Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmanirrahim 1 Dzulhijjah 1432 H Jumat, 28 Oktober 2011

Dia bagaikan anak kecil yang suci bersih. Ibadah haji memerlukan iman yang kuat, karena akan berbaur dengan semua bangsa dan berlainan bahasa. Ada kisah nyata dari buku manasik, pengalaman seseorang yang telah berada di Masjidil Haram atau depan kabah, dia tidak melihat kabah yang hitam tinggi besar, dia cari-cari kesana-kesini padahal dia tidak buta, naudzubillah. Sementara temantemannya sudah menyaksikan kabah. Akhirnya dia dibawa ke kantor dan ditanyai. Apa niat anda ke Mekah ini?. Supaya aku disebut orang aku pak/ibu haji nanti, karena orang semua sudah pergi. Akhirnya dia disuruh tobat dengan sebenar-benarnya. Setelah itu baru ia dapat melihat kabah yang membawa pesona yang tak pernah sunyi dari orang-orang yang tawaf setiap hari, akhirnya orang itu benarbenar khusyu beribadah dengan sesungguhnya. Banyak pengalaman yang dialami jamaah haji, ada yang merasa angkuh dan sombong, tidak mau member jalan untuk orang lewat, masih

Serupa tapi Tidak Sama


Alhamdulillah, ceramah ustadz Ilham tanggal 1 Dzulhijjah tentang ibadah haji, khusus bagi yang telah sanggup. Beda dengan ibadah yang lain , seperti syahadat, sholat, puasa, dan bersedekah tiada dikatakan tidak sanggup, selagi ada punya akal dan fikiran wajib dikerjakan seperti sholat tidak bisa berdiri maka duduk, akan tetapi haji, orang yang kehidupannya kecilkecilan jika punya niat dengan jalan rajin menabung, dengan usahanya, Allah akan menyampaikan niatnya, insyaallah. Maaf, sementara banyak yang sudah sanggup, tapi masih mengulur-ulur waktu. Padahal ibadah haji seperti pergi perang, semua harta benda, keluarga ikhlas meninggalkannya. Jika dia gugur, dia akan syahid, jika kembali, dia akan membawa kemenangan dengan wajah yang berseri- seri.

terbawa sifat-sifat yang jelek, padahal dia di sisi kabah. Sabar harus diperbanyak bila pergi haji, iman dan amal-amal yang baik. Maaf, pantas orang yang berduit berebutan pergi haji, karena harapan seperti yang dikatakan nabi ; haji mabrur tiada balasannya melainkan syurga, ada pertanyaan, apakah ibadah yang bisa menyamai kedudukannya dengan haji dan umroh. Dalam sebuah hadis ustadz menyampaikan yaitu : engkau sholat subuh di masjid berjamaah kemudian engkau duduk di mesjid berzikir atau mendengar ceramah sampai matahari mulai terbit (yang dinamakan waktu syuruq) kemudian engkau sholat sunat 2 rakaat, nilainya sama dengan ibadah haji dan umroh. Sayang kesempatan ini disia-siakan begitu saja, mungkin ketiadaan ilmu atau kurang keyakinan. Orang yang berhaji, jauh dari maksiat, dia bersih dari dosa, karena setiap hari selalu taubat kepada Allah, Ibadah haji hanya diwajibkan satu kali seumur hidup, jika ada kesepatan lagi ingatkan untuk keluarga yang tidak sanggup

berhaji atau yang telah meniggal, pahalanya dapat diganda, satu untuk orang yang mengerjakan yang satu untuk yang diniatkan, hari yang paling berarti ialah hari Arafah, bagi yang tidak berhaji, jangan lewatkan puasa di hari Arafah, nialinya sangat besar, diampuni dosa yang terdahulu dan akan datang, serta satu tahun ke depan, yaitu dosa kecil-kecil. Sekianlah semoga dapat kita ambil hikmah, yang benar datang dari Allah, yang salah datng dari saya sendiri.

Wassalam

Hj. Zildawati Malik

Anda mungkin juga menyukai