Transformasi Nodel Konglomerasi Ke depan, konglomerasi tak memedulikan pilihan gaya ekspansi horizontal atau vertikal, tetapi fokus pada transformasi konsep operating holding company menjadi investment holding company. Natahari sudah condong ke barat, ]umat (18/1) lalu, ketika Bobby Cafur S. Umar, presdir PT Bakrie S Brothers (BB) Tbk., berkata dengan lantang, Kami bukan konglomerat dan sepertinya kami akan meninggalkan konsep konglomerasi holding dan superholding." Nantinya, kata Bobby, BB bakal menjadi strategic investment company, bukan lagi operating holding company seperti saat ini. Untuk merealisasikan hal itu, BB akan mengakuisisi tiga perusahaan dalam satu grup (akuisisi internal), yakni PT Bumi Resources Tbk., PT Energi Nega Persada Tbk., dan PT Bakrieland Development Tbk.Kelak, dengan menganut konsep strategic investment company, perusahaan akan melihat kepemilikan saham sebagai aset. Berbeda dengan sebelumnya, di mana kami memiliki keterikatan dengan pengambilan keputusan ke bawah, nantinya kami tidak memiliki keterikatan itu lagi, tetapi peduli pada nilai sahamsaham perusahaan yang kami miliki," urai Bobby. Perusahaan induk" akan membeli saham perusahaan lain yang dinilai memiliki potensi strategis. Namun, jika industri dianggap tak lagi menarik atau sudah sunset, perusahaan induk akan menjual sahamnya dan berpindah ke bisnis baru. Begitu seterusnya. Nenurut A.B. Susanto, managing partner The ]akarta Consulting Croup, konglomerasi merupakan salah satu strategi diversifikasi bisnis dengan memiliki anakanak usaha yang bergerak di berbagai bidang industri. Pilihan ini sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh perusahaan ]epang dan Korea Selatan saja, tetapi juga dianut perusahaan AS, macam Berkshire S Hathaway, Ceneral Electric atau Siemens AC dari ]erman. Di !ndonesia, konglomerasi mengalami peyorasi (penistaan makna) yang sangat kental nuansa politisnya," kata Susanto, mengomentari keengganan Crup Bakrie memakai embelembel konglomerat. Nenurut dia, sebutan konglomerat di !ndonesia mempunyai beban psikologis yang berat. ]ika Crup Bakrie enggan disebut sebagai konglomerat, tidak demikian halnya dengan Crup Bhakti. Kami merupakan perusahaan konglomerasi," tegas David Fernando Audy, head of investor relations PT Clobal Nediacom Tbk. dan PT Nedia Nusantara Citra Tbk. Kendati demikian, dua kelompok usaha fenomenal ini kompak menahbiskan Berkshire S Hathaway sebagai role model konglomerasi mereka. Bedanya, jika Crup Bakrie lebih dulu berevolusi dari perusahaan trading menjadi manufaktur, dan kini berpaling ke gaya perusahaan investasi, maka Crup Bhakti justru sebaliknya. #enanda Zaman ebih dari tiga dasawarsa, bangsa !ndonesia telah mengenal sistem konglomerasi. Sejumlah pengusaha melakukan diversifikasi usaha dengan jalan mengakuisisi bisnis yang kadang tak berkaitan dengan bisnis inti. Nereka mengacu pada konglomerasi gaya chaebol yang banyak dilakukan di Asia Timur. Kala itu, mereka beramairamai menceburkan diri ke sektor properti dan perbankan. Pilihan strategi konglomerasi pada masa itu sangat terkait dengan kebijakan infant economy yang memasang pagar proteksi amat ketat dalam pasar yang protektif. Pengusaha yang beruntung berada di dalam pagar" mempunyai kesempatan membesarkan bisnisnya dengan kompetisi yang tidak ketat. Naka, tak heran jika hampir semua peluang mereka tubruk. Neski kompetensi paspasan, asal memiliki akses sumber daya, termasuk juga proteksi khusus yang diciptakan bersama penguasa, mereka dapat mendirikan bisnis," kata Susanto. Sebagai ikon konglomerasi masa itu, di antaranya, adalah Crup Salim, Crup Sinar Nas, dan Crup Dharmala. Namun, karena pendanaannya banyak berasal dari pinjaman berbentuk dolar AS, ketika terjadi krisis moneter yang ditandai dengan jatuhnya nilai tukar rupiah imperium bisnis para konglomerat pun ikut runtuh.
Pascakrisis, konglomerasi !ndonesia yang selamat kembali menekuni bisnis intinya. Pada fase kedua ini, citra konglomerat yang menonjolkan tokoh individu sudah mulai ditinggalkan dan digantikan oleh institusi yang berbentuk holding company. Amat susah mencari padanan tokoh yang pas untuk merepresentasikan Astra, misalnya, karena William Soeryadjaya, sang pendiri, sudah mundur dari operasional dan tak lagi menjadi pemegang saham mayoritas. Kedua, kebetulan konglomerat yang merupakan bisnis keluarga mulai memasuki proses suksesi, seperti yang terjadi pada Crup Sampoerna dan Crup Djarum. Pada masa ini, perubahan tak hanya terjadi pada citra dan pilihan sektor bisnis saja, tetapi juga institusionalisasi pengambilan keputusan dan gerakan untuk menuju manajemen yang lebih profesional. "Keputusan menjadi lebih rasional, sementara risiko lebih terukur," papar Susanto. Konglomerat mulai menata diri agar tidak sekadar menjadi group of companies belaka dengan menegakkan konsep holding company. ]ika di masa lalu penggunaan konsep holding company sematamata hanya untuk gagahgagahan dan tidak ada kaitannya dengan pengelolaan usaha, di masa kini holding company dikondisikan untuk memberi sinergi, serta meningkatkan kontrol dan efisiensi. Protokol hubungan antara induk dan anak perusahaan, maupun di antara anak perusahaan, ditata untuk mendapatkan sinergi yang optimal," kata Susanto. Nereka juga mulai menerapkan megamarketing dan manajemen reputasi. Kelengkapan #ortofolio Ke depan, strategi konglomerasi masih mempunyai tempat di dunia ini, asalkan para konglomerat selektif dalam mempertahankan bisnis yang ingin dikuasainya. Tengok aksi yang dilakukan ]ack Welch ketika ia menjual anakanak usaha CE yang tidak menjadi pemimpin pasar. !dealnya, konglomerasi mempunyai anak usaha yang pertumbuhannya di atas ratarata industri dan memiliki pangsa pasar yang kuat," kata Robert Satrya, senior vice president, corporate secretary, dan head of investor relations PT Bhakti !nvestama Tbk. Selain itu, konglomerat dituntut mempunyai manajemen yang kuat dalam melaksanakan visi dan misi perusahaan lewat strategi dan target yang realistis. Nenurut Yani Panigoro, komisaris PT Nedco Energi !nternasional Tbk., keputusan konglomerat untuk memasuki satu sektor tergantung pada kesempatan yang ada, selain prospek di masa datang. Nenurut adik kandung Arifin Panigoro dan kakak Hilmy Panigoro itu, jika ada peluang, dana, dan SDN yang kompeten di industri tersebut, maka pengusaha tak ragu untuk menceburkan diri ke industri tersebut, meski bisnisnya tak berkaitan dengan bisnis intinya. Hal terpenting adalah perusahaan bisa fokus dan punya kompetensi," tandas Yani. Suara Robert pun senada. Nenurut dia, selama perusahaan memiliki kecukupan modal-atau akses modal-tidak ada salahnya masuk ke sektor yang punya potensi pertumbuhan tinggi. !ni merupakan langkah logis, daripada kas perusahaan hanya didiamkan atau diinvestasikan kembali ke perusahaan, tetapi potensi return kurang optimal," ucap dia. Dengan demikian, seharusnya mereka yang masuk ke sektor yang berpotensi tumbuh pesat adalah mereka yang memiliki neraca keuangan saja. Nantinya, pilihan gaya ekspansi vertikal atau horizontal tak lagi menjadi isu krusial. Para konglomerat akan memilih portofolio bisnis yang dianggap paling sesuai dan berkiblat ke gaya Amerika ala Warren Buffett, yang mengutamakan penyertaan modal di sejumlah perusahaan ketimbang membangun usaha baru. Namun, kelemahan konglomerasi gaya baru ini bukannya tidak ada. Nisalnya, bukan tidak mungkin kondisi ekonomi akan limbung jika secara tibatiba dan hampir bersamaan para konglomerat menarik sahamnya di industri yang diprediksi bakal muram. Namun, Robert menepis kecemasan itu. Keuntungan struktur konglomerasi adalah adanya penyebaran risiko," tandasnya. AR! W!NDYAN!NCRUN, SATR!AN! AR! WUAN, DAN Ev! RATNASAR! Transformasi Caya Konglomerasi: 1380an 2000an 2020an Ekspansi horizontal Ekspansi vertikal Tidak ada konsep baku harus berekspansi secara vertikal atau horizontal. Nengembangkan usaha dengan merger dan akuisisi. Nengembangkan usaha dengan merger dan akuisisi. Sejumlah konglomerat mulai melakukan kegiatan penyertaan modal. Nengembangkan usaha dengan penyertaan modal, di samping merger dan akuisisi. Perusahaan induk berfungsi sebagai operating holding company. Perusahaan induk berfungsi sebagai operating holding company. Perusahaan induk berfungsi sebagai strategic investment company. Ramairamai terjun ke perbankan dan properti. Ramairamai terjun ke natural resources dan pertambangan. Ramairamai terjun ke natural resources dan tenaga alternatif. Ada unsur ketokohan Tidak ada unsur ketokohan Tidak ada unsur ketokohan
ascakrlsls [umlah konglomerasl mengempls darl 200an men[adl Llnggal 30an ara konglomeraL yang mampu berLahan klnl men[adl makln kuaL Mereka klnl klan ekspanslf nllal Lransakslnya mencapal Lrlllunan ruplah kemampuannya memoblllsasl danadana publlk men[adl modal ekspanslnya
Crup 8akrle lagllagl membuaL gaduh" bursa saham ul Lengah euforla melon[aknya harga saham pada penghu[ung 2007 konglomerasl mlllk keluarga 8akrle lLu meluncurkan rencana menge[uLkan LewaL salah saLu gergasl blsnlsnya 1 8akrle 8roLhers (88) 1bk mereka bermaksud mengall dana publlk lewaL penerblLan saham aLau rlghLs lssue senllal 8p40 Lrlllun leblh! uana sebesar lLu akan dlgunakan unLuk mengakulslsl Llga perusahaan 1 8uml 8esources 1bk 1 8akrle uevelopmenL 1bk dan 1 Lnergl Mega ersada 1bk
ubllk Lerperangah asalnya selaln nllalnya kelewaL besar bukankah Llga aseL lLu maslh mlllk keluarga 8akrle [uga? ArLlnya lnl adalah akulslsl lnLernal yang saraL benLuran kepenLlngan 8eragam lsu pun menyeruak Sebaglan plhak menduga keluarga 8akrle Lengah berupaya mengakumulasl keunLungan kabar laln menyebuLkan sebaglan dana hasll pen[ualan saham akan dlpakal unLuk menlngkaLkan kendall dl 88
8obby Cafur S umar presdlr 88 menepls rumor LersebuL la men[elaskan akulslsl lnl sesual road map blsnls 88 dl masa depan embellan Llga aseL lLu akan menlngkaLkan nllal perusahaannya sampal llma kall llpaL 88 akan berubah men[adl sLraLeglc lnvesLmenL holdlng" u[arnya Selrlng perubahan sLaLus lnl blsnls lnLl 88 berubah men[adl akLlvlLas lnvesLasl pada aseLaseL sLraLegls balk melalul penyerLaan modal merger maupun akulslsl
8encana 88 Ladl seakan menegaskan pullhnya ke[ayaan kera[aan blsnls keluarga 8akrle Apalagl sebelumnya ma[alah lorbes Asla menobaLkan Aburlzal lcal" 8akrle sebagal orang Lerkaya selndonesla kekayaan Menko kese[ahLeraan 8akyaL lLu dlLakslr mencapal 8p30 Lrlllun! Ah lLu cuma dl aLas kerLas" kellL lcal pada sebuah medla naslonal uengan kekayaan yang berLambah bagal dereL ukur lLu keluarga 8akrle mampu menyallp sedereL Lalpan kondang seperLl Llem Sloe Llong Lka 1[lpLa Wld[a[a aLau SukanLo 1anoLo yang bos Crup 8a[a Caruda Mas (8CM) sebagal orang Lerkaya selndonesla
Menggelembungnya kekayaan lcal lLu dlLlup oleh kenalkan harga saham perusahaanperusahaannya ConLohnya harga saham 8uMl dalam dua Lahun merokeL darl 8p20 men[adl 8p7300 per lembar Sepan[ang 2007 omzeL 8uMl melesaL 773 men[adl 8p134 Lrlllun enlngkaLan lnl dldorong oleh makln mahalnya harga baLu bara dl pasaran dunla 8erLambahnya kekayaan [uga membuaL aseL keluarga 8akrle melambung enelusuran WarLa Lkonoml menun[ukkan gurlLa blsnls yang dldlrlkan Achmad 8akrle se[ak 1942 lnl memlllkl aseL 8p4263 Lrlllun nalk slgnlflkan dlbandlng Lahun lalu yang 8p303 Lrlllun
Lra 8aru
CellaL Crup 8akrle hanyalah fenomena gunung es dl kalangan konglomerasl naslonal 8eberapa Lahun Lerakhlr para konglomeraL yang selamaL darl krlsls memang mulal un[uk dlrl Mereka agreslf berekspansl ke proyekproyek baru dan masuk ke se[umlah lndusLrl sLraLegls
Meskl beglLu WarLa Lkonoml mencaLaL [umlah konglomerasl sudah [auh leblh mengempls kalau sebelum krlsls ada 200an konglomerasl klnl Llnggal 30an Seleksl sudah Ler[adl Akhlrnya yang berLahan adalah yang besar dan sehaL" kaLa !aya Suprana pemlllk perusahaan !amu !ago
kemballnya era konglomerasl Lak lupuL darl pengamaLan !aya kendaLl menorehkan caLaLan kelam dalam se[arah blsnls dl lndonesla dl maLa penggemar plano lLu konsep konglomerasl Lldak salah Panya dl banyak negara model konglomeraslLeruLama yang LerlnLegrasl darl hulu sampal hlllr LeLap dlharamkan
Salah saLu yang dlkrlLlk !aya adalah lmperlum blsnls Crup Sallm Mereka memlllkl pabrlk Lepung ml punya dlsLrlbuLor sampal blsnls rlLelnya dl hlllr keLlka keLemu Cm Llem saya pernah Lanya mengapa Lldak sekallan dlbell sendlrl sa[a produkproduknya sehlngga kompllL hahaha" seloroh !aya
Llma Lahun sllam seorang analls pasar modal pernah meramalkan fenomena LersebuL MenuruL dla krlsls ekonoml memang menyebabkan banyak konglomerasl Lumbang konglomerasl yang berLahan mencoba melakukan konsolldasl dan mengerem la[u ekspansl unLuk menghlndarl soroLan publlk namun perhaLlkan llma sampal sepuluh Lahun seLelah krlsls mereka akan kemball bangklL"
8amalan analls Ladl klnl men[adl kenyaLaan ualam seLahun Lerakhlr ekonoml konglomerasl kemball un[uk glgl lewaL serangkalan ekspansl Ce[ala lnl seolah men[adl Landa dlmulalnya era konglomerasl [llld kedua ara Lalpan yang sudah kemball sehaL blsnlsnya men[adl leblh kuaL Mereka berhasll mengemballkan kepercayaan publlk serLa lembagalembaga keuangan balk naslonal maupun lnLernaslonal klnl mereka slap berlarl kemball
ra[ogo [uga berLlndak sebagal pembell slaga melalul Magna 8esources CorporaLlon Le LLd perusahaan lnvesLasl mlllknya yang berbasls dl Slngapura erusahaan lnl belakangan dlkeLahul memperoleh sokongan dana darl u8S 8ank Slngapura anak usaha 1emasek sebesar uS$2 mlllar Alhasll pembellan lnl menyebabkan aseL Crup 8arlLo melon[ak darl 8p17 Lrlllun men[adl 8p149 Lrlllun adahal pada 1996 aseL Crup 8arlLo LercaLaL hanya 8p304 Lrlllun
Langkah blsnls para konglomeraL lnl [uga menge[uLkan Mereka masuk ke se[umlah lndusLrl sLraLegls menggandeng mlLra global memoblllsasl dana publlk lokal maupun aslng dan membesarkan nllal perusahaan beglLu cepaL konglomerasl seperLl 8akrle ara dan 8hakLl adalah segellnLlr yang berhasll mellpaLgandakan aseLnya secara luar blasa
Wa[ah Lama
8erdasarkan penelusuran WarLa Lkonoml perlngkaL konglomerasl Lahun lnl maslh dldomlnasl wa[ah wa[ah lama Crup Slnar Mas LercaLaL men[adl yang Lerbesar dengan aseL 8p728 Lrlllun SedlklL dl bawahnya ada kelompok usaha 8CM yang aseLnya mencapal 8p72 Lrlllun uruLan berlkuLnya adalah Crup AsLra Crup Sallm dan Crup 8akrle (llhaL Label)
Crup 8hakLl merupakan salah saLu konglomerasl yang fenomenal kelompok usaha mlllk Pary 1anoesoedlb[o lnl berhasll mellpaLgandakan aseLnya men[adl 8p18 Lrlllun hanya dalam Lempo seLahun Pary 1anoe sungguh memahaml cara mendongkrak nllal aseLnya LewaL kendaraan lnvesLaslnya la mengakulslsl 30 saham maskapal penerbangan Adam Alr la [uga menambah kepemlllkan saham dl 1 ClLra Marga nusaphala 1bk darl 1076 men[adl 179
Pary adalah konglomeraL yang gaya ekspanslnya berbeda dengan para senlornya uarl slsl sumber dana la leblh mengandalkan pasar modal keLlmbang perbankan uarl slsl lndusLrlnya Pary menggeluLl blsnls medla dan Lelekomunlkasl SemenLara lLu konglomerasl yang laln [usLru menglncar aseLaseL lnfrasLrukLur energl perLambangan dan perkebunan 8ercermln darl pengalaman dan predlksl ke depan bldangbldang lnl relaLlf kebal krlsls dan prospekLlf" Legas A8 SusanLo managlng parLner 1he !akarLa ConsulLlng Croup
SusanLo benar Crup Medco mlllk Arlfln anlgoro yang beraseL 8p21 Lrlllun mlsalnya gencar menggarap ladangladang mlnyak baru dl se[umlah negara dan memperkuaL blsnls perkebunannya upaya lnl dlakul ?anl anlgoro komlsarls 1 Medco Lnergl lnLernaslonal 1bk SeLelah kallmanLan dan SumaLera mereka menglncar lahan baru dl apua 1ahap perLama LargeLnya 13000 hekLar kebun sawlL kaml berharap blsa membuka 3000060000 hekLar sampal llma Lahun ke depan" u[arnya
8lsnls perkebunan memang clamlk kendaLl padaL modal marglnnya mengglurkan !adl [angan heran [lka anLarkonglomerasl bersalng senglL dl lndusLrl lnl Apalagl delapan darl sepuluh konglomerasl Lerbesar menekunl blsnls lnl dan menguasal lahan raLusan rlbu hekLar yang LerbenLang darl SumaLera hlngga apua
Crup Sallm mlsalnya baru sa[a mengakulslsl 644 saham 1 London SumaLra 1bk (Lonsum) senllal 8p84 Lrlllun lewaL dua mesln uangnya 1 lnvomas raLama dan 1 lndofood Agrl 8esources klnl mereka memlllkl lahan sawlL seluas 400000 hekLar Akulslsl lnl unLuk memperkuaL sLrukLur blsnls lndofood" kaLa lellx SlndhunaLa kepala rlseL 1 8ecaplLal SecurlLles
Can[ar Sldlk dlrekLur pengelola perusahaan rlseL uaLa ConsulL menllal galrah ekspansl konglomerasl ke perkebunan dan perLambangan dldorong oleh lon[akan harga dl pasaran dunla konglomerasl dlunLungkan karena dua lndusLrl lnl berslfaL padaL modal dan [angka pan[ang !adl hanya grup usaha yang bermodal kuaL sa[a yang blsa sukses menekunl blsnls lnl Slapa sa[a? Lagllagl para konglomeraL Ladl
lnvesLasl dl sumber daya alam menuruL Can[ar men[adl pendorong perLumbuhan aseL Crupgrup perusahaan yang punya kelapa sawlL dan baLu bara raLaraLa aseLnya menlngkaL cukup besar" ungkapnya lnl Lercermln darl konLrlbusl labanya yang sebaglan besar darl dua lndusLrl Ladl
MomenLum endorong
Lkspansl para konglomeraL sedlklLnya memlllkl empaL alasan erLama kondlsl ekonoml yang konduslf Lercermln darl Lren penurunan suku bunga lnflasl Lerkendall nllal Lukar ruplah yang relaLlf sLabll dan perLumbuhan ekonoml yang lumayan Llnggl kedua [umlah dana aslng yang menganggur sangaL berllmpah
keLlga pullhnya kepercayaan publlk dan lembaga keuangan Lerhadap konglomerasl lnl Lercermln darl akslaksl mereka dalam memperoleh pendanaan oLreL yang sama Ler[adl pula dl lndusLrl perbankan yang klan longgar dalam mengucurkan kredlLnya kepada kelompok usaha besar keempaL adanya peluang blsnls baru yang dldorong kebuLuhan pasar maupun kebl[akan pemerlnLah engusaha selalu mellhaL peluang !lka ada peluang ada dana dan memlllkl kompeLensl pasLl kesempaLan lLu Lak akan dlslaslakan" kaLa ?anl anlgoro
oLensl blsnls lLu mlsalnya ada dl sekLor lnfrasLrukLur dan perkebunan ul blsnls lnfrasLrukLur muncul namanama besar seperLl 8akrle Medco lndlka 8osowa dan 8ukaka Mereka membenLuk konsorslum dan menggandeng mlLra aslng unLuk menggarap proyekproyek LersebuL
LewaL 1 8osowa Lnergy Crup 8osowa beker[a sama dengan Chenda Lnglneerlng CorporaLlon of Chlna membangun L1u !eneponLo dl Sulawesl SelaLan royek pembangklL berkapaslLas 2 x 100 megawaLL lLu menelan lnvesLasl uS$200 [uLa Aksa Mahmud pemlllk Crup 8osowa LernyaLa geslL bermaln dl blsnls lnl 1anpa harus lkuL Lender la blsa meyaklnkan pemerlnLah unLuk mendapaLkan proyek LersebuL
8osowa adalah konglomerasl Lerbesar kedua dl lndonesla 1lmur seLelah Crup kalla mlllk !usuf kalla klnl Wakll reslden 8l 1oLal aseL 8osowa sudah 8p4 Lrlllun" ungkap Lrwln Aksa CLC 8osowa CorporaLlon unLuk memblayal ekspanslnya Lahun lnl mereka menyedlakan belan[a modal uS$400 [uLa uana lLu dl luar lnvesLasl unLuk proyek pembangklL llsLrlk
SemenLara lLu Crup lndlka mlllk SudwlkaLmono kebaglan proyek L1u 8angko 1engah SumaLera SelaLan berkapaslLas 4 x 600 megawaLL ul proyek senllal uS$16 mlllar lLu porsl kepemlllkan lndlka 243 Sebelumnya lndlka [uga mengakulslsl 41 saham 1 kldeco !aya Agung produsen baLu bara Lerbesar keLlga dl lndonesla Mereka [uga menguasal 60 saham 1 8erau Coal
uukungan perbankan membanLu ekspansl konglomerasl ascakrlsls konglomerasl sudah makln balk" kaLa ahala n Mansury chlef flnanclal offlcer 8ank Mandlrl enllalan lnllah yang mendorong 8ank Mandlrl beranl mengucurkan kredlLnya ke se[umlah kelompok usaha besar meskl maslh sangaL selekLlf dalam memlllh lndusLrl maupun deblLurnya kebanyakan kredlL mengucur unLuk proyekproyek yang LerkalL kebl[akan pemerlnLah seperLl lnfrasLrukLur serLa blsnls perLambangan dan perkebunan 8ank Mandlrl [uga mellhaL rekam [e[ak darl maslngmaslng konglomerasl 1ak semua konglomeraL lLu buruk" u[arnya
kredlL 8ank Mandlrl mengucur ke konglomerasl baru Crup 1rlpuLra Melalul salah saLu lengan blsnlsnya yaknl unlon Sampoerna 1rlpuLra ersada Croup (uS1) mereka berhasll menganLongl kucuran kredlL lnvesLasl darl 8ank Mandlrl sebesar uS$1478 [uLa Sebanyak uS$123 [uLa dlpakal unLuk mengakulslsl 63000 hekLar kebun kelapa sawlL dl kallmanLan 1engah" Legas 1eddy 8achmaL komlsarls uS1 ul uS1 mereka menggandeng keluarga Sampoerna
1rlpuLra adalah kelompok usaha yang dlmoLorl para manLan peLlnggl Crup AsLra seperLl 1eddy 8achmaL dan 8enny SublanLo Mereka bergerak dl blsnls perkebunan perLambangan dlsLrlbusl kendaraan dan [asa keuangan dengan omzeL mencapal 8p30 Lrlllun! unLuk mengembangkan kebun sawlL mereka mengklalm slap menggelonLorkan dana uS$2944 [uLa !adl go! go!go!
Pary 1anoesoedlb[o (Crup Clobal Medlacom) Candeng 8akuLen Awal bulan !unl 2011 CLC MnC Croup Pary 1anoesoedlb[o mengumumkan ker[asamanya dengan 8akuLen lnc perusahaan blsnls onllne Lerbesar dl !epang saaL lnl Pary men[adl pemlllk franchlse 8akuLen dl lndonesla melalul MnC Croup kelompok medla LerlnLegrasl mlllk Pary 8akuLen adalah slLus ecommerce yang menawarkan konsep belan[a onllne berLa[uk 'Shopplng ls LnLerLalnmenL' ualam perusahaan [olnL venLure lnl 8akuLen memlllkl saham 31 dan Clobal Medlacom (perusahaan lnduk MnC) sebesar 49 uengan [umlah karyawan sebanyak 7119 orang kaplLallsasl pasar 8akuLen mencapal uS$127 mlllar 8akuLen LerdafLar dl !ASuAC pada 13 Mel 2011 dan memlllkl blsnls dl beberapa bldang AnLara laln 8akuLen lchlba (ecommerce) 8akuLen 1ravel 8akuLen SecurlLles 8akuLen kC (credlL card) dan 8akuLen 8ank Sampal saaL lnl 8akuLen Lelah beroperasl dl 27 negara Pary mengaku punya alasan Lersendlrl berblsnls onllne dengan menggandeng raksasa onllne darl !epang lLu Lcommerce kellhaLannya sederhana Lapl harus punya slsLem yang balk volume Lransaksl menlngkaL procuremenL harus kuaL 8ack offlcenya bagus maka monlLorlngnya balk lLu yang saya llhaL ada dl 8akuLen Mereka [uga punya pengalaman yang cukup dalam bldang lnl" u[ar Pary MenuruL Pary sebenarnya MnC blsa sa[a men[alankan ber[alan sendlrl karena Mnv Loh sudah merupakan perusahaan medla dengan basls yang kuaL sehlngga akan blsa menopang blsnls ecommerce yang dllakukan Akan LeLapl karena mellhaL kemampuan dan pengalaman 8akuLen Pary memlllh unLuk beker[asama Asal Lahu sa[a kalau MnC ber[alan sendlrl 8akuLen [uga akan LeLap daLang dl lndonesla !adl darlpada bersalng leblh balk kawln" kaLa Pary berseloroh engalaman bubble doLcom" yang pernah Ler[adl pada Lahun 2000 Lldak membuaL Pary khawaLlr Pary menllal saaL lLu blsnls onllne belum mapan karena model blsnlsnya belum LerbukLl SaaL lLu banyak orang menllal blsnls onllne hanya berdasarkan fuLure value kalau sekarang lL's a real Lhlng kalau dlperhaLlkan medla company yang kaplLallsasl pasarnya besarbesar dl dunla lLu adalah onllne kaLegorl new medla lLu dlplmpln oleh Coogle dengan kaplLallsasl pasar leblh darl uS$100 mlllar 8elum lama lacebook menyusul dengan nllal leblh darl uS$80 mlllar Lalu 8aldu yang berklsar anLara uS$3340 mlllar" u[ar Pary Pary percaya saaL lnl akan berbeda dengan era Lahun 2000an karena saaL lnl sudah LerbukLl bahwa blsnls onllne mampu mendaLangkan pendapaLan dan keunLungan yang cepaL Sekarang lnl masyarakaL yang mudamuda yang Lumbuh LlhaL sa[a fenomena 8lackberry ulLambah lagl dengan peneLrasl lnLerneL yang menlngkaL pesaL !adl saya yakln blsnls onllne akan wake up" pungkasnya
8oberL 8udl ParLono (Crup u[arum)
SunLlk Modal kaskus
Melalul 1 Clobal ulglLal rlma venLure Crup u[arum dlkeLahul sekarang lkuL menempaLkan modalnya dl 1 uarLa Medla lndonesla perusahaan pengelola slLus lnLerneL kaskusus 8oberL 8udl ParLono pemlllk Crup u[arum memang Lldak secara langsung LerllbaL dl slnl melalnkan anaknya MarLln 8asukl ParLono yang memlllkl peran besar MarLln adalah pengelola 1 Clobal ulglLal rlma venLure (Cu venLure) dan la dlkeLahul memlllkl mlnaL yang besar dl bldang Leknologl lnformasl Sebelum mendlrlkan Cu venLure MarLln men[abaL sebagal ulrekLur 8lsnls 1eknologl dan SuM 1 u[arum
1epaLnya bukan u[arum melalnkan Culah yang berlnvesLasl dl kaskus Memang banyak yang salah Langgap karena memang salah saLu darl pendlrl Cu adalah MarLln ParLono puLra darl 8udl ParLono Cu membell seklan persen saham kaskus dan men[adl salah saLu shareholder dl kaskus" Lerang CLC kaskus ken uean LawadlnaLa Melalul Cu venLure MarLln dlkeLahul pula mengembangkan lnkubasl blsnls Lerhadap perusahaanperusahaan lnLerneL pemula seperLl krazymarkeLcom lnfokosLneL uallysoclalneL 8olalobcom dan LlnLasberlLacom agar blsa berkembang dengan cepaL
kaskusus Lermasuk slLus populer dl lndonesla ulrlnLls pada november 1999 kaskus klnl beranggoLakan hamplr Llga [uLa orang Cleh sebab lLu Lak heran blla nllal penyerLaan modal Cu venLure dl kaskus dlkabarkan mencapal uS$2 [uLa namun keLlka hal lnl dlkonflrmaslkan kepada CLC kaskus ken uean LawadlnaLa la Lldak bersedla memberlkan keLerangan karena LerlkaL per[an[lan non ulsclosure AgreemenL ?ang [elas Lambah ken kemlLraan Cu dan kaskus akan blsa mengopLlmalkan ekspansl kaskus dl bldang pemasaran pengembangan SuM dan lnvesLasl dl bldang lnfrasLrukLur dan Leknologl ken [uga yakln Cu merupakan mlLra yang blsa melengkapl kaskus Mereka blsa membagl pengalaman dl bldang reLall dan perbankan" pungkasnya
!ames 1 8lady (Crup Llppo)
AngkaL 8erlLa SaLu
SeLelah sempaL gagal dengan blsnls medla onllne LlpposLarcom dan ecommerce Llpposhopcom pada Lahun 2000an Crup Llppo kemball mencoba perunLungannya dl blsnls onllne ada bulan !anuarl 2011 Clobe Medla Croup yang dlmlllkl oleh !ohn 8lady anak !ames 1 8lady CLC Crup Llppo mengakulslsl medla onllne wwwberlLasaLucom nama Clobe Medla Croup pun klnl berganLl men[adl 8erlLa SaLu Medla Poldlngs 1ergabung dalam grup medla baru lnl adalah beberapa medla ceLak seperLl 1he !akarLa Clobe Clobe Asla 1he eak lnvesLor ually kemang 8uzz Campus Asla SLudenL Clobe 1he SLralLs 1lmes lnvesLor dan Suara embaruan sLaslun Lelevlsl C1v dan porLal berlLa berlLasaLucom
MenuruL Sachln Copalan Chlef CperaLlng Cfflcer 8erlLa SaLu Medla Poldlngs plhaknya LerLarlk menggandeng 8erlLasaLucom karena LerLarlk dengan kuallLas medla onllne lLu Anallslsnya bagus dan kaml memlllkl kesamaan vlsl unLuk blsa mengembangkan organlsasl medla yang lndependen dan bereLlka" ungkap Sachln 8ahkan ker[asama lLu klnl Lelah berkembang hlngga men[adlkan nama porLal berlLa lLu sebagal nama payung kelompok medla mereka
Sachln menegaskan bahwa dlLarlknya 8erlLa SaLu bukanlah karena ada kepenLlngan pollLlk LerLenLu SeperLl se[ak berdlrlnya 8erlLasaLucom kaml ke depan LeLap men[adl medla yang lndependen Lermasuk pada masa pemlllhan umum 2014 nanLl kaml Lldak mau men[adl parLlsan ldeologl parLal pollLlk aLau agama LerLenLu" Legas Sachln la menambahkan Crup Llppo pun Lldak memlllkl kepemlllkan saham dl 8erlLa SaLu Medla Poldlngs Panya pemegang sahamnya yang kebeLulan [uga duduk dl mana[emen Llppo Mungkln dlsebuLnya sebaLas Leraflllasl dengan Crup Llppo" LuLur Sachln
Meskl beberapa konglomerasl laln [uga mendlrlkan kelompok medla Sachln yakln 8erlLa SaLu Medla Poldlngs blsa bersalng dl pasar kaLakanlah yang laln unggul dl breaklng news dan llfesLyle kaml unggul dl anallsls" ungkap Sachln la melan[uLkan bahwa kedepannya kelompok medla lnl akan memanfaaLkan medla dlglLal yang makln banyak dlgunakan masyarakaL saaL lnl kaml akan meluncurkan sLaslun radlo dan sLaslun Lelevlsl sendlrl kaml [uga Lerus mencarl mlLra sLraLegls yang blsa dla[ak beker[asama 1oLal lnvesLasl kaml mencapal 8p30 mlllar dan kaml LargeLkan pada 33 Lahun ke depan sudah blsa kemball modal SeLelah lLu baru ada rencana unLuk go publlc" pungkas Sachln
Ldwln Soeryad[aya (Crup SaraLoga)
8uka 8lsnls 8umah dan Mobll Cnllne
8erawal darl pendlrlan perusahaan lnvesLasl 1 SaraLoga lnvesLasl Sedaya pada Lahun 1998 dueL blsnls Ldwln Soeryad[aya dan Sandlaga uno [uga merambah blsnls onllne dengan membangun slLus e commerce wwwrumah123com dan wwwmobll123com ul kedua slLus lLu para pengguna blsa men[ual/membell/menyewa properLl dan oLomoLlf 8umah123com dlluncurkan pada 12 !anuarl 2007 dan saaL lnl dlklalm sebagal webslLe properLl Lerbesar dl lndonesla Sedangkan Mobll123com dlluncurkan pada Lahun 2009
PuLomo Mandala uLera (Crup Pumpuss)
ulrlkan ellLa Cnllne
8erLepaLan dengan harl ulang Lahun manLan reslden 8l kedua SoeharLo pada 8 !unl PuLomo Mandala uLra puLera mendlang SoeharLo yang leblh akrab dlsapa 1ommy meresmlkan berdlrlnya medla onllne bernama ellLa Cnllne (wwwpellLaonllnecom) 8ersama 1 ellLa lndonesla 8aru (penerblL Parlan pellLa) 1ommy membenLuk perusahaan bernama 1 ellLa Mandala Cnllne sebagal perusahaan pengelola porLal berlLa lLu ul perusahaan baru lnl la mendudukl poslsl komlsarls uLama
Saya menargeLkan dalam kurun wakLu 1 Lahun ke depan ellLa Cnllne akan mandlrl dan men[adl medla onllne yang uLama dl lndonesla" u[arnya keLlka dlLanyakan nllal lnvesLasl yang dlsalurkannya 1ommy mengelak unLuk men[awab 1anyakan sa[a pada uewan 8edaksl" u[arnya kepada WarLa Lkonoml usal launchlng ellLa Cnllne SulasLomo pemlmpln umum ellLa Cnllne hanya mengungkapkan dana awal yang dlgelonLorkan unLuk mendlrlkan medla onllne lnl mencapal mlllaran ruplah dan 1ommy berlnvesLasl sebesar 70 darl LoLal dana awal
Aburlzal 8akrle (Crup 8akrle)
lnkubaLor 8lsnls Cnllne
8lsnls medla bukanlah barang baru bagl Crup 8akrle Mereka Lelah cukup lama menguasal kepemlllkan sLaslun Lelevlsl An1v dan 1vCne keserlusan kelompok usaha plmplnan Aburlzal 8akrle lnl dl blsnls medla makln berLambah seLelah pada bulan uesember 2008 mereka meluncurkan sebuah porLal berlLa bernama vlvanewscom Ardlansyah 8akrle salah saLu puLera Aburlzal 8akrle mendudukl [abaLan dl uewan komlsarls vlvanewscom
1ak hanya berhenLl dengan mengembangkan medla onllne dl blsnls onllne lnl Crup 8akrle barubaru lnl [uga mengumumkan pendlrlan nusanLara lncubaLor lund sebuah lembaga pemblayaan bagl para pengusaha pemula lndonesla dl bldang Leknologl (Lechnopreneur) uana yang slap dllnvesLaslkan mencapal 8p100 mlllar ualam wadah lnl Anlndya n 8akrle salah saLu puLera Aburlzal 8akrle duduk sebagal prlnclpal
elombang Konglomerat di Bisnis Online
19 Juli 2011 - 17:00:00 WIB Rubric : Diposting oleh : ahrian ayez Y udoh.holmesgmail.com)
Sempat menyurut di tahun 2000-an, bisnis online di Indonesia ini bergairah embali dengan ditandai oleh masunya sejumlah onglomerat di bisnis ini.
paah tida ada dermawan sejati yang mau menyelamatan jurnalisme sehat, jurnalisme epala tega, buan jurnalisme transasional, tolonglah ami .. Demiian rentetan alimat lugas seorang pemuda reatiI pada aun microblogging milinya ahir 2010 lalu. Sepintas, tulisan itu memang ta ubahnya curahan hati dan seedar mimpi osong belaa. Namun, siapa yang pernah mengira curahan hati itu mengubah jalan hidup Ulin Ni`am Yusron, sang pemili aun twitter ulinyusron itu. Saat itu Ulin sedang ehabisan dana untu mempertahanan elangsungan hidup portal berita bernama Beritasatu.com yang dirintisnya. Berbagai upaya telah dilauan, tetapi belum juga mendapat jalan eluar yang memuasan. Untu mengungapan egalauannya itu, ia pun menumpahannya melalui media sosial yang ini tengah booming, Twitter dan Faceboo.
'Jurnalisme sehat adalah jurnalisme yang penuh dengan tata rama dan etia. Jurnalisme epala tega adalah jurnalisme dimana ita bisa datang dan pergi dengan epala tega buan arena ita pernah diberi uang, tetapi arena murni benar-benar dalam tugas jurnalisti. Kalau ada dermawan yang seperti itu, dermawan yang mau menampung orang gila ini, ayo ita erjasama, icau alumnus Faultas Petanian Universitas Negeri Suraarta pada aun twitternya emudian.
Tanpa pernah mengira dan diluar espetasinya, sesaat setelah mirobloggingnya itu mengudara, ternyata ia mendapat respon dari berbagai alangan. Hebatnya lagi, tida sediit pula investor yang coba mendeati untu beerja sama. Singat cerita, ahirnya egalauan Ulin pun terjawab. Beritasatu.com yang dibidaninya itu mampu survive dan emudian merapat e lobe Media rup yang teraIiliasi dengan salah satu onglomerasi terbesar di Indonesia, Lippo roup. Kini, lobe Media roup pun berganti nama menjadi Berita Satu Media Holdings.
Ulin berisah yang membuatnya aget dari sejumlah alangan yang merespon, ia juga mendapat tanggapan dari seorang pengusaha muda bernama John Riady. sal tahu saja, John adalah ana dari CEO rup Lippo James T. Riady atau sealigus juga cucu Mochtar Riady, pengusaha teremua pendiri rup Lippo. John tertari bertemu dengan Ulin dan mengajanya beerjasama untu mengembangan lebih jauh portal berita Beritasatu.com. Ulin pun sonta terperangah. 'Saya benar-benar ta mengira bahwa yang berminat bermitra dengan saya adalah generasi etiga rup Lippo, ungap Ulin. Ia pun bersepaat dengan John Riady untu bersama-sama mengembangan Beritasatu.com terlebih John juga beromitmen tetap menjadian portal berita itu sebagai media yang independen dan proIesional.
#anumnya Potensi Netter
InisiatiI John Riady menggandeng Beritasatu.com di bawah payung Berita Satu Media Holdings ini jelas menambah panjang daItar para onglomerat yang juga terjun e dalam industri berbasis internet atau bisnis online. Diantaranya adalah Hary Tanoesoedibjo rup lobal Mediacom), Robert Budi Hartono rup Djarum), Edwin Soeryadjaya rup Saratoga), Hutomo Mandala Putera rup Humpuss), dan burizal Barie rup Barie). Dalam hal ini, ada dua pola yang berbeda. Seperti Hary Tanoesoedibjo, Edwin Soeryadjaya, dan Hutomo Mandala Putera, etiga onglomerat ini terjun langsung dalam bisnis online, sementara Robert Budi Hartono, James T. Riady dan burizal Barie masu melalui iprah ananya di bisnis online. Bila James T. Riady melalui John Riady, maa Robert Budi Hartono melalui Martin Basui Hartono, dan burizal Barie melalui nindya N. Barie dan rdiansyah Barie.
elombang masunya onglomerat di bisnis online bergera linier sejalan dengan meningatnya jumlah pengguna internet netter) dunia yang dalam satu dasawarsa terahir memang meningat drastis. Data Internet World Stats mengungapan pada tahun 2000, pengguna internet dunia bergera menggeliat lebih dari isaran 360 juta. Kini pada tahun 2011 netter telah nai lebih dari 480 ali lipat menjadi 2,1 miliar. Itu artinya, dalam urun watu 11 tahun terahir seja 2010, trend pertumbuhan netter dunia nai rata-rata 30,2 setiap tahunnya terhadap total populasi dunia.
Dari 2,1 miliar lebih total netter di 5 belahan benua saat ini, sia mendudui peringat pertama dengan prosentase 42, disusul Uni Eropa 24,2, dan yang terecil adalah ustralia/Oceania dengan 1,1. Dengan trend netter yang terus menanja dalam beberapa tahun terahir, jelas menjadian sia, ta terecuali Indonesia sebagai pangsa pasar netter yang sangat potensial.
Menurut catatan ICT Watch Indonesia meruju data ooge d Planner), jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini jumlahnya mencapai 39,6 juta data per Desember 2010) dengan penetrasi pertumbuhan 16,1 setiap tahun terhadap populasi. Potensi itulah yang emudian ditangap oleh para onglomerat.
;olusi Bisnis Dotcom
Sebelum onglomerat berdatangan, bisnis online Indonesia sebelumnya telah dirintis oleh sejumlah pengusaha pemula lebih dari satu deade silam. Ketia itu bermunculan berbagai bentu bisnis internet, mulai dari sebagai internet service provider hingga e-commerce. Kehadiran bisnis dot com di Tanah ir, tida terlepas dari pengaruh bisnis serupa di meria Seriat yang pada ahir 1990-an begitu berembang pesat.
an tetapi, etia itu pertumbuhan bisnis online di dunia dan Indonesia tumbuh terlalu cepat tanpa ditopang pondasi bisnis yang uat. Keyainan para investor di bisnis dotcom yang berlebihan membuat harga saham perusahaan-perusahaan pemula di bisnis online meroet secara instan. Bahan, sebagai contoh, harga saham sebuah perusahaan pemula yang menjual aus ai di internet bisa begitu tinggi. lhasil, ibarat sebuah balon, balon bisnis dotcom itu menggelembung begitu besar dalam watu singat, tetapi rentan untu meletus sewatu-watu. Hary Tanoesoedibjo menilai saat itu bisnis online belum mapan arena model bisnisnya belum terbuti. 'Saat itu banya orang menilai bisnis online hanya berdasaran Iuture value, ujar Hary.
Kehawatiran itu pun ahirnya terbuti. Pada tanggal 10 Maret 2000, nilai saham di bursa saham NSD" mendada turun hingga 468 poin dalam watu urang dari 72 jam! Munculnya permintaan penjualan saham yang bernilai miliaran dolar pada saham-saham bertenologi tinggi menjadi salah satu penyebab anjlo turunnya harga saham perusahaan perusahaan dotcom di bursa saham meria itu. Burunya inerja retailers internet dan persiapan pengalihan Y2K pada sistem omputer yang membutuhan biaya besar juga dituding sebagai pemicu risis yang dienang sebagai dot-com bubble burst.
Namun, sebelas tahun berjalan, gejala ebangitan bisnis dotcom pasca bubble perlahan-lahan mulai tumbuh embali. Di level dunia, banya perusahaan internet berjaya. oogle Inc. memilii apitalisasi pasar lebih dari US$100 miliar. Lalu Faceboo menyusul dengan nilai lebih dari US$80 miliar. Kemudian Baidu yang berisar antara US$35-40 miliar lihat bos).
Di Indonesia, pengusaha-pengusaha pemula start up) di bisnis online juga mulai menunjuan emilaunya, seperti Sanny adaIi Fupei), Natali rdianto, Rama Mamuaya Dailysocial), dan ulia Halimatussadia Kutubuu.com). Bahan, perusahaan internet dunia seelas Yahoo! Tertari mengauisisi perusahaan internet loal, Koprol.com yang digawangi oleh trio Satya Witoelar, Fajar Budiprasetyo, dan Daniel rmanto.
Babak Baru Bisnis Online
airah baru industri dotcom ini ternyata buan hanya domain aum muda, tetapi juga oleh onglomerat. Hary Tanoesoedibjo mengungapan berbeda dengan masa lalu, bisnis online searang sudah merupaan bisnis yang riil. Menurutnya, berbeda dengan era tahun 2000-an, saat ini sudah terbuti bahwa bisnis online mampu mendatangan pendapatan dan euntungan yang cepat. 'Searang ini masyaraat yang muda-muda yang tumbuh. Lihat saja Ienomena Blacberry. Ditambah lagi dengan penetrasi internet yang meningat pesat. Jadi, saya yain bisnis online aan wae up, terangnya.
Berbeal eyainan itu, awal Juni lalu pria elahiran ota Pahlawan itu menjalin erjasama dengan Rauten Inc., perusahaan bisnis online terbesar di Jepang untu mengembangan bisnis e-commerce di Indonesia. Tida tanggung-tanggung, ia berani menggelontoran uang sebesar US$6 juta setara dengan Rp44 miliar) untu membangun sebuah perusahaan joint venture bersama Rauten.
Lain Hary Tanoe, lain pula langah yang dilauan burizal Barie. Setelah digdaya dengan bisnis batubara, rup Barie mili eluarga burizal Barie pada tahun 2008 membangun media online Vivanews.com. Portal berita ini emudian diembangan lebih jauh menjadi sebuah elompo usaha bernama Viva Media roup yang membawahi berbagai bisnis media rup Barie yang sudah ada. Medio Februari lalu, grup media ini berencana go public tahun ini dan sudah menunju Credit Suisse selau penjamin emisi. 'Dengan pelepasan saham, ami berencana meningatan apasitas ami di bisnis televisi nasional dan bisnis media melalui layanan internet, ujar nindya N. Barie, putera burizal Barie yang dudu sebagai Presiden Diretur Viva Media rup.
Sementara itu, eterlibatan Robert Budi Hartono, pemili rup Djarum, di bisnis online, adalah melalui ananya Martin Basui Hartono. Melalui PT lobal Digital Prima Venture, Martin iut menyertaan modal di perusahaan online Kasus. Konglomerat lain seperti Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto juga baru saja mendirian media online Pelita Online beerjasama dengan Harian Pelita. Putra mendiang mantan Presiden RI Soeharto ini menggelontoran dana miliaran rupiah untu ini. dapun onglomerat Edwin Soeryadjaya bersama pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno membangun situs e-commerce www.rumah123.com yang dilaim sebagai website properti terbesar di Indonesia dan juga bisnis jual-beli mobil online www.mobil123.com.
ritical Mass Bisnis Dotcom
Menyima pergeraan onglomerat di bisnis online ini, Shinta Dhanuwardoyo, pengamat industri tenologi inIormasi dan omuniasi, menuturan bahwa hal itu ta lepas dari Iata meningatnya jumlah netter dan sudah terbutinya model bisnis beberapa perusahaan internet dunia, semisal oogle, Faceboo, atau LinedIn dibandingan dengan dot-com bubble burst sepuluh tahun yang lalu. 'Jadi, merea melihat searang adalah watu yang tepat, tuas Shinta yang merupaan salah satu perintis bisnis online di Indonesia.
Ia mencermati semenja dua tahun lalu etia Faceboo mulai meleda, para pengusaha besar sudah mulai meliri bisnis online. Belajar dari perusahaan-perusahaan internet dunia, merea juga sudah meyaini bahwa dengan model bisnis yang tepat, euntungan besar aan bisa diraih.
Hal senada juga diungapan oleh pengamat mareting Yuswohady. Ia mencermati masunya onglomerat di bisnis online arena terpuau dengan tingginya valuasi perusahaan-perusahaan internet seperti oogle, Yahoo! atau LinedIn. Oleh sebab itu, merea ta ingin etinggalan langah atau terlambat mengantisipasi prospe cerahnya bisnis online di masa depan. 'Saat ini adalah momentum critical mass. Siapa yang masu terlebih dahulu, maa potensi dia untu menguasai hal baru main besar, pungasnya.
Feum riesbowo W., Dina Karina Septyani, Jajang Yanuar Habib, Fadjar drianto, M. Ihsan MENCARI FORMAT BARU: PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL DAN PARADIGMA PENGEMBANGAN BUMN
SeLyanLo SanLosa (8lodaLa)
[ Kolom Pakar lainnya... ]
1. Mengamati kondisi perekonomian Indonesia dalam dua tahun terakhir ini diperoleh kesan adanya hal yang memprihatinkan, yakni dimana besarnya hutang pemerintah Indonesia selama tiga dekade ternyata membawa Repubik ini kepada suatu permasalahan yang sangat rumit untuk dapat menyelesaikannya Sementara itu kinerja dan daya saing badan usaha nasional makin menurun, ditandai dengan makin tingginya biaya-biaya yang terkait dengan proses produksi terutama bahan baku yang berasal dari impor. 2. Apabila dibiarkan berlarut-larut, masalah ini akan dapat mengancam kelangsungan hidup dunia usaha yang keberadaannya sangat diperlukan untuk mendongkrak produk nasional bruto (GNP) dan meningkatkan devisa melalui peningkatan ekspor. Sasaran meningkatkan perolehan devisa diharapkan akan dapat pula memperkuat bargaining position Indonesia dalam perdagangan internasional. Oleh karena itu, dalam mencari format baru pemulihan ekonomi nasional, hendaknya penyelesaian hutang luar negeri Indonesia, peningkatan devisa negara serta peningkatan daya saing badan usaha dan produk Indonesia menjadi fokus utama yang harus dapat dijadikan agenda nasional. 3. Menurut data Bank Dunia di tahun 1997, hutang Pemerintah Indonesia mencapai 70 persen terhadap GNP sebesar $ 90 milyar. Hal ini menggambarkan kondisi yang sudah sangat kritis. Bandingkanlah dengan negara Brazil, pada tahun yang sama posisi hutang mereka mencapai kurang lebih US$ 100 namun angka ini hanya merupakan 24 persen dari GNP. Pada tahun 1998, posisi hutang luar negeri Indonesia telah mencapai US$ 70 milyar yang mencerminkan 63 persen dari GNP sebesar US$ 112 milyar. Jumlah ini tampaknya sangat sulit untuk dapat diselesaikan hanya dari perolehan devisa nasional (selisih ekspor dan impor), pajak maupun dividen yang diperoleh oleh negara saja. 4. Bila kita memperhatikan perkembangan ekspor dan impor nasional dari tahun 1967 hingga 1997 atau selama 30 tahun masa orde baru, telah terjadi adanya kenaikan yang cukup tajam baik ekspor maupun impornya. Dimasa krisis, khususnya tahun 1998, nilai ekspor Indonesia telah turun dan hanya mencapai kurang lebih US$ 50 milyar sementara nilai impor hampir mencapai US$ 60 milyar. Trend di tahun 1999 memperlihatkan adanya kenaikan impor sedangkan ekspor menurun . Hal ini dapat ditafsirkan sebagai suatu gejala makin menurunnya daya saing produk Indonesia. Kita menyadari bahwa untuk memecahkan permasalahan ini tidak cukup hanya sekedar mengkritik pemerintah tetapi diperlukan pula tindakan nyata yang mampu menyentuh sektor riil sehingga kita dapat: a. meningkatkan penerimaan negara dalam bentuk devisa; b. menyelesaikan hutang pemerintah sehingga dapat memperoleh kembali kepercayaan dari luar negeri. 5. Berdasarkan survai yang dilakukan oleh konsultan McKinsey (yang didasarkan pada indikator perkembangan dunia seperti pasar modal dan produk forum ekonomi dunia seperti pasar tenaga kerja, peraturan pemerintah dan indeks korupsi) telah diperlihatkan suatu Institutional Index beberapa negara dimana Indonesia berada pada peringkat yang sangat rendah (berarti country risk sangat tinggi) dan dikelompokkan kedalam Less Developed Country. Dalam skala indeks yang berkisar dari angka 1 hingga 10, Indonesia hanya memperoleh angka indeks 3 sementara negara tetangga kita di kawasan Asean memiliki indeks 7 sampai 8. Makin tinggi indeks ini makin memperlihatkan kemajuan suatu negara dengan transparansi operasional yang makin tinggi pula. 6. Mengapa Indonesia memiliki skala indeks yang sangat rendah dan mengapa hutang luar negeri kita mencapai jumlah yang sedemikian besar (kurang lebih US$ 70 milyar atau Rp 560 trilyun bila dikonversi dengan kurs Rp 8.000 per US$ 1) ? Menurut riset tersebut salah satu penyebab utama adalah akibat bisnis konglomerasi yang sangat terdiversifikasi. Artinya mereka memerlukan dan menyerap banyak kebutuhan finansial tanpa memperhatikan unsur financial exposurenya. Terlalu diversifikasinya bisnis konglomerasi telah mengakibatkan tidak fokusnya bisnis mereka kepada core competence masing-masing perusahaan. Indeks tertinggi bagi diversifikasi bisnis konglomerasi di Indonesia memperlihatkan angka 96 sementara yang terendah memiliki indeks 54. Bila kita bandingkan dengan suatu perusahaan yang berstatus the most admired and the best company in the world yaitu General Electric, indeks mereka hanya sebanyak 35. Ini berarti akibat diversifikasi bisnis konglomerasi Indonesia yang sangat tinggi diyakini telah menyerap banyak hutang luar negeri Indonesia dan memang telah terbukti menjadi penyebab krisis ekonomi sebagaimana yang kita alami saat ini. 7. Diwarnai oleh maraknya bisnis konglomerasi, sebagai akibat perkembangan demand yang tidak menentu, makin bertumbuhnya persaingan internasional dan menurunnya preferential treatment telah pula memunculkan risiko baru yakni risiko pasar dan kelembagaan bagi konglomerasi ini. Dalam hal ini yang menjadi issues utama adalah dapatkah tingkat growth dalam kapitalisasi pasar dicapai seperti sedia kala seperti sebelum masa krisis. Seberapa agresif perusahaan multinasional akan melakukan penetrasi pasar lokal dengan memanfaatkan iklim peningkatan liberalisasi dan seberapa cepat pasar lokal akan dideregulasikan, kelembagaan dikembangkan dan keberadaan konglomerasi dihilangkan secara bertahap? Pembenahan sektor usaha ini memerlukan suatu praktek kelembagaan yang baik (good governance) yang harus dilaksanakan secara konsisten dan transparan. Karena persepsi praktek yang tidak transparan dan konsentrasi kepemilikan yang tinggi, dapat mengakibatkan bisnis menjadi sangat labil. 8. Berdasarkan survai diatas, pada umumnya kepemilikan sebagian besar bisnis di kawasan Asia dikuasai oleh 10 hingga 15 keluarga dan persentase kontribusi terhadap perekonomian nasional sangat dominan. Di Indonesia kepemilikan mayoritas bisnis mencapai kurang lebih hampir 60 persen oleh 10 keluarga, artinya kapitalisasi pasar di Indonesia dikendalikan oleh sepuluh besar keluarga, Hal inilah yang merupakan ketimpangan dan harus dicarikan jalan keluarnya. Indeks yang sangat rendah bagi Indonesia dan konsentrasi kepemilikan keluarga diperoleh antara lain dibidang Judicial, Rule of Law, Corruption index dan Good Governance dengan konsentrasi kepemilikan keluarga yang sangat tinggi. Ketimpangan-ketimpangan inilah yang seharusnya segara dibenahi oleh berbagai unsur yang terkait. 9. Harapan untuk membenahi perekonomian Indonesia saat ini salah satunya tertuju kepada pembenahan dan pendayagunaan badan usaha milik negara (BUMN). Pembenahan BUMN diprogramkan melalui beberapa langkah strategis yakni : a. Restrukturisasi yang merupakan upaya peningkatan posisi kompetitif perusahaan melalui penajaman fokus bisnis, perbaikan skala usaha dan penciptaan core-competence. Pada gelombang pertama restrukturisasi diprioritaskan pada dua sektor yang mengalami beban yang sangat berat sebagai akibat dari dampak krisis ekonomi yakni sektor perbankan dan sektor kelistrikan. Restrukturisasi bank BUMN meliputi : (1) pembentukan Bank Mandiri yang merupakan merger dari empat bank BUMN, (2) restrukturisasi Bank Negara Indonesia 1946, Bank Tabungan Negara dan Bank Rakyat Indonesia dengan melakukan fokus ulang terhadap segmentasi usaha, restrukturisasi asset dan restrukturisasi operasional, (3) program rekapitalisasi perbankan. Sedangkan untuk sektor listrik, sebagai akibat dari krisis ekonomi, kelebihan pasok tenaga listrik dan melemahnya nilai mata uang rupiah telah menyebabkan terpuruknya kondisi keuangan PLN sehingga memerlukan restrukturisasi yang menyeluruh. Selain itu seluruh BUMN berupaya pula untuk melakukan restrukturisasi intern agar menjadi perusahaan yang kuat, sehat dan memiliki daya saing yang tinggi. Restrukturisasi meliputi beberapa bidang strategis antara lain struktur keuangan dan permodalan, teknologi dan produksi, pemasaran, organisasi dan sumber daya manusia serta aspek hukum. Dari kegiatan restrukturisasi BUMN diharapkan dapat terwujud suatu badan usaha yang memiliki daya saing tinggi yang pada akhirnya akan mampu menciptakan laba yang tinggi. b. Profitisasi ditujukan untuk meningkatkan secara agresif efisiensi perusahaan sehingga dapat mencapai profitabilitas dan nilai perusahaan yang optimum. Program profitisasi dititik beratkan pada konsolidasi internal yakni dengan melakukan fokus ulang kegiatan usaha (reorientation of business activities), melakukan peningkatan pendapatan (revenue enhancement) dan melakukan pengurangan biaya (cost reduction). Pendekatan pembinaan diubah dari yang semula control by process diganti menjadi control yang result. Selain itu peran Dewan Komisaris pun ditata kembali sehingga tidak lagi menjadi sleeping-partner nya Direksi BUMN, dan Direksi pun diberikan kewenangan yang lebih luas lagi untuk mengelola perusahaan dengan orientasi bisnis sehingga dapat diperoleh laba yang tinggi. Dengan laba yang tinggi, dikelola oleh manajemen yang profesional maka akan dapat dicapai perusahaan yang bernilai tinggi. Setelah nilai BUMN ini tinggi, maka BUMN akan dapat menarik minat investor yang sudah lama mengincarnya. Dan agar BUMN mampu mempertahankan eksistensinya ditengah persaingan yang sangat ketat, diperlukan adanya mitra kerja strategis (strategic-partner) yang dapat akses ke pasar global sekaligus meningkatkan pangsa pasar BUMN, membawa masuk teknologi dan know-how serta modal yang diperlukan oleh BUMN untuk meningkatkan kinerja ekonominya. c. Privatisasi merupakan peningkatan penyebaran kepemilikan kepada masyarakat baik pihak asing maupun dalam negeri guna memperoleh akses pendanaan, akses pasar, teknologi serta keterampilan untuk bersaing di tingkat global. Privatisasi dapat berarti pula melepaskan monopoli kepemilikan dan kontrol negara terhadap BUMN. Jika BUMN 100% dimiliki oleh negara maka kontrol atas badan usaha ini hanya akan dilakukan oleh birokrasi pemerintah. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya berbagai distorsi, seperti pola pengelolaan BUMN menjadi sama seperti birokrasi Pemerintah, dan kemungkinan timbulnya benturan kepentingan antara fungsi pemerintah sebagai regulator dan fungsi sebagai penyelenggara bisnis. Selain itu BUMN menjadi cenderung tertutup sehingga berbagai penyalahgunaan dimungkinkan. Hadirnya pihak swasta ataupun masyarakat dalam kepemilikan BUMN akan menghambat campur tangan dari berbagai pihak sehingga diharapkan kinerja BUMN akan makin meningkat. Selain itu proses privatisasi dapat ditempuh melalui pemilihan investor baik domestik maupun luar negeri yang bersedia menanamkan uangnya dan membawa teknologi dan barang modal ke dalam BUMN, bekerja sama dengan BUMN dan menjadi mitra strategis dengan prinsip menguntungkan kedua belah pihak (win-win). Selain itu dapat pula ditempuh melalui penawaran umum saham (initial public offering) baik untuk divestasi ataupun dilusi, tentunya pada saat pasar modal sudah normal kembali. 10.Melalui tiga rangkaian yang terpadu tersebut diatas upaya mewujudkan BUMN menjadi suatu perusahaan yang bernilai tinggi dan berkelas dunia yang siap bersaing di pasar global akan dapat menjadi kenyataan. Oleh karena itu pembenahan BUMN harus dapat dijadikan agenda nasional yang diusahakan untuk diselesaikan dalam waktu dekat. Diharapkan dari usaha ini, BUMN akan dapat menjadi salah satu motor penggerak penyelesaian hutang Indonesia terutama melalui proses privatisasi. 11.Privatisasi seyogyanya tidak disalah diartikan hanya bertujuan untuk menjual aset BUMN dan dipergunakan hanya untuk membayar hutang luar negeri Indonesia. Haruslah disadari bahwa privatisasi ditujukan pula untuk menciptakan suatu perusahaan yang memiliki daya saing tinggi dan memiliki daya cipta nilai yang tinggi yang akan menguntungkan negara melalui penciptaan suatu capital gain dari nilai saham BUMN yang telah mampu menjadi world class player dengan sustanaible growth yang tinggi. Privatisasi ini juga akan menjadikan BUMN dikelola secara transparan (accountability) dan profesional sehingga dapat dipastikan akan bebas dari unsur praktek KKN dan bebas dari upaya dijadikan sapi perahan. Melalui upaya peningkatan nilai perusahaan (value creation), BUMN akan memiliki profit and cost awareness yang tinggi, selalu berusaha menciptakan dan meningkatkan pangsa pasar dan selalu menciptakan yield yang tinggi. 12.Privatisasi ini pada akhirnya akan mampu meningkatkan daya saing bangsa melalui terwujudnya long-term competitive environment yang meliputi : a. skala ekonomi yang tinggi (efisiensi), b. credit rating yang baik, c. public accountability, d. country risk yang rendah, e. sustainable growth, f. Global Acces (pasar, modal dan keuangan), g. Kesejahteraan karyawan dan rakyat yang meningkat, h. Teknologi yang moderen dan kualitas produk yang tinggi. 13.Pengalaman selama 20 bulan telah memperlihatkan reformasi BUMN melalui program Restrukturisasi Profitisasi dan Privatisasi dapat berjalan dengan baik. Sejumlah BUMN yang sedang melaksanakan restrukturisasi internal telah menunjukkan perbaikan tingkat kesehatan dan kinerja yang menggembirakan. Hal ini diperlihatkan dari angka peningkatan jumlah BUMN yang ber klasifikasi sehat sekali/sehat, meningkat dari 59,8 % (1997) menjadi 68 % (1998). BUMN yang berklasifikasi tidak sehat hanya tinggal 14 % di tahun 1998 ( tahun 1997- 33,6 %). Sementara itu laba usaha setelah pajak meningkat 196 % dari Rp. 6,879 triliun (1997) menjadi Rp. 13,538 triliun (1998) dan semester I tahun 1999 telah mencapai Rp. 10,005 triliun. 14.Reformasi BUMN Gelombang Kedua saat ini sedang disiapkan melalui pemberdayaan secara mendasar dan struktural dengan membentuk BUMN yang bernilai tinggi dan berdaya cipta tinggi. Misi utamanya adalah untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia keluar dari krisis, percepatan pembayaran hutang dan perbaikan penerimaan negara, mengejar ketinggalan bersaing Indonesia menuju Era Global 2002 serta meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Diharapkan pada tahun 2005 nanti BUMN dapat menciptakan nilai sebesar k.l. US$ 150 milyar. Bila saja 49% dari nilai ini diprivatisasi berarti akan ada dana yang masuk ke negara sebesar lebih kurang US$ 70 milyar yang dapat dipergunakan untuk melunasi sebagian besar hutang luar negeri Indonesia. Sementara itu Pemerintah akan tetap sebagai pemilik mayoritas dan memperoleh manfaat karena BUMN akan beroperasi secara transparan dan profesional dengan accountability yang tinggi. 15.Kunci keberhasilan program reformasi BUMN ini akan terletak pada perubahan paradigma dari pengelolaan BUMN yang semula masih berskala domestik dengan profit awareness yang rendah dimana masih menekankan atau berorientasi kepada public social service harus diubah menjadi suatu BUMN yang dikelola secara profesional dengan profit awareness yang tinggi dan value creation yang tinggi yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang memiliki dedikasi dan profesionalitas bisnis yang tinggi. Inilah tantangan perubahan paradigma yang diperlukan dalam rangka mencari format baru pemulihan ekonomi nasional dan perubahan gaya pengelolaan BUMN yang lebih bertanggung jawab dan berwawasan kebangsaan. Jakarta, 12 Oktober 1999 Setyanto P. Santosa - Pengamat Ekonomi