Anda di halaman 1dari 19

Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen.

Protein yang larut dalam air dan mengendap pada pemanasan itu merupakan salah satu
konstituen utama tubuh. Ia dibuat oleh hati. Karena itu albumin juga dipakai sebagai tes
pembantu dalam penilaian Iungsi ginjal dan saluran cerna.Kalau Anda sulit membayangkan
rupa albumin, bayangkanlah putih telur.
Berat molekulnya bervariasi tergantung spesiesnyaterdiri dari 584 asam amino. Golongan
protein ini paling banyak dijumpai pada telur (albumin telur), darah (albumin serum), dalam
susu
(laktalbumin). Berat molekul albumin plasma manusia 69.000, albumin telur 44.000, dalam
daging mamalia 63.000.
Albumin memiliki sejumlah Iungsi. Pertama, mengangkut molekul-molekul kecil melewati
plasma dan cairan sel. Fungsi ini erat kaitannya dengan bahan metabolismeasam lemak
bebas dan bilirubuindan berbagai macam obat yang kurang larut dalam air tetapi harus
diangkat melalui darah dari satu organ ke organ lainnya agar dapat dimetabolisme atau
diekskresi. Fungsi kedua yakni memberi tekanan osmotik di dalam kapiler.
Albumin bermanIaat dalam pembentukan jaringan sel baru. Karena itu di dalam ilmu
kedokteran, albumin dimanIaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang
terbelah, misalnya karena operasi, pembedahan, atau luka bakar. Faedah lainnya albumin bisa
menghindari timbulnya sembab paru-paru dan gagal ginjal serta sebagai carrier Iaktor
pembekuan darah.
Pendeknya, albumin memiliki aplikasi dan kegunaan yang luas dalam makanan atau pangan
serta produk Iarmasi. Dalam produk industri pangan albumin, antara lain, berguna dalam
pembuatan es krim, bubur manula, permen, roti, dan podeng bubuk.
Sedangkan dalam produk Iarmasi, antara lain, dimanIaatkan untuk pengocokan (whipping),
ketegangan, atau penenang dan sebagai emulsiIier. Kadar albumin yang rendah dapat
dijumpai
pada orang yang menderita: penyakit hati kronik, ginjal, saluran cerna kronik, inIeksi
tertentu.

atar Belakang Masalah

Darah adalah cairan yang berisi sejumlah sel yang beredar dalam sistem pembuluh darah.
Darah terdiri dari unsur padat yaitu butir darah merah, sel darah putih, dan trombositnya yang
terdapat dalam medium cair yaitu plasma (Harrow B et al, 1962)

Plasma terdiri dari air, elektrolit metabolit, zat makanan dan hormon. Bagian bagian padat
dari plasma adalah sekitar 8 sampai 9 . Protein plasma merupakan bagian utama zat
padat cairan plasma, yaitu sekitar 6 sapai 8 , sehingga nilai berat jenis plasma
berhubungan erat dengan total protein yang terkandung didalamnya. Jumlah total protein
plasma dapat diperkirakan apabila berat jenis plasma sudah diukur (kleiner is et al, 1962)

Berat jenis plasma dapat diukur dengan menggunakan satu seri larutan CUSO4 yang telah
ditentukan berat jenisnya lebih dahulu ( modiIikasi dari metode Hammerschlag). Johan A et
al, (1991) melaporkan bahwa dengan uji statistik, nilai total protein plasma dari 2 mahasiswa
kebidanan yang diukur berdasarkan nilai berat jenis plasma tidak ditemukan perbedaan yang
bermakna (p) 0,05) dengan nilai total protein plasma berdasarkan pengukuran Iotometrik
metode biuret.

2. Tujuan
- Mengetahui peran dari Albumin, globunin dan Iibrinogen dalam protein


3. ManIaat
- Mahasiswa mampu mengetahui kadar total protein plasma dalam darah
- Mahasiswa dapat mengetahui keunggulan tiap peran dari Albumin, Globulin dan Iibrinogen
BAB II
ISI

Peranan Albumin,Globulin,dan Fibrinogen dalam plasma darah
Dalam plasma darah terdapat protein. Protein yang terdapat dalam plasma darah berupa
albumin,globulin,dan Iibrinogen. Albumin berIungsi untuk mempertahankan tekanan osmotic
darah. Globulin berIungsi untuk pembentukan antibody. Adapun Fibrinogen berIungsi untuk
pembekuan darah. Saat terjadi luka, benang-benang Iibrin akan terbentuk dan membentuk
anyaman untuk menjaring sel darah dan menutupi luka. Protein dalam plasma bias
diendapkan. arutan yang berwarna kuning adlah serum darah yang mengandung antibodi.
Zat antibody berIungsi untuk melawan zat-zat asing berupa kuman penyakit yang disebut
antigen yang masuk kedalam tubuh yang mungkin dapat menybabkan penyakit.
Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang unsure pokoknya sama dengan
sitoplasma. Plasma terdiri 92 air dan mengandung campuran kompleks zat organik dan
anorganik. Protein plasma mencapai 7 plasma dan merupakan satu-satunya unsure pokok
plasma yang tidak dapat menembus membran kapilar untuk mencapi sel. Ada tiga jenis
protein plasma yang utama : albumin, globulin dan Iibrinogen.
Albumin
Albumin adalah protein plasma yang terbanyak, sekitar 55 sampai 60 tetepi ukuranya
paling kecil. Albumin disintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik
koloid darah.
Keberadaannya dalam plasma menciptakan kekuatan osmotik yang mempertahankan volume
cairan dalam ruang vaskuler. Suatu prediktor yang sangat kuat kesehatan; albumin rendah
adalah tanda kesehatan yang buruk dan prediktor hasil yang buruk.
Optimal Range: 4.5-5.0 g/100ml Optimal Range: 4,5-5,0 g/100ml
tingkat Albumin mungkin meningkat dalam:
actual Dehidrasi - aktual
Gagal Jantung
Miskin pemanIaatan protein
kelebihan glukokortikoid (bisa hasil dari penggunaan obat dengan eIek kortison, yang
overproducing kelenjar adrenal kortisol, atau tumor yang menghasilkan kortisol tambahan
seperti senyawa)
Bawaan
Tingkat Albumin mungkin akan menurun dalam:
1. Dehidrasi
2. Hypothyroidism
3. Melemahkan penyakit kronis (ex: RA)
4. Protein deIisiensi
Pengenceran oleh kelebihan H 2 O (banyak minum air juga, yang disebut "polidipsia," atau
administrasi kelebihan cairan IV)
Ginjal kerugian (NeIrotik Syndrome)
Protein kehilangan-enteropati (protein yang hilang dari saluran cerna selama diare)
Kerugian kulit (luka bakar, dermatitis exIoliative)
Hati disIungsi (tubuh tidak mensintesis albumin cukup dan menunjukkan Iungsi hati miskin
sangat)
Kurangnya hormon anabolik seperti hormon pertumbuhan, DHEA, testosteron, dll

Peranan Albumin
nilai rata-rata albumin ( albumin) pada kedua kelompok. didapatkan perbedaan yang
bermakna yang sama untuk mengetahui peranan. ROS terhadap produksi mediatorPeranan
Asam Jengkol pada Keracunan Buah Jengkol Albumin sendiri tidak dapat melewati membran
ini oleh karena memiliki molekul yang terlampau besar.Disamping itu, albumin memainkan
peranan yang penting dalam transportasi tembaga di dalam tubuh. Fungsi albumin sebagai
antioksidan juga memegang peranan dalam hubunganunud, University oI higher learning,
Distance earning, GDN, Dialectology, Madicine, technology, and Iine arts, with a mission
oI education, research, and servicesCabaran bahasa melayu dalam pendidikan di malaysia.
inovasi dalam pp lukisan kejuruteraan, kepentingan autocad dalam pendidikan, peran sains
dalam ilmu pertanian.
Peranan albumin dalam tubuh
Disamping itu, albumin memainkan peranan yang penting dalam transportasi tembaga di
dalam tubuh. Fungsi albumin sebagai antioksidan juga memegang peranan dalam
hubunganDarah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zatzat sisa Dalam
berbagai kepentingan diagnosis penyakit, tekanan darah memiliki perananSistem ini pula
yang menjadi 'tentara' yang memerangi penyakit yang menyelinap ke dalam tubuh. dalam
acara simposium yang bertajuk "Peranan Mikronutrien dalam MeningkatkanTubuh kita
terdiri dari kumpulan organorgan yang bekerja secara sinergis. Organ tubuh adalah kumpulan
dari jaringan otot yang memiliki IungsiPeranan Asam Jengkol pada Keracunan Buah Jengkol
jengkol di dalam darah terdapat dalam bentuk larut, yaitu terikat dengan albumin serum.
Peran Albumin untuk Kesehatan dan Kecerdasan Anak
Siapa yang tidak ingin anaknya menjadi cerdas dan sehat? Tentu semua orang tua selalu
menginginkan kecerdasan anak adalah yang terpenting. Albumin merupakan bagian dari
protein yang sangat penting untuk tubuh. Albumin berada di dalam darah dan berIungsi
mengatur keseimbangan air dalam sel, memberikan gizi pada sel, dan mengeluarkan produk
buangan. Selain itu, albumin juga berIungsi mempertahankan pengaturan cairan dalam tubuh.
Tubuh kita terdiri atas 60 plasa albumin.
Albumin adalah sumber protein, bila kadar albumin rendah, maka protein yang dikonsumsi
anak akan pecah. Protein yang seharusnya dikirim untuk pertumbuhan sel, menjadi tidak
maksimal. Pada anak yang kekurangan albumin pun, seperti pada penderita TBC, maka obat
yang diminum daya kerjanya kurang maksimal.
Dalam masa keemasan anak, yaitu pada usia 1 - 5 tahun sangat dianjurkan untuk memberikan
gizi berprotein yang cukup, terutama albumin. Kekurangan albumin sangat mengganggu
pertumbuhan otaknya. Semakin sedikit albumin , pertumbuhan sel di otak akan semakin
sedikit. Pertumbuhan sel yang sedikit membuat anak tidak tumbuh menjadi lebih cerdas.
Kadar albumin normal dalam tubuh antara 3,5 4,5. Bila kurang dari itu menunjukkan
masalah pada tubuh, utamanya masalah gizi, karena zat gizi yang dibawa dalam darah sangat
kurang sehingga tak bisa memberi gizi pada sel. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan anak.
Bisa saja anak kekurangan gizi, selain itu juga berdampak terhadap daya kekebalan tubuh
yang menjadi sangat rendah sehingga anak mudah sakit. Jika anak menderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, maka ia akan lebih lama disembuhkan.
Sebenarnya, tubuh memiliki cadangan albumin yang bisa digunakan bila asupan albumin
sangat kurang. etaknya berada di dalam otot. Namun, bila albumin cadangan ini diambil
terus menerus, anak akan mengalami gangguan berat badan. Ia terlihat sangat kurus dan
tubuh tidak bugar. Tak heran bila anak yang sangat kurus bisa diindikasikan kekurangan
albumin di dalam tubuhnya.
Bila kadar albumin di dalam tubuh tercukupi, selain daya tahan tubuh meningkat, proses
penyembuhan dari penyakit pun lebih cepat. Andaipun kelebihan albumin biasanya disimpan
di jaringan lemak dan tak akan membahayakan anak. Kasus anak yang mengalami kelebihan
albumin jarang sekali ditemukan.

Globulin
Menurut Harrow et al (1962), Globulin merupakan salah satu golongan protein yang tidak
larut dalam air, mudah terkoagulasi oleh panas, mudah larut dalam larutan garam dan
membentuk endapan dengan konsentrasi garam yang tinggi. Glubolin disusun oleh dua
komponen yaitu legumin dan vicilin. Suhardi (1989) menambahkan bahwa dengan
ultrasentriIugasi ditemukan protein utama golongan 2S, 7S, 11S dan 15S. Fraksi terbesar
adalah globulin 7S yang merupakan glikoprotein. Protein globulin dapat mencapai 70 dari
total protein. Fraksi 11S sampai sekarang baru dikenal sebagai protein tunggal sedangkan
Irakti 15S belum dapat diidentiIikasikan senyawa penyusunnya.
Itulah sekilas tentang GOBUIN yang akhir-akhir ini sangat akrab (dan bahkan mendarah
daging) dengan kehidupan. Mengapa globulin sampai sedemikian akrab. Glubolin merupakan
salah satu protein yang didapatkan dengan Iraksinasi melalui metode Osborne. Untuk
memIraksinasi Globulin dan Albumin dibutuhkan pelarut NaCl (PA), dan membutuhkan
waktu kurang lebih 6-8 jam untuk mendapatkan sampel kasarnya. Setelah dapat sampel,
harus dipekatkan dengan rotary evaporator yang kira2 memakan waktu kurang lebih 6 jam.
Setelah sampel pekat (kurang lebih 50ml dalam labu) harus dilakukan dialisis. Prinsip dari
dialisis yaitu protein dapat dipisahkan dari molekul kecil melalui membran semipermeabel
seperti membran selulosa yang berpori. Untuk persiapan membran, harus dilakukan
pencucian dengan H2O (pure), Asam Asetat dll, yang memakan waktu kurang lebih 24 jam.
Sedangkan pada tahap dialisis sendiri membutuhkan waktu kurang lebih 72 dengan 8 jam
sekali harus melakukan pergantian pelarut. Setelah itu dipisahkan Iraksi albumin dan globulin
dengan metode sentriIugasi yang kira-kira membutuhkan waktu 30 menit.
Gampangnya untuk mendapatkan Globulin. Untuk mendapatkan kadar kuantitatisnya harus
dibaca melalui metode owry dengan diencerkan terlebih dahulu. Yang menjadi masalah
setelah diencerkan Globulin tidak dapat dibaca dengan spektroIotometer. Itu artinya
pengenceran kurang tepat dan kurang pekat, harus mengekstrak globulin untuk diencerkan
hingga dapat dibaca spectro. Artinya lagi, untuk mendapatkan ekstrak globulin ayas harus
melakukan Iraksinasi lagi. Artinya, lagi-lagi harus menghabiskan waktu selama 4,6 hari
dengan Globulin.
Globulin membentuk sekitar 30 protein plasma.
a) alIa dan beta globulin disentisas dihati. Dengan Iungsi utama sebagai molekul pembawa
lipid. Beberapa hormon, berbagai substrat, dan zat penting tubuh lainya.
b) Gamma globulin (imunoglobin) adalah antibodi. Ada lima jenis imunoglobin yang
diproduksi jaringan limIoid dan berIungsi dalam imunitas.
Globulin zat kekebalan tubuh
Globulin, serum Jumlah
Globulin adalah protein yang termasuk gamma globulin (antibodi) dan berbagai enzim dan /
carrier protein transpor. ProIil spesiIik dari globulin ditentukan oleh elektroIoresis protein
(SPEP), yang memisahkan protein berdasarkan ukuran dan biaya. Ada empat kelompok
utama yang dapat diidentiIikasi: gamma globulin, globulin beta, alIa-2 globulin, dan 1 alIa-
globulin. Setelah kelompok normal telah diidentiIikasi, penelitian lebih lanjut dapat
menentukan kelebihan protein tertentu atau deIisit. Karena Iraksi gamma biasanya
membentuk bagian terbesar dari globulin, kekurangan antibodi harus selalu muncul di pikiran
ketika tingkat globulin rendah. Antibodi diproduksi oleh limIosit B matang yang disebut sel
plasma, sedangkan sebagian besar protein lain dalam alIa dan beta Iraksi dibuat dalam hati.
Optimal Range (Alpha Globulin): 0.2-0.3 g/ Optimal Range (Beta Globulin): 0.7-1.0 g/
Tingkat globulin mungkin meningkat dalam:
Kronis inIeksi (parasit, beberapa kasus inIeksi virus dan bakteri)
Penyakit hati (sirosis bilier, ikterus obstruktiI)
Carcinoid sindrom
Rheumatoid arthritis
Ulcerative colitis Colitis
Beberapa myelomas, leukemia,'s macroglobulinemia Waldenstrom
sistemik lupus, penyakit kolagen
Ginjal disIungsi (Nephrosis)
The serum globulin level may be decreased in: Tingkat globulin serum dapat menurun
dalam:
Nephrosis (Suatu Kondisi di mana ginjal tidak menyaring protein dari darah dan kebocoran
ke urin)
Alpha-1 antitrypsin DeIisiensi (EmIisema)
anemia Anemia hemolitik akut
DisIungsi hati
Hypogammaglobulinemia / Agammaglobulinemia

(ABUMIN / globulin) RASIO /
Hati dapat berIungsi secara memadai pada 20 jaringan hati, sehingga diagnosis dini dengan
metode laboratorium sulitA terbalik A / G Rasio dapat menjadi indikator yang bermanIaat.
Dengan kerusakan sel hati yang berat, waktu protrombin lama tidak akan berubah dengan
mengkonsumsi vitamin K. albumin yang tepat untuk rasio globulin adalah 2:1 ada mungkin
diperlukan untuk meningkatkan keasaman lambung. Ketika~ 3.5 mungkin ada kebutuhan
untuk keasaman lambung dan pepsin.
Optimal Range: 1,7-2,2
Rasio AG mungkin meningkat dalam:
Hypothyroidism
Tinggi karbohidrat diet protein tinggi / dengan retensi nitrogen miskin
Hypogammaglobulinemia (globulin rendah)
kelebihan glukokortikoid (bisa dari mengambil obat dengan eIek kortison, yang
overproducing kelenjar adrenal kortisol, atau tumor yang menghasilkan kortisol tambahan
seperti senyawa, globulin rendah)
Rasio AG mungkin akan menurun dalam:
DisIungsi hati

Fibrinogen
Fibrinogen membentuk 4 protein plasma, disentesis dihati dan merupakan komponen
esensial dalam mekanisme pembekuan darah.
Fibrinogen adalah protein yang memainkan peran penting dalam pembekuan darah.
Fibrinogen adalah koagulan, lengket berserat dalam darah yang muncul secara signiIikan
meningkatkan risiko mengalami salah satu penyebab utama kematian dan cacat - stroke.
Analisis skala EUROSTROKE proyek-besar (J Epidemiol Community Health 2002; 56
(Suppl I): i14-i18) menunjukkan bahwa "Iibrinogen merupakan prediktor kuat stroke" -
termasuk stroke Iatal dan nonIatal, stroke pertama kalinya, dan hemoragik dan iskemik
stroke. Membagi populasi ke dalam empat kelompok (kuartil) berdasarkan tingkat Iibrinogen
mereka, peneliti memperkirakan bahwa risiko stroke meningkat hampir 50 untuk masing-
masing kuartil naik. dividu yang tingkat Iibrinogen berada di kuartil tertinggi hampir tujuh
kali lebih mungkin untuk menderita stroke hemoragik, dan lebih dari dua kali lebih mungkin
meninggal dari stroke.
Yang penting, tingkat yang lebih tinggi dari Iibrinogen meningkatkan risiko stroke secara
independen dari Iaktor resiko penyakit jantung seperti merokok dan hipertensi. Namun,
tekanan darah tinggi dan kadar Iibrinogen tinggi tampaknya menjadi kombinasi yang paling
berbahaya, meninggikan risiko seseorang stroke bahkan lebihebih dari seperempat orang
yang menderita stroke berusia di bawah 65.
Sebuah studi baru-baru ini mengukur tingkat dasar Iibrinogen di lebih dari 2.000 pria dan
wanita dirawat di unit kardiologi preventiI sebuah rumah sakit kota besar. menemukan bahwa
pasien dengan CAD cenderung memiliki tingkat Iibrinogen lebih tinggi daripada yang tanpa
penyakit tersebut. Dari pasien yang tingkat Iibrinogen jatuh dalam dua kuartil tertinggi (~
331 mg / d), sekitar 75 pria dan 50 wanita didiagnosis dengan CAD klinis. Sebuah
riwayat serangan jantung pada kelompok dengan CAD juga terkait dengan tingkat rata-rata
lebih tinggi dari Iibrinogen.
Hasil ini menunjukkan bahwa pasien dengan CAD, terutama mereka yang telah mengalami
serangan jantung, sering memiliki tingkat Iibrinogen yang lebih tinggi. Tapi apakah
ketinggian penanda ini hanya setelah-Dampak penyakit tersebut? Untuk mengetahui, peneliti
lebih lanjut melacak kesehatan pasien rata-rata 24 bulan setelah pengobatan mereka di unit
perawatan jantung. Mereka menemukan Iibrinogen adalah prediktor independen yang kuat
dan signiIikan kematian dari semua penyebab baik pada pria maupun wanita. Tingkat
mortalitas persen melompat oleh lebih dari tujuh kali lipat pada mereka dengan tingkat
Iibrinogen tertinggi, dibandingkan dengan mereka yang tingkat terendah.
Fibrinogen asosiasi dengan peningkatan mortalitas mungkin langsung berhubungan dengan
kemampuannya untuk mempromosikan trombosis, atau bekuan, dengan menyebabkan
platelet untuk rumpun dalam pembuluh darah. Ini adalah salah satu mekanisme utama yang
mendasari iskemia dan serangan jantung. . atihan, berhenti merokok, dan obat-obatan
tertentu telah terbukti Iibrinogen lebih rendah dalam jangka pendek.
Sejumlah studi menunjukkan Iibrinogen tinggi menjadi Iaktor risiko utama untuk penyakit
jantung koroner (serangan jantung) dan penyakit serebrovaskular (stroke), yang bersama-
sama menyumbang sekitar 60 dari kematian pada orang tua. Bahkan, Iibrinogen mungkin
dapat menjadi Iaktor risiko utama, melebihi "kontribusi" dari homosistein, kolesterol dan
lipid lainnya dalam patogenesis penyakit ini. Peningkatan tingkat Iibrinogen juga telah
dikaitkan dengan sejumlah penyakit lain, termasuk kanker, diabetes dan hipertensi (N ENG
J Med, 1987, 317: 521; The Framingham Study JAMA, 1987, 258: 1183.).
SG Thomson, et al prospektiI mempelajari lebih dari 3.000 pasien dengan angina pektoris
(nyeri dada akibat kekurangan arteri koroner) pada tahun 1995 di New England Journal pasal
Kedokteran (332: 635-641) dan ditemukan jika tingkat Iibrinogen yang rendah, bahkan
tingkat yang sangat tinggi kolesterol dan / atau protein C-reaktiI disajikan sedikit risiko
serangan jantung. Namun, tingginya tingkat Iibrinogen dalam kombinasi dengan tingkat yang
rendah-sedang kolesterol disajikan risiko yang signiIikan.
Fibrinogen tingkat telah ditunjukkan oleh sejumlah tim peneliti meningkat sekitar 25 mg / dl
per dekade usia (Yarnell dalam Circulation, 1991, 83: 836-844; Fu dan Nair di Am J
Fisiologi 275 (Endocrinol Metab 38), 1998 E1203-E1030) bahkan jika mereka digambarkan
sebagai dalam keadaan sehat. juga baru-baru ini membandingkan tingkat Iibrinogen dalam
dua keluarga, satu keluarga dengan sejarah kehidupan yang panjang di banyak anggotanya,
dibandingkan dengan keluarga lain dengan harapan hidup tradisional lebih pendek. Para
ilmuwan menyimpulkan bahwa kadar rendah Iibrinogen plasma yang berkorelasi dengan
hidup lebih lama (Wang, et al, Weisheng yanjiu, 1998, 27:, 5 315-316).
Tidak ada obat (dengan kemungkinan pengecualian estrogen) atau mengubah gaya hidup
dikenal secara signiIikan mengubah tingkat Iibrinogen, meskipun tidak berhenti merokok
mengakibatkan sedikit penurunan tingkat Iibrinogen. Namun, bagi mereka yang tidak
merokok, ada sedikit, jika ada, saran yang dapat diberikan kepada Iibrinogen lebih rendah
dari pendekatan medis konvensional.
suplemen gizi dapat mengurangi kadar Iibrinogen dan kemungkinan resiko yang melekat
penyakit hiper-Iibrinogenemia-terkait. Studi Ramirez-Bosca di Spanyol telah menunjukkan
bahwa antioksidan tertentu mampu secara dramatis mengurangi kadar darah peroksida lipid
dan lipoprotein teroksidasi (Umur 1995, 167-9 dan pada tahun 1997, 20: 165-8) setelah hanya
15 hari tanpa eIek samping mencatat oleh salah satu mata pelajaran atau perubahan yang
merugikan dalam kimia darah lainnya (Mech Aging Dev, 2000, 114: 207-20).
Peranan Fibrinogen Dalam koagulasi
Fibrinogen (Iaktor pembekuan I) disintesis di hati dan memainkan peran penting dalam
proses hemostatik.. Fibrinogen mempromosikan agregasi platelet dengan merangsang
penggumpalan platelet. Iibrinogen larut juga diubah menjadi Iibrin tidak larut, yang adalah
cross-linked untuk membentuk jaringan mesh-suka.
Perangkap Iibrin mesh sel darah merah dan trombosit dan akhirnya membentuk bekuan darah
stabil.
Jaring Iibrin bertanggung jawab untuk:
Memberikan kekuatan tarik
Memastikan stabilitas steker platelet awalnya longgar
Mekanis menghambat kehilangan darah pada situs dari cedera pembuluh darah
Memberikan struktur pada dinding pembuluh
Tergantung pada beratnya deIisiensi, pembekuan bisa terancam. Sebuah pilihan pengobatan
adalah untuk menyediakan Iaktor terapi penggantian untuk mengobati deIisiensi Iibrinogen.
RiaSTAP menawarkan terapi penggantian dengan secara eIektiI meningkatkan tingkat
Iibrinogen.
Fibrinogen (Iaktor I) adalah larut plasma glikoprotein , disintesis oleh hati , yang diubah oleh
trombin menjadi Iibrin selama pembekuan darah. Hal ini dicapai melalui proses dalam
koagulasi kaskade yang mengaktiIkan zymogen protrombin ke protease serin trombin , yang
bertanggung jawab untuk mengkonversi Iibrinogen menjadi Iibrin untuk membentuk
gumpalan FXIIIa menstabilkan Iibrin lebih lanjut dengan penggabungan Iibrinolisis dan
mengikat protein beberapa perekat berbagai sel. Baik aktivasi Faktor XIII oleh trombin dan
plasminogen penggerak ( t-PA ) yang dikatalisis oleh Iibrin. Fibrin khusus mengikat
koagulasi diaktiIkan Iaktor Iaktor Xa dan trombin dan entraps mereka dalam jaringan serat,
sehingga berIungsi sebagai inhibitor sementara enzim, yang tetap aktiI dan dapat dilepaskan
selama Iibrinolisis. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Iibrin memainkan peran kunci
dalam respon inIlamasi dan perkembangan rheumatoid arthritis
Fibrinogen deIiciency deIisiensi Fibrinogen
Bawaan deIisiensi (aIibrinogenemia) atau Iungsi terganggu dari Iibrinogen telah dijelaskan
dalam beberapa kasus.
Hal ini dapat mengakibatkan komplikasi baik perdarahan atau thromboembolic, atau secara
klinis tanpa temuan patologis.ebih umum adalah diperoleh tahap kekurangan yang dapat
dideteksi oleh tes laboratorium di plasma darah atau dalam darah keseluruhan dengan cara
thrombelastometry.Acquired kekurangan ditemukan setelah hemodilusi, kerugian darah dan /
atau konsumsi seperti di trauma pasien, selama beberapa tahap dari koagulasi intravaskular
diseminata (DIC), dan juga di sepsis. Pada pasien dengan deIisiensi Iibrinogen, koreksi
perdarahan dimungkinkan dengan inIus plasma beku segar (FFP), cryoprecipitate (yang kaya
plasma Iraksi-Iibrinogen) atau dengan Iibrinogen konsentratnya. Ada bukti bahwa
peningkatan koreksi deIisiensi Iibrinogen atau polimerisasi gangguan Iibrinogen sangat
penting pada pasien dengan perdarahan.

Jenis Fibrinogen DeIisiensi kongenital
DeIisiensi Iibrinogen kongenital (CFD) dapat dicirikan sebagai kekurangan kuantitatiI atau
kualitatiI. Kedua bentuk penyakit merusak kemampuan pembekuan dari kaskade koagulasi
dan dapat mengakibatkan pendarahan yang tidak terkontrol.
Dari ketiga jenis CFD, aIibrinogenemia dan hypoIibrinogenemia yang kekurangan
kuantitatiI, sedangkan dysIibrinogenemia adalah kekurangan kualitatiI.



BAB III
PEMBAHASAN

Peranan Albumin,Globulin,dan Fibrinogen dalam plasma darah
Dalam plasma darah terdapat protein. Protein yang terdapat dalam plasma darah berupa
albumin,globulin,dan Iibrinogen. Albumin berIungsi untuk mempertahankan tekanan osmotic
darah. Globulin berIungsi untuk pembentukan antibody. Adapun Fibrinogen berIungsi untuk
pembekuan darah. Saat terjadi luka, benang-benang Iibrin akan terbentuk dan membentuk
anyaman untuk menjaring sel darah dan menutupi luka. Protein dalam plasma bias
diendapkan. arutan yang berwarna kuning adlah serum darah yang mengandung antibodi.
Zat antibody berIungsi untuk melawan zat-zat asing berupa kuman penyakit yang disebut
antigen yang masuk kedalam tubuh yang mungkin dapat menybabkan penyakit.
Albumin
Albumin adalah protein plasma yang terbanyak, sekitar 55 sampai 60 tetepi ukuranya
paling kecil. Albumin disintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik
koloid darah.
Keberadaannya dalam plasma menciptakan kekuatan osmotik yang mempertahankan volume
cairan dalam ruang vaskuler. Suatu prediktor yang sangat kuat kesehatan; albumin rendah
adalah tanda kesehatan yang buruk dan prediktor hasil yang buruk.
Optimal Range: 4.5-5.0 g/100ml Optimal Range: 4,5-5,0 g/100ml
Peranan Albumin
nilai rata-rata albumin ( albumin) pada kedua kelompok. didapatkan perbedaan yang
bermakna yang sama untuk mengetahui peranan. ROS terhadap produksi mediatorPeranan
Asam Jengkol pada Keracunan Buah Jengkol Albumin sendiri tidak dapat melewati membran
ini oleh karena memiliki molekul yang terlampau besar.Disamping itu, albumin memainkan
peranan yang penting dalam transportasi tembaga di dalam tubuh. Fungsi albumin sebagai
antioksidan juga memegang peranan dalam hubunganunud, University oI higher learning,
Distance earning, GDN, Dialectology, Madicine, technology, and Iine arts.
Peranan albumin dalam tubuh
Disamping itu, albumin memainkan peranan yang penting dalam transportasi tembaga di
dalam tubuh. Fungsi albumin sebagai antioksidan juga memegang peranan dalam
hubunganDarah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat zat sisa
Dalam berbagai kepentingan diagnosis penyakit, tekanan darah memiliki perananSistem ini
pula yang menjadi 'tentara' yang memerangi penyakit yang menyelinap ke dalam tubuh.
dalam acara simposium yang bertajuk "Peranan Mikronutrien dalam MeningkatkanTubuh
kita terdiri dari kumpulan organorgan yang bekerja secara sinergis. Organ tubuh adalah
kumpulan dari jaringan otot yang memiliki IungsiPeranan Asam Jengkol pada Keracunan
Buah Jengkol jengkol di dalam darah terdapat dalam bentuk larut, yaitu terikat dengan
albumin serum.
Peran Albumin untuk Kesehatan dan Kecerdasan Anak
Albumin merupakan bagian dari protein yang sangat penting untuk tubuh. Albumin berada di
dalam darah dan berIungsi mengatur keseimbangan air dalam sel, memberikan gizi pada sel,
dan mengeluarkan produk buangan. Selain itu, albumin juga berIungsi mempertahankan
pengaturan cairan dalam tubuh. Tubuh kita terdiri atas 60 plasa albumin.
Globulin
Menurut Harrow et al (1962), Globulin merupakan salah satu golongan protein yang tidak
larut dalam air, mudah terkoagulasi oleh panas, mudah larut dalam larutan garam dan
membentuk endapan dengan konsentrasi garam yang tinggi. Glubolin disusun oleh dua
komponen yaitu legumin dan vicilin. Suhardi (1989) menambahkan bahwa dengan
ultrasentriIugasi ditemukan protein utama golongan 2S, 7S, 11S dan 15S. Fraksi terbesar
adalah globulin 7S yang merupakan glikoprotein. Protein globulin dapat mencapai 70 dari
total protein. Fraksi 11S sampai sekarang baru dikenal sebagai protein tunggal sedangkan
Irakti 15S belum dapat diidentiIikasikan senyawa penyusunnya. Globulin membentuk sekitar
30 protein plasma.
Globulin, serum Jumlah
Globulin adalah protein yang termasuk gamma globulin (antibodi) dan berbagai enzim dan /
carrier protein transpor. ProIil spesiIik dari globulin ditentukan oleh elektroIoresis protein
(SPEP), yang memisahkan protein berdasarkan ukuran dan biaya. Ada empat kelompok
utama yang dapat diidentiIikasi: gamma globulin, globulin beta, alIa-2 globulin, dan 1 alIa-
globulin. Setelah kelompok normal telah diidentiIikasi, penelitian lebih lanjut dapat
menentukan kelebihan protein tertentu atau deIisit. Karena Iraksi gamma biasanya
membentuk bagian terbesar dari globulin, kekurangan antibodi harus selalu muncul di pikiran
ketika tingkat globulin rendah. Antibodi diproduksi oleh limIosit B matang yang disebut sel
plasma, sedangkan sebagian besar protein lain dalam alIa dan beta Iraksi dibuat dalam hati.

Fibrinogen
Fibrinogen membentuk 4 protein plasma, disentesis dihati dan merupakan komponen
esensial dalam mekanisme pembekuan darah.
Fibrinogen adalah protein yang memainkan peran penting dalam pembekuan darah.
Fibrinogen adalah koagulan, lengket berserat dalam darah yang muncul secara signiIikan
meningkatkan risiko mengalami salah satu penyebab utama kematian dan cacat - stroke.
Analisis skala EUROSTROKE proyek-besar (J Epidemiol Community Health 2002; 56
(Suppl I): i14-i18) menunjukkan bahwa "Iibrinogen merupakan prediktor kuat stroke" -
termasuk stroke Iatal dan nonIatal, stroke pertama kalinya, dan hemoragik dan iskemik
stroke. Membagi populasi ke dalam empat kelompok (kuartil) berdasarkan tingkat Iibrinogen
mereka, peneliti memperkirakan bahwa risiko stroke meningkat hampir 50 untuk masing-
masing kuartil naik. dividu yang tingkat Iibrinogen berada di kuartil tertinggi hampir tujuh
kali lebih mungkin untuk menderita stroke hemoragik, dan lebih dari dua kali lebih mungkin
meninggal dari stroke.
Peranan Fibrinogen Dalam koagulasi
Fibrinogen (Iaktor pembekuan I) disintesis di hati dan memainkan peran penting dalam
proses hemostatik.. Fibrinogen mempromosikan agregasi platelet dengan merangsang
penggumpalan platelet. Iibrinogen larut juga diubah menjadi Iibrin tidak larut, yang adalah
cross-linked untuk membentuk jaringan mesh-suka.
Perangkap Iibrin mesh sel darah merah dan trombosit dan akhirnya membentuk bekuan darah
stabil.
Jaring Iibrin bertanggung jawab untuk:
Memberikan kekuatan tarik
Memastikan stabilitas steker platelet awalnya longgar
Mekanis menghambat kehilangan darah pada situs dari cedera pembuluh darah
Memberikan struktur pada dinding pembuluh
Tergantung pada beratnya deIisiensi, pembekuan bisa terancam. Sebuah pilihan pengobatan
adalah untuk menyediakan Iaktor terapi penggantian untuk mengobati deIisiensi Iibrinogen.
RiaSTAP menawarkan terapi penggantian dengan secara eIektiI meningkatkan tingkat
Iibrinogen.
Fibrinogen deIiciency deIisiensi Fibrinogen
Bawaan deIisiensi (aIibrinogenemia) atau Iungsi terganggu dari Iibrinogen telah dijelaskan
dalam beberapa kasus.
Hal ini dapat mengakibatkan komplikasi baik perdarahan atau thromboembolic, atau secara
klinis tanpa temuan patologis.ebih umum adalah diperoleh tahap kekurangan yang dapat
dideteksi oleh tes laboratorium di plasma darah atau dalam darah keseluruhan dengan cara
thrombelastometry.Acquired kekurangan ditemukan setelah hemodilusi, kerugian darah dan /
atau konsumsi seperti di trauma pasien, selama beberapa tahap dari koagulasi intravaskular
diseminata (DIC), dan juga di sepsis. Pada pasien dengan deIisiensi Iibrinogen, koreksi
perdarahan dimungkinkan dengan inIus plasma beku segar (FFP), cryoprecipitate (yang kaya
plasma Iraksi-Iibrinogen) atau dengan Iibrinogen konsentratnya. Ada bukti bahwa
peningkatan koreksi deIisiensi Iibrinogen atau polimerisasi gangguan Iibrinogen sangat
penting pada pasien dengan perdarahan.

Jenis Fibrinogen DeIisiensi kongenital
DeIisiensi Iibrinogen kongenital (CFD) dapat dicirikan sebagai kekurangan kuantitatiI atau
kualitatiI. Kedua bentuk penyakit merusak kemampuan pembekuan dari kaskade koagulasi
dan dapat mengakibatkan pendarahan yang tidak terkontrol.
Dari ketiga jenis CFD, aIibrinogenemia dan hypoIibrinogenemia yang kekurangan
kuantitatiI, sedangkan dysIibrinogenemia adalah kekurangan kualitatiI.





-:23 (bahasa atin: albus, white) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk ke segala
jenis protein monomer yang larut dalam air dan larutan garam, dan mengalami koagulasi saat
terpapar panas. Substansi yang mengandung albumin, seperti putih telur, disebut albuminoid.
Pada manusia, albumin diproduksi oleh retikulum endoplasma di dalam hati dalam
bentuk proalbumin, kemudian diiris oleh badan Golgi untuk disekresi memenuhi sekitar 60
jumlah serum darahdengan konsentrasi antara 30 hingga 50 g/
1|
dengan waktu paruh sekitar
20 hari. Albumin memiliki berat molekul sekitar 65 kD dan terdiri dari 584 asam
amino tanpa karbohidrat. Gen untuk albumin terletak pada kromosom 4, dengan panjang
sekitar 16.961 nukleotida dengan 15 ekson yang terbagi ke dalam 3 domain simetris,
sehingga diperkirakan merupakan triplikasi dari domain primordial yang tunggal. Tiap
domain terbagi lagi menjadi masing-masing 2 sub-domain.
Mutasi pada gen ini dapat mengakibatkan berbagai macam protein dengan Iungsi yang tidak
beraturan (bahasa Inggris: anomalous protein) oleh karena perubahan siIat pada domain
pencerapnya, oleh karena itu, spesi reaktiI oksigen, spesi reaktiI nitrogen dan produk dari
hasil reaksi dengan biomolekul lain seperti produk peroksidasi lipid, terjadi
secara Iisiologi dan patoIisiologi dengan adanya albumin.
1|

sunting|Fungsi albumin
Memelihara tekanan onkotik. Tekanan onkotik yang ditimbulkan oleh albumin akan
memelihara Iungsi ginjal dan mengurangi edema pada saluran pencernaan,
2|
dan
dimanIaatkan dengan metodehemodilusi untuk menangani penderita serangan stroke akut.
Mengusung hormon tiroid
Mengusung hormon lain, khususnya yang dapat larut dalam lemak
Mengusung asam lemak menuju hati
Mengusung obat-obatan dan memperpendek waktu paruh obat tersebut
Mengusung bilirubin
Mengikat ion Ca
2

Sebagai larutan penyangga
Sebagai protein radang Iasa-akut negatiI. Konsentrasi albumin akan menurun sebagai
pertanda Iasa akut respon kekebalan tubuh setelah terjadi inIeksi, namun bukan berarti
bahwa tubuh sedang dalam keadaan kekurangan nutrisi

Anda mungkin juga menyukai