Anda di halaman 1dari 5

Adat 1ambi - Lamaran, Pakaian,

dan Hantaran
.
Lamaran
Lamaran ini di Jambi, disebut sebagai anter tando. Sebelum diadakan acara lamaran, biasanya
akan ada utusan dari pihak laki laki, yg akan bertanya, ataupun bersilahturahmi ke keluarga
wanita. Utusan ini akan mencari tau, apakah wanita nya sudah ada yg melamar. Setelah itu, baru
akan dilakukan prosesi lamaran.
Lamaran ini biasanya dihadiri tuo tengganai dari kedua belah pihak keluarga. Pada saat lamaran,
keluarga laki laki akan membawa syarat adat, diantaranya:
O incin pengikat. incin ini hanya untuk dipakai wanita, bukan satu pasang. Karena, tukar
cincin baru akan dilakukan saat akad nikah nanti.
O Pakaian sepelulusan. Berupa bahan kebaya untuk akad, dan kain bawahan, bisa berupa
batik atau songket. Terkadang juga dilengkapi selop dan dompet.
O Sirih Pinang. Berupa perlengkapan untuk makan sirih, berupa daun sirih, kapur sirih,
tembakau, serta pinang, yang diletakkan di tempat sirih khusus.
Prosesi lamaran biasanya berupa seloko seloko (seperti berbalas pantun) antar wakil keluarga
terlebih dahulu, yang kira-kira isinya adalah menanyakan maksud dan tujuan keluarga laki laki
bertamu ke keluarga wanita. Setelah itu, prosesi lamaran itu sendiri, berupa pemasangan cincin
ke calon pengantin wanitanya. Kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama. Setelah
selesai makan, maka dilakukan perundingan keluarga inti, dimana membicarakan tentang
kelanjutan lamaran tadi, berupa, pembicaraan tanggal, adat dll.
Pembicaraan yang dilakukan antara lain:
O Tanggal pernikahan. Apakah upacara pernikahan akan dilaksanakan sepanen jagung (3
bulan) sepanen padi (6 bulan) atau yang lain
O Adat yang digunakan. Apakah menggunakan pure adat jambi, atau ada campurannya.
O Seserahan. Apa saja hantaran yang akan diberikan keluarga laki laki.
O Uang adat. Uang adat disini ada 2, yaitu uang adat, dan uang selemak semanis. Kalau
uang adat, biasanya kecil, berkisar 50-100 ribu saja.
selemak semanis ini yang cukup besar, disesuaikan dgn kemampuan keluarga laki laki. Uang
selemak semanis ini, merupakan urunan atau membantu belanja untuk acara resepsi pernikahan
nanti.
Pakaian Adat
Secara gambar, pakaian adat jambi itu seperti ini (taken Irom gugel)

kalau sudah dipakai, akan menjadi seperti ini

secara overall, mirip ya sama pakaian adat palembang. Nanti pengen deh pake kepalanya tetep
kepala jambi, tapi pake kebaya..

Hantaran
Secara adat jambi, hanterannya unik lohhhh. Dan ada beberapa barang yang harus serba 2..
Beberapa Hantaran dlm Adat Jambi:
O si kamar, berupa tempat tidur, lemari, meja rias, kasur, bed cover, sampai gorden untuk
kamar penganten
O Peralatan make-up
O Bahan pakaian/kebaya atasan dan bawahan (2 pasang)
O Sepatu/ selop (2 pasang)
O Tas (2 pcs)
O Baju tidur (2 pasang)
O Underwear (2 set)
O Kain panjang (2 lembar) katanya sih kalo dulu dijadiin kain basahan klo mandi di sungai
(iya, dipinggir sungai batanghari, bareng buaya, ehehehhe)
O Peralatan Mandi berupa sabun, sampo dll, di beberapa daerah malah ada yg bawa gayung,
ember yang dipitain.
O Perlengkapan badah
O Bumbu dapur berupa cabe, merica, bawang, tomat, garem, beras, telur, dll, bahkan ada yg
ngasih KERBAU (idup, digeret2 masuk acara, dipitain lagi dan nyengir khas kebo.).
Merupakan perlambang keluarga laki laki, turut serta membantu 'logistik acara resepsi.
O Uang Selemak Semanis
Kurang lebih begitulah yang akan gw persiapkan untuk syarat adat ntar. yiuk deh, mulai
hunting..
Emangnya tanggalnya udah pasti????
Belom sih, tapi kemungkinan besar pas liburan anak sekolah. Sesuai rikues keluarga yg punya
anak yg masih sekolah.. (keluarga yang mana ya.??)
http://liljourney.wordpress.com/2010/10/18/adat-jambi-lamaran-pakaian-dan-seserahan/

Mungkin kita sepakat kalau Jambi kita sebut dengan Negeri Pantun. Kenapa? Tentunya hal ini
beralasan, karena Jambi sangat kaya dengan Pantun-pantunnya. Sudah sewajarnya imej tersebut
melekat pada Jambi.
Anda bisa perhatikan lirik-lirik lagu Jambi yang umumnya kebanyakan berisikan pantun, atau
anda juga bisa mendengar anak-anak muda di Jambi yang senantiasa menggunakan pantun
sebagai media untuk merayu pasangannya, bahkan di pelosok Jambi ada sebuah tradisi yang
disebut tradisi berbalas pantun.
Di sini saya coba menghadirkan kepada anda beberapa pantun yang biasa digunakan oleh
masyarakat Jambi :
Batanghari aeknyo tenang
Sungguhpun tenang deras ke tepi
Anak Jambi jangan dikenang
Kalo dikenang merusak hati
Kami ba umo di lereng bukit
Rebah padi digiling batang
Kami umpamo si burung pipit
Kemano terbang di halau orang
Hidup api pangganglah kuau
Kuau tepanggang si abang kaki
Maksud hati nak meraih pulau
Pulau dijago si Nago sakti
Lubuk pungguk tepian Napal
Tempat budak mencuci baju
Awak biduk nak serempak kapal
dakkan mungkin nyo samo laju
Bederai hujan di rimbo
Tibo di padi bederai jangan
Becerai kito di muko
Namun di hati becerai jangan
Hanya itu pantun yang bisa saya sajikan, masih banyak pantun-pantun lainnya yang sering
digunakan oleh masayarakat Jambi dalam berbagai acara adat, acara muda-mudi dan acara-acara
lainnya. Saya membayangkan, andai saja suatu saat nanti di Jambi ada sebuah gapura/ tugu
selamat datang yang bertuliskan 'SELAMAT DATANG D NEGER PANTUN Mungkin
bagus kali ya? He..he..
Tinggalkan komentar
https://mimilidiyawati.wordpress.com/2011/03/16/

Anda mungkin juga menyukai