Oleh: AnneAhira.com Content Team 1 2 3 4 5 ( 1 ) | Jumlah komentar: 5 SHARE : Facebook Twitter Blogger Wordpress
Artikel Terkait
Manfaat Minum Susu Pentingnya Air Susu Ibu untuk Bayi Mengenal Nama Sayuran dan Khasiatnya Khasiat Susu Kambing
Mungkin Anda adalah salah seorang yang berfikir bahwa kedelai yang memiliki kandungan proteintinggi merupakan makanan sehat. Anda bukan satu-satunya orang yang berpendapat demikian. Umumnya, setiap orang di seluruh dunia beranggapan bahwa segala produk kedelai itu menyehatkan. Akan tetapi, anggapan itu segera dibantah oleh sejumlah penelitian tentang efek kandungan isoflavondan genistein di dalam kedelai. Jadi, bagi penikmat makanan berbahan dasar kedelai, termasuk susukedelai, sudah selayaknya berhati-hati saat mengonsumsinya. Berikut hasil penelitian tentang bahaya susu kedelai (produk kedelai) bagi kesehatan. Pengaruh Susu Kedelai Terhadap Kesehatan Sebuah studi baru memaparkan bahwa kandungan senyawa yang terdapat di dalam kedelai mampu meningkatkan risiko terkena kanker payudara pada wanita, mempengaruhi fungsi otak dan kemandulan pada pria, dan meningkatkan risiko terjadinya cacat pada bayi. Ini berlaku pada semua pangan berbahan kedelai, termasuk susu kedelai. Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa kedelai memiliki kandungan bahan kimia yang meniru perilaku esterogen, hormon wanita. Bahan kimia tersebut, bahkan, mampu mengubah perkembangan seksual. Kenyataannya, minum 2 gelas susu kedelai per hari selama sebulan dapat mengubah siklus menstruasi. Bahan Kimia Berbahaya dalam Kedelai
1. Genistein Sebuah penelitian menunjukkan bahwa genistein dalam kedelai (segala produk kedelai, termasuk susu kedelai) memiliki kemampuan untuk menyabotase sel sperma yang tengah berenang menuju sel telur. Bahaya genistein ini telah teruji dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Profesor Lyn Fraser dari King College London terhadap manusia. Dalam penelitian tersebut, Fraser menemukan bahwa senyawa genistein ini tetap berpengaruh meskipun jumlahnya sangat kecil. Berbeda dengan tikus, yang baru akan menunjukkan pengaruh negatif pada ambang batas yang lebih tinggi dari manusia. Fraser memaparkan bahwa wanita yang ingin mempunyai anak harus menghindari konsumsi kedelai saat sedang masa subur. Hal itu karena genistein dalam kedelai, bahkan, dapat membakar selsperma yang akan membuahi sel telur. Temuan ini dipaparkan Fraser dalam sebuah konferensi fertilitas di Eropa, Europian Society for Human Reprodyction and Embryology. Fraser mengungkapkan bahwa temuannya ini bukan bertujuan agar orang berhenti mengonsumsi kedelai, melainkan membatasi konsumsi kedelai saat masa subur. Mengenai kadar aman konsumsi kedelai, belum diketahui secara pasti. 2. Isoflavon Tahu seringkali disebut sebagai makanan sehat karena berasal dari alam, termasuk sayuran alami. Umumnya, masyarakat pun menganggap bahwa tahu dan segala produk kedelai sangat baik untuk perkembangan bayi. Namun, kini anggapan mereka mulai dipertanyakan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kandungan isoflavon dalam kedelai mempercepat masa pubertas tikus-tikus persobaan secara signifikan. Penelitian yang dipimpin oleh Jill Scheneider, Assosiate Proffesor of Biological Science at Lehigh University, Bethlehem, Pennsylvania, ini mengemukakan bahwa isoflavon yang terkandung dalam kedelai mampu bertindak seperti hormon estrogen yang berpengaruh pada wanita ataupun pria. Pengaruh isoflavon pada wanita salah satunya merusak siklusmenstruasi, sementara pada pria senyawa ini diduga ikut mengurangi jumlah sperma jika mengonsumsi makanan berbahan kedelai setiap dua hari sekali. Bahkan, pada bayi, senyawa ini diduga memiliki andil meningkatkan risiko abnormalitas. Itulah sebabnya minuman susu formula berbahan kedelai untuk bayi sangat tidak dianjurkan. Mitos atau Fakta?
Penduduk Jepang adalah penduduk terbesar pengonsumsi kedelai dan makanan hasil laut. Anehnya, mengapa jumlah penderita kanker payudara, rahim, dan prostat, sedikit? Kedelai makanan berbahaya, benar atau salah? Memang, jumlah penderita kanker payudara, rahim, dan prostat, di Jepang relatif kecil. Akan tetapi, tidak untuk kanker esofagus, hati, dan pankreas, yang angka kejadiannya cukup tinggi. Angka kejadian kanker tiroid juga menduduki predikat tertinggi di dunia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedelai di satu sisi mungkin dapat menekan risiko terjadinya kanker payudara di Jepang, tetapi meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid. Setidaknya, inilah hasil penelitian yang diperoleh dengan tikus percobaan di laboratorium. Disamping itu, seorang peneliti Jepang pada 1991 juga menemukan fakta bahwa konsumsi 30 gram kedelai perhari selama sebulan dapat meningkatkan sekresi hormon tiroid. Hal ini akan mengakibatkan kelebihan hormon tiroid yang berefek pada konstipasi (sembelit), kehabisan energi, dan kelelahan akut meskipun objek eksperimen telah diberi asupan iodin secukupnya. Riset membuktikan, sebanyak 45mg isoflavon sudah dapat membuat wanita terganggu secara biologis. Bahkan, senyawa ini mengurangi jumlah sekresi hormon yang membantu tiroid bekerja secara normal. Efek ini baru bisa dirasakan setelah mengkonsumsi kedelai selama 3 bulan. Jadi, sudah selayaknya membatasi konsumsi produk kedelai dalam menu makanan Anda agar terhindar dari efek berbahaya.
Health News
Dampak Negatif Susu Kedelai Yang Tidak Diketahui
Oleh : dr. Indiradewi Hestinignsih Tahukah Anda? Susu kedelai bermanfaat jika produk kedelai telah terfermentasi. Namun tidak bermanfaat jika produk tersebut adalah non-fermentasi. The Cancer Council of New South Wales, Australia telah memperingatkan penderita kanker untuk menghindari makanan yang berbahan dasar kedelai. Peringatan tersebut dilatarbelakangi oleh karena kedelai non-fermentasi akan mempercepat pertumbuhan kanker. Produk kedelai terbagi menjadi 2 jenis, yakni produk yang terfermentasi adalah tempe, kecap, miso, natto dan kecambah kedelai. Dilain sisi terdapat produk NON-FERMENTASI seperti misalnya tahu dan susu kedelai, dan lainnya, Pada produk kacang kedelai yang non-fermentasi terdapat kandungan zat yang diyakini membawa dampak buruk dan perlu diperhatikan, diantaranya seperti:
A) Goitrogen komponen yang mengganggu fungsi tiroid, dapat menyebabkan hypotiroid dan juga beresiko menyebabkan kanker tiroid. Untuk terjadi kanker, tergantung banyaknya dan usia. Berdasarkan Soy Online Service, bayi seharusnya tidak mengonsumsi kedelai sama sekali. Bagi orang dewasa, hanya
Kanker Tiroid
dengan 30 mg isoflavone (termasuk komponen goitrogen) per hari cukup mengganggu fungsi tiroid. Takaran isoflavon yang perlu diwaspadai ini ada pada 5-8 ons susu kedelai. B) Asam Phytic Kedelai mengandung asam Phytic, yaitu asam yang dapat menghalangi penyerapan mineral seperti misalnya zat besi, kalsium, tembaga, dan terutama seng dalam saluran pencernaan.
Seng dibutuhkan untuk perkembangan dan fungsi otak serta sistem syaraf. Juga berperan penting dalam mengendalikan mekanisme kadar gula darah sehingga melindungi dari diabetes serta menjaga kesuburan. Pada proses fermentasi kandungan asam phytic ini jauh berkurang sampai pada level aman untuk segala umur. C) Penghambat Trypsin mengurangi kemampuan untuk mencerna protein. Pemberian produk kedelai yang non-fermentasi pada bayi dan anak secara teratur akan mengganggu pertumbuhannya. Kacangkacangan lain yang memiliki kandungan penghambat trypsin yang tinggi adalah kacang lima. D) Nitrat bersifat karsinogen (penyebab kanker), terbentuk pada saat pengeringan, dan zat beracun lysinoalanin terbentuk selama proses alkalin. Berbagai macam zat aditif buatan, terutama MSG (zat aditif yang merusak sel syaraf) telah ditambahkan pada produk kedelai untuk menyamarkan aroma kacangnya yang kuat dan memberikan rasa mirip daging. E) Phytoestrogen Biasanya dipakai untuk membantu mengurangi efek Gangguan pertumbuhan produksi estrogen yang rendah dalam tubuh, kini ditemukan sebagai faktor penyebab kanker payudara dan leukemia pada anak. F) Aluminum Dari beberapa penelitian telah diketahui adanya hubungan antara keberadaan aluminium dengan penyakit Alzheimer. Tapi tahukah Anda bahwa susu kedelai mengandung aluminium 11 kali (1100 persen) lebih banyak dibandingkan susu formula biasa?!
S el Kanker
G) Mangan Produk formula kedelai memiliki kandungan mangan berlebih bagi tubuh kita. Mangan dalam tingkat kecil sangat kita butuhkan untuk membantu sel tubuh kita mengumpulkan energi. Tapi jika berlebih, mangan bisa menyebabkan kerusakan otak seperti pada penyakit Parkinson. Tingkat kandungan mangan di tiap susu bayi berbeda-beda, yaitu:
o ASI mengandung 4-6 mcg/L. o Susu formula bayi biasa (dari sapi) mengandung 30-50 mcg/L. o Susu formula kedelai mengandung 200-300 mcg/L!!!
H) Terlalu Banyak Omega-6. Produk kedelai non-fermentasi mengandung kandungan Omega-6 yang lebih banyak dibandingkan Omega-3. Ketidakseimbangan rasio antara Omega-3 dengan Omega-6 akan membuat kita rentan terkena penyakit kanker, diabetes, penyakit jantung, arthritis, asma, hiperaktif, dan depresi. Dampak Bagi Anak Laki-Laki Pubertas dini (yang disebabkan oleh produk kedelai) bisa meningkatkan resiko anak laki-laki menderita kanker testicular di saat menjelang dewasa, karena telah terpapar berbagai hormone seks terus menerus, ujar Marcia Herman-Giddens , peneliti dari University of North Carolina. Kandungan berlebih isoflavon memiliki sifat feminisasi, yang akan MENGAKIBATKAN UKURAN KELAMIN BAYI LAKI-LAKI JADI LEBIH KECIL DAN KECENDERUNGAN GENETIKA YANG MENGARAH KE HOMOSEKSUALITAS. Beberapa ahli mempersalahkan pengkonsumsian susu formula bayi sebagai salah satu faktor kecenderungan genetika anak laki-laki menjadi seperti perempuan. Dampak Bagi Anak Perempuan Produk formula kedelai mengandung tingkat hormon sebanyak 240 kali lebih tinggi dibandingkan ASI! Anak-anak perempuan yang memasuki masa pubertas akan beresiko besar menderita kanker payudara dan juga kista rahim jika mengalami gangguan tiroid karena rutin mengonsumsi produk kedelai non-fermentasi. Dampak Bagi Wanita Muda Disamping itu juga didapati bahwa dua gelas susu kedelai sehari dalam satu bulan penuh, mengandung cukup komponen kimiawi yang dapat mengganggu siklus menstruasi wanita. Para wanita yang memakai pilpil kontrasepsi lebih sering mudah marah-marah seiring adanya gangguan hormonal. Hanya dengan 100 gr dari produk kedelai, mengandung komponen estrogenik yang sama dengan satu pil kontrasepsi. Dampak Bagi Pria Dewasa phytoestrogen kedelai menghambat enzim yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan hormone testoteron (hormone pria). Penelitian terhadap pejantan hewan-hewan juga telah banyak dilakukan, baik dari belalang sampai dengan cheetah. Dari penelitian-penelitian tersebut didapati bahwa kedelai mengakibatkan para pejantan ini kurang percaya diri, kurang agresif, hasrat seksual menurun, dan jumlah sperma pun berkurang. Dampaknya pada manusia terlihat lebih lambat daripada pada hewan. Tapi tetap saja berdampak negatif jika kedelai secara rutin diberikan pada pria.[](IND/DA)
e-NEWSLETTER
Subscribe