Laporan Praktikum Ekologi3
Laporan Praktikum Ekologi3
%
Dimana : n
i
jumlah individu tiap spesies
N jumlah individu total
KR~5 spesies predominan
KR 2 5 spesies subdominant
KR 2 spesies tidak dominan
Indeks keanekaragaman (diversity index
E
i
= -_(p
ln p
) p
= n
Dimana : n
i
jumlah individu tiap spesies
N jumlah individu total
H` indeks keanekaragaman
Indeks kemerataan (evenness index
=
E
ln
Dimana : H` indeks keanekaragaman
S jumlah spesies
E indeks kesamaan
Indeks kesamaan komunitas
o + b +
Dimana : C
j
indeks kesamaan komunitas
a jumlah spesies pada komunitas A
b jumlah spesies pada komunitas B
j jumlah spesies pada komunitas A dan B
A IV
HASIL DAN PEMAHASAN
Pengamatan yang dilakukan selama satu minggu, ditemukan banyak sekali
individu dan spesies, seperti yang tertera dalam tabel berikut :
Tabel 1. Data makroIauna tanah Tajuk pohon
No Taksa Nomor kotak Llnd Pi Ln Pi PilnPi KR(
1 S02ut 2 4 36 0,057 -2,86 -0,16 5,7
2 Sp 3 11 30 0,048 -3,07 -0,14 4,8
3 Arana0 3 17 5 0,008 -4,82 -0.03 0,8
4 Sp-6 22 4 0,006 -5,11 -0,03 0.6
5 Semut 3 6 4 0,006 -5,11 -0,03 0,6
6 Sp 1 1 2 0,003 -5,80 -0,01 0,3
7 Sp 2 2 3 0.004 -5,52 -0,02 0,4
8 S02ut 5 27 3 0,004 -5,52 -0,02 0,4
9 S02ut 1 3 46 0,073 -2,61 -0,19 7,3
10 Orthopt0ra 1 9 1 0,001 -6.90 -0,006 0,1
11 Arana0 2 12 4 0,006 -5,11 -0,03 0,6
12 Nya2uk 1 19 86 0,138 -1,98 -0,27 13,8
13 Lebah 1 8 1 0,001 -6,90 -0,006 0,1
14 Sp 4 15 23 0,036 -3,32 -0,11 3,6
15 Nyamuk 2 30 2 0,003 -5,80 -0,01 0,3
16 10ntik 29 333 0,534 -0,62 -0,13 53,4
17 Sp 10 28 24 0,038 -3,27 -0,12 3,8
18 Sp 5 18 16 0,025 -3,68 -0.09 2,5
Total 623
H` 1,402
Cj 0,3
E 0,485
Tabel 2. Data mikroklimat makroIauna tanah tajuk pohon
a. Awal
Kelompok Intensitas cahaya Suhu udara Kelembaban udara
4 1,57 kLux 29
0
C 87,3
5 1,5 kLux 29
0
C 73
6 3,04 kLux 29
0
C 72
7 1,35 kLux 29
0
C 67
Rata rata 1,86 kLux 29
0
C 74,8
b. Akhir
Kelompok Intensitas cahaya Suhu udara Kelembaban udara
4 1,62 kLux 31
0
C 85
5 6,95 kLux 29
0
C 72
6 4,24 kLux 29
0
C 73
7 1,66 kLux 29
0
C 85
Rata rata 3,61 kLux 29,5
0
C 78,75
Tabel 3. Data makroIauna tanah Tempat Terbuka
No taksa Nomor kotak L lnd Pi ln Pi Pi ln Pi KR (
1 S02ut 2 4 90 0,114 -2,168 -0,247 11,4
2 Chilopoda 1 13 1 0,001 -6,668 -0,006 0,1
3 Sp 7 24 4 0,005 -5,281 -0,026 0,5
4 Coeloptera 23 1 0,001 -6,668 -0,006 0,1
5 Isopteran 21 3 0,003 -5,569 -0,016 0,3
6 Arana0 2 12 17 0,021 -3,835 -0,080 2,1
7 Ortopt0ra 1 9 4 0,005 -5,281 -0,026 0,5
8 Ortoptera 2 14 3 0,003 -5,569 -0,016 0,3
9 S02ut 1 3 14 0,017 -4,029 -0,068 1,7
10 Semut 4 7 12 0,015 -4,183 -0,062 1,5
11 S02ut 5 27 200 0,254 -1,370 -0,348 25,4
12 10ntik 29 398 0,505 -0,683 -0,345 50,5
13 Mabouya sp. 10 1 0,001 -6,668 -0,006 0,1
14 Aranae 1 5 1 0,001 -6,668 -0,006 0,1
15 Lebah 2 16 1 0,001 -6,668 -0,006 0,1
16 Nya2uk 1 19 7 0,008 -4,828 -0,038 0,8
17 Arana0 3 17 1 0,001 -6,668 -0,006 0,1
18 Sp 8 27 3 0,003 -5,569 -0,016 0,3
19 Sp 9 26 1 0,001 -6,668 -0,006 0,1
20 Sp 10 28 1 0,001 -6,668 -0,006 0,1
21 Semut 6 20 27 0,034 -3,381 -0,114 3,4
Total 787
H` 1,45
E 0,47
Table 4. Data mikroklimat makroIauna tanah tempat terbuka
a. Awal
Kelompok Intensitas cahaya Suhu udara Kelembaban udara
1 25,2 kLux 32
0
C 57
2 40,9 kLux 31
0
C 73
3 15,33 kLux 29
0
C 68
Rata rata 27,14 kLux 30,67
0
C 66
b. Akhir
Kelompok Intensitas cahaya Suhu udara Kelembaban udara
1 27,5 kLux 31
0
C 73
2 35,5 kLux 24
0
C 74
3 23 kLux 29
0
C 67
Rata - rata 28,67 kLux 28
0
C 71,33
Kelimpahan relative dari spesies makroIauna tanah yang di dapat adalah
spesies predominan (lihat table 1 dan 3. Menurut Odum (1998, komunita alami
dikendalikan oleh kondisi Iisik atau abiotik yaitu kelembaban, temperatur dan
oleh beberapa mekanisme biologi. Komunitas yang terkendali secara biologi
sering dipengaruhi oleh satu spesies tunggal atau satu kelompok spesies yang
mendominasi lingkungan dan organisme ini biasanya disebut dominan.
Dominansi yang tingi menunjukkan keanekaragaman yang rendah.
Dalam kondisi yang beragam, suatu spesies tidak dapat menjadi dominan
daripada yang lain, sedangkan di dalam komunitas yang kurang beragam, maka
satu atau dua spesies dapat mencapai kepadatan yang lebih besar daripada yang
lain (Price, 1997 dalam Suheriyanto, 2008
Keanekaragaman spesies serta kelimpahan relative makroIauna tanah
antara tempat terbuka dengan tajuk pohon, terlihat bahwa di tempat terbuka 1,45
(lebih besar dari tajuk pohon (1,402. Hal ini disebabkan oleh intensitas cahaya
yang diterima pada tanah tempat terbuka lebih banyak sehingga energy yang
diperoleh dari matahari lebih banyak. Dan itu sangat mempengaruhi
keanekaragaman makroIauna tanah d dalamnya.
Keanekaragaman spesies dapat digunakan untuk menyatakan struktur
komunitas. Ukuran keanekaragaman dan penyebabnya mencakup sebagian besar
pemikiran tentang ekologi. Hai ini karena keanekaragaman dapat menghasilkan
kestabilan dan dengan demikian berhubungan dengan pemikiran sentral ekologi,
yaitu tentang keseimbangan suatu system.
Dari data tabel (1 dan 3 di atas setelah dibandingkan ternyata ada 9
spesies yang sama antara komunitas di tempat terbuka dengan di tajuk pohon.
Spesies itu antara lain adalah semut 2, Aranae 3, semut 5, semut 1, Orthoptera 1,
Aranae 2, nyamuk 1, jentik dan sp 10. Menurut Smith dan Smith (2006 dalam
Suheriyanto (2008 menyatakan bahwa jika terdapat perubahan struktur
komunitas dalam suatu wilayah, maka spesies yang ditemukan dari satu tempat ke
tempatyang lain akan berbeda. Dari dua tempat yang di tentukan untuk
pengambilan sampel ternyata masih terdapat banyak kesamaan jenis antar
komunitas. Dengan nilai indeks kesamaan komunitas 0,3.
A V
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, dapat di ambil kesimpulan :
1. Keanekaragaman makroIauna tanah ditempat terbuka lebih tinggi daripada
di tajuk pohon.
2. MakroIauna tanah yang terkumpul adalah semut, jentik, nyamuk, Arenae,
Orthoptera.
3. Kelimpahan relatiI makroIauna tanah semut, jentik, nyamuk adalah spesies
predominan
A VI
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1990. Ekologi Manusia dengan Lingkungannya. Erlangga:
Jakarta
Soemarwoto, O. 2008. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
Djambatan: Jakarta
Indriyanto. 2008. Ekologi Hutan. Bumi Aksara: Jakarta
Arsyad, S. 1989. Konservasi 1anah dan Air. IPB Press: Bogor
Setyo Laksono, A. 2007. Ekologi (Pendekatan Deskriptif dan Kualitatif). Bayu
Media: Malang
Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu 1anah. Akademika Presisindo : Jakarta
Ali HanaIiah,k, Iswandi Anas, Napoleon dan Nuni GhoIar. 2005. Biologi 1anah.
Raja GraIindo Persada : Jakarta
Suheriyanto, D.2008. Ekologi Serangga. UIN-Malang Press : Malang
Setiadi, D. 1989. Dasar - Dasar Ekologi. Depdikbud IPB : Bogor
Wirakusumah, S. 2003. Dasar - Dasar Ekologi Menopang Pengetahuan Ilmu -
Ilmu Lingkungan. UI-Press : Jakarta
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............... ............
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang...................
1.2 Tujuan.......................
BAB II Tinjauan Pustaka....................
BAB III Metode Penelitian
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian...............
3.2 Alat dan Bahan...................
3.3 Cara Kerja.....................
3.4 Analisis Data....................
BAB IV Hasil dan Pembahasan..................
BAB V Kesimpulan......................
BAB VI DaItar Pustaka.....................
LAMPIRAN............................
LAMPIRAN
Pit Iall trap
1m
1m 1m
1m
Gambar 1. Susunan pit fall trap pada setiap titik sesuai standar IBOY (1999