Anda di halaman 1dari 6

4.2.

Momen Sebuah Gaya Formulasi Skalar


Momen sebuah gaya di sekitar suatu titik atau sumbu memberikan suatu ukuran kecendrungan gaya untuk menyebabkan sebuah benda berotasi di sekitar titik atau sumbu tersebut. Gaya horizontal Fx, yang bekerja tegak lurus terhadap gagang kunci inggris dan ditempatkan sejauh dy dari titik O. Terlihat bahwa gaya ini cenderung untuk menyebabkan pipa berputar di sekitar sumbu z. Makin besar gaya atau panjang dy, makin besar efek pemutaran. Kecenderungan rotasi ini disebabkan oleh F x yang kadang disebut torka, namun sangat sering disebut momen gaya atau momen (Mo)z saja. Fz pada kunci inggris tidak akan memutar pipa disekitar sumbu z, tetapi cenderung memutarnya di sekitar sumbu x.

Jika sebuah gaya Fy diterapkan pada kunci inggris tersebut, tidak ada momen yang dihasilkan di sekitar titik O. Ketiadaan efek ini muncul karena garis kerja gaya melalui O dan karenanya tidak ada kecendrungan rotasi yang mungkin.

Momen Mo di sekitar titik O, atau di sekitar suatu sumber melalui O dan tegak lurus terhadap bidang, merupakan suatu besaran vector karena dia mempunyai besar dan arah tertentu. Magnitudo (besar) Mo adalah : Mo = F d (N.m) Dimana: d = lengan momen (m) F = gaya (N) Arah Mo ditentukan dengan menggunakan aturan tangan kanan. Caranya jari-jari tangan kanan dilipat sehingga menunjukkan arah rotasi di sekitar titik O. Kemudian ibu jari menunjuk sepanjang sumbu momen sehingga menunjukkan arah vector momen yang berarah ke atas dan tegak lurus bidang yang mengandung F dan d.

Momen Resultan Sistem Gaya Koplanar


Jika suatu sistem gaya-gaya yang semuanya berada dalam bidang x-y, maka momen yang dihasilkan oleh tiap-tiap gaya sekitar titik O akan diarahkan sepanjang sumbu z. Sebagai akibatnya, momen resultan MRO dari sistem dapat ditentukan secara mudah dengan menjumlahkan semua gaya-gaya secara aljabar, ke arah semua vektor momen adalah kolinier.

+MRO =Fd

4.3. Momen Gaya Formulasi Vektor

Momen gaya F di sekitar titik O dapat juga dinyatakan dengan menggunakan perkalian silang vektor, yaitu

MO = r x F

r menyatakan vektor posisi yang ditarik dari O ke sembarang titik yang berada pada garis kerja F. Magnitudo perkalian silang di atas di defenisikan sebagai M O = r F sin . Sudut diukur antara pangkal r dan F. Karena lengan momen d = r sin , maka MO = rF sin = F(r sin ) = Fd Arah MO ditentukan oleh aturan tangan kanan. Dengan melipat jari-jari tangan kanan dari r menuju F r kali silang F, ibu jari diarahkan ke atas atau tegak lurus terhadap bidang yang mengandung r dan F dan akan didapat arah yang sama dengan MO. Pelipatan jari-jari, seperti lingkaran mengitari vektor momen, menunjukkan tanda arah rotasi yang ditimbulkan oleh gaya. Transmisibilitas gaya Momen yang ditimbulkan oleh F di sekitar titik O adalah MO =rA x F. Vektor posisi r dapat ditari dari O ke sembarang titik pada garis kerja F. Sehingga F dapat diterapkan pada titik B atau C dan momen MO = rB x F = rC x F.

Dalam hal ini F dinyatakan sebagai yang dapat ditransmisikan. Formulasi Vektor Kartesian Jika kita menetapkan sumbu-sumbu kordinat x, y, z maka vektor posisi dan gaya F dapat dinyatakan sebagai vektor kartesian.

Jika diperluas akan diperoleh :

Dengan memperhatikan gambar di bawah dapat dipelajari komponen-komponen i, j dan k dari MO.

MO akan selalu tegak lurus terhadap bidang berbayang-bayang yang mengandung vektor-vektor r dan F.

Momen Resultan Sistem Gaya

4.4. Prinsip Momen


Konsep yang sering digunakan dalam mekanika adalah prinsip momen, yang kadang dinyatakan sebagai teorema Varignon karena pertama kali dikembangkan oleh mematikawan Prancis Varignon (1654-1722). Dia menyatakan bahwa momen gaya di sekitar suatu titik sama dengan penjumlahan momen-momen komponen gaya di sekitar titik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai