Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM PRODUKSI MODUL 1 EKONOMI PRODUKSI

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 2009
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Ekonomi produksi merupakan suatu kegiatan yang menyangkut suatu manajemen perekonomian yang ada dalam pembuatan suatu produk dalam sistem produksi, sehingga dapat diketahui variabel-variabel biaya yang berpengaruh dalam proses produksi serta mencari solusi yang ada dalam sistem produksi. Disamping itu untuk menambah kemaampuan dalam merencanaakan sistem pembuatan ekonomi produksi yang berjalan pada suatu produk dari perencaan biaya, bahan baku, dan penentuan jumlah produksi yang paling ekonomis. Dapat mengetahui juga Analisa Break Event Point dari produk yang dibuat. Selain itu didalam memproduksi suatu produk sebaiknya perusahaan mengetahui biaya produksi per-unit (HPP) dan Harga Pokok Penjualan, sehingga hal tersebut diketahui maka suatu perusahaan dapat menentukan nilai sekarang atau pendapatan bersihnya (NPV). 1.2. Perumusan Masalah Sebuah perusahaan jika ingin membuat suatu produk maka perlu mengetahui aspek-aspek ekonomi produksinya terlebih dahulu. Hal tersebut sering kali menjadi sumber masalah yang mereka hadapi. Adapun masalah yang dalam ekonomi produksi ini antara lain : 1. Biaya-biaya dalam proses produksi (variabel-variabel biaya yang berpengaruh dalam proses produksi). 2. Penentuan waktu untuk proses produksi. 3. Analisa Break Even Pointnya.

1.3 Tujuan Praktikum: Tujuan dilakukannya praktikum tentang Ekonomi Produksi adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui manajemen perekonomian yang ada dalam pembuatan suatu produk pada sistem produksi. 2. Untuk penerapan dan menambah pengetahuan serta pengalaman penerapan ekonomi produksi dalam pembuatan produk. 3. Untuk menemukan variabel-variabel biaya yang berpengaruh dalam proses produksi. 4. Mencari dan memecahkan masalah biaya-biaya yang ada dalam proses produksi dalam pembuatan produk. 5. Untuk menentukan jumlah minimal suatu produk yang akan diproduksi dalam sistem produksi. 6. Untuk mengetahui laba atau rugi suatu produk tersebut diproduksi.

BAB II
LANDASAN TEORI Untuk pelaksanaan praktikum pada Modul I tentang Ekonomi Produksi perlu didukung oleh teori-teori antara lain : 1. Ekonomi Teknik 2. Analisa Break Event Point (BEP) 3. Ekonomi Produksi 4. Biaya-biaya dalam proses manufaktur 5. Harga produk dan Harga Pokok Penjualan 2.1. Ekonomi Teknik Analisa Ekonomi Teknik adalah kumpulan metode yang digunakan untuk menganalisa alternatif-alternatif mana yang harus dipilih secara sistematis sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu. Pengertian dasar ekonomi yang banyak digunakan adalah aliran kas, pengaruh terhadap nilai uang, ekuivalen, suku bunga majemuk, suku bunga nominal dan efektif jika inflasi diperhitungkan maka analisa harus dilakukan dalam daya beli tetap. Analisa Break Event Point (BEP) Analisa ini biasanya digunakan untuk memperkirakan berapa minimal perusahaan harus bisa menghasilkan dan menjual produknya agar tidak menderita rugi atau sering juga dikatakan bahwa perusahaan yang Break Event adalah perusahaan yang memperoleh laba = Rp.0. Untuk bisa menggunakan analisa ini, diperlukan beberapa persyaratan, antara lain : 1. Biaya bisa dibagi menjadi Biaya Tetap dan Biaya Variabel

2. Perusahaan hanya menjual satu jenis produk saja. Kalaupun perusahaan menghasilkan lebih dari satu jenis produk, komposisi produk-produk ini dianggap tetap. 3. Unit yang dihasilkan adalah sama dengan unit yang dijual Break Event Point (BEP) adalah suatu titik yang menyatakan atau menggambarkan besarnya Total biaya sama dengan Total pendapatan Hal ini dapat ditulis dengan perhitungan sebagai berikut : Biaya p ( Harga jual ) TC ( Total Cost )
BEP

VC ( Variabel Cost )

FC ( Fixed Cost )

Unit

Grafik BEP Dimana BEP : TC = TR FC + VC = TR TC = FC + VC FC + cX = pX

Keterangan

TC TR FC VC c X p

: : : : : : :

Total biaya (Total Cost) Total pendapatan (Total Revenue) Biaya tetap (Fixed Cost) Biaya variabel (Variable Cost) Biaya/unit Output (Variable Output) Harga jual/unit (price/unit)

Jadi dengan BEP, suatu perusahaan dapat memproduksi suatu produk sebanyak X unit dimana jika X diatas titik BEP maka perusahaan akan mengalami keuntungan. Sedangkan X dibawah titik BEP perusahaan akan mengalami kerugian. Pada perusahaan BEP digunakan untuk menganalisa berbagai permasalahan menyangkut biaya produksi. Permasalahan yang dapat dianalisa dan diberi solusi yang menguntungkan antara lain adalah untuk mencari output minimum dimana perusahaan sudah mendapat profit, menentukan investasi, untuk menentukan apakah perusahaan lebih mendapat untung dengan membeli material atau memproduksi sendiri. 2.2. Ekonomi Produksi Ekonomi Produksi merupakan manajemen perekonomian yang ada dalam pembuatan suatu produk pada sistem produksi yang bertujuan untuk : 1. Menemukan variabel-variabel biaya yang berpengaruh dalam proses produksi 2. Mencari dan memecahkan masalah biaya-biaya proses produksi dalam pembuatan suatu produk 3. Menetukan jumlah minimal suatu porduk 4. Mengetahui laba atau rugi suatu produk tersebut diproduksi 2.3. Biaya-biaya dalam Proses Manufaktur Biaya-biaya yang ada dalam proses manufaktur terdiri dari : 1. Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Biaya Tidak Tatap (Variabel Cost) Biaya Tetap adalah Biaya yang tidak mengalami perubahan atau konstan atau tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Sebagai contoh : Biaya Tenaga kerja, Biaya Bangunan, Biaya Administrasi dan umum, Biaya Pemasaran, dll. Biaya Tidak Tetap adalah Biaya yang mengalami perubahan seiring dengan pertambahan volume produksi atau bersifat variabel. Sebagai

contoh : Biaya Bahan baku dan bahan penolong, Biaya Tenaga kerja langsung, dll. 2. Biaya Awal dan Biaya Operasi Biaya Awal adalah Semua biaya yang dikeluarkan sebelum proses porduksi berlangsung. Sebagai contoh : Biaya Pembelian tanah, Biaya Pembelian Mesin, dll. Biaya Operasi adalah Biaya yang dikeluarkan secara periodik untuk operasi proses yang ada. Sebagai contoh : Biaya Pemeliharaan umum, Biaya Fasilitas. 3. Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung Biaya Langsung adalah Biaya yang dapat diidentifikasikan dan dihitung berdasarkan proses dari produk yang dihasilkan. Biaya Tidak Langsung adalah Biaya yang tidak dapat dihitung secara langsung berdasarkan proses dari produk yang dihasilkan. 2.5. Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Produksi adalah Harga yang dimasukkan dalam produksi selama periode berjalan. Harga Pokok Produksi terdiri dari Biaya bahan baku, Biaya Tenaga kerja langsung, Biaya Overhead pabrik. Sedangkan Harga Pokok Penjualan adalah Biaya yang dihasilkan dari produk yang telah dijual. Harga Pokok Penjualan berasal dari Harga Pokok Produksi ditambah dengan prosentase laba dari Harga Pokok Produksi. Bilamana biaya produksi atau biaya manufactur per unit produk ingin diketahui maka dapat diperoleh dengan formulasi : HPP = Q Dimana : HPP = Biaya produksi per unit Tc = Total biaya produksi Q = Jumlah / volume produksi yang dihasilkan.
T c

Jika biaya produksi per unit diketahui maka kita dapat menetapkan harga jual sesuai dengan keuntungan yang kita inginkan dan diformulasikan sebagai berikut : HP = HPP + (HPP x % keuntungan) Dimana : HP % = Harga jual produk per unit = Prosentase keuntungan yang diinginkan HPP = Biaya produksi per unit

BAB III
PERALATAN DAN PROSEDUR PRAKTIKUM

3.1. Peralatan Praktikum Dalam praktikum ini akan digunakan bahan dan peralatan sebagai berikut : 1. Gergaji kayu 2. Bolpoint 3. Penggaris 4. Mesin bor 5. Lembar pengamatan 6. Triplek 7. Kayu 8. Amplas 9. Paku 10. Kertas kado 11. Plastik 12. Paku pines 3.2. Prosedur Praktikum Pelaksanaan pembuatan Meja belajar mini dari kayu ini dibagi dalam 5 stasiun kerja. Setiap stasiun kerja dikerjakan oleh satu kelompok dengan jumlah sesuai anggotanya sehingga pembagian tugas sebagai berikut : 1. 2. Bagi kelompok praktikan menjadi 5 departemen kerja. Setiap Departemen merupakan suatu sistem kerja dimana : Departemen 1 adalah proses pengukuran Departemen 2 adalah proses pemotongan Departemen 3 adalah proses pengeboran Departemen 4 adalah proses penghalusan Departemen 5 adalah proses perakitan 3. 4. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang Dalam setiap kelompok mempunyai tugas :

1 orang sebagai operator 1 orang sebagai pengukur waktu 1 orang sebagai pencatat waktu 1 orang sebagai pembantu operator dan pengamat 5. 6. Lakukan setiap proses sesuai dengan stasiun kerja masing-masing. Catat waktu proses operasi setiap stasiun kerja. Untuk lebih memudahkan praktikum ini, maka proses pembuatan meja belajar mini yang dibagi dalam 5 stasiun kerja tersebut ialah sebagai berikut : 1. Stasiun kerja 1 (Proses Pengukuran) Letakan bahan dan peralatan praktikum yang diperlukan sesuai dengan urutan proses. Bagi dan tentukan siklus dan aktivitas kerja. Operator mengambil pensil dan penggaris serta pola untuk mengukur kayu, sesuai dengan pola yang ditentukan. Amati dan ukur waktu untuk mengerjakan proses tersebut. Catat waktu kerjanya. Tentukan biaya dari proses tersebut berdasarkan waktu yang diperlukan. Catat kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan.

2. Stasiun kerja 2 (Proses Pemotongan) Atur bahan yang ditransfer dari stasiun kerja 1, siapkan mesin potong. Bagi dan tentukan aktivitas pemotongan. Lakukan aktivitas pemotongan. Amati dan ukur waktu yang diperlukan operator untuk mengerjakan hal tersebut. Catat waktu kerjanya.

Tentukan biaya dari proses tersebut berdasarkan waktu yang diperlukan. Catat kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan.

3. Stasiun kerja 3 (Proses Pengeboran) Atur bahan yang ditransfer dari stasiun kerja 2, siapkan mesin bor Bagi dan tentukan aktivitas pengeboran. Lakukan aktivitas pengeboran Amati dan ukur waktu yang diperlukan operator untuk mengerjakannya. Catat waktu kerjanya. Tentukan biaya dari proses tersebut berdasarkan waktu yang diperlukan. Catat kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan.

4. Stasiun kerja 4 (Proses Penghalusan) Atur bahan yang ditransfer dari stasiun kerja 3, siapkan mesin penghalus. Bagi dan tentukan aktivitas penghalusan. Lakukan aktivitas penghalusan. Amati dan ukur waktu yang diperlukan operator untuk mengerjakannya. Catat waktu kerjanya. Tentukan biaya dari proses tersebut berdasarkan waktu yang diperlukan. Catat kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan.

5. Stasiun kerja 5 (Proses Perakitan) Atur bahan yang ditransfer dari stasiun kerja 4 dan siapkan sekrup dan paku. Bagi dan tentukan aktivitas perakitan. Lakukan aktivitas perakitan. Amati dan ukur waktu yang diperlukan operator untuk mengerjakannya. Catat waktu kerjanya. Tentukan biaya dari proses tersebut berdasarkan waktu yang diperlukan. Catat kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan.

6. Stasiun kerja 6 (Proses finishing) Inspeksi produk yang sudah jadi Amati dan ukur waktu yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Tentukan biaya dari proses tersebut berdasarkan waktu yang digunakan

BAB IV
ANALISA DATA Pada bab ini berisi tentang analisa data yang berasal dari data yang didapat pada praktikum untuk dihitung berdasarkan Tugas dan pertanyaan dari Buku panduan sesuai dengan petunjuk Asisten. Dalam Bab IV ini berisi, antara lain : 1. Form data pengamatan 2. Jawaban atas Tugas dan Pertanyaan praktikum FORM DATA PENGAMATAN 1. Departemen PENGUKURAN Kelompok A1 A2 A3 A4 A5 A 37 52 39 32 42 B 38 56 40 20 38 Element (detik) C 61 60 10 40 53 D 50 40 11 17 35 E 29 35 90 15 90

2. Departemen PEMOTONGAN Kelompok A1 A2 A3 A4 A5 A 119 133 178 69 56 B 135 195 101 76 63 Element (detik) C 316 180 39 109 151 D 281 156 68 122 67 E 298 191 213 125 135

3. Departemen PENGEBORAN Kelompok A1 A 34 B Element (detik) C 28 D E -

A2 A3 A4 A5

120 160 194 16

105 450 144 27

4. Departemen PENGHALUSAN Kelompok A1 A2 A3 A4 A5 A 204 120 160 96 111 B 196 151 100 112 125 Element (detik) C 245 112 82 180 343 D 156 60 66 112 155 E 60 54 87 81 128

JAWABAN ATAS TUGAS DAN PERTANYAAN PRAKTIKUM 1. Gambar Operation Process Chart (OPC)
Kayu panjang Kayu lebar Triplek Pembungkus kado Poster + plastik Kaki Penyangga

O-1

O-5

O-9

O-12

O-16

O-2

O-6

O-10

O-13

O-17

O-3

O-7

O-14

O-4

O-8

O-11

O-15

O-18

I -1

I -2

I -3

I -4

I -5

O-19

I -6

O-20

I -7

O-21

I -9

Keterangan : 0-1, 0-5, 0-9, 0-12, 0-16 0-2, 0-6, 0-10, 0-13, 0-17 0-3, 0-7, 0-14 0-4, 0-8, 0-11, 0-15, 0-18 0-19, 0- 20, 0-21 Keterangan : : Inspeksi

= Pengukuran = Pemotongan = Pengeboran = Penghalusan = Perakitan

: Proses : Penyimpanan : Delay (menunggu) : Tranportasi 2. Gambar Flow Diagram

FLOW DIAGRAM
Pekerjaan Kelompok Tgl Pekerjaan : Meja Belajar Mini : A3 : 14 April 2009

Gudang

Stasiun I

Stasiun II

Stasiun III

Gudang

Stasiun VI

Stasiun V

Stasiun IV

Keterangan : Stasiun I : Pengukuran Stasiun II : Pemotongan Stasiun III: Pengeboran

Stasiun IV : Penghalusan Stasiun V : Perakitan Stasiun VI : Finishing

3. Gambar Flow Process Chart


FLOW PROCESS CHART

Kegiatan

Jumlah

Keterangan

= Operasi = Inspeksi = Transportasi = Delay = Gudang


Urutan Pekerjaan

6 6 7 2 2

Subyek Operasi Dipetakan Tgl Perakitan No. Peta

: : : : :

Meja Belajar mini Pengukuran Kelompok A3 14 April 2009 03

Bahan disimpan digudang Bahan dikirim ke Stasiun I Mengukur bahan yg disiapkan Inspeksi Dikirim ke Stasiun II Memotong bahan yg sudah diukur Inspeksi Menunggu bahan triplek

Dikirim ke Stasiun III Mengebor kayu panjang, pendek, kaki Inspeksi Dikirim ke Stasiun IV Menghaluskan bahan Inspeksi Dikirim ke Stasiun V Merakit bahan Inspeksi Dikirim ke Stasiun VI Finishing Inspeksi Dikirim ke gudang Produk disimpan di gudang

4. Production Routing

PRODUCTION ROUTING
Nama Produk : Meja belajar mini No : 03 Bahan : Kayu No 1 2 3 4 5 6 Operasi kerja Pengukuran Pemotongan Pengeboran Penghalusan Perakitan Finishing Mesin yang dipakai Penggaris Pensil /spidol Bor listrik Tools Penggaris Gergaji Amplas Paku, Palu, Obeng Stopwatch Waktu standart (jam/unit) 0,7 2,2 1,7 1,8 -

Perhitungan untuk waktu standart : 1. Departemen Pengukuran: Waktu normal :


Wn = x x P Wn = 0,63 x 95 % =0,59 menit

Waktu standart :
100 % Ws =Wn 100 % all % 100 % W s = 0,59 = 0,70 jam 100 % 16 ,64

2. Departemen Pemotongan : Waktu normal :


Wn = x x P Wn = 2 x 95 % =1,9menit

Waktu standart :
100 % W s = Wn 100 % all % 100 % W s = 1,9 = 2,26 jam 100 % 16 ,64

3. Departemen Pengeboran : Waktu normal :


Wn = x x P Wn = 5,08 x 95 % =4,8menit

Waktu standart :
100 % W s = Wn 100 % all % 100 % Ws = 4,8 =1,71 jam 100 % 16 ,64

4. Departemen Penghalusan : Waktu normal :

Wn = x x P Wn =1,65 x 95 % =1,56 m enit

Waktu standart :
100 % W s = Wn 100 % all % 100 % Ws = 1,56 =1,8 jam 100 % 16 ,64

5.Part List dari produk yang dibuat Part List Nama : Meja Belajar mini Kelompok : A3 No Nama Jumlah Part Komponen Per unit A 2 Kayu panjang

Spesifikasi material (cm) 55

Keterangan Kayu

B C D E F G H I J K

Kayu pendek Kayu kaki Kayu Penyangga Triplek Paku Kertas Kado Poster Baut Plastik Paku pines

2 4 2

35 22 31

Kayu Kayu Kayu Kayu

1 17 1 1 4 1 23

3 2

Besi Kertas Kertas Besi Plastik Besi

6. Skedul Kerja 1. Departemen PENGUKURAN Kelompok A1 A2 A3 A4 A5 A 37 52 39 32 42 B 38 56 40 20 38 Element (detik) C 61 60 10 40 53 D 50 40 11 17 35 E 29 35 90 15 90

2. Departemen PEMOTONGAN Kelompok Element (detik) A B C A1 119 135 316 A2 133 195 180 A3 178 101 39 A4 69 76 109 A5 56 63 151 3. Departemen PENGEBORAN A 34 120 160 194 16 B Element (detik) C 28 105 450 144 27 D 281 156 68 122 67 E 298 191 213 125 135

Kelompok A1 A2 A3 A4 A5

D -

E -

4. Departemen PENGHALUSAN Kelompok A1 A2 A3 A4 A5 A 204 120 160 96 111 B 196 151 100 112 125 Element (detik) C 245 112 82 180 343 D 156 60 66 112 155 E 60 54 87 81 128

Keterangan: A. Gudang Bahan Baku B. Depatement Pengukuran C. Depatement Pemotongan D. Departement Pengeboran E. Departement Penghalusan F. Departement Pengukuran G. Departement Finishing H. Gudang Bahan Jadi I. Kantin J. Kantor Mulai print..,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 8. Menghitung waktu rata-rata, waktu normal, waktu standart, dan output standar A. Waktu rata-rata ( x ) Departemen I :
x1 = 39 + 40 + 10 + 11 + 90 = 38 detik = 0,63 menit 5

Departemen II:
x2 = 178 + 101 + 39 + 68 + 213 = 119 ,8 detik = 2 menit 5

Departemen III :
x3 = 160 + 450 = 305 detik = 5,08 menit 2
160 + 100 + 82 + 66 + 87 = 99 detik = 1,65 menit 5

Departemen IV :
x4 =

Maka nilai rata-rata keseluruhan :


x = x1 + x 2 + x 3 + x 4 x = 0,63 + 2 +5,08 +1,65 x = 9,36 m enit = 0,156 jam

B. Di asumsikan: Waktu normal (Wn) dgn Performance rating (P) = 95% : Asumsi Performance Rating Skill good (C1) : + 0.06 : - 0.07 + Effort Average (D) : + 0.00 Condition Poor (E) Consistensi Poor (F) : - 0.04 : - 0,05 Keterangan : Skill Good = Kemampuan memang mendukung, karena dikerjakan secara kerjasama antara praktikan dalam kelompoknya masing-masing. Effoft Average = Setiap praktikan kelompok kami mempunyai keahlian yang memang rata-rata karena jarang untuk melakukan kegiatan tersebut Condition Poor = Kondisi alat yang kurang memadai, kondisi praktikan yang mengalami kelelahan setelah perkuliahan, lingkungan

---------------------------------------------

praktikum yang terlalu ricuh sehingga emosi individu tidak terkendali Consistensi Poor = Keadaan tiap praktikan yang tidak sama sehingga membuat anggota setiap kelompok tidak dapat melakukan praktikum menjadi ENASE. Sehingga Performance Rating 1 + ( - 0,05) = 0,95 atau 95 %
Wn = x x P Wn = 0,156 x 95 % =0,148

C. Di asumsikan: Waktu standart (Ws) dengan allowance (all) = 14,58 % : Allowance % : 1 shift kerja = 3 jam x 60 menit = 180 menit -. Personal Allowance : 15 Menit
= 15 x100 % = 8,3 % 180

-. Fatique Allowance : 10 Menit


= 10 x100 % = 5,56 % 180

-. Delay Allowance
=

: 5 menit

5 x100 % = 2,78 % 180

Sehingga allowance % nya = 8,3% + 5,56% + 2,78% = 16,64%


100 % W s = Wn 100 % all % 100 % Ws = 0,148 =0,172 jam 100 % 16 ,64

D. Output standart (Os) :

Os =

1 1 = = 5,81 unit / Jam 6 unit / Jam Ws 0,172

Os = 6 unit / jam * 8 Jam / hari * 20 hari kerja / bulan Os =960 unit / bulan 9. Perhitungan biaya-biaya Diketahui : Biaya Bahan baku =Rp. 250.000,- /unit Biaya Over Head = Rp. 500.000,- /bulan Biaya Tenaga kerja =Rp.1650.000/bulan Biaya Bahan Baku Penolong = Rp. 7.000,- /unit Biaya Listrik = Rp.950.000/bulan Biaya Mesin = Rp.1.250.000/bulan Biaya Perawatan mesin = Rp.750.000/bulan Ditanya Jawab : Total Biaya : Biaya Variabel (Variable Cost) 500.000,1.250.000 750.000 950.000 4.875.000/bulan Biaya Bahan baku Rp. 250.000 7.000+

Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya Over Head Biaya mesin Biaya Perawatan Biaya Listrik Total Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

Biaya Tenaga kerja Rp. 1.650.000

Biaya Bahan Baku P. Rp.

Rp. 257.000/unit

Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variable = Rp.4.875.000 + 257.000 = Rp 5.132.000 10. Diketahui : Total Biaya = Harga Pokok Produksi = Rp. 5.132.000/bulan Ditanya : Harga Jual Produk Jawab :

HPP =

Tc O s

= 5.132.000/ 960 = Rp. 5.345 / unit

Asumsi Keuntungan yg diperoleh adalah 25 % maka: Harga jual produk = HPP + (HPP x 25 %) = Rp. 5.345 + (5.345 x 25 %) = Rp. 6.681/unit 11. Diketahui : Fixed Cost Variable Cost Ditanya Jawab
N BEP = N BEP

= Rp. 4.875.000./bulan = Rp. 257.000 /bulan 6.681/unit

Harga jual produk = Rp.

: Jumlah Produk yang dibuat untuk mencapai titik BEP :

FC P VC Rp .4.875 .000 = =19 ,47 unit 19 unit Rp .257 .000 Rp .6.681

12. Grafik Analisa BEP Biaya


P= Rp. 6.681

TC = Rp.5.132.000
Rp. 126.939

BEP

VC =Rp.257.000

FC = Rp.4.875.000

Unit

19

Keterangan

TC FC VC p

: : : :

Total biaya (Total Cost) Biaya tetap (Fixed Cost) Biaya variabel (Variable Cost) Harga jual/unit (price/unit)

Apabila perusahaan memproduksi sejumlah 19 unit, maka perusahaan tidak akan mengalami kerugian ataupun mendapat keuntungan karena berada dalam kondisi BEP

Apabila perusahaan memproduksi sejumlah diatas 19 unit, maka perusahaan mendapat keuntungan karena kondisi berada diatas BEP

Apabila perusahaan memproduksi sejumlah dibawah 19 unit, maka perusahaan mengalami kerugian karena kondisi berada dibawah BEP

Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) Peta proses operasi seringkali disingkat dengan peta operasi adalah peta kerja yang mencoba menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut menjadi elemen-elemen operasi secara detail. Dengan demikian keseluruhan operasi kerja dapat digambarkan dari awal (raw material) sampai menjadi produk akhir (finished goods product) sehingga analisa perbaikan dari masing-masing operasi secara individual maupun urut-urutannya secara keseluruhan akan dapat dilakukan.

Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) Peta aliran proses adalah suatu peta yang akan menggambarkan suatu aktivitas, baik aktivitas produktif maupun tidak produktif yang terlibat dalam

suatu proses kerja. Metode penggambaran hampir sama dengan peta proses operasi (operation process chart) hanya saja disini akan jauh lebih detail dan lengkap. Diagram Aliran (Flow Diagram) Diagram aliran pada dasarnya persis sama denagn Peta Aliran Proses hanya saja disini penggambarannya dilakukan diatas gambar layout dari fasilitas kerja. Disini symbol-simbol ASME dan nomor-nomor aktivitas masing-masing digambarkan. Tujuan pokok dalam pembuatan Flow Diagram adalah untuk mengevaluasi langkah-langkah proses dalam situasi yang lebih jelas, disamping tentunya bisa dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan di dalam desain layout fasilitas produksi yang ada.

BAB V
PENUTUP Kesimpulan Dari Analisa data pada praktikum Modul I tentang Ekonomi Produksi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Waktu rata-rata Departemen I Pengukuran =. 0,63 menit = 2 menit = 5,08 menit = 1,65 menit = 0,156 jam Departemen II Pemotongan Departemen III Pengeboran Departemen IV Penghalusan Waktu rata-rata total sebesar

2. Waktu Normal dengan P = 95% sebesar 0,148 jam 3. Waktu Standart dengan allowance 14,58 % sebesar 0.173 jam 4. Output Standart sebesar 960 unit/bulan 5. Biaya Tetap (Fixed Cost) sebesar Rp.4.875.000/bulan 6. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) sebesar Rp. 257.000/bulan 7. Total Biaya setiap bulan sebesar Rp 5.132.000/bulan 8. Harga Pokok Produksi = Total Biaya setiap bulan = Rp.5.345 / unit

9. Harga jual Produk sebesar Rp. 6.681 /unit 10. Titik BEP mencapai angka sebesar 19 unit Saran Dalam memproduksi suatu produk sebaiknya perusahaan mengetahui Biaya produksi per-unit (HPProduksi dan HPPenjualan) agar BEP nya seimbang.

Anda mungkin juga menyukai