0,05.

6. Variabel-variabel kompensasi
Iinancial, kompensasi non Iinancial,
variabel pekerjaan, identitas tugas
dan signiIikansi tugas tidak
berupa bimbingan,
petunjuk, pengarahan,
perhatian, tanggapan dan
mungkin juga pujian
terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang telah
dilakukan.

3. Walaupun variabel-
variabel kompensasi
Iinancial, kompensasi non
Iinansial, variasi
pekerjaan, identitas tugas
dan signiIikansi tugas
tidak mempunyai
pengaruh yang signiIikan
terhadap kepuasan kerja
karyawan di unit produksi
PT. X, Manajemen unit
Produksi PT. X tetap
perlu memperhatikan
variabel-variabel tersebut
guna tercapainya
kepuasan kerja karyawan
di unit produksi PT. X.

4. Walaupun penelitian
ini telah dilakukan
seoptimal mungkin,
namun peneliti menyadari
bahwa hasil penelitian ini
masih belum dapat
dikatakan sempurna.
Untuk melengkapi
kekurangan dan
mempunyai pengaruh yang
signiIikan terhadap kepuasan kerja
karyawan di Unit Produksi PT. X.
Hal ini terlihat dari nilai P
(kemaknaan) dari variabel-variabel
tersebut yang besarnya masing-
masing ~ 0,05.

kelemahan dalam
penelitian ini, disarankan
untuk dilakukan
penelitian sejenis dengan
menggunakan alat ukur
yang lebih baik, serta
dengan mencari
variabelvariabel lain yang
mempengaruhi kepuasan
kerja karyawan di unit
produksi PT. X, seperti
kepemimpinan, kondisi
kerja, struktur organisasi
perusahaan, kemampuan /
pendidikan karyawan dan
lain-lain.
. PENGARUH
MOTIVASI
KER1A DAN
LINGKUNGAN
KER1A
TERHADAP
KEPUASAN
KER1A GURU
DAN
KARYAWAN
SMP NEGERI
30 SEMARANG
TAHUN
A1ARAN
005/006

1. Variabel bebas, yaitu
variabel yang
mempengaruhi variabel
lain (Suharsimi Arikunto
1998:97).
Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah:
a. Motivasi Kerja (x1),
meliputi :
1)Minat
2)Gaji / Penghasilan
3)Kebutuhan akan rasa
aman
4)Hubungan inter personal
5)Kesempatan untuk
berkembang.
6) Kebisingan
7) Tata ruang.

1. Analisis Diskriptif
Persentase
Analisis diskriptiI
persentase ini digunakan untuk
mendiskripsikan data pada
instrumen motivasi kerja,
lingkungan kerja dan kepuasan
kerja. Langkah-langkah yang
ditempuh dalam penggunaan
teknik analisis ini yaitu :
a. Membuat table distribusi
jawaban angket variable X dan
Y.
b. Menentukan skor jawaban
responden dengan ketentuan
skor yang telah ditetapkan.
c. Menjumlahkan skor jawaban
yang diperoleh dari tiap-tiap
responden.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diambil beberapa simpulan antara
lain:
1. Motivasi kerja guru dan
karyawan SMP Negeri 30
Semarang dalam kategori tinggi,
yang berarti sebagian besar
mempunyai minat yang tinggi, telah
tercukupi gajinya, kebutuhan akan
rasa aman tercukupi, adanya
hubungan interpersonal yang baik
dan mendapatkan kesempatan untuk
berkembang. Motivasi kerja ini
berpengaruh positiI terhadap
kepuasan kerja yaitu sebesar 18,8.

2. Lingkungan kerja di SMP
Negeri 30 Semarang dalam kategori
baik, perwarnaan pada dinding
Ditinjau dari lingkungan
kerja, ternyata kondisi
kebisingan yang timbul
dari luar sekolah yaitu
suara kendaraan bermotor
yang masih belum
terhindarkan. Oleh karena
itu disarankan agar guru
dan karyawan lebih
berkonsentrasi terhadap
pekerjaannya dan
peralatan kerja (printer
komputer, Iotokopi, dll)
yang dapat menimbulkan
kebisingan untuk
diletakkan di ruangan
yang letaknya jauh dari
ruangan guru.
. Variabel terikat, yaitu
sejumlah gejala atau Iaktor
yang ada atau muncul
dipengaruhi oleh variable
bebas (Suharsimi Arikunto
2002:97). Adapun yang
menjadi Variabel terikat
(Y) yaitu kepuasan kerja,
meliputi:
1) kerja sama antar
pimpinan dengan
karyawan
2) kerja sama antara
pimpinan dengan guru
3) kerjasama antara
karyawan dengan
karyawan
4) sikap guru dengan
karyawan
d. Memasukkan skor tersebut
dalam rumus : n/N x 100
Keterangan :
n Jumlah Skor Jawaban
Responden
N Jumlah Seluruh Skor Ideal
Tingkat Keberhasilan yang
Dicapai (Muhammad Ali, 1989 :
184)
e. Hasil yang diperoleh
dikonsultasikan dengan tabel
kategori:
1) Persentase maksimal 5/5
x 100 100
2) Persentase minimal 1/5 x
100 20
3) Rentang persentase 100 -
20 80
4) Interval persentase 80/5
16
5) Membuat tabel interval kelas
persentase dan kategori variabel
motivasi kerja, lingkungan kerja
dan kepuasan kerja.
Tabel Interval Kelas Persentase
dan Kategori
NO. INTERVAL KRITERIA
1. 84 100 Sangat tinggi
2. 68 84 Tinggi
3. 52 68 Sedang
4. 36 52 Rendah
5. 20 36 Sangat rendah

ruangan, kebersihan, pertukaran
udara, penerangan, keamanannya
memberikan kenyamanan,
meskipun dari segi suara masih
bising, sebab dekat dengan jalan
raya. Lingkungan kerja berpengaruh
positiI terhadap kepuasan kerja
sebesar 16,7.

3. Secara bersama-sama motivasi
kerja dan lingkungan kerja
berpengaruh postiI terhadap
kepuasan kerja yaitu sebesar 38,3.
. Analisis Regresi Linier
Berganda
Analisis regresi linier berganda
digunakan untuk mengetahui
penagruh antara variabel bebas
dan variabel terikat yaitu antara
motivasi kerja,
lingkungan kerja terhadap
kepuasan kerja. Persamaan
regresi bergandanya dapat ditulis
sebagai berikut : Y a
b1x1 b2x2
Keterangan :
Y Variabel terikat kepuasan
kerja
a Bilangan Konstanta
b1 KoeIisien Regresi motivasi
kerja (X1)
b2 KoeIisien Regresi
lingkungan kerja (X2) AlgiIari,
1997 : 51)

3.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai