Anda di halaman 1dari 34

7.

ELEKTROKIMIA

Reaksi Redoks
Elektrokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan Energi Listrik dan Energi Kimia. Proses elektrokimia adalah Reaksi REDOKS. Energi kimia Energi Listrik Energi Listrik (reaksi spontan) Energi kimia (reaksi tidak spontan)

Ingat kembali mengenai perubahan bilangan oksidasi yang menjadi ciri terjadinya serah terima elektron dan penyetaraan reaksi redoks baik dengan cara reaksi maupun Perubahan Bilangan Oksidasi.

Sel Galvani / Sel Volta

a. b. c. d.

Logam Zn dimasukan kedalam larutan yang mengandung Cu2+ Logam Cu mengendap dan logam Zn larut Logam Cu dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung Ag+ Logam Ag mengendap dan logam Cu larut (biru)

Fenomena ini berlangsung secara spontan. Reaksi yang terjadi adalah reaksi : ANODA (kutub - ) : Zn(s) Zn2+(aq) + 2e Cu(s) ( oksidasi ) ( reduksi)

KATODA (kutub +) : Cu2+(aq) + 2e Reaksi total : Zn(s) + Cu2+(aq)

Zn2+ (aq) + Cu(s)

Jika reaksi diatas disusun sedemikian rupa dengan seperangkat alat yang dapat membangkitkan arus listrik dari reaksi spontan tersebut maka seperangkat alat tersebut disebut SEL GALVANI ATAU SEL VOLTA Ingat!!KPAN KRAO Katoda Positif Anoda Negatif Katoda Reduksi Anoda Oksidasi

Sel Galvani. Jembatan garam berupa pipa U yang berisi larutan KCl untuk menghubungkan dua larutan. Elektron mengalir melalui sirkuit luar dari anoda (Zn) menuju elektroda Cu (katoda)

Adanya aliran elektron dari anoda ke katoda menunjukkan adanya perbedaan potensial antara anoda dan katoda. Jika diukur dengan voltmeter, maka harga potensial yang terukur disebut Potensial Sel atau Gaya Gerak Listrik (GGL) atau electromotive force (emf) E. Notasi yang menjadi kesepakatan untuk menyatakan sel galvani disebut DIAGRAM SEL, untuk sel di atas dengan mengasumsikan konsentrasi larutan Zn2+ dan Cu2+ adalah 1M : Zn(s) l Zn2+( 1M ) ll Cu2+ (1M) l Cu(S) Satu buah garis vertikal melambangkan batas fasa. Double garis vertikal melambangkan jembatan garam. Berdasarkan kesepakatan pula reaksi di anoda ditulis terlebih dahulu di sebelah kiri garis ll.

Sel Galvani, jika konsentrasi larutan ZnSO4 dan CuSO4 masing-masing 1 M pada suhu 25 0C, maka potensial selnya adalah 1,10 Volt.

Jika konsentrasi larutan ZnSO4 dan CuSO4 masing-masing 1 M pada suhu 25 0C, maka potensial selnya adalah 1,10 Volt. Harga potensial ini tentunya berhubungan dengan reaksi redoks yang terjadi. Harga potensial sel merupakan penjumlahan dari potensial yang terjadi pada elektoda Zn dan Cu. Dengan mengetahui salah satu potensial elektroda maka kita dapat mengetahui potensial elektroda yang lainnya dengan cara mengurangkan potensial sel dengan potensial salah satu elektroda yang sudah diketahui. Untuk mengetahui harga potensial satu buah elektroda, kita dapat mengukurnya dengan membandingkan dengan elektroda hidrogen yang memiliki potensial 0,00 V. Gas hidrogen dimasukan ke dalam larutan HCl 1 M pada suhu 25 0C dengan elektroda Pt.

Reaksi reduksi yang terjadi : 2 H+ (1M) + 2e

H2(1atm)

Harga potensial reduksi standar (Eo) untuk reaksi ini adalah 0. Elektrodanya disebut Elektroda Hidrogen Standar. o digunakan untuk keadaan standar : 25 oC, 1 atm, 1 M

Jika masing-masing elektroda Zn dan Cu dihubungakan dengan elektroda hidrogen standar maka :

(a) Diagram sel: Zn(s) l Zn2+( 1M ) ll H+ (1M) l H2 (1atm) l Pt(s) (b) Diagram sel : Pt(s) l H2 (1atm) l H+ (1M) ll Cu2+ (1M) l Cu(S)

Harga potensial sel standar (Eo) : Eo sel = Eo katoda Eo anoda (a) 0,76 V = 0 E0 Zn2+/Zn E0 Zn2+/Zn = - 0,76 V (b) 0,34 V = E0 Cu2+/Cu 0 E0 Cu2+/Cu = + 0,34 V Jika elektroda Zn dan Cu di hubungakan maka, harga potensial sel standarnya adalah: Eo sel = Eo katoda Eo anoda = E0 Cu2+/Cu - E0 Zn2+/Zn = 0,34 (- 0,76) = + 1,10 V (spontan)

Tabel Harga Potensial Reduksi Standar

Diagram Latimer

Eo1 Fe
n1

Eo2 Fe2+
n2

Fe3+

n3

Eo3

n3 x Eo3 = n1. Eo1 + n2 . Eo2


n = jumlah elektron

Reaksi Redoks dan Spontanitas


Dalam sel volta, energi kimia diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan adalah : Energi listrik = Volts x coulomb = Joule. Total muatan adalah n x F dimana n = mol elektron; F = 96500 Sehingga

W max = Volt x n x F = - nFEsel

Karena W max adalah G, maka

G = - nFEsel Go = - nFEosel

Karena

Go = - RT ln K
Maka,

-nFEosel = -RT ln K Eosel = (RT / nF) ln K


Jika T = 298, R = 8,314,

E osel = 0,0592 log K. n

Pengaruh Konsentrasi terhadap Potensial Sel


Untuk reaksi : a A + b B cC + dD G = Go + RT ln K -nFE = -nFEo + RT ln K E = Eo (RT/nF) ln K Jika T = 298 dan R = 8,314, maka E = Eo (0,0257 / n) ln K atau E = Eo (0,0592 / n ) log K Dimana K = [C]c.[D]d [A]a. [B]b PERSAMAAN NERNST

Untuk reaksi : Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+ (aq) + Cu(s)

Maka Persamaan Nernst dapat ditulis : E = 1,10 (0,0257 / 2) ln [Zn2+ ] [Cu2+]

Sel Konsentrasi
Karena potensial elektroda bergantung pada konsentrasi ion, maka mungkin jika kita mendesign dua buah setengah sel dengan zat yang sama tapi berbeda konsentrasi ionnya. Sel yang seperti ini disebut Sel Konsentrasi. Contoh Sel konsentrasi dengan elektroda seng, Konsentrasi larutan seng sulfat yang digunakan 0,1 M dan 1,0 M. Reaksi Zn(s). yang terjadi Zn2+ (aq) + 2e Sesuai dengan hukum kesetimbangan, maka elektroda yang memiliki konsentrasi ion lebih rendah akan mengalali reaksi oksidasi, sedangkan yang lebih pekat akan mengalami reaksi reduksi.

Diagram sel : Zn(s) l Zn2+ (0,1 M) ll Zn2+ ( 1,0 M) l Zn(s) Reaksi sel: Oksidasi Zn(s) Reduksi Zn2+(0,1M) + 2e Zn(s). Zn2+(0,1M)

Zn2+ (1,0 M) + 2e

Reaksi total : Zn2+ (1,0 M) Harga Potensial sel :

E = Eo (0,0592 / 2) log [Zn2+]encer [Zn2+]pekat E = 0 (0,0592 / 2) log 0,1 = 0,0296 V 1,0

Baterei
Baterei adalah sel elektrokimia yang dapat digunakan sebagai sumber arus searah dengan tegangan konstan.
1. Akumulator (Aki)

PbO2 (s) + 4H+ (aq) + SO42- (aq) + 2e PbSO4 (s) + 2H2O PbSO4 (s) +2e Pb (s) + SO42- (aq) Reaksi netto : PbSO4 (s) + 2H2O PbO2 (s) + Pb (s) + 4H+ (aq) + SO42- (aq) H2SO4

(katoda) (anoda)

Baterei Kering (C-Zn)

Zn (s)

Zn2+ (aq) + 2e

(anoda) Mn2O3 (s) + 2 NH3 (aq) + H2O (katoda)

2MnO2 (s) + 2NH4+ (aq) + 2e

Baterei alkalin

Pada Baterei alkalin Zn (s) + 2OH - (aq) MnO2 (s) + H2O + 2e ZnO (s) + H2O + 2e Mn2O3 (s) + 2OH - (aq) (anoda) (katoda)

Baterei Perak Oksida (untuk jam, kalkulator, dll)

Zn (s) + 2OH - (aq) Ag2O (s) + H2O + 2e

ZnO (s) + H2O + 2e 2Ag (s) + 2OH - (aq)

(anoda) (katoda)

Korosi
Korosi adalah peristiwa perapuhan logam harena proses elektrokimia.

Salah satu cara untuk menghidari korosi besi selain dengan melapisinya juga dapat dengan cara yang disebut Perlindungan Katodik (menyambungkan besi dengan logam lain yang lebih mudah teroksidasi) . Terlihat paku yang disambung dengan Zn tidak mengalami korosi, sedangkan paku besi yang lain mengalami korosi.

Elektrolisis
Elektrolisis adalah proses dimana energi listrik digunakan agar reaksi kimia yang tidak spontan dapat terjadi. Contoh : Elektrolisis NaCl cair.

Na+ (l) + e 2Cl- (l)

Na (l) Cl2 (g) + 2e

(katoda) (anoda)

Elektrolisis Air.
Katoda : 2H2O (l) + 2e H2 (g) + 2OH- (aq) Anoda: 2H2O (l) O2 (g) + 4H+ (aq) + 4eReaksi Sel : 2 H2O(l)

2 H2(g) + O2(g)

Gambar sel elektrolisis air, Volume gas hidrogen(kolom kiri) 2 kali lipat volume gas oksigen.

Elektrolisis Larutan NaCl.

Jika kation : ion logam IA, IIA, AI13+ dan Mn2+ maka yang tereduksi H2O Jika anion : NO3- , SO42-, ClO4-, BrO3maka yang teroksidasi H2O Jika kation : Cu2+, Cu2+ akan tereduksi Jika anion : Br-, Br- akan teroksidasi

Stoikiometri pada Elektrolisis 1 mol elektron = 1 Faraday = 96.500 Coulomb 1 C = 1A. 1s (Q=I xt)
Langkah-langkah untuk menentukan jumlah zat yang direduksi atau dioksidasi dalam elektrolisis : Arus(A) dan Waktu ( detik) Jumlah mol elektron teroksidasi Muatan (Coulomb)

Jumlah mol zat yang tereduksi atau

gram zat yang tereduksi atau teroksidasi

Aplikasi Elektrolisis
Penyepuhan atau Electroplating

Produksi Alumunium

Reaksi :

Al3 + + 3e 2 O 2

Al( l ) O2 ( g ) + 4e

Katoda Anoda

4 Al3 + + 6 O 2 4 Al( l ) + 3 O2 ( g )

Produksi Natrium

Anda mungkin juga menyukai