Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
st
. (34)
Hukum Gauss untuk medan listrik dan medan magnet dapat diperoleh kembali dengan
mengintegrasikan (22) dan (23) untuk sebuah volume dalam bentuk umum,dan menerapkan
teorema divegensi :
] . = ] p
oI s
v
dv (35)
] B. dS =
s
(36)
Keempat persamaan integral ini memungkinkan kita mengetahui kondisi-kondisi bidang
batas dari B. D. H. dan F, yang dibutuhkan untuk menentukankonstanta-konstanta yang muncul
saat kita memecahkan persamaan-persamaan Maxwell dalam bentuk diIerensial parsial. Kondisi-
kondisi batas untuk medan-medan Iungsi waktu secara umum tidak berubah dari bentuknya
untuk medan-medan statis, dan metode yang serupa dapat dipakai untuk menurunkannya. Pada
bidang perbatasan antara sembarang dua medium Iisik di dunia nyata (dimana K harus nol pada
bidang ini), persamaan (33) memungkinkan kita untukmengubungkan komponen-komponen
tangensilmedan F.
E
t1
E
t2
(37)
Dan dari (34),
H
t1
H
t2
(38)
Kedua persamaan integral permukaan (35) dan (36) menghasilkan kondisi-kodisi batas untuk
komponen-komponen normal,
D
N1
N2
p
S
(39)
N1
N2
(40)
Seringkali, kita harus menggunakan sebuah aproksimasi teoretis (ideal) untuk
permasalahan-permasalahan Iisika tertentu,dimana sebuah konduktor ideal yang memiliki o tak
terhingga namun J berhingga diasumsikan ada. Dari hukum Ohm,kita dapat mengetahui bahwa
didalam sebuah bahan kondoktor ideal,
E 0
Dan dari bentuk titik hukum Faraday,
H 0
untuk medan-medan Iungsi waktu.ntuk titik hukum rangkaian Ampere selanjutnya
memperlihatkan kepada kita bahwa nilai berhingga J ini adalah
J 0
dan karenanya arus harus bergerak tepat di permukaan pada bahan konduktor ideal,sebagai
kerapatan arus permukaan K . sehingga, jika daerah 2 ditempati olehsebuah konduktor ideal
persamaan (37) hingga (40) secara berurut akan berubah menjadi,
E
t1
0 (41)
H
t1
K (H
t1
K a
N
) (42)
D
N1
p
S
(43)
N1
0 (44)
Dinana ,
adalah arah normal keluar pada bidang permukaan konduktor.
Perhatikan bahw kerapatan muatan permukaan dianggap ada secara Iisik pada
bahanbahan dielektrum, konduktor ideal maupun konduktor non-non ideal,namun kerapatan arus
permukaan diasumsikan hanya ada pada bahan koduktor deal.
Kondisi-kondisi batas yang dijabarkan diatas merupakan bagian yang tidak terpisah dari
persamaampersamaan Maxwell. Semua persoalan Iisika di dunia nyata melibatkan bidang-
bidang perbatasasn antara dua buah medium atau lebih, dan menuntut solusi persamaan-
persamaan Maxwell di tiap-tiap medium,sesuai dengan kondisi-kondisi batas yang diberikan.
Dalam kasus bahan konduktor ideal, persamaan-persamaan Maxwell di dalam konduktor
dapatmemiliki lebih dari satu solusi, atau bersiIat trival (semua medan Iungsi waktu bernilai nol
di sini), namun penerapan kondisi-kondisi batas (41) hingga (44)dapat menjadi sangat sulit.
Karakteristik-karaktristik tertentu dari propagasi gelombang akan Nampak ketika kita
memecahkan persamaan-persamaan Maxwell untuk satu daerah yang tidak memiliki kondisi-
kondisi bata (unbounded). Persamaan ini dibicarakan dalam bab 12 nanti. Permasalahan ini
merupakan penerapan paling sederhana dari persamaan-persamaan Maxwell, karena merupakan
satu-satinya yang tidak membutuhkan kondisi-kondisi batas.
D10.5. vertor satuan 0,64a
x
0,6a
y
-,8a
z
mengarah dari daerah 2 ( e
r
2, p
r
3,
o
2
0) ke daerah 1 (e
r1
5, p
r1
2, o
1
0). Jika B
1
(a
x
-2a
y
3a
z
)sin 300
t
T dititik P
yang berbeda dibidang perbatasan antara ke dua daerah, tentukan amplitudo di P dari (a)
B
N1;
(b) B
t2
; (c) B
N2
; (d) B
2.
Jawaban. (a) 200 T; (b) 3,16 T; (c) 2,00 T; (d) 5,15 T
D10.6 permukaan y 0 adalah sebuah bahan kondoktor ideal, sedangkan derah y ~ 0
memiliki e
r
5, p
r
3 dan o 0. Bila E 20 cos (2
8
t 2,58
z
)a
y
V/m untuk y ~
0, tentukan pada t 6 ns: (a) p
s
di P(2; 0; 0,3); (b) H di p; (c) K di P.
Jawaban. (a) 0,81 nC/m
2
; (b) -62,3a
x
mA/m; (c)-62,3a
z
mA/m.