KETAN KHLDA FTHR ARYAN JURUSAN KMA FST UN SYARF HDAYATULLAH JAKARTA CPUTAT, TANGERANG BANTEN
Abstrak Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alcohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alcohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organic apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hydrogen dan/atau atom karbon lain. Alkohol dapat dikelompokkan menjadi alkohol primer, alcohol sekunder, dan alcohol tersier, tergantung dari berapa banyak atom karbon lain yang berikatan dengan atom karbon yang juga mengikat gugus hidroksil. Alkohol primer mempunyai rumus umum RCH2OH; alcohol sekunder rumus umumnya RR'CHOH; dan alkoholtersier rumus umumnya RR'R"COH, dimana R, R', dan R" melambangkan gugus alkil.Etanol dan n- propil alcohol adalah contoh alkohol primer; isopropyl alkohol adalah contoh alcohol sekunder. Tapai ketan merupakan makanan tradisional yang mengandung alcohol dan telah lama dikonsumsi oleh masyarakat ndonesia. Pada penelitian ini dilakukan penentuan konsentrasi alcohol dalam tapai ketan. Dari hasil penelitian kadar alcohol dalam air tapai ketan adalah sebesar 5%. 1oqos u15 ltoktlkom klmlo Otqoolk
!03/ahuIua3 Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didih kalau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat duat ahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin. Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga at yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju condenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air ke dalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogeny tersebut. Untuk memisahkan dua jenis cairan yang sama-sama mudah menguap dapat dilakukan dengan destilasi bertingkat. Destilasi bertingkat sebenarnya adalah suatu proses destilasi berulang. Proses berulang ini terjadi pada kolom fraksional. Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat dimana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan cairan yang yang kurang atsiri lebih banyak dalam kondensat. Contoh destilasi bertingkat adalah pemisahan campuran alkohol-air. Titik didih alcohol adalah 78 o C dan titik didih air adalah 100 o C. Campuran tersebut dicampurkan dalam labu didih. Pada suhu sekitar 78 o C alcohol mulai mendidih tetapi sebagian air juga ikut menguap. Oleh karena alcohol lebih mudah menguap, kadar alcohol dalam uap lebih tinggi daripada kadar alcohol dalam campuran semula. Ketika mencapai kolom fraksionasi, uap mengembun dan memanaskan kolom tersebut. Setelah suhu kolom mencapai 78 o C, alcohol tak lagi mengembun sehingga uap yang mengandung lebih banyak alcohol naik ke kolom di atasnya, sedangkan sebagian air turun kedalam labu 1oqos u15 ltoktlkom klmlo Otqoolk didih. Proses seperti itu berulang beberapa kali (bergantung pada banyaknya plat dalam kolom), sehingga akhirnya diperoleh alkohol yang lebih murni. Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional ndonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan ketan. Tapai bias dibuat dari singkong (ubikayu) dan hasilnya dinamakan tapai singkong. Bila dibuat dari ketan hitam maupun ketan putih, hasilnya disebut "tapai pulut" atau "tapai ketan".Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopusoryzae, Endomycopsis burtonii, Mucorsp., Candidautilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcussp., dan lain-lain. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Umumnya, tapai diproduksi oleh industry kecil dan menengah sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut. Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C 6 H 12 O 6 ) yang merupakan gula paling sederhana ,melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C 2 H 5 OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Persamaan Reaksi Kimia C 6 H 12 O 6 2C 2 H 5 OH + 2CO 2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol) Dijabarkansebagai Gula (glukosa, fruktosa, atausukrosa) Alkohol (etanol) + Karbondioksida + Energi (ATP) Jalurbiokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobic pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan. 1oqos u15 ltoktlkom klmlo Otqoolk
M0to/0!030Iitia3 ahandanAlat Bahan yang digunakan adalah beras ketan, ragi tapai, air. Alat yang digunakan dalam pembuatan tapai adalah pengukus nasi (langseng) 1 buah, panic atau baskom 1 buah, pengaduk. Bahan yang digunakan dalam penentuan kadar alcohol adalah air ketan, K 2 CrO 4 . Alat yang digunakan dalam penentuan kadar alcohol dalam tapai adalah 1 set alat destilasi, erlenmeyer, tabung reaksi, pipet tetes. Pembuatantapaiketan
1. Cuci bersih semua peralatan yang akan digunakan, lalu keringkan. 2. Cuci bersih beras ketan yang akan digunakan. 3. Rendamlah beras ketan tersebut selama 12 jam. 4. Setelah direndam selama 12 jam, angkat beras ketan tersebut lalu bilas dengan air beberapa kali. 5. Kukus beras ketan tersebut sampai matang. 6. Angkat beras ketan yang telah matang, lalu letakkan di atas baskom, dinginkan.7. Setelah dingin campurkan ragi yang telah dihaluskan dan aduk sampai merata. 8. Bungkus ketan yang telah dicampur ragi dengan daun pisang atau plastik, atau masukkan ke dalam keler (stoples). 9. Simpanselama 2-3 hari .atata3 1. Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah beras ketan. Bila terlalu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras.
Cara Penentuan Kadar AlkoholdalamTapai 1. Disiapkan alat destilasi buatan mahasiswa, 2. Dimasukkan sekitar 900 ml air tapai ketan ke dalam alat destilasi, 1oqos u15 ltoktlkom klmlo Otqoolk
3. Dinyalakan sticker listrik dan ditunggu hingga alcohol menguap, 4. Uap alcohol tersebut akan menjadi air ketika melewati kondensor, dan menetes ke Erlenmeyer, 5. Di tunggu sampai alcohol menguap semua dan menetes ke erlenmeyer
6. Di ujikadar alcohol tersebut dengan diteteskannya K 2 CrO 4 dan sedikit asam sulfat pekat. 7. Dilihatperubahan yang terjadi.
ASIL DAN !MBAASAN
Pada proses pembuatantapiaketaninimemerlukanwaktu yang cukup lama sekitar 2 sampai 3 hariuntukmendapatkanhasil yang maksimal.
Pada percobaan destilasi air tapai ini memerlukan ketelitian dan sangat hati-hati karena ketika dididihkan, air tapai mengeluarkan gelembung busa yang bias masuk ke dalams elang penghubung yang menyebabkan destilatnya berwarna kuning, sehingga praktikan harus membuang berkali-kali destilat yang berwarna tersebut.
1oqos u15 ltoktlkom klmlo Otqoolk Pada pengujian kadar alcohol dalam air tapai, hasil destilat di reaksikan dengan K 2 CrO 4 dan diteteskan sedikit H 2 SO 4 pekat jika terjadi perubahan warna menjadi hijau, itu menandakan destilat mengandung alcohol. Tetapi setelah dilakukan pengujian tersebut destilat yang praktikan uji hanya berwarna kuning kehijauan dan ini menandakan kadar alcohol dalam air tapai tersebut sangat kecil. Pengujian juga dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan secara kualitatif sebagai berikut.
% alcohol = Volume akhir (destilat) x 100% Volume awal (air tapai ketan)
Diketahui : volume air tapai yang digunakan = 900 ml Volume destilat yang dihasilkan = 45 ml Jadi, % alcohol = 45 ml / 900 ml x 100% = 5 %
K0simpuIa3/a3 Sara3 Kesimpulan Dari hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil destilasi uap tapai ketan diperoleh suatu zat yang berbentuk cairan, tidak berwarna, berbau aromatic dan rasa tajam yang menandakan adanya alkohol. 2. Dari hasil penelitian diperoleh alcohol dalam tapai ketan hasil fermentasi berlangsung adalah 5%
Daftar!ustaka DitJen POM, DepKes R, 1995.Farmakope ndonesia.EdisiKelima. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik ndonesia.