Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS 2

KASUS SEMU MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)






Oleh :

Dita Ayu Risti (0710021)
Dwi Agus A (0710022)
Dwi Oky F (0710023)
EIani Dwi K (0710024)
Ellisa N (0710025)
Ematri I (0710026)
Endang Sayekti (0710027)
Erny Fauziyah (0710028)
Erri Alrianto (0710029)
Fajar Santoso (0710030)
Firman Agung (0710031)
Fitri Dwi Kurnia (0710032)
Fitriarianto PH (0710033)
Ghora Meirza (0710034)
Hapsari I (0710035)
Hilda Triawan (0710036)
Husnul Khotimah (0710038)
Ilmi NaIik (0710039)





PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA 2010/2011

BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Keperawatan Komunitas
Perawatan kesehatan adalah suatu lapangan khusus di bidang kesehatan,
keterampilan hubungan antar manusia dan keterampilan organisasi yang
diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada keterampilan anggota proIesi
kesehatan lain dan kepada tenaga sosial demi untuk memelihara kesehatan
masyarakat (Ruth B Freeman, 1961).
Oleh karenanya perawatan kesehatan masyarakat ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok yang mempengaruhi kesehatan keseluruhan
penduduk yang meliputi : peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelayanan keperawatan berkelanjutan
dipergunakan sebagai suatu pendekatan yang komprehensiI.
Dalam pelaksanaannya 'Nursing Process Community diupayakan dekat
dengan masyarakat sehingga strategi pelayanan kesehatan utama merupakan
pendekatan yang juga menjadi acuan. Artinya upaya pelayanan atau asuhan yang
diberikan merupakan upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan komunitas dan
secara universal upaya tersebut mudah dijangkau. Dengan demikian di dalam
keperawatan komunitas penggunaan teknologi tepat guna sangat ditekankan.
Komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia, yang menempati suatu
wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat serta terikat oleh
suatu rasa indentitas suatu komunitas (Koenjaranigrat, 1990). Sedangkan
keperawatan komunitas adalah suatu sintesa dari praktek keperawatan dan praktek
kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan penduduk (Ana, 1978). Kesatuan yang unik dari praktek keperawatan
dan kesejahteraan masyarakat yang ditujukan kepada pengembangan dan
peningkatan kemampuan kesehatan baik diri sebagai perorangan maupun secara
kolektiI, sebagai keluarga, kelompok khusus/masyarakat dan pelayanan tersebut
mencakup spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat (Ruth dan Freeman,
1981).

Tujuan keperawatan komunitas untuk mencegah dan peningkatan


kesehatan masyarakat melalui upaya :
1. Yankep secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga dan kelompok
dalam konteks komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (healt general
community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah issue kesehatan
masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
Secara spesiIik diharapkan individu, kelompok, keluarga dan masyarakat
mempunyai kemampuan untuk :
a. MengidentiIikasi masalah kesehatan yang dialami.
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut.
c. Merumuskan serta memutuskan.
d. Menanggulangi kesehatan yang mereka hadapi.
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan massalah yang mereka hadapi yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (selI care).

A. Definisi Keperawatan Komunitas
HO (World Health Organitation) 1974 yaitu mencakup perawatan
kesehatan keluarga (Nurse Health Family) dan juga meliputi kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentiIikasi masalah
kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan
kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan pada orang
lain.
Departemen kesehatan RI (1986) mengartikan keperawatan kesehatan
masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan
mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh
tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.
inslow (1920) adalah seorang ahli kesehatan masyarakat, yang membuat
batasan sampai saat ini relevan, yakni public health atau kesehatan masyarakat
adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan

meningkatkan eIisiensi hidup melalui upaya pengorganisasian masyarakat untuk :


a. Kelompok kelompok masyarakat yang terkoordinir
b. Perbaikan kesehatan lingkungan
c. Mencegah dan memberantas penyakit menular
d. Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat atau perseorangan
e. Dilaksanakan dengan mengkoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu wadah
padaan pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu menumbuhkan
swadaya masyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara
optimal.

B. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan keperawatan adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan
masyarakat melalui upaya pelayanan keperawatan secara langsung (direct care)
terhadap individu, keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas. Perhatian
langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general community) dan
mempertimbangkan bagaimana masalah atau isu kesehatan masyarakat dapat
mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
Secara spesiIik diharapkan bagi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
a. MengidentiIikasi masalah kesehatan yang dialami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka alami
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan
secara mandiri (self care)

. Sasaran Keperawatan Komunitas
Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang
sehat maupun yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi dalam
masyarakat.

a. Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, soaial dan spiritual. Maka peran perawat adalah membantu agar
individu dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena kelemahan Iisik dan mental
yang dialami, keterbatasan pengetahuannya dan kurangnya kemampuan menuju
kemandirian.
b. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara
keluarga satu dan yang lainya saling tergantung dan berinteraksi, bila salah satu
atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan
berpengaruh terhadap anggota yang lainya dan keluarga yang ada disekitarnya.
Dari permasalahan tersebut, maka keluarga merupakan Iokus pelayanan kesehatan
yang strategis :
1) Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan
2) Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh
anggota keluarga
3) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
4) Keluarga sebagai tempat penggambilan keputusan dalam perawatan
kesehatan
5) Keluarga merupakan perantara yang eIektiI dalam berbagai usaha usaha
kesehatan masyarakat.
c. Kelompok khusus
Yaitu sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan antara lain :
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhan seperti : ibu hamil, bayi baru lahir, anak
balita, anak usia sekolah dan usia lansia atau lanjut usia.

2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan


bimbingan serta asuhan keperawatan, antara lain : kasus penyakit kelamin,
tuberculosis, AIDS, kusta dan lain lain.

D. Prinsip Keperawatan Komunitas
Yang harus menjadi prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas
haruslah mempertimbangkan :
a. KemanIaatan
Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manIaat
sebesarbesarnya bagi komunitas, artinya : ada keseimbangan antara manIaat dan
kerugian.
b. Autonomi
Dalam keperawatan komunitas diberikan kebebasan untuk melakuakan atau
memilih alternatiI yang terbaik yang disediakan untuk komunitas.
c. Keadilan
Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan
atau kapasitas komunitas.

E. Tingkat Pencegahan dalam Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang
berIokus pada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau
pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk
beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal. Intervensi keperawatan
mencakup: Pendidikan kesehatan atau keperawatan komunitas.
Mendemonstrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan di komunitas.
Intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian perawat seperti:
melakukan konseling pada remaja, wanita, usila, pasangan yang akan menikah,
dll. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam mengatasi masalah
kesehatan di komunitas. Rujukan keperawatan dan non keperawatan apabila
diperlukan. Sistem Rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap
satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal maupun horizontal.

Pelayanan kesehatan masyarakat terdiri dari 3 bentuk yaitu :


a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama ( primary health care )
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan
dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi
kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat besar
(lebih kurang 85), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersiIat
pelayanan kesehatan dasar (basic health services), atau juga merupakan pelayanan
kesehatan primer atau utama (primary health care). Bentuk pelayanan ini di
Indonesia adalah puskesmas yaitu puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan
balkesmas.
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( secondary health service )
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang
memerlukan perawatan inap yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan
kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit tipe C dan D
memerlukan tersedianya tenaga tenaga spesialis.
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( tertiary health service )
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien
yang tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah
komplek dan memerlukan tenaga tenaga super spesialis.












RANANGAN RENANA KEGIATAN (PRE PLANNING)


MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS
DESA SIDOMULYO KE. SUMBER MAN1ING KAB. MALANG

Hari/tanggal : Rabu, 18 Mei 2011
aktu : Pukul 15.00 s/d selesai IB
Tempat : Balai Desa Pamijen
Topik Kegiatan : 1. Pembahasan hasil pengkajian dan tabulasi data
2. Lokakarya Kesehatan masyarakat Desa Sidomulyo

Penanggung jawab Kegiatan : Sunu Dwi Desinta, S.Kep

A. Latar Belakang Kegiatan
Perawatan kesehatan adalah suatu lapangan khusus di bidang kesehatan,
keterampilan hubungan antar manusia dan keterampilan organisasi yang
diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada keterampilan anggota proIesi
kesehatan lain dan kepada tenaga sosial demi untuk memelihara kesehatan
masyarakat (Ruth B Freeman, 1961).
Dalam pelaksanaannya 'Nursing Process Community diupayakan dekat
dengan masyarakat sehingga strategi pelayanan kesehatan utama merupakan
pendekatan yang juga menjadi acuan. Artinya upaya pelayanan atau asuhan
yang diberikan merupakan upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan
komunitas dan secara universal upaya tersebut mudah dijangkau. Dengan
demikian di dalam keperawatan komunitas penggunaan teknologi tepat guna
sangat ditekankan.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan mulai tanggal 25 April 2011
sampai 05 Mei 2011 dan pengolahan data mulai 06-10 Mei 2011, ditemukan
adanya masalah kesehatan masyarakat antara lain pada masalah kesehatan
lingkungan, kesehatan ibu dan anak, masalah remaja dan masalah kesehatan
lain.

Menindaklanjuti kegiatan pengkajian data kesehatan komunitas yang


dilaksanakan maka dipandang perlu adanya kegiatan untuk pembahasan hasil-
hasil beserta perencanaan pertemuan dengan warga dan tokoh masyarakat
setempat. Acara ini melibatkan seluruh komponen di wilayah Desa Sidomulyo
Kecamatan Sumber Manjing, sehingga diharapkan adanya kerjasama yang
baik antara warga dan mahasiswa.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan musyawarah masyarakat desa, masyarakat bersama
mahasiswa dapat melakukan perencanaan yang telah disusun dari
permasalahan yang ditemukan bersama.
b. Tujuan Khusus
1. arga mampu menganalisa data kesehatan komunitas Dusun
Semambung Desa Sidomulyo.
2. arga dapat merumuskan masalah kesehatan komunitas di Dusun
Semambung Desa Sidomulyo
3. arga dapat memprioritaskan masalah kesehatan komunitas di Dusun
Semambung Desa Sidomulyo.
4. arga dapat menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah
kesehatan komunitas di Dusun Semambung Desa Sidomulyo.
5. Mahasiswa dapat memIasilitasi warga untuk menganalisis data,
merumuskan masalah, memprioritaskan masalah dan merencanakan
tindakan sesuai dengan masalah kesehatan yang ditemukan
. Rencana Kegiatan
No Acara Tempat 1am Penanggungjawab
1 Pembukaan Balai Desa
Sidomulyo
15.00-15.10 Dian M
2 Pelaksanaan
(Pennyajian data
dari hasil survey
yang dilakukan)
Balai Desa
Sidomulyo
15.10-15.30 Endang S

3 Diskusi dengan
masyarakat
tentang hasil data
survey yang telah
dipaparkan serta
membicarakan
alternatif
pemecahan
masalah.
15.30-17.00 Tokoh
Masyarakat
4 Penutup 17.00-17.10 Dian M

1. Persiapan Iormat pengkajian survey
Persiapan Iormat dilakukan sebelum melakukan pengkajian dan dilakukan
penyamaan persepsi dan pengertian terhadap Iormat yang akan digunakan.
2. Kegiatan pengkajian
Sistem pengkajian dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan R di Desa
Sidomulyo yaitu R I dan R II dengan pembagian kelompok. R I :
terdiri dari 3 RT, dikaji oleh 6 orang. Koordinator R I adalah Endang
Sayekti sedangkan R II : terdiri dari 6 RT, dikaji oleh 12 orang.
Koordinator R II adalah Ghora Meirza. Pengkajian dilakukan dengan
Iormat pengkajian survey dan juga wawancara. Rencana pelaksanaan
pengkajian hari Senin sampai dengan Kamis tanggal 25 April-05 Mei
2011.
3. Kegiatan tabulasi data
a. Tabulasi RT
b. Tabulasi R
Kegiatan tabulasi data rencana dilakukan pada hari Jumat sampai
Minggu, tanggal 06-08 Mei 2011.
4. Analisa data
Analisa data dimulai dari identiIikasi data-data yang menunjukkan
masalah kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori yang ada untuk
diangkat menjadi suatu masalah. Rencana dilakukan pada hari Senin

sampai Selasa tanggal 09-10 Mei 2011.


5. Pembuatan materi presentasi
Pembuatan materi presentasi rencana disusun pada hari Kamis, 12 Mei
2011 oleh anggota kelompok.
6. Kasus yang ditemukan
Kasus dalam sebuah survey kesehatan masyarakat terhadap kelurahan
binaan diperoleh data:
o Cakupan imunisasi BCG 85
o Kepadatan hunian rumah 3m persegi/penduduk
o Jendela rumah 60 dibuka setiap hari
o Pertumbuhan penduduk 4 per tahun
o Kegiatan dasa wisma tidak berjalan

o Jumlah lansia 70 orang
o 20 lansia aktiI di posyandu
o Posyandu di wilayah R tersebut tidak rutin
o Kader posyandu hanya 1 orang
o GeograIis wilayah tersebut bergunung-gunung
o Keluhan pusing 15 dari lansia, keluhan nyeri pinggang 10 orang

o Kebiasaan cuci tangan anak SD rendah
o Guru pembimbing UKS tidak pernah ada kegiatan
o Kunjungan petugas puskesmas 1 kali setahun
o Perilaku bermain anak sembarangan
o Indeks berat badan/umur rata-rata rendah
o Kebiasaan anak mencuci tangan sebelum makan 10

o Penderita DBD 3 orang
o Hasil uji jentik positiI nyamuk DBD
o Banyak timbunan sampah disekitar tempat tinggal
o Perilaku buang sampah sembarangan
o Rumah yang menyediakan tempat sampah 60

o Penderita Hipertensi 15 orang


o Penderita diare 5 orang
o Keluarga yang mengeluh anaknya demam 3 KK
o Terdapat 3 kawasan industri rumah tangga di R
o Sebagian besar anak muda merantau ke kota
o Banyak pengangguran di wilayah R tersebut
o Pencaharian sebagian masyarakat adalah buruh
o Keluarga miskin sebanyak 30 kepala keluarga
o Konsumsi gizi keluarga 40 baik
o 4 anak menderita gangguan tumbuh kembang

o Terdapat 5 ibu hamil
o Ibu hamil dengan keluhan mual-muntah 3 orang
o Ibu hamil yang belum diimunisasi 2 orang
o Ibu hamil yang tidak mempunyai KMS 1 orang
o Posyandu tidak dilaksanakan setiap bulan
o Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 25
D. Undangan
1. Kepala Desa Sidomulyo
2. Sekretaris Desa Sidomulyo
3. Ketua BPD
4. Kapolsek
5. Ketua BKM
6. Kepala Puskesmas Sumber Manjing
7. Pembimbing Praktek dari Akademik 3 orang
8. Pembimbing Lapangan 1 orang
9. Ketua karang taruna
10.Bidan Desa Sidomulyo
11.Ketua Kader Desa
12.Ketua kader R I dan II
13. Ketua PKK
14.Kepala dusun Semambung

15.Ketua R Dusun 2 orang


16.Ketua RT Dusun 2 orang
17.Kepala Sekolah SD 1 orang
18.Kepala sekolah TK 1 orang
19.Tokoh Agama
20.arga

E. Tekhnis Acara
Pembawa acara : Dian M
Moderator : Fitri Dwi Kurnia
Penyaji : Endang Sayekti
Ematri
Pembaca Do`a : Erri Alrianto

F. Rencana Acara
1. Pembukaan acara oleh pembawa acara
2. Sambutan-sambutan
3. Musyawarah dipandu oleh moderator
4. Presentasi hasil pengkajian secara panel
5. KlariIikasi hasil pengkajian oleh warga
6. Tanya jawab
7. Diskusi perpokja
8. Pembacaan hasil diskusi
9. Persamaan persepsi antara POA hasil diskusi perpokja
10.MOU hasil POA
11.Masukan dari puskesmas tentang program yang telah direncanakan
12.Kesimpulan musyawarah masyarakat desa
13.Moderator menutup musyawarah,
14.Pembagian dorprice
15.Pembacaan do`a
16.Pembawa acara menutup acara
G. Setting tempat




























U



Keterangan :
1

2
1
7

5

3



8



10

11
7
4 6
9

3

1. Layar
2. Spanduk
3. LCD
4. Moderator, Notulen, Pembawa acara
5. Podium
6. Penyaji
7. Tamu undangan dan pembimbing
8. arga R III
9. Jalan
10. arga R IV
11. Penerima tamu

H. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan 3 hari sebelum pertemuan dan undangan dibagikan
melalui koordinasi dengan R dan RT.
2. Evaluasi Proses
Acara berjalan dengan lancar, undangan hadir 80 dan adanya kesepakatan
pemecahan masalah kesehatan.
3. Evaluasi Hasil
arga menemukan masalah kesehatan dan merencanakan kegiatan untuk
menyelesaikannya dan berhasil tersusun POA ( Planning oI Action) atau
rencana kegaiatan pemecahan masalah.

I. Susunan Kepanitian
a. Penanggung jawab : Fajar Santoso
b. Ketua Pelaksana kegiatan : Ematri Irawati
c. Sekretaris : Ellisa Novijayanti
Ilmi NaIik
d. Bendahara : Hapsari Indiaswati
e. Seksi Acara : EIani Dwi
Dwi Oky F
I. Seksi Konsumsi : Fitriarianto PH

Dwi Agus Arya Ningsih


g. Korlap : Firman Agung
h. Seksi Pubdekdok : Erri Alrianto
Erny Fauziyah
i. Seksi Perlengkapan : Ghora Mierza
Husnul Khotimah
j. Seksi Humas : Hilda Triawan
Endang Sayekti
Dita Ayu Risti A

1. Anggaran
Pemasukan
Komunitas ProIesi Unsoed Angkatan 4 ; 1.250.000
Pengeluaran
Konsumsi ;350.000
Kesekretariatan : 80.000
Dokumentasi : 20.000
Humas : 30.000
Perlengkapan : 50.000
Dorprice :100.000
Cadangan : 50.000
Total :680.000

Sidomulyo, 18 Mei 2011







Mengetahui,



Ketua Gerbong Sekretaris


Fajar Santoso Ellisa Novijayanti
NIM.071.0030 NIM.071.0025

























ASUHAN KEPERAATAN KOMUNITAS



TINJAUAN KASUS
Di sebuah desa Sidomulyo terdapat lansia 70 orang di R I dan II, 20 lansia
aktiI di posyandu. Posyandu di wilayah R I tersebut tidak rutin karena hanya
ada 1 orang kader. Di desa tersebut juga terdapat posyandu balita di R II,
cakupan imunisasi BCG 85 dan 5 ibu hamil. Terdapat penderita DBD 3 orang di
RT 5 R II, banyak timbunan sampah disekitar tempat tinggal. Terdapat 3
kawasan industri rumah tangga di R I dan II. Pencaharian sebagian masyarakat
adalah buruh. Terdapat satu sekolah SD yang ada di desa tersebut Ibu hamil
dengan keluhan mual-muntah 3 orang

PENGKAJIAN
Menurut 1 data inti dan 8 subsistem Betty Neuman :
1. Data Inti
Pertumbuhan penduduk 4 per tahun. GeograIis wilayah tersebut bergunung-
gunung. Sebagian besar anak muda merantau ke kota. Banyak pengangguran
di wilayah R tersebut. Pencaharian sebagian masyarakat adalah buruh.
2. Lingkungan Fisik
Kepadatan hunian rumah 3m persegi/penduduk. Jendela rumah 60 dibuka
setiap hari. Cuaca sering panas tiba-tiba hujan. Pertumbuhan penduduk 4
per tahun. GeograIis wilayah tersebut bergunung-gunung. Banyak timbunan
sampah disekitar tempat tinggal. Perilaku buang sampah sembarangan.
Rumah yang menyediakan tempat sampah 60 . Terdapat kawasan industri
rumah tangga di R tersebut 3. Pencaharian sebagian masyarakat adalah
buruh. Kelarga miskin sebanyak 30 kepala keluarga
3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Posyandu di wilayah R tersebut tidak rutin. Kunjungan petugas puskesmas
1 kali setahun di sekolah. Posyandu tidak dilaksanakan setiap bulan.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 25


4. Ekonomi
Terdapat kawasan industri rumah tangga di R tersebut 3. Banyak
pengangguran di wilayah R tersebut. Pencaharian sebagian masyarakat
adalah buruh. Keluarga miskin sebanyak 30 kepala keluarga.
5. Keamanan dan Transportasi
Terdapat kendaraan umum, masyarakat rata-rata menggunakan sepeda motor,
air sumber yang digunakan air sumur.
6. Politik dan Pemerintahan
Kegiatan dasa wisma tidak berjalan. Kader posyandu hanya 1 orang.
7. Komunikasi
Komunikasi antar masyarakat dari mulut ke mulut.
8. Pendidikan
Ada satu sekolah SD yang ada di desa tersebut. Untuk SMP dan SMA ada di
desa yang lain. Mayoritas pendidikan masyarakat di desa Sidomulyo adalah
SMA.
9. Rekreasi
Masyarakat di desa tersebut bisanya hanya melihat TV dan senang
berkumpul dengan tetangga.

Pengkajian data pada lansia :
o Jumlah lansia 70 orang
o 20 lansia aktiI di posyandu
o Posyandu di wilayah R tersebut tidak rutin
o Keluhan pusing 15 dari lansia, keluhan nyeri pinggang 10 orang
o Penderita Hipertensi 15 orang

Pengkajian data pada anak sekolah :
o Kebiasaan cuci tangan anak SD rendah
o Guru pembimbing UKS tidak pernah ada kegiatan
o Perilaku bermain anak sembarangan

o Indeks berat badan/umur rata-rata rendah


o Kebiasaan anak mencuci tangan sebelum makan 10

Pengkajian data pada ibu hamil dan anak balita :
o Terdapat 5 ibu hamil
o Ibu hamil dengan keluhan mual-muntah 3 orang
o Ibu hamil yang belum diimunisasi 2 orang
o Ibu hamil yang tidak mempunyai KMS 1 orang
o 4 anak menderita gangguan tumbuh kembang
o Konsumsi gizi keluarga 40 baik

Pengkajian data pada lingkungan :
o Penderita DBD 3 orang
o Hasil uji jentik positiI nyamuk DBD
o Perilaku buang sampah sembarangan
o Penderita diare 5 orang
o Keluarga yang mengeluh anaknya demam 3 KK

DIAGNOSA KEPERAATAN
1. esiko tinggi peningkatan gangguan penyakit kardiovaskular pada komunitas
INTERVENSI KEPERAATAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai