Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN

Penanganan sumbing bibir dan palatum merupakan suatu seri pengobatan /


penatalaksanaan jangka panjang; yang terdiri dari beberapa tahap.
1

1. Penutupan Celah
1

1.1 Penutupan Celah Bibir
1

Dikerjakan berdasarkan kriteria 7:0 41 903. Bila memungkinkan (pasien
datang sedini mungkin) dilakukan preliminary treatment, berupa tindakan non
bedah yang bertujuan mengendalikan pertumbuhan premaksila, mendekatkan
celah bibir; agar memperoleh hasil yang baik.
1

Beberapa metoda dapat dikerjakan, antara lain teknik :
1

1. Straight line closure (de la Iaye, Veau, Vaughan, dsb).
1

2. Triangular Ilap (Thompson, Barsky, Blair, Le Mesurier, Cronin, dsb).
1

3. Quadrilateral Ilap (Bauer, Tennison, dsb).
1

Teknik penutupan celah ini dikerjakan dalam dua kesempatan (Randall`s lip
adhesion, Millard) maupun satu tahap (Manchester).
1

1.2 Penutupan Celah Langitan
1

Diharapkan langitan sudah tertutup pada usia anak mulai bisa berbicara, yaitu
usia kurang lebih2 tahun. Metode yang dikerjakan antara lain teknik
mucoperiosteal Ilap (von Langenbeck, Wardill,dsb), aplikasi z-plasty (Furlow,
Cronin, dsb), dsb.
1

1.3 Penutupan Celah Gusi
1

Dikerjakan bila gigi geligi permanen sudah tumbuh, kurang lebih 8-9 tahun.
Alasannya, tindakan operasi yang dilakukan sebelum gigi permanen ini tumbuh
akan mempengaruhi pertumbuhantulang. Celah yang ada diisi bone graIt dengan
donor berasal dari os iliaka.
1


2. Penanganan Sekunder / Secondary Repair
1

Perbaikan yang diperlukan sangat tergantung pada penatalaksanaan awal,
terutama labioplasti.Teknik / metoda yang diterapkan dalam penutupan celah bibir yang
baik, selain berorientasi padasimetrisitas dan patokan-patokan anatomik bibir; juga
memperhitungkan koreksi kelainan yang seringdijumpai bersamaan, misalnya hidung,
baik pada saat bersamaan dengan labioplasti maupun padakesempatan yang direncanakan
kemudian (mempersiapkan jaringan dan menghindari parut yang tidak menguntungkan).
Masalah umum yang dijumpai pada sumbing bibir dan langitan bilateral antara lainadalah
kolumela yang pendek, konIigurasi nasal tip yang tidak harmonis, problem gigi dan
maksila;dan parut operasi sebelumnya.
1

2.1 Perbaikan KonIigurasi Anatomik Bibir
1

Termasuk perbaikan parut dan pembentukan tuberkulum labii superior,
cupid`s bow, Iiltrumdengan philtral ridge-nya. Penggunaan Ilap lokal, dalam hal
ini termasuk lip switch surgery (misalAbbe Ilap) setelah proses maturasi jaringan
pasca bedah sebelumnya, atau pada kesempatan tindakanoperasi berikutnya.1

2.2 Penanganan Hidung
1

Tindakan koreksi diperlukan untuk memperbaiki bentuk hidung. Kelainan
bentuk dan letak darikartilago alae dan kolumela yang pendek pada sumbing bibir
bilateral merupakan masalah utama.Tindakan koreksi pada kelainan ini dikerjakan
pada rentang waktu antara usia 6 bulan sampai denganusia 6 tahun; sedangkan
koreksi nasal tip dan nasal vault correction sebagai tindakan koreksi hidung,
dikerjakan pada usia 15-16 tahun.1

2.3 Penanganan Gigi
1

Penanganan gigi merupakan problematik yang tidak terlepas dari
penatalaksanaan sumbing bibir dan langitan; dan tidak kalah sulitnya dengan
tindakan operasinya sendiri. Pengaturan lengkungdan arah pertumbuhan gigi-
geligi (ortodonsi) maupun penatalaksanaan maksila yang hipoplastik (ortognati)
merupakan seri pengobatan sendiri yang membutuhkan waktu yang relatiI cukup
lama.Sampai saat ini dianut penanganan gigi geligi diserahkan pada ortodontis
selesai beberapa seri operasi,atau bila pasien yang bersangkutan cukup awas pada
kebutuhannya. Sebenarnya penatalaksanaan awalsecara terpadu jelas lebih
menguntungkan bagi pasien.1

2.4 Penanganan Hipoplasi Maksila
1

1. Ti ndaka n oper at i I
1

Tergantung berat ringannya kondisi hipoplastik, berbagai metoda
osteotomi rahang atas dapatdilakukan (osteotomi LeFort, Wasmund) yang
kadang-kadang perlu dikombinasi dengan osteotomirahang bawah
(Obwegesser, dsb).
1

2. Ti ndaka n non oper at i I
1

Penggunaan maxillary expansion. Ada 2 metoda, yaitu rapid expansion
dan non rapidexpansion. Dikerjakan bersamaan dengan tindakan ortodontik
.1


2.5 Penanganan Problem Bicara
1

Gangguan bicara, berupa SUARA SENGAU dijumpai pada celah
langitan; dimana terdapathubungan antara rongga mulut dan rongga hidung. Otot-
otot palatum dan Iaring (m.tensor vellipalatini dan levator vellipalatini;
m.monstriktor Iaringeus) tidak tumbuh dan berkembang sempurna(hipoplastik)
dan tidak terkoordinasi baik akibat adanya celah. Tindakan rekonstruksi awal
(sebelumusia 2 tahun) mengupayakan pengembalian anatomik` otot-otot ini,
sehingga Iungsinya diharapkandapat normal dan suara sengau terkoreksi.
1

Upaya lain yang secara nyata mempengaruhi keberhasilan tindakan ini
adalah usaha pasien mengucapkan kata-kata dengan baik dan benar; dan ini dapat
dilakukan apabila tingkat kecerdasan (nilai intelligence quotient / IQ) anak
normal, sentra bicara pasien terbiasa (memiliki memori) mendengarkan kata-kata
yang baik dan benar. Kondisi ini hanya dapat diperoleh bila sejak awal(beberapa
saat sejak kelahiran) orang tua pasien membiasakan mengucapkan kata-kata yang
baik dan benar di telinga anaknya / pasien (pendidikan non Iormal). Bila upaya
non Iormal belum berhasilmemberikan perbaikan, seringkali diperlukan
pendidikan Iormal berupa terapi wicara (speech therapy).
1

Bila usaha-usaha ini telah dikerjakan, namun tidak juga memberikan hasil,
pada penilaianadanya nasal escape merupakan indikasi tindakan Iaringoplasti.
1




DAFTAR PUSTAKA
1. Anonymous. 2008. Labio Gnato Palatoschisis. http://bedahugm. net/Bedah-
Plast ik/Labio-Gnato-Palatoschisis.html. 10 Desember 2008

Anda mungkin juga menyukai