Anda di halaman 1dari 5

Hyundai continues to develop new excavator The atmosphere at Eumseong Demo Place in Cheongju, South Korea was noisy

Suasana di Eumseong Demo Place, Cheongju, Korea Selatan begitu riuh. Berbagai alat berat buatan Hyundai seperti excavator dari berbagai ukuran, wheel loaders dan trucks unjuk kebolehan. Lakon mereka sering menunjukkan kelucuan tetapi sekaligus memperlihatkan keunggulan teknologi yang mereka miliki. Excavator misalnya bisa mengangkat rodanya dengan bertumpu pada belalainya. Atau dua unit excavator membentuk formasi saling menahan dengan belalainya untuk kemudian saling mengangkat rodanya dan mempersilahkan alat lain lewat di bawah dua belalai mereka yang bertumpu itu. Atraksi-atraksi ini sesekali diselingi dengan bunyi seringai gajah-gajah yang seolah-olah saling adu kekuatan. Sehingga mengundang tepuk tangan meriah dan decak kagum dari peserta 2011 HHI VIP Korea Tour, Asia Dealers & Customer yang berlangsung 5 April 2011. Unjuk kebolehan ini juga mau menyatakan bahwa Hyundai Heavy Industries (HHI) telah masuk dalam salah satu dari lima perusahaan Construction Equipment terbesar dunia. HHI juga telah membuka sales subsidiaries di USA dan Eropa. Selain itu HHI juga telah mendirikan construction of regional manufacturing plants di Jiangsu, Beijing dan di Taiaan, Cina serta di India. Dalam 2011 HHI VIP Korea Tour ini Hyundai merilis excavator terbarunya bertonase 125 ton. Dalam demo dimaksud, hanya dengan tiga hingga empat kali keruk saja, truck yang diisi tanah sudah langsung penuh. Untuk produksi komersil pertama excavator 125 ton ini hanya 9 unit. Tetapi di luar dugaan semua langsung terjual habis dengan harga sekitar US$1 juta per unit, ujar Sam (S.M) Yoon, GM Overseas Sales Department/Construction Equipment Division. Untuk produksi selanjutnya Yoon mengatakan masih melihat reaksi pasar terhadap produk baru ini. Kami belum bisa menargetkan berapa banyak yang harus diproduksi hingga akhir tahun 2011 ini, ungkapnya. Tetapi Sjahrial Wong, chairman PT Swadaya Traktor Adiperkasa, agen Hyundai Construction Equipment di Indonesia yang ikut dalam tour ini menyatakan telah mengajukan order satu unit. Kita harapkan pesanan ini sudah tiba di Indonesia pada akhir Agustus atau awal September. Kemudian kita akan perkenalkan kepada para customer kita di Indonesia, jelas Sjahrial Ong. Salah satu customer excavator dari Indonesia adalah Wigianto, dirut PT Wira Adiperkasa dari Balikpapan, Kaltim. Saya sangat tertarik dengan seri 125 ton ini. Produk inji saya

kira akan efisien untuk digunakan di pertambangan batubara, ujarnya. Tak heran secara informal Wigianto mengajukan penawaran kepada Yoon. Antusiasme serupa juga terlihat dari para peserta tour dari Negara-negara asing lainnya. Sehingga mereka tidak hanya sekedar melihat dan meneliti tetapi juga mengabadikan dirinya bersama alat ini dalam bentuk foto. Pada 2010 lalu penjualan Hyunday mencapai KRW 22,4 triliun. Dikatakan bahwa ini merupakan rekor tertinggi sejak Hyundai berdiri. Ini tercapai karena seluruh divisi usaha menghasilkan gains dalam operasionalnya. Ini merupakan pertumbuhan yang sangat solid. Untuk terus mempertahankan kinerja bagus ini kami akan terus meningkatkan daya saing core business kami sekaligus mengembangkan dan menciptakan bisnis-bisnis baru. Salah satunya adalah menciptakan Green Energy Division pada awal 2011 ini, jelas Lee Jai-seong, president & CEO Hyundai Heavy Industries Group. Divisi baru ini akan memberi jasa untuk bisnis energy terbarukan (renewable energy business) seperti solar power, wind power and tidal power. Kini Hyundai Heavy Industries business activities mencakup heavy industries, financial services, oil refining, commodities trading and resource development. Untuk 2011 HHI Group menargetkan penjualan KRW27 triliun. Artinya meningkat 20% dari 2010. New order diproyeksikan sudah mencapai US$26,6 miliar atu meningkat 55%. Di pihak lain perusahaan ini juga telah mengalokasikan KRW 295 miliar untuk investasi R&D guna mencapai superiority technologiy. Di pihak lain akan ada pengembangan investasi sebesar KRW994 miliar (naik 178,7% dari tahun 2010), khususnya untuk membackup new green energy business. Diatas semua upaya itu, yang paling utama adalah meningkatkan the safety of employees. All of us will work together to create a safe workplace where every employee takes pride in their work and in being a member of the Hyundai Heavy Industries family, tegas Lee Jai-seong yang juga senior Vice President Hyundai Group. Salah satu divisi HHI adalah construction equipment division. Dalam sambutannya Mr. Choe Byeong-ku kepala divisi ini mengatakan bahwa divisinya saat ini sibuk melayani new orders untuk excavators dan other equipments dari seluruh dunia. Choe mengemukakan tahun lalu adalah tahun industri constructions equipment. Divisinya berhasil mencapai penjualan hingga US$2,9 miliar atau naik 65% dibanding tahun 2009. Kami sekarang berada pada posisi sebelum krisis 2009. Kami yakin divisi ini akan masuk menjadi top five manutacturers in the global construction equipment market tiga tahun mendatang dengan meningkatkan produksi dan market share melalui focus pada teknologi dan kebutuhan pasar, tegas Choe.

Choe jgua yakin bahwa overseas market akan berkembang tahun depan sehingga divisi ini bisa mencapai penjualan hingga US$5 miliar pada 2013 dan US$6 miliar pada 2014. Untuk 2011 ditargetkan penjualan akan mencapai US$4,2 miliar. Terutama penjualan itu di Cina dan India serta pasar berkembang lainnya akan tumbuh sekitar 30% pada 2011 ini. Pada Mei 2011 ini divisi ini akan membuka pabrik baru di Cina dengan kapasitas produksi untuk wheel loader 5.000 unit per tahun. Berarti di Cina akan ada tiga pabrik HHI ini. Selain itu pembangunan pabrik juga telah dilaksanakan Brazil dan akan dilanjutkan ke Rusia. Kini divisi construction equipment memiliki 467 dealers di 120 negara yang menjual excavator, forklift trucks, wheel loaders dan barang lainnya. Salah satu strategi untuk mencapai target itu adalah dengan melakukan aggressive marketing dan development new models sesuai dengan kebutuhan pasar/konsumen terutama dalam hal efisiensi, ramah lingkungan dan nyaman dioperasikan. Salah satu produk andalan divisi ini adalah excavator. Selain excavator 125 ton yang baru diluncurkan, kini HHI sedang membuat prototipe excavator 22 ton hybrid. Diperkirakan sudah dapat diproduksi pada akhir 2011. Nantinya excavator hybrid ini akan mampu menghemat fuel hingga 25%. Di Indonesia sendiri Hyundai sebenarnya masih tergolong pendatang baru bila dibandingkan dua pemain utama di industri alat berat yang sudah ada sejak 1970-an. Hyundai masuk Indonesia pada 1992 setelah pemerintah Indonesia membuka kembali pasar alat berat lebar-lebar. Sebelumnya sempat ditutup kecuali bagi yang sudah lebih dahulu ada dan diberi kemudahan untuk mendirikan pabriknya di Indonesia, tutur Sjahrial Ong, chairman PT Swadaya Traktor Adiperkasa yang merupakan distributor Hyunday heavy equipment di Indonesia. Namun demikian ke depan Ong yakin pasar Hyundai di Indonesia akan lebih cepat berkembang. Apalagi sejak tiga tahun terakhir kepercayaan konsumen sudah terlihat berkembang. Buktinya 60% pelanggan kami kembali membeli alat barunya dari kami, tegas Ong. Sekarang ini pangsa pasar Hyundai di alat berat Indonesia baru sekitar 5%. Tetapi untuk excavator ukuran tertentu (40-50 ton) pasar Hyundai sudah mencapai sekitar 10%. Untuk meningkatkan pangsa pasar itulah berbagai strategi segera akan diujudkan di Indonesia. Target kami tahun ini pangsa pasar Hyundai di Indonesia bisa mencapai 6,5%, ungkap Sam (SM) Yoon, general maneger of the overseas sales departement and construction equipment division of Hyundai Industries Company Ltd. Bahkan Yoon menjanjikan harapan yang lebih besar lagi bagi Indonesia. Bila di Indonesia bisa terjual 1.000 unit saja per tahun kami akan langsung dirikan pabrik

assembling kami disini, ungkapnya beberapa waktu lalu kepada Coal Asia ketika berkunjung ke Indonesia. Untuk terus meningkatkan pangsa pasar di Indonesia, Yoon mengatakan akan bekerjasama dengan agen di Indonesia untuk memperluas sebaran toko-toko spareparts dan terus memperhatikan after sales service. Dalam waktu dekat kami akan membuka toko spareparts di Medan Sumatera Utara, Surabaya Jawa Timur dan di Kalimantan selain yang sudah ada di Jakarta, ujar Yoon. Sonar Sihombing

Cikal Bakal Hyundai Masuk Industri Alat Berat Hyundai Construction Equuipment bercikal bakal dari sebuah bengkel. Seperti diceritakan oleh Sjahrial Ong, chairman PT Swadaya Traktor Adiperkasa, agen Hyundai di Indonesia, bengkel itu adalah bengkel alat-alat berat khusus pembangunan jalan. Kemudian dia masuk ke bidang usa kontraktor pembangunan jalan. Salah satunya hasil karya mereka di Indonesia adalah jalan tol Jagorawi. Sebagai kontraktor jalan dia pun memiliki proyek di Korea hingga ke Timur Tengah. Setelah itu mulai timbul cita-cita menjadi pemain utama di alat berat. Itulah sebabnya ketika crisis pun Hyundai tetap mempertahankan industri alat beratnya. Sedangkan Daewoo menjual bisnis alat beratnya ke Doosan, Samsung diambilalih oleh Volvo, Gold Star tutup sedangkan Halla diambil alih Hyundai. Sehingga di Korea kini hanya ada dua merk alat berat yaitu Hyundai dan Doosan. Produk Hyundai saat ini hdala ekskapator untuk berbagai tonase mulai yang kecil hingga yang besar. Mulai dari yang 5 ton ing 125 ton. Selama ini Hyundai masih konsentrasi di kelas 20-50 ton (80%) dan di kelas 3-20 ton (20%). Tetapi dua tahun terakhir Hyundai mulai masuk ke kelas 80 ton dan tahun ini akan mulai masuk ke kelas 125 ton. Ini dalam rangka antisipasi boomingnya mining terutama di sektor coal, ungkap Ong. Ong juga mengungkapkan bahwa di industri ini Hyunda tetap fokus ke produk excavator. Karena hampir semua proyek membutuhkan excavator. Karena itu hampir 80% konsentrasi Hyundai di produk excavator, ungkapnya. Produk Hyundai lainnya whell loader dan buldozer. Ong juga Sangay berharap Hyundai tidak ragu untuk mebuka pabrik assemblingnya di Indonesia. Memang selama 10 tahun terakhir Hyundai konsentrasi membuka pabrik di Cina, Brazil, India dan estela itu Rusia.

Menurut Ong, bila Hyundai membuka pabrik di Indonesia consumen akan semakin yakin akan adanya after sales services. Selain itu kita akan lebih mampu menyuguhkan produk sesuai keinginan consumen, tegasnya.

Foto : Para Peserta 2011 HHI VIP Korea Tour antusia melihat Excavator 125 ton.

Anda mungkin juga menyukai