Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari


campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanIaatkan nutrisi media berupa molekul-
molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan
juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Machmud, 2008).
Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan
tujuan tertentu, misalnya phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk
indikator perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme.
Antibiotik ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan mikroba non-
target/kontaminan (Machmud, 2008).
Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui
secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar,
dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat
mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya (Machmud,
2008).
Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang
tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan
dasarnya, misalnya %omato Juice Agar, Brain Heart InIusion Agar, Pancreatic
Extract (Machmud, 2008).
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui bagaimana cara mem

%N1AUAN PUS%AKA
Pada pembuatan media untuk berbagai macam organisme harus
menggunakan bahan yang mengandung banyak protein dangan berbagai
konsentrasinya sehingga dapat menumbuhkan bakteri (Stanier, 2001).
Media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan spesiIik suatu
mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya
perubahan kimia. Contohnya adalah itrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar
(Madigan, 2003).
Salah satu teknik dasar dalam analisa mikrobiologi adalah teknik transIer
aseptis (suatu metode atau teknik di dalam memindahkan atau mentransIer kultur
bakteria dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi
kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur). Teknik ini sangat esensial dan
kunci keberhasilan prosedur mikrobial yang harus diketahui oleh seorang yang
hendak melakukan analisis mikrobiologi. Pengambilan sampel harus dilakukan
secara statistik agar tidak bias, jadi secara acak (random sampling). Selain itu,
digunakan teknik aseptis selama pengambilan sampel agar tidak terjadi
pencemaran. Alat-alat yang digunakan harus steril. Bahan makanan cair diambil
dengan pipet steril, makanan padat menggunakan pisau, garpu, sendok atau
penjepit yang steril (Rachdie, 2006).
Teknik transIer aseptis adalah suatu metode atau teknik di dalam
memindahkan atau mentransIer kultur bakteria dari satu tempat ke tempat lain
secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur.
Teknik transIer aseptis ini sangat esensial dan kunci keberhasilan prosedur
mikrobial yang harus diketahui oleh seorang yang hendak melakukan analisis
3
mikrobiologi (Pelczar, M. J., Chan, 2007).
Teknik aseptik sangat diperlukan untuk menghindarkan mikroorganisme
dari kontaminan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Teknik aseptis
digunakan sepanjang kegiatan berlangsung baik alat, bahan, lingkungan sekitar
maupun praktikannya, untuk alat dan bahan praktikum dapat diterapkan metode
sterilitas. Penguasaan teknik aseptic ini sangat diperlukan dalam keberhasilan
laboratorium mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu metode
permulaan yang dipelajari oleh ahli mikrobiologi (Oram, 2001).











BAHAN DAN ME%DE
Bahan dan Alat
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum media PDA adalah ini
adalah kentang 100 gram, agar 100 gram, dextrose 10 gram, dan aquades 500 ml.
sedangkan pada pembuatan media NA adalah agar 100 gram, beeI ekstrak 10 gr
dan aquades 500 gr.

Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pisau, timbangan
analitik, botol C1000, panci, Erlenmeyer, autoklaI, kompor gas, Bunsen burner,
pengaduk, laminar air Ilow, dan beaker Glass.

Waktu dan %025at
Praktikum Mikrobiologi ini dilaksanakan pada hari Selasa 22 November
2011 pada pukul 08.00 WITA sampai selasai di Laboratorium Fitopatologi
Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.

Pros0dur K0rja
Pembuatan PDA (Potato Dextros Agar)
1. Kentang dikupas dan dicuci hingga bersih, kemudian dipotong dadu dan
timbang sebanyak 100 gr.
2. Kentang direbus dengan aquades sebanyak 400 ml sampai kentang masak.
5
3. Ekstrak kentang di saring dan ditambah dengan dextrose sebanyak 10 gr dan
agar 10 gr.
4. Kemudian di aduk sampai campuran bahan tersebut larut.
5. Larutan tersebut ditambah dengan aquades hingga volumenya mencapai 500
ml.
6. Larutan dimasukkan dalam labu Erlenmeyer/botol, disumbat dengan kapas
dan ditutup dengan cling worp.
7. Media di autoklaI selama 15-20 menit pada suhu 121
o
C dengan tekanan 15
Psi.
Pembuatan NA (Natrium Agar)
1. Aqudes sebanyak 500 ml, dibagi menjadi 2 bagian.
2. 10 gr beeI ekstrak di larutkan kedalam 200 ml aqades dan di aduk hingga
homogen.
3. 10 gr agar dilarutkan ke dalam 300 ml aqudes yang dipanaskan dan diaduk
hingga homogen.
4. Larutan beeI ekstrak dimasukkan kedalam larutan agar dan di aduk hingga
homogen.
5. Larutan dimasukkan kedalam botol, sumbat dengan kapas dan ditutp dengan
cling wrap.
6. Media di autoklaI selama 15-20 menit pada suhu 121
o
C dengan tekanan 15
Psi.


HASL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Dari praktikum ini diperoleh hasil sebagai berikut:
%ab0l 1. Bahan-bahan dala2 5raktiku2

No Ga2bar Na2a
1

Kentang.


Cling warp.


Agar.


Dexstros.


Bahan-bahan yang sudah
dicampurkan sudah menjadi
PDA.


7
%ab0l 1. Lanjutan


Botol C1000 yang dipanaskan
pada lampu Bunsen borner.


PDA yang dimasukan ke dalam
gelas ukur.


PDA yang dimasukkan dalam
botol C1000.


PDA yang sedang diautoklaI.






.
PDA yang sudah di autoklaI


PDA yang sudah di masukan
dalam botol C1000.


Hasil akhir PDA yang sudah di
autoklaI.


8
P02bahasan
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanIaatkan nutrisi media berupa molekul-
molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan
juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.
Perbedaan pembuatan media pertumbuhan NA dan PDA adalah pada
bahan yang digunakan, pada pembuatan NA bahan utama yang digunakan adalah
-eef ekstrak, sedangkan pada pembuatan PDA bahan utama yang digunakan
adalah kentang dan dextros. Media NA digunakan untuk menumbuhkan isolat
bakteri, sedangkan PDA digunakan untuk menumbuhkan isolat cendawan atau
jamur.










PENU%UP
K0si25ulan
1. Perbedaan pembuatan media pertumbuhan NA dan PDA adalah pada
bahan yang digunakan, pada pembuatan NA bahan utama yang digunakan
adalah -eef ekstrak, sedangkan pada pembuatan PDA bahan utama yang
digunakan adalah kentang dan dextros. Media NA digunakan untuk
menumbuhkan isolat bakteri, sedangkan PDA digunakan untuk
menumbuhkan isolat cendawan atau jamur.
2. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme
untuk pertumbuhannya.













DAF%AR PUS%AKA
Machmud, M. 2008. Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba. Balai
Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor.
http://anekaplanta.wordpress.com/2008 /03/02/teknik-penyimpanan-dan-
pemeliharaan-mikroba/. Diakses pada tanggal 26 November 2011.

Madigan, M.T.2003.Brock Biology OI Microorganism. Pearson Education, Inc:
Amerika

Oram, R.F. S., Paul. J. Hummer, Jr.2001. Biology Living System. Glencoe
Division Mc Millan Company. Waterville.

Pelczar, M. J., Chan, E.C.S. 2007. Elements oI Microbiology. Mc Graw Hill Book
Company. New York.

Rachdie. 2006. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba. http://rachdie
.blogsome.com/2006/10/14/Iaktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-
mikroba/. Diakses pada tanggal 26 November 2011.

Stanier, Y. R. Dkk. 2001. %he Micro-ial World. Prenticel Hall. Inc. EigleWood.
New Jersey.

Anda mungkin juga menyukai