Anda di halaman 1dari 20

TUGAS SEJARAH

SEA GAMES & THAILAND

OLEH : Diyah Ayu Pertiwi XI IPS A

Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara

Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara (bahasa Inggris: Southeast Asian Games) atau biasa disingkat SEA Games adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara. Peraturan pertandingan di SEA Games dibawah naungan Federasi Olahraga Asia Tenggara (bahasa Inggris: Southeast Asian Games Federation) dengan pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA). Sejarah
Asal-usul SEA Games berhubungan erat dengan Southeast Asian Peninsular Games atau SEAP Games. SEAP Games dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit, pada saat itu Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand. Tujuannya adalah untuk mengeratkan kerjasama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan ASEAN. Thailand, Burma (sekarang Myanmar), Malaysia, Laos, Vietnam dan Kamboja (dengan Singapura dimasukkan kemudian) adalah negara-negara pelopor. Mereka setuju untuk mengadakan ajang ini dua tahun sekali. Selain itu dibentuk juga Komite Federasi SEAP Games. SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember 1959, diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari Thailand, Burma, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Laos yang berlaga dalam 12 cabang olahraga. Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan masuknya Indonesia dan Filipina. Kedua negara ini masuk secara resmi pada 1977, dan pada tahun yang sama Federasi SEAP berganti nama menjadi Southeast Asian Games Federation (SEAGF), dan ajang ini menjadi Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara. Brunei dimasukkan pada Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara X di Jakarta, Indonesia, dan Timor Leste di Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara XXII di Hanoi, Vietnam.

Statistik Tuan Rumah Negara Jumlah Tahun 6 1959, 1967, 1975, 1985, 1995, 2007 Thailand Malaysia 6 1965, 1971, 1977, 1989, 2001, 2019 Indonesia 4 1979, 1987, 1997, 2011 4 1973, 1983, 1993, 2015 Singapura Filipina 3 1981, 1991, 2005 Myanmar 3 1961, 1969, 2013 2 2003, 2023 Vietnam Brunei 2 1999, 2017 Laos 1 2009 1 2021 Kamboja Timor Leste -

Lokasi Southeast Asian Peninsular Games Tahun 1959 1961 1963 1965 1967 1969 1971 1973 1975 Tahun 1977 1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 Tahun 2013 2015 2017 2019 2021 I II III IV V VI VII VIII Acara IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX XXI XXII XXIII XXIV XXV XXVI Acara XXVII XXVIII XXIX XXX XXXI Acara Tuan rumah Bangkok Rangoon Kuala Lumpur Bangkok Rangoon Kuala Lumpur Singapura Bangkok Tuan rumah Kuala Lumpur Jakarta Manila Singapura Bangkok Jakarta Kuala Lumpur Manila Singapura Chiang Mai Jakarta Bandar Seri Begawan Kuala Lumpur Hanoi dan Kota Ho Chi Minh Manila Nakhon Ratchasima Vientiane Jakarta dan Palembang Tuan rumah Naypyidaw Singapura[1] Bandar Seri Begawan Penang Phnom Penh Negara Thailand Burma Kamboja Malaysia Thailand Burma Malaysia Singapura Thailand Negara Malaysia Indonesia Filipina Singapura Thailand Indonesia Malaysia Filipina Singapura Thailand Indonesia Brunei Malaysia Vietnam Filipina Thailand Laos Indonesia Negara Myanmar Singapura Brunei Darussalam Malaysia Kamboja Juara umum Juara Umum Thailand Burma Thailand Thailand Thailand Burma Thailand Thailand Thailand Juara umum Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Thailand Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Thailand Indonesia Thailand Malaysia Vietnam Filipina Thailand Thailand

dibatalkan Phnom Penh

2023 2025 2027

XXXII XXXIII XXXIV

Ho Chi Minh City ? ?

Vietnam Akan diumumkan Akan diumumkan

Thailand
Kerajaan Thai (Ratcha Anachak Thai)

Lagu kebangsaan: Phleng Chat Thai Lagu kerajaan: Phleng Sansoen Phra Barami

Ibu kota (dan kota terbesar) Bahasa resmi Pemerintahan Raja Perdana Menteri Kerajaan Sukhothai Kerajaan Ayutthaya Kerajaan Thonburi Kerajaan Ratanakosin Luas Total Air (%) Penduduk Perkiraan 2006 Kepadatan PDB (KKB) Total Per kapita IPM Mata uang Zona waktu Lajur kemudi Ranah Internet

Bangkok Thai Monarki konstitusional Raja Bhumibol Adulyadej Yingluck Shinawatra 12381368 13501767 1767-7 April 1782 7 April 1782 - ??? 514,000 km2 (49) 0,4% 64.700.000 (19) 126/km2 (80) Perkiraan 2005 US$560,7 miliar (21) US$8.300 (69) 0,784 Baht () (UTC+7) kiri .th

Kemerdekaan

Kode telepon

66

Kerajaan Thai (nama resmi bahasa Thai: Ratcha Anachak Thai; atau Pratht Thai), yang lebih sering disebut Thailand dalam bahasa Inggris, atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai (dibaca: "meng-thai", sama dengan versi Inggrisnya, berarti "Negeri Thai"), adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di barat. Kerajaan Thai dahulu dikenal sebagai Siam sampai tanggal 11 Mei 1949. Kata "Thai" () berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai, namun juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan warga negara Thai terutama kaum minoritas Tionghoa.

Sejarah

Peninggalan kerajaan Sukhothai

Asal mula Thailand secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang berumur pendek, Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Kerajaan ini kemudian diteruskan Kerajaan Ayutthaya yang didirikan pada pertengahan abad ke-14 dan berukuran lebih besar dibandingkan Sukhothai. Kebudayaan Thailand dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India. Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16 namun meskipun mengalami tekanan yang kuat, Thailand tetap bertahan sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa, meski pengaruh Barat, termasuk ancaman kekerasan, mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 dan diberikannya banyak kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania. Sebuah revolusi tak berdarah pada tahun 1932 menyebabkan dimulainya monarki konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini mengganti namanya menjadi Thailand pada tahun 1939 dan untuk seterusnya, setelah pernah sekali mengganti kembali ke nama lamanya pasca-Perang Dunia II. Pada perang tersebut, Thailand bersekutu dengan Jepang; tetapi saat Perang Dunia II berakhir, Thailand menjadi sekutu Amerika Serikat. Beberapa kudeta terjadi dalam tahun-tahun setelah berakhirnya perang, namun Thailand mulai bergerak ke arah demokrasi sejak tahun 1980-an. Kalender Kerajaan Thai didasarkan pada Tahun Buddha, yang lebih cepat 543 tahun dibandingkan kalender Barat. Tahun 2000 Masehi sama dengan tahun 2543 dalam kalender Kerajaan Thai. Pada 26 Desember 2004, pesisir barat Kerajaan Thaiditerjang tsunami setinggi 10 meter setelah terjadinya gempa bumi Samudra Hindia 2004, menewaskan 5.000 orang di Kerajaan Thai, dan setengahnya merupakan wisatawan. Pada awal 2005 terjadi sebuah tragedi di Kerajaan Thai Selatan yang mempunyai populasi dengan mayoritas Muslim. Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang dilakukan oleh rezim Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini. 5

Namun dalam pemilihan kepala pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali memerintah negara ini untuk empat tahun berikutnya.

Sukhothai
Kerajaan Sukhothai adalah salah satu kerajaan tertua di Thailand yang berpusat di sekitar kota Sukhothai, berdiri sejak tahun 1238 sampai 1438. Sebelumnya wilayah kerajaan ini adalah bagian dari Kerajaan Khmer. Pada puncak kejayaannya di bawah raja ketiga Ramkhamhaeng, Sukhothai diperkirakan terbentang dari wilayah yang sekarang termasuk Myanmar) sampai ke dalam wilayah Laos modern, serta ke arah selatan di Semenanjung Malaya. Setelah kematian Ramkhamhaeng, Sukhothai melemah dan berbagai kerajaan bawahannya mulai melepaskan diri. Pada tahun 1438, status Sukhothai berubah hanya menjadi sekedar provinsi dari Ayutthaya.[1]

Ayutthaya

Reruntuhan kota lama Ayutthaya

Kerajaan Ayutthaya didirikan pada tahun 1350 Raja Ramathibodi I (Uthong), yang mendirikan Ayyuthaya sebagai ibu kota kerajaannya dan mengalahkan dinasti Kerajaan Sukhothai pada tahun 1376. Dalam perkembangannya, Ayyuthaya sangat aktif melakukan perdagangan dengan berbagai negara asing seperti Tiongkok, India, Jepang, Persia dan beberapa negara Eropa. [2] Setelah melalui pertumpahan darah perebutan kekuasaan antar dinasti, Ayutthaya memasuki abad keemasannya pada perempat kedua abad ke-18. Di masa yang relatif damai tersebut, kesenian, kesusastraan dan pembelajaran berkembang. Perang yang terjadi kemudian ialah melawan bangsa luar. Ayyuthaya mulai berperang melawan dinasti Nguyen (penguasa Vietnam Selatan) pada tahun 1715 untuk memperebutkan kekuasaan atas Kamboja. Meskipun demikian ancaman terbesar datang dari Burma dengan pemimpin Raja Alaungpaya yang baru berkuasa setelah menaklukkan wilayah-wilayah Suku Shan. Pada tahun 1765 wilayah Thai diserang oleh dua buah pasukan besar Burma, yang kemudian bersatu di Ayutthaya. Ayutthaya akhirnya menyerah dan dibumihanguskan pada tahun 1767 setelah pengepungan yang berlarut-larut.[3]

Siam
Setelah serbuan Burma yang membumihanguskan ibukota Ayutthaya, Jenderal Taksin mendirikan kerajaan baru pada tahun 1769 yang beribukota di Thonburi (sekarang termasuk dalam Bangkok) dan menyatukan kembali bekas kerajaan Ayutthaya. Taksin kemudian dianggap gila dan dieksekusi tahun 1782[4], dan digantikan oleh Jenderal Chakri, yang menjadi raja pertama dinasti Chakri dengan nama Rama II. Tahun yang sama dia mendirikan ibukota baru di Bangkok, di seberang sungai Chao Phraya dari ibukota lama yang didirikan Jenderal Taksin. Pada tahun 1790-an Burma berhasil diusir dari Siam. Para penerus Rama I harus menghadapi ancaman kolonialisme Eropa setelah kemenangan Britania di Burma tahun 1826. Pada tahun yang sama Siam menandatangani perjanjian dengan Britania Raya, dan tahun 1833 Siam menjalin hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat.

[5]

Perjanjian Anglo-Siam 1909 menentukan batas-batas Siam dengan Malaya, sedangkan serangkaian perjanjian dengan Perancis mematok batas timur dengan Laos dan Kamboja.[6] Kudeta tahun 1932 mengakhiri monarki absolut di Thailand, dan mengawali munculnya kerajaan Thailand modern.

Thailand modern
Kudeta tahun 1932 mengubah Siam menjadi Thailand modern yang berupa monarki konstitusional.[7] Perubahan nama dari Siam menjadi Thailand sendiri baru diumumkan Perdana Menteri Plaek Pibulsonggram (Phibun) pada tahun 1939. Pemerintahan Perdana Menteri Phibun ini ditandai dengan bangkitnya nasionalisme Thai.[8] Pada bulan Januari 1941, Thailand menginvasi Indocina Perancis, dan memulai perang Thai-Perancis. Thailand berhasil merebut Laos, sedangkan Perancis memenangkan pertempuran laut Koh-Chang. Perang tersebut berakhir lewat mediasi Jepang. Perancis dipaksa Jepang untuk melepaskan wilayah sengketa kepada Thailand. Dalam perang dunia II Thailand memberi hak kepada Jepang untuk menggerakkan pasukannya dalam wilayah Thailand menuju Malaya, yang pada saat itu dikuasai Inggris. Pada bulan Desember 1941 Thailand dan Jepang menyetujui persekutuan militer yang berisi persetujuan Jepang untuk membantu Thailand untuk merebut kembali wilayah yang diambil Britania dan Perancis (Shan, Malaya, Singapura, sebagian Yunnan, Laos dan Kamboja). Sebagai imbalannya, Thailand akan membantu Jepang menghadapi Sekutu.[9] Setelah kekalahan Jepang,, Thailand diperlakukan sebagai negara yang kalah oleh Britania dan Perancis. Namun dukungan Amerika Serikat terhadap Thailand membatasi kerugian yang diderita Thailand. Thailand harus mengembalikan wilayah yang diperolehnya dari kedua negara Eropa tersebut, namun Thailand sendiri tidak diduduki. [10] Thailand kemudian menjadi sekutu Amerika Serikat menghadapi ancaman komunisme dari negara-negara tetangganya. Pada tahun 1967, bersama-sama dengan Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina, Thailand mendirikan ASEAN dan aktif sebagai anggota di dalamnya.

Ekonomi
Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari tahun 1985 hingga 1995 - rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang Kerajaan Thai, Baht, pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu dolar AS, Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari 1998 dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas ke krisis finansial Asia. Kerajaan Thai memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat 4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat yang meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia yang melunak pada tahun 2001, namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan yang kuat di RRC dan beberapa program stimulan dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun 2004 dan 2005. Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Kerajaan Thai, dan industri ini memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Kerajaan Thai. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya (10,1 juta).

Ekonomi Thailand juga bergantung pada ekspor, dengan nilai ekspor sekitar 60% PDB. Kepulihan Thailand dari Krisis Finansial Asia pada 1997-1998 banyak tergantung permintaan luar dari Amerika Serikat dan pasar asing lainnya. Pemerintahan Thaksin yang mulai menjabat pada Februari 2001 dengan maksud menstimulasi permintaan domestik dan mengurangi ketergantungan Thailand kepada perdagangan dan investasi asing. Sejak itu, administrasi Thaksin telah memperbaiki pesan ekonominya dengan mengambil ekonomi "jalur ganda" yang menggabungkan stimulan domestik dengan promosi tradisional Thailand tentang pasar terbuka dan investasi asing. Ekspor yang lemah menahan pertumbuhan PDB pada 2001 hingga 1,9%. Namun pada 2002-3 stimulan domestik dan kembalinya ekspor menambah performa yang semakin baik, dengan pertumbuhan PDB pada 5,3% dan 6,3%. Sebelum krisis finasial, ekonomi Thai memiliki pertumbuhan ekonomi produksi yang bagus -- dengan rata-rata 9,4% untuk dekade sampai 1996. Tenaga kerja dan sumber daya yang lumayan banyak, konsevatis fiskal, kebijakan investasi asing terbuka, dan pendorongan sektor swasta merupakan dasar dari sukses ekonomi pada tahun-tahun sampai pada 1997. Ekonominya intinya sebuah sistem perusahaan-bebas. Beberapa jasa, seperti pembangkit listrik, transportasi, dan komunikasi, dimiliki dan dioperasikan negara, tetapi pemerintah sedang mempertimbangkan menswastakan mereka pada awal krisis finansial. Pemerintah Kerajaan Thailand menyambut investasi asing, dan investor yang bisa memenuhi beberapa persyaratan dapat mendaftar hak investasi istimewa melalui Dewan Investasi Thailand. Untuk menarik investasi asing lainnya, pemerintah telah memodifikasi peraturan investasinya. Gerakan serikat buruh tetap lemah dan terpecah-pecah di Thailand. Hanya 3% dari seluruh angkatan kerja tergabung dalam serikat buruh. Pada tahun 2000, Undang-undang Hubungan Kerja-Perusahaan Negara (SELRA) disahkan, hingga memberikan para pegawai sektor publik hak-hak yang sama dengan mereka yang bekerja di sektor swasta, termasuk hak untuk bergabung dengan serikat buruh. Sekitar 60% dari seluruh angkatan kerja Thailand dipekerjakan di bidang pertanian. Beras adalah hasil bumi yang paling penting. Thailand adalah eksportir besar di pasar beras dunia. Komoditi pertanian lainnya yang dihasilkan dengan jumlah yang cukup besar adalah ikan dan produk-produk perikanan lainnya, tapioka, karet, biji-bijian, dan gula. Ekspor makanan jadi seperti tuna kaleng, nenas dan udang beku juga sedang meningkat.

Statistik lainnya
Investasi (gross fixed): 22.5% PDB (perkiraan Jan - Sep 2004) Pendapatan per rumah tangga atau konsumsi menurut persentase:

10% terendah: 2.8% 10% tertinggi: 32.4% (1998)

Distribusi penghasilan keluarga - indeks Gini: 51.1 (2002) Produksi pertanian: beras, ubi kayu, karet, jagung, tebu, kelapa, kacang kedelai Industri: pariwisata, tekstil dan garmen, pemrosesan hasil pertanian, minuman, tembakau, tembakau, manufaktur ringan seperti perhiasan, alat-alat listrik dan komponennya, komputer dan onderdilnya, sirkuit komputer, mebel, barang-barang plastik, produsen tungsten kedua terbesar dunia, dan produsen timah ketiga terbesar dunia Tingkat pertumbuhan produksi industri: 8.5% (perkiraan 2004)
Listrik:

produksi: 118.9 miliar kWh (2003)

konsumsi: 106.1 miliar kWh (2003) ekspor: 188 miliar kWh (2002) impor: 600 miliar kWh (2002)

Listrik - produksi menurut bahan yang digunakan:


BBM: 91.3% PLTA: 6.4% lainnya: 2.4% (2001) nuklir: 0%

Minyak:

produksi: 225,000 barel/hari (perkiraan 2004) konsumsi: 785,000 barel/hari(perkiraan 2001) ekspor: tak ada data impor: tak ada data cadangan: 600 juta barel (1 Januari 2003)

Gas alam:

produksi: 18.73 miliar m (perkiraan 2001) konsumsi: 23.93 miliar m (perkiraan 2001) ekspor: 0 m (perkiraan 2001) impor: 5.2 miliar m (perkiraan 2001) cadangan: 368.2 miliar m (1 Januari 2003)

Neraca perdagangan: $6.736 miliar (perkiraan 2004) Komoditi ekspor: tekstil dan sepatu/sandal, hasil perikanan, beras, karet, perhiasan, mobil, komputer dan peralatan listrik Komoditi impor: barang-barang modal, barang-barang antara dan bahan mentah, barang-barang konsumsi, bahan bakar Cadangan devisa dan emas: $48.3 miliar (2004) Nilai tukar: dari baht ke dolar AS - 40.5348 (2004), 41.4846 (2003), 42.9601 (2002), 44.4319 (2001), 40.1118 (2000)

Pembagian administratif
Kerajaan Thai dibagi kepada 76 provinsi (changwat), yang dikelompokkan ke dalam 5 kelompok provinsi. Nama tiap provinsi berasal dari nama ibu kota provinsinya. Utara

Timur Laut Chiang Mai Chiang Rai Kamphaeng Phet Lampang Lamphun Mae Hong Son Nakhon Sawan Nan Phayao Phetchabun Phichit Phitsanulok Phrae Sukhothai Tak Uthai Thani Uttaradit

Timur

Chachoengsao Chanthaburi Chonburi Rayong Prachinburi Tengah Srakaeo Trat Ang Thong Ayutthaya Bangkok Selatan Chainat Kanchanaburi Chumphon Lopburi Krabi Nakhon Nakhon Si Nayok Thammarat Peta Kerajaan Thai dengan kota-kota penting. Nakhon Narathiwat Pathom Pattani Nonthaburi Phang Nga Pathumthani Phattalung Phetchaburi Phuket Prachuap Ranong Khiri Khan Satun Ratchaburi Songkhla Samut Prakan Surat Thani Samut 10

Amnat Charoen Buriram Chaiyaphum Kalasin Khon Kaen Loei Maha Sarakham Mukdahan Nakhon Phanom Nakhon Ratchasima Nongbua Lamphu Nong Khai Roi Et Sakhon Nakhon Sisaket Surin Ubon Ratchathani Udon Thani Yasothon

Trang

Yala

Sakhon Samut Songkhram Saraburi Sing Buri Suphanburi

Provinsi-provinsi tersebut kemudian dibagi lagi menjadi 795 distrik (Amphoe), 81 subdistrik (King Amphoe) dan 50 distrik Bangkok (khet) (jumlah hingga tahun 2000), dan dibagi-bagi lagi menjadi 7.236 komunitas (Tambon), 55.746 desa (Muban), 123 kotamadya (Tesaban), dan 729 distrik sanitasi (Sukhaphiban) (jumlah hingga tahun 1984).

Geografi
Kerajaan Thai merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di Doi Inthanon (2.576 m). Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. Di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu. Cuaca setempat adalah tropis dan bercirikan monsun. Ada monsun hujan, hangat dan berawan dari sebelah barat daya antara pertengahan Mei dan September, serta monsun yang kering dan sejuk dari sebelah timur laut dari November hingga pertengahan Maret. Tanah genting di sebelah selatan selalu panas dan lembab. Kota-kota besar selain ibu kota Bangkok termasuk Nakhon Ratchasima, Nakhon Sawan, Chiang Mai, dan Songkhla. Kerajaan Thai berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah utara, dengan Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dengan Myanmar dan Laut Timur di barat dan dengan Laos dan Kamboja di timur. Koordinat geografisnya adalah 5-21 LU dan 97-106 BT

Politik

Balai Takhta Ananta Samakhom, gedung parlemen lama Kerajaan Thai, di Bangkok. Sang raja mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah konstitusi namun merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini dihormati dengan besar dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota parlemen dan biasanya adalah pemimpin partai mayoritas. Parlemen Kerajaan Thai yang menggunakan sistem dua kamar dinamakan Majelis Nasional atau Rathasapha - , yang terdiri dari Dewan Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon - ) yang beranggotakan 480 orang dan Senat (Wuthisapha - ) yang beranggotakan 150 orang. Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun, sementara para senator menjalani masa bakti selama enam tahun. Badan kehakiman tertinggi adalah Mahkamah Agung (Sandika ), yang jaksanya dilantik oleh raja. Kerajaan Thai juga adalah anggota aktif dalam ASEAN.

11

Demografi
Populasi Kerajaan Thai didominasi etnis Thai dan etnis Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang bukit. Sekitar 95% penduduk Kerajaan Thai adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen dan Hindu. Bahasa Thai merupakan bahasa nasional Kerajaan Thai, yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada banyak juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di sekolah.

Daftar wilayah metropolitan di Thailand menurut populasi


Berikut adalah daftar wilayah metropolitan di Thailand berdasarkan populasinya. Provinsi atau Distrik Populasi Population Luas Wilayah kota (km) Kepadatan (inh. per km)

Perinkat

Wilayah

Bangkok, Nonthaburi, Wilyah Samut Prakan, Metropolitan Pathum Thani, Bangkok Samut Sakhon, Nakhon Pathom Mueang Chiang Mai, Mueang Lamphun, Lamphun Province, San Sai, Wilayah Mae Rim, San Pa Metropolitan Tong, Saraphi, Chiang Mai San Kam Phaeng, Hang Dong, Doi Saket, Ban Thi, Lamphun Province Mueang Wilayah Chonburi, Bang Metropolitan Lamung, Si PattayaRacha, Sattahip, Chonburi Ban Bueng Hat Yai, Kho Hong, Khuan Lang, Khlong Wilayah Hae, Ban Phru, Metropolitan Phatong, Greater Songkhla, Khao HatyaiRup Chang, Songkhla Sadao, Padang Besar, Phang La, Prik, Singha Nakhon Wilayah City of Nakhon Metropolitan Ratchasima, Nakhon Khok Sung, Cho

6,355,144 11,971,000 7,761.50

1,315.27

175,226

1,970,479 3,905.13

504.60

105,905

1,183,604 3,215.25

368.12

266,702

899,985 3,397.23

285.99

145,793 (2008)

439,546

767.98

572

12

Perinkat

Wilayah

Provinsi atau Distrik

Populasi Population Luas Wilayah kota (km)

Kepadatan (inh. per km)

Ho, Paru Yai, Hua Thale, Nong Phai Lom, Pho Klang, Ratchasima Khok Kruat, Nong Khai Nam, Kud Chik, and Kham Thale So. Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php? title=Daftar_wilayah_metropolitan_di_Thailand_menurut_populasi&oldid=3225319" Kategori:

Budaya
Muay Thai, sejenis seni bela diri kickboxing ala Kerajaan Thai, adalah olahraga nasional di Kerajaan Thai dan merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh dunia pada tahun 1990-an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di negara-negara lain di Asia Tenggara. Ucapan penyambutan yang umum di Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masingmasing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah. Masakan Kerajaan Thai mencampurkan empat macam rasa yang dasar: manis, pedas, asam dan asin.

Bahasa Thai
Thai
phasa thai Pelafalan [pstj] Dituturkan di Jumlah penutur Thailand, Malaysia Utara, Kamboja, Myanmar Selatan, Laos, Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Inggris lebih dari 60 juta Tai-Kadai

Tai
o

Rumpun bahasa

Barat daya Timur tengah Chiang Saeng Thai

Aksara

Thai script Status resmi

Bahasa resmi di

Thailand

Diatur oleh Institut Kerajaan Kode-kode bahasa ISO 639-1 th

13

ISO 639-2 tha ISO 639-3 tha

Bahasa Thai adalah bahasa resmi yang digunakan di Thailand. Namanya dalam bahasa Thailand sendiri adalah (phasa thai, artinya "bahasa rakyat Thailand"). Bahasa ini adalah bagian dari kelompok bahasa Tai dari kelompok bahasa Tai-Kadai. Bahasa-bahasa Tai-Kadai diperkirakan berasal dari selatan RRC, dan sebagian ahli bahasa telah menyatakan kemungkinan adanya hubungan dengan kelompok bahasa Austroasiatik, Austronesia atau Sino-Tibet. Bahasa Thai adalah bahasa nada dan bahasa analitik. Kombinasi antara nada, ortografi yang kompleks, penanda hubungan dan fonologi yang berbeda dapat membuat bahasa Thai sulit dipelajari orang Barat.

Bilangan dalam bahasa Thai dengan bahasa Melayu/Indonesia


Bahasa Thai Bahasa Indonesia 0 sun nol 1 nueng satu 2 song dua 3 sam tiga 4 si empat 5 ha lima 6 hok enam 7 chet tujuh 8 paet delapan 9 kao sembilan 10 sip sepuluh 20 song sip dua puluh 30 sam sip tiga puluh 40 si sip empat puluh 50 ha sip lima puluh 60 hok sip enam puluh 70 chet sip tujuh puluh 80 paet sip delapan puluh 90 kao sip sembilan puluh 100 roi seratus 1000 phan seribu 10000 muen sepuluh ribu 100000 saen seratus ribu 1000000 lan satu juta 1000000000 satu miliar 1000000000000 satu triliun Bilangan

14

Olahraga
Ajang olahraga bergengsi di Asia tenggara Southeast Asian Games 2007 diadakan di Nakhon Ratchasima, Kerajaan Thai dari 6 Desember sampai 15 Desember 2007. Ini merupakan keenam kalinya, Kerajaan Thai menjadi tuan rumah Southeast Asian Games. Dan pada Southeast Asian Games 2009 Kerajaan Thai memimpin klasemen di posisi pertama Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2007 SEA Games XXIV

Motto: Spirit, Friendship and Celebrations ("Semangat, Persahabatan, dan Perayaan")

Tuan rumah

Nakhon Ratchasima, Thailand

Jumlah negara peserta 11 Jumlah atlet 5282

Jumlah pertandingan 475 dari 43 cabang Upacara pembukaan 6 Desember 2007 Upacara penutupan Diresmikan oleh Janji atlet Janji wasit Pembawa obor Stadion 15 Desember 2007 Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn
Putra Raja Thailand

Suebsak Pansueb Paibul Srichaisawat Udomporn Polsak Stadion Utama Peringatan HUT ke-80 Raja Bhumibol Adulyadej

Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2007 (bahasa Inggris: Southeast Asian Games 2007) atau biasa disingkat SEA Games 2007 atau yang ke-24 ini dilaksanakan di Nakhon Ratchasima, utara Thailand, dari 6 Desember - 15 Desember 2007. Komite Olimpiade Thailand merancang penyelenggaraan acara ini bertepatan dengan hari ulang tahun ke-80 Raja Bhumibol Adulyadej.

15

Ini merupakan keenam kalinya Thailand menjadi tuan rumah Pesta Olahraga NegaraNegara Asia Tenggara setelah sebelumnya menyelenggarakan SEA Games pada tahun 1959, 1967, 1975, 1985, dan 1995. Pada awalnya, SEA Games 2007 akan dilaksanakan di Singapura, yang akhirnya mengundurkan diri pada tahun 2004 karena pembangunan Singapore Sports Hub, atau Gelanggang Olahraga Singapura. Sebagian besar event diselenggarakan di Nakhon Ratchasima dan beberapa cabang lainnya di Bangkok dan Chon Buri (Pattaya).

Logo
Logo SEA Games 2007 dibuat oleh Prasith Noonsung dan memiliki arti Spirit, Friendship and Celebration (Semangat, Persahabatan, dan Perayaan) dari bangsabangsa di Asia Tenggara dan juga perayaan HUT ke-80 Raja Bhumibol Adulyadej. Tiga layar yang berwarna kuning, merah dan biru merupakan simbol jumlah medali emas yang diperoleh kontingen cabang layar Thailand pada South East Asian Peninsula Games tahun 1967 yang bertepatan dengan HUT ke-40 Raja Bhumibol Adulyadej.

Maskot

Maskot SEA Games 2007 adalah kucing siam, yang diberi nama CAN. Maskot ini dipilih melalui perlombaan yang dimenangkan oleh seorang anak perempuan yang masih berumur delapan tahun, Piyathida Sreewimon. Maskot tersebut memakai Pha Khao Ma, yang merupakan kain tradisional Thailand. Dan memegang Kaen, alat musik tiup tradisional. Kucing siam dipilih karena masyarakat Thailand percaya bahwa kucing siam dapat memberikan keberuntungan dan kemakmuran.[sunting] Olahraga SEA Games 2007 mempertandingkan lebih dari 400 pertandingan dalam 43 cabang olahraga dan juga 2 olahraga demonstrasi (Go dan Kempo).[1] Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2007 akan menjadi ajang olahraga dengan jumlah pertandingan yang terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara, Pesta Olahraga Negara-Negara Asia dan Olimpiade.

Akuatik (43) - renang, lompat indah, polo air Anggar (12) Angkat besi (13) Atletik (45) - trek dan lapangan, jalan cepat dan maraton Balap perahu tradisional (4) Balap sepeda (19) - jalan raya, trek, sepeda gunung Berkuda (6) Biliar dan Snooker (13) Binaraga (5) Bisbol (1) Bola basket (2) Bola tangan (2) Bola voli (4) - voli indoor dan voli pantai Boling (11) Bulu tangkis (7) Dayung (11) Golf (4) Gulat (9) Hoki (2)

16

Kano (12) Karate (18) Halaman Mangkok (Lawn bowls) (6) Layar (17) - layar dan selancar angin Menembak (34) - menembak, skeet dan trap Muaythai (11) Olahraga dansa (10) Panahan (8) Pencak silat (14) Petanque (9) Polo (1) Rugbi (2) Senam (24) - artistik, ritmik, aerobik Sepak bola (4) Sepak takraw (8) Sofbol (2) Squash (1) Taekwondo (16) Tenis (7) Tenis meja (7) Tinju (17) Trilomba (4) Wushu (14) Yudo (16) Go (ekshibisi) Kempo (ekshibisi)

Tempat pertandingan
Kebanyakan lokasi pertandingan terletak di Jalan Pakthongchai, Nakhon Ratchasima. Komplek olahraga ini memiliki stadion nasional yaitu Stadion Utama Peringatan HUT ke-80 Raja Bhumibol Adulyadej yang mampu menampung 20.000 tempat duduk. Selain itu di dalam komplek olahraga ini juga terdapat stadion indoor yang mampu menampung 5.000 tempat duduk serta 16 lapangan tenis.

Tempat pertandingan di Nakhon Ratchasima

Stadion Peringatan HUT ke-80 Raja Bhumibol Adulyadej o Stadion utama - upacara pembukaan dan upacara penutupan, atletik, sepak bola (pria) o Gelanggang renang - akuatik (renang, loncat indah, dan polo air) o Velodrom - balap sepeda o Stadion tertutup 1 - senam o Stadion tertutup 2 - bola voli o Lapangan tenis - tenis o Stadion bola voli pantai - bola voli pantai Institut Teknologi Chanapolkhan o Kebkanjana Hall - karate-do, wushu Perguruan Tinggi Nakhon Ratchasima Vocational o Assembly Hall - angkat besi Universitas Rajabhat Nakhon Ratchasima o Lapangan sepak bola - bisbol o Hall - binaraga Universitas Teknologi Rajamangala Isan o Gedung olahraga - judo, gulat, kempo (ekshibisi) Universitas Teknologi Suranaree o Lapangan sepak bola 2 - panahan o Stadion Keelapirom - bola basket

17

Gedung Surapat - anggar Surapala Keetha Sathan - sepak bola (pria) Lapangan petanque - petanque Surasammanakhan - Go (ekshibisi) Universitas Wongchawalitkul o Gedung olahraga - bulu tangkis o Wongchawalitkul Hall - olahraga dansa, taekwondo Bonanza Golf & Country Club, Bonanza Ranch Khaoyai - golf Gelanggang olahraga Tumbon Mueangpug - sepak bola (wanita), tinju Stadion Nakhon Ratchasima o Stadion sepak bola - sepak bola (pria) o Gedung olahraga 1 - muaythai Stadion Suranaree - rugbi Balai kota Sung Noen - pencak silat Hotel Sima Thani, Sima Thani Grand Ballroom - biliar dan snooker Plaza Klang, Event Hall lantai 7 - tenis meja Mall Nakhon Ratchasima, MCC Hall lantai 3 - sepak takraw
o o o o

Tempat pertandingan di Bangkok

Queen Sirikit Sports Center o Stadion bisbol - bisbol o Lapangan hoki sintetik - hoki o Lapangan Lawn Bowls - lawn bowls SF STRIKE BOWL Ramkhamhaeng - boling VR Sport Club - polo Otoritas Olahraga Thailand o Stadion indoor - futsal (pria) o Lapangan menembak - menembak Keelaves 1, Bangkok Youth Centre (Thai-Japan) - futsal (wanita) Stadion Nasional Nimibutr - bola tangan

Tempat pertandingan di Chon Buri


Mab Prachan Reservoir - dayung, kano, balap perahu tradisional Horseshoe Point - berkuda Thai Polo Club - berkuda Siam Polo Park - polo Ocean Marina Yatch Club - layar Pantai Jomtien - layar Lapangan squash, Ambassador City Jomtien - squash

Negara peserta
Negara Brunei Filipina Indonesia Kamboja Laos Malaysia Myanmar Singapura Thailand Timor Leste Vietnam Total Pria 51 373 369 161 246 494 292 262 540 7 331 3126 Atlet Ofisial Wanita Total Pria Wanita Total 10 61 44 2 46 247 620 143 32 175 205 574 160 28 188 71 232 64 4 68 168 414 186 35 221 326 820 239 55 294 214 506 156 35 191 180 442 165 51 216 442 982 342 65 407 7 8 8 293 624 152 17 169 2156 5282 1659 324 1983

18

Upacara pembukaan
Meski beberapa cabang olahraga sudah dipertandingkan sejak 26 November 2007, pembukaan Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2007 baru digelar 6 Desember 2007 di Stadion Utama Peringatan HUT ke-80 Raja Bhumibol Adulyadej, Nakhon Ratchasima. Untuk pembukaan panitia menyiapkan atraksi kolosal melibatkan 8 ribu penari selama dua jam 15 menit plus pertunjukan kembang api yang menurut mereka akan memberikan kesan tersendiri bagi para peserta. Dalam seremonial itu, para penari akan dibagi delapan kelompok yang masing-masing terdiri atas 1.000 orang. Kelompok itu akan mewakili setiap kisah perjalanan wilayah Isan dan keagungan Raja Thailand Bhumibol Adulyadej yang pada 5 Desember 2007 genap berusia 80 tahun. Wilayah Isan terletak di kawasan timur laut Thailand yang merupakan bagian dari Provinsi Nakhon Ratchasima, tuan rumah Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2007. Kisah Korat, nama lama Nakhon Ratchasima, juga akan mendapat tempat dalam drama kolosal tersebut. Episode drama kolosal itu akan menceritakan kebesaran sang raja yang dibungkus dalam titel The Great King yang dilanjutkan dengan Amazing I-san Wonders, Amazing Glorious Capital, Amazing Sport Ceremony, Amazing Royal Flame, Amazing Spirit, Amazing Friendship, dan Amazing Celebrations. Inti drama kolosal itu juga ingin mengedepankan moto Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2007, Spirit, Friendships, and Celebrations. Moto itu diharapkan bisa membangkitkan semangat persahabatan bangsa-bangsa di Asia Tenggara.[2]

Upacara penutupan
Acara penutupan yang sekaligus menandakan berakhirnya Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2007 itu dilangsungkan pada 15 Desember 2007 (saat malam hari) dan secara resmi dilakukan oleh Perdana Menteri Thailand Surayud Chulanont. Sebelum api obor dipadamkan, Menteri Olahraga dan Pariwisata Thailand Suvid Yodmani dalam laporannya kepada PM Chulanont mengatakan bahwa, Provinsi Nakhon Ratchasima telah sukses sebagai penyelenggara Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara XXIV/2007, yang diikuti atlet terbanyak sepanjang sejarah. Menurut Yodmani, ditunjuknya Thailand sebagai tuan rumah merupakan sebuah kehormatan karena bertepatan dengan hari ulang tahun ke-80 Raja Bhumibol Adulyadej yang jatuh pada 5 Desember lalu. Upacara penutupan diawali dengan pertunjukan kesenian yang menampilkan kreasi Message from the Heart, The Creation of Spirit, The Creation of Celebrations, The Creation of Sport Ceremony, The Creation of Hope dan berbagai kreasi lainnya. Berbeda dengan yang lazim dilakukan pada saat penutupan ketika semua peserta berpawai menurut cabang olahraga, namun kali ini mereka berpawai menurut negara masing-masing seperti saat upacara pembukaan. Saat berpawai, satu persatu negara menampilkan lagu khas negara masing-masing dan ketika giliran Indonesia, mereka mengalun lagu Bengawan Solo. Indonesia secara keseluruhan mengumpulkan 56 medali emas, 64 perak, dan 83 perunggu. Thailand di posisi pertama dengan 183 emas, 123 perak, dan 103 perunggu, diikuti Malaysia dengan 68 emas, 52 perak dan 96 perunggu. Laos, yang akan menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara XXV/2009 menempati posisi kedelapan dengan mengumpulkan lima emas, tujuh perak, dan 32 perunggu, diikuti Kamboja dengan dua emas, lima perak, dan 11 perunggu, Brunei dengan satu emas, satu perak, dan empat perunggu, dan terakhir Timor Timur yang tidak mendapatkan satu medali pun.[3]

19

Perolehan Medali
Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2007
Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Negara Thailand Malaysia Vietnam Indonesia Singapura Filipina Myanmar Laos Kamboja Brunei Timor Leste Emas 183 68 64 56 43 41 14 5 2 1 0 Perak 123 52 58 64 43 91 26 7 5 1 0 Perunggu Jumlah medali 103 409 96 216 82 204 83 203 41 127 96 228 47 87 32 44 11 18 4 6 0 0

Daftar perolehan medali (klasemen akhir) pada tanggal 15 Desember, 18:14 (+7 GMT), diambil dari www.2007seagames.com

Keunggulan Thailand dalam perlombaan Sea Games.


Thailand adalah negara peserta Sea Games yang patut untuk diperhitungkan oleh negara ASEAN yang lain. Karena baiknya pertahanan serta kekuatan di setiap cabang olahraga yang mereka ikuti, terlihat dari rating Thaliand yang sudah 11 kali menjadi Juara Umum dalam 25 event Sea Games yang telah diselenggarakan. Thailand menjadi Juara Umum Sea Games berturut-turut pada tahun

1959,1963,1965,1967,1971,1973,1975,1985,1995,1999 dan 2007


Pada Sea Games ke 26 tahun ini juga sangat genjar mengejar posisi Juara Umum dengan terus meningkatkan potensi setiap bidang olahraga negaranya. Thailand sampai saat ini masih berada di peringkat kedua klasemen sementara Sea Games 2011 dengan Indonesia sebagai peringkat pertama.

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia (2008) Thailand : Wikipedia Bahasa Ensiklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/thailand.html

Cahaya Manado (2011) Berita Sea Games 2011 From : http://www.cahayamanado.com/2011/11/15/sea-games-thailand-terus-kejarindonesia.html

20

Anda mungkin juga menyukai