Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada peralatan tegangan tinggi, biasanaya digunakan isolasi cair sebagai bahan
isolasi maupun sebagai bahan pendinginnya. Isolasi cair yang biasa digunakan adalah
isolasi yang terbuat dari olahan minyak bumi, seperti Shell Diala, GulI, Nynas dan lain-
lain. Tapi sebagaimana kita tahu, bahwa minyak bumi termasuk saumber daya alam yang
tidak mampu diperbaharui, maka penggunaan bahan isolasi cair yang berasal dari minyak
bumi, dapat menghabiskan persediaan minyak bumi di dunia.
Untuk mengatasi masalah ini maka digunakan minyak sintesis, teteapi minyak
sintetis memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat terurai sempurna, sehingga apabila terjadi
kebocoran bisa menimbulkan pencemaran lingkungan.
AlternatiI lain adalah pemanIaatan minyak nabati, hal ini dikarenakan minyak
nabati termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan bersiIat terurai
sempurna. Apalagi di Indonesia termasuk negara yang sangat potensial, karena Indonesia
termasuk produsen terbesar di dunia sebagai penghasil minyak nabati. Beberapa minyak
nabati yang bisa dimanIaatkan adalah minyak yang berasal dari pohon aren dan minya
kelapa (.4.43:94.

I.2. TU1UAN DAN MANFAAT PENULISAN
Adapun tujuan dan manIaat penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Mengetahui kelayakan minyak aren sebagai bahan isolasi alternatiI.
2. Mengetahui kelayakan minyak kelapa (.4.43:94 sebagai bahan isolasi alternatiI.



I.3. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah yang dibahas adalah :
1. Hanya melakukan pengujian kekuatan dielektrik minyak aren.
2. Hanya melakukan pengujian kekuatan dielektrik minyak kelapa (coconut oil.
3. Tidak memabahas reaksi kimia yang terjadi slama masa pemanasan.

I.4. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah :
1. Studi Literatur
Yaitu dengan pempelajari buku reIerensi, buku manual, artikel, dan bahan kuliah yang
mendukung dan berkaitan dengan tugas akhir ini.
2. Studi Bimbingan
Yaitu dengan melakukan diskusi tentang topik tugas akhir ini dengan dosen
pembimbing yang telah ditujuk oleh pihak Departemen Teknik Elektro USU mengenai
masalah-masalah yang timbul selama penulisan tugas akhir ini.
3. Studi di Laboratorium
Yaitu dengan melakukan pengujian tegangan tembus terhadap sampel minyak isolasi
dengan menggunakan peralatan yang ada di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi
Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.

I.5. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan tugas akhir ini disajikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :



BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan,
batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan
dari Tugas Akhir ini.
BAB II : MINYAK ISOLASI
Bab ini memberi penjelasan tentang pengertian minyak isolasi
secara umum, jenis minyak isolasi, penggunaan minyak isolasi
serta mekanisme kegagalan minyak isolasi cair.
BAB III : TEGANGAN TEMBUS MINYAK ISOLASI
Bab ini memberi penjelasan tetang apa saja yang mempengaruhi
kekuatan dielektrik cair, dan Iaktor-Iaktor apa saja yang
menyebabkannya.
BAB IV : PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MINYAK AREN DAN
MINYAK KELAPA
Bab ini berisi tetang pengumpulan data untuk menentukan
apakah minyak aren dan minyak kelapa layak dijadikan sebagai
bahan isolasi cair.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari analisis Tugas Akhir ini, serta
saran dari penulis.






BAB II
MINYAK ISOLASI

II.1. UMUM
Bahan isolasi cair merupakan bahan pengisi pada peralatan listrik. Bahan isolasi cair
ini biasanya digunakan pada peralatan seperti transIormator, pemutus beban, dan
rheostat. Bahan isolasi cair memiliki dua Iungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian
yang bertegangan atau pengisolasi dan juga sebagai pendingin. Oleh karena itu agar
dapat digunakan, isolasi cair harus memiliki tegangan tembus yang tinggi sebagai salah
satu syaratnya.
Adapun siIat-siIat listrik yang menentukan kerja bahan isolasi cair adalah :
1. Withstand Breakdown
Yaitu kemampuan untuk tidak mengalami ketembusan dalam kondisi tekanan listrik
(electric stress yang tinggi.
2. Kapasitas listrik per unit volume yang menentukan permtivitas relatiInya.
Hal ini dapat dilihat dari persamaan berikut :
D . E.............................................................................................(2.1
Dengan : D Kerapatan Iluks listrik (C/m
2

Konstanta dielektrik (
r .

0

E Medan listrik (N/C
Dimana diketahui bahwa

, sehingga persamaan diatas menjadi :


. E................................................................................................................(2.2
Dengan Q Muatan listrik (C
Selanjutnya diketahui nilai Q C.V, maka persamaan menjadi :

. E...................................................................................................................(2.3
Dengan C Kapasitansi (C/Volt
V Tegangan (Volt
Maka diperoleh persamaan :
C

.....................................................................................................................(2.4
Pada minyak petroleum biasanya memiliki permeativitas relatiI 2 sampai 2,5.
Sedangkan untuk minyak silikon, 2 sampai 7,3 dan asrekal 4,5 sampai 5,0.

3. Faktor Daya
Faktor dissipasi daya dari minyak dibawah tekanan bolak-balik dan tinggi akan
menentukan kerja dari bahan isolasi cair, karena dalam kondisi berbeban terdapat
sejumlah rugi-rugi dielektrik. Faktor dissipasi sebagai ukuran rugi-rugi daya merupakan
parameter yang penting bagi kabel dan kapasitor. Misalnya minyak transIormator murni
memiliki Iaktor dissipasi yang bervariasi antara 10
-4
pada suhu 20
o
C dan 10
-3
pada 90
o
C
pada Irekuensi 50 Hz.
4. Resistivitas
Suatu cairan dapat digolongkan sebagai isolasi cair bila resistivitasnya lebih besar dari
10
9
O-m. Pada sistem tegangan tinggi, resistivitas yang diperlukan untuk material isolasi
adalah 10
16
O-m atau lebih.

II.2. JENIS-JENIS MINYAK ISOLASI
Minyak isolasi biasanya terdiri dari beberapa jenis, berdasarkan bahan
pembuatnya, minyak isolasi terdiri dari, minyak isolasi yang berasal dari olahan minyak
bumi, saat ini banyak digunakan dan banyak diteliti adalah minyak isolasi berasal dari
tumbuh-tumbuhan atau disebut minyak nabati (minyak organik.
II.2.1. Minyak isolasi yang berasal dari olahan minyak bumi
II.2.1.1. Minyak isolasi mineral
II.2.1.2. Minyak isolasi sintesis
II.2.2. Minyak Nabati (minyak organik) Yang Memiliki Potensi Sebagai Minyak
Isolasi
II.2.2.1. Minyak aren
II.2.2.2. Minyak kelapa (virgin coconut oil

II.2.1. Minyak Isolasi Yang Berasal Dari Olahan Minyak Bumi
II.2.1.1. Minyak Isolasi Mineral
Minyak isolasi mineral adalah minyak yang berasal dari minyak bumi yang
diproses secara destilasi. Minyak bumi yang telah didestilasi ini, harus mengalami
beberapa proses lagi untuk mendapatkan tahanan isolasi yang tinggi, stabilitas panas
yang baik, serta memenuhi syarat-syarat teknis yang lain.
Minyak isolasi mineral umumnya banyak digunakan pada peralatan tegangan
tinggi seperti :
- TransIormator daya
- Kapasitor daya
- Kabel daya
- Circuit breaker (pemutus daya
Dalam hal ini minyak isolasi berIungsi sebagai bahan dielektrik, bahan pendingin
dan pemadam busur api.

II.2.1.2. Minyak Isolasi Sintetis
Minyak isolasi sintesis adalah minyak isolasi yang diproses secara kimia untuk
mendapatkan karakteristik yang lebih baik dari minyak isolasi mineral.
Namun minyak isolasi sintesis memilki beberapa kelemahan, yaitu siIatnya
mudah beroksidasi dengan udara, mengalami pemburukan yang cepat dan siIat kimianya
bisa berubah akibat kenaikan temperatur, serta tidak dapat terurai sempurna, sehingga
apabila mengalami kebocoran bisa menimbulkan pencemaran lingkungan.
Berikut ini beberapa contoh dari minyak isolasi sintesis :
a. Askarel
Askarel adalah minyak isolasi sintesis yang tidak mudah terbakar apabila terjadi
percikan api dan tidak menghasilkan gas yang mudah terbakar. Salah satu jenis dari
asrekal yang sering digunakan adalah jenis clorinated hydrokarbon.
Kelebihan yang dimiliki jenis ini adalah :
- Kekeuatan dielektriknya tinggi.
- SiIat thermal, siIat kimia, dan siIat listriknya relatiI stabil.
Namun kekurangan dari minyak ini adalah, apabila terjadi percikan api dapat
mengahasilkan asam klorida (HCL yang bersiIat korosiI pada logam.

b. Silikon cair (Silicon liquids
Silikon cair adalah minyak yang berasal dari campuran atom silikon (si dan
oksigen (0
2
dengan bahan organik seperti methyl dan phenyl.
Minyak ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
- Mempunyai ketahanan yang baik pada temperatur tinggi, yaitu berkisar 200
o
C.
- Permeativitasnya rendah (2,20 2,27.
- Tahan terhadap tegangan dengan Irekuensi tinggi, hingga 1 MHz.
Kekurangan dari minyak ini adalah :
- Dapat menghasilkan gas yang banyak apabila terjadi percikan api, sehingga
menurunkan kekuatan dielektriknya.
-

c. Flourinasi cair (Flourinated liquids

Anda mungkin juga menyukai