Anda di halaman 1dari 3

PANDANGAN UMUM

FRAKSI DEMOKRASI KEBANGSAAN

OLEH:

RAPIUDIN HAMARUNG

JAKARTA - 2006

PANDANGAN KEBANGSAAN

UMUM

FRAKSI

DEMOKRASI

RAPIUDIN HAMARUNG _________________________________________________________________


PENDAHULUAN Dengan telah disepakatinya RUU Pemerintahan Aceh antara pihak DPR dengan Pemerintah, maka dimulailah babak baru penyelenggaraan otonomi daerah di Aceh dengan diskresi atau kewenangan yang luas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya. Namun seluas apapun otonomi daerah yang telah diberikan kepada Aceh, bukan berarti Aceh dapat melaksanakan otonominya sesuka hati. Otonomi Aceh tetap dioperasikan dalam koridor Negara kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu adalah menjadi tugas dari Pemerintah untuk menetapkan norma, standard dan prosedur yang berlaku nasional yang menjadi koridor bagi daerah dalam melaksanakan otonominya. Untuk itu adalah menjadi tugas Pemerintah untuk selalu melakukan pengawasan agar Daerah termasuk Aceh dalam menyelenggarakan otonominya selalu dalam koridor tersebut. Apabila daerah belum mampu melaksanakan otonominya dalam koridor norma, standard dan prosedur tersebut, maka menjadi kewajiban Pemerintah untuk memberdayakan daerah melalui fasilitasi dan penguatan kapasitas daerah. Salah satu kunci sukses otonomi daerah adalah hubungan yang saling mendukung dan melengkapi antara Pemerintah Pusat dan daerah. Kalau dimasa lalu hampir semua urusan pemerintahan menjadi domain kewenangan dari Pemerintahan yang melaksanakan, maka dalam era reformasi sekarang ini Pusat akan lebih berkonsentrasi untuk melaksanakan urusan-urusan yang bersifat strategis nasional termasuk membuat aturan main dalam bentuk norma, standard dan prosedur.

Anda mungkin juga menyukai