Anda di halaman 1dari 88

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada saat ini telah banyak sistem informasi yang dibuat dengan
web maupun sms, namun kendala dari layanan ini adalah bagi mereka
yang di daerah tanpa ada jaringan internet, maupun belum terjangkau
oleh handphone, tidak akan bisa mengaksesnya. Layanan informasi
dengan mendial nomor telepon sebenarnya sudah mulai dikenalkan oleh
perusahaan telekomunikasi seperti dial nomor tertentu untuk mengetahui
tagihan telepon rumah. Dialogic card yang telah terpasang pada personal
komputer di lab komunikasi digital bisa diaplikasikan untuk berbagai
informasi diantaranya untuk sistem informasi nilai IP mahasiswa PENS
dengan metode searching bertingkat. Dialogic card yang berfungsi
sebagai interface antara sistem telepon dengan PABX dan komputer,
dijadikan pilihan dalam proyek akhir ini sehingga nantinya kita bisa
mendial nomor telepon tertentu dan bisa langsung mendapatkan
informasi.
Tugas akhir ini adalah pengembangan dari tugas akhir yang
berjudul ”Sistem Informasi Nilai IP Mahasiswa PENS”. Hal yang
membedakan antara keduanya yaitu pada metode searching yang
dipakai. Pada tugas akhir ini menggunakan metode searching bertingkat.
Metode searching bertingkat sebenarnya hampir sama dengan metode
searching. Bila pada tugas akhir sebelumnya program melakukan
searching data untuk menemukan data IP (index prestasi) selama satu
semester, maka pada tugas akhir ini program searching digunakan untuk
menemukan beberapa data yang dibutuhkan . Misalnya NRP, PIN, ID
dan IP.

1.2 TUJUAN
Tujuan dari proyek akhir ini adalah memberdayakan Dialogic
Card D/4 PCI – U yang merupakan teknologi Computer Telepony
Integration (CTI) dan telah ada pada lab komunikasi digital, supaya bisa
dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi diantaranya akses nilai mahasiswa
PENS lewat dial telepon. Sistem yang dibuat berupa simulasi dengan

1
2
mempergunakan PABX yang tersambung dengan telepon DTMF beserta
Dialogic Card D/4 PCI-U sebagai interface yang menghubungkan
dengan Personal Komputer.

1.3 BATASAN MASALAH

Sistem informasi nilai akademik mahasiswa merupakan suatu


aplikasi yang dikembangkan dari teknologi CTI (Computer Telephony
Integration).

Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini yaitu :

1. Bagaimana membuat suatu aplikasi sistem informasi


2. Bagaimana menyimpan data – data nilai mahasiswa secara
terstruktur
3. Bagaimana membuat konektivitas antara PC yang dilengkapi
dialogic card dengan peralatan telepon
4. Bagaimana mengolah database

Adapun batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah:

1. Dialogic yang digunakan adalah dialogic card tipe D/4 PCI-U


2. Pemrograman yang digunakan adalah pemrograman Visual C++
3. Database yang digunakan adalah Microsoft Access
4. PABX yang digunakan adalah PABX NEAX 2000 IPS
5. Layanan informasi ini terbatas pada informasi nilai IP (index
prestasi) mahasiswa PENS program D3 dan D4 reguler
6. Jumlah user layanan ini terbatas hanya empat dan setiap user akan
menghubungi nomor dialogic yang berbeda – beda antara lain
101,102,103 dan 104 sebab PABX tidak diset untuk hunting.

Ruang lingkup tugas akhir ini adalah pembuatan database , instalasi


dialogic card, konfigurasi dialogic card , perekaman file suara ,
pengesetan PABX, pembuatan program searching dengan metode
searching bertingkat , serta pembuatan konektivitas antara PC dan
peralatan telepon .
3
1.4 METODOLOGI

Untuk membuat sistem informasi dengan pemanfaatan Dialogic


Card D/4 PCI -U dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:

(a) Perancangan Sistem

Perancangan sistem berdasarkan pada penggabungan antara pesawat


telepon DTMF, PABX, Dialogic card dimana pesawat telepon
DTMF dikoneksikan dengan PABX menggunakan RJ 11. Dialogic
card digunakan sebagai interface antara PC dengan PABX. PC dan
pesawat telepon merupakan extensi dari PABX.

(b) Perancangan Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat keras meliputi : koneksi antara pesawat


telepon DTMF dengan PABX, Dialogic card dengan PC dan
PC dengan PABX.

Perancangan perangkat lunak meliputi : Instalasi PABX,


pembuatan database informasi tentang nilai index prestasi
semester 1 s.d 6 untuk program D3 reguler dan semester 1 s.d 8
untuk program D4 reguler , perekaman file suara, program link
untuk dialogic mengenali database, dan teknik pengeluaran
digit suara untuk output pesawat telepon DTMF.

(c) Pembuatan dan Pengukuran / Pengujian Perangkat Keras dan


Perangkat Lunak (Software)

Dari hasil perancangan dilakukan realisasi / pembuatan perangkat


keras dan lunak. Dan diadakan pengukuran atau pengujian masing-
masing bagian dari perangkat keras dan perangkat lunak tersebut
sebelum dilakukan integrasi.
4
(d) Integrasi dan Pengujian Sistem

Hasil dari pembuatan perangkat keras berupa penggabungan dari


telepon DTMF, PABX, PC yang diintegrasikan. Untuk Perangkat
Lunak yaitu program dari database diintegrasikan ke Dialogic Card,
sehingga hasilnya meliputi dial telepon ke nomor layanan informasi
PENS, setelah itu berturut – turut pemasukan NRP,password (pin),
ID dan dikenali oleh database, database menunjukkan informasi nilai
IP, setelah itu nilai diambil di link ke pengambilan file suara dan
dioutputkan pada pesawat telepon. Integrasi sistem terdiri dari:
Dialogic Card, PABX neax 2000 IPS dan pesawat telepon DTMF.

(e) Eksperimen dan Analisa Sistem

Sistem yang sudah dibangun terintegrasi dan unjuk kerjanya bisa


dijadikan sistem informasi nilai PENS. Analisa hasil simulasi
meliputi analisa rangkain dan software dengan kerja sistem yang
telah dikembangkan.

1.5 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Buku laporan proyek akhir ini tersusun atas beberapa bab


pembahasan. Sistematika pembahasan tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, menguraikan secara singkat latar


belakang, tujuan, batasan masalah, metodologi dan sistematika
pembahasan.

BAB II : Teori Penunjang, yang berisi pembahasan secara


garis besar tentang telepon, dialogic card, Pabx dan perencanaan
software.

BAB III : Perencanaan dan Implementasi, memuat cara kerja


dalam proses instalasi PABX dan dialogic card, algoritma
pemrograman, flowchart, serta integrasi sistem.

BAB IV : Pengujian dan Analisa, memuat hasil pengujian dan


analisa terhadap hasil yang didapat, memberikan analisa hasil
program, kegagalan serta penyebabnya.
5

BAB V : Penutup , yang berisi kesimpulan yang diambil


berdasarkan analisa hal-hal penting, keunikan , kelebihan /
kekurangan , serta saran-saran untuk penyempurnaan yang dibuat.
6

Halaman ini sengaja dikosongkan.


7
BAB II
TEORI PENUNJANG

2.1 TELEPON

2.1.1 Sejarah Telepon


Telepon ditemukan di Amerika lebih dari satu abad yang lalu
yaitu pada Tahun 1876 oleh Alexander Graham Bell. Kata telepon
berasal dari bahasa Yunani, yaitu “TELE” berarti jauh dan “PHON”
yang berarti suara, jadi telepon berarti komunikasi jarak jauh. Pesawat
telepon sederhana di-test pertama kali pada 10 Maret 1876, kemudian
diikuti oleh perkembangan yang sangat pesat sehingga dua tahun
kemudian pesawat telepon sudah dipasang sebagai alat komunikasi jarak
jauh. Perusahaan AT&T (American Telephone and Telegraph) didirikan
pada bulan Maret, 1885 untuk mengelola perkembangan jaringan
telepon yang luar biasa di seluruh Amerika Serikat. Hingga saat ini
telekomunikasi merupakan industri multi triliyun yang mempekerjakan
berjuta manusia. Jaringan modern ini mampu menangani komunikasi-
komunikasi suara dan data secara efisien dan handal.

2.1.2 Fungsi pesawat telepon


Pesawat telepon digunakan untuk mengirim dan menerima satu
panggilan telepon. Untuk dapat dibawa melalui jaringan telekomunikasi,
informasi pertama-tama harus dikodekan sebagai sinyal listrik. Dengan
sinyal-sinyal tersebut akhirnya bisa dibawa melalui kabel dan sentral
yang terdiri dari mekanisme transport dari jaringan telekomunikasi.
Mekanisme transport (media fisik) yang digunakan adalah kabel listrik,
yang dapat melewatkan arus listrik dari pengirim di satu sisi kabel ke
penerima disisi yang lain.
Beberapa fungsi dan tugas pesawat telepon yang sangat penting
diantaranya:
1. Saat handset diangkat, pesawat telepon memberitahu sentral
bahwa seseorang ingin bicara (menghubungi orang lain).
2. Menerima dial tone yang menandakan sentral siap melayani
penelepon (orang yang akan menelepon).
3. Mengirimkan nomor ke sentral dengan dial nomer telepon.
4. Memberikan tahap-tahap proses pemanggilan dengan
menerima nada-nada signaling (ringing,nada sibuk, dll).
8
5. Disisi pemanggil, pesawat telepon mengubah sinyal suara
menjadi sinyal listrik, dan sebaliknya disisi penerima
berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara.

2.1.3 Sistem Switching


Peralatan switching diperlukan untuk menghubungkan antara
telepon yang satu dengan telepon yang lainnya. Pada sistem dasar
switching pesawat telepon, pelanggan dapat digambarkan sebagai
sebuah titik. Antara pelanggan satu dengan pelanggan yang lainnya
saling terhubung satu sama lainnya, sehingga sistem swiching ini dapat
digambarkan sebagai titik yang saling terhubung antara satu dengan
yang lainnya.
Sistem yang digambarkan diatas tidak dapat diterapkan untuk
system jaringan telepon karena banyak titik yang harus terhubung
sedangkan saluran yang dibutuhkan sangat besar. Untuk mengatasi hal
itu, titik tersebut dihubungkan dalam suatu saluran yang hampir tidak
berubah-ubah dan bertujuan untuk menggandakan kerja switching yang
dipusatkan disuatu tempat dan disebut sebagai sentral telepon.
Sentral ini menggunakan peralatan switching khusus yang
disebut junctor, hal ini memungkinkan satu titik terhubung dengan titik
yang lain, sehingga bisa dibangun jaringan regional maupun
internasional.
Agar semua titik di atas dapat berkomunikasi satu dengan yang
lainnya, maka perubahan-perubahan disain dalam sistem telepon harus
sesuai dengan telepon yang lama. Syarat-syarat agar antara satu telepon
satu dengan yang lainnya dapat berkomunikasi adalah :

1. Sistem harus mengetahui kapan seseorang pemanggil akan


menelepon, berarti ada atau tidaknya suatu call request.
2. Pemanggil harus memberitahu sistem mengenai identitas
saluran yang diperlukan, yaitu saluran menuju pesawat
yang akan dihubungi (addressing).
3. Sistem akan memberitahu orang yang dituju, bahwa ada
panggilan telepon yang harus dijawab (allerting).

2.1.4 Prinsip Dasar Signaling


Signaling adalah sinyal-sinyal khusus dalam saluran tranmisi
yang dipergunakan untuk mengendalikan dan menghubungkan seorang
pelanggan dengan sentral telepon dan fasilitas tranmisi sehingga
terbentuk hubungan komunikasi (percakapan). Signaling digunakan
9
untuk menentukan status suatu panggilan telepon selama proses
penyambungan. Ada dua aspek dasar dari sebuah system signaling, yaitu
bentuk gelombang listrik yang mempunyai kode-kode tertentu, dan
bagaimana gelombang-gelombang tersebut diinterpretasikan.

2.1.5 Allerting
Allerting semacam loncatan sinyal yang menandakan bahwa ada
suatu panggilan yang masuk pada pesawat telepon kita. Allerting ini
diaktifkan oleh sinyal AC frekuensi rendah dan dihubungkan oleh
saluran pada suatu terminal, dan alat ini tidak melewatkan sinyal DC.
Allerting sederhana terdiri dari sebuah bel yang dikontrol oleh sinyal AC
dengan sebuah kapasitor yang berfungsi sebagai penahan sinyal DC.

2.1.6 Nada-nada telepon


Nada-nada yang terdapat pada sebuah proses penyambungan
telepon merupakan petunjuk status suatu panggilan telepon selama
proses penyambungan sedang berlangsung. Dimana nada-nada tersebut
adalah :

♦ Nada Pilih (Dial Tone)


Nada pilih merupakan tanda dari sentral telepon kepada
pemanggil bahwa saat ini telah diperbolehkan memilih nomor-
nomor telepon yang dihubungi. Nada ini terdengar pada saat
pemanggil mengangkat gagang telepon.

♦ Nada Sibuk (Busy Tone)


Nada ini terdengar sebagai tanda bahwa pemanggil tidak
berhasil untuk menghubungi tujuan. Hal ini disebabkan antara
lain oleh pesawat yang dihubungi sedang terpakai atau rusak
atau lalu lintas pesawat yang dihubungi sedang terpakai atau
rusak atau lalu lintas percakapan terlalu padat. Ciri dari nada
ini adalah bergantian antara ada dan tidak ada selama 0,3 detik.
Nada sibuk ( busy tone ) akan memberitahukan si penelepon
bahwa yang ditelepon sedang sibuk atau berbicara ( off hook ).
Nada tersebut merupakan kombinasi nada dalam keadaan on
selama 0,5 detik dan dalam keadaan off selama 0,5 detik.
Sinyal peringatan bahwa receiver sedang offhook ( handset
tidak pada tempatnya ) adalah merupakan gabungan nada-nada
dengan empat frequensi dalam keadaan on selama 0,1 detik
dan keadaan off selama 0,1 detik. Sinyal ini sangat keras
10
dengan tujuan untuk menarik perhatian seseorang yang ada di
sekitarnya, hal ini ditunjukkan agar seseorang dapat
mengetahui bahwa posisi handset tidak pada tempatnya (
handset pada posisi offhook ).

♦ Nada Panggil ( Ringing Tone)


Nada panggil ini memberitahukan kepada pemanggil bahwa
hubungan yang diinginkan tidak berhasil dan diharapkan
kepada pemanggil untuk menunggu pengangkatan gagang
telepon dari pihak penerima. Nada ini terdengar secara terputus
putus dengan 3 periode 3 detik, yaitu 1 detik ada dan 2 detik
tidak ada nada.

♦ Nada Pulsa
Nada ini tidak begitu terdengar karena dikirim dengan
frekuensi 16 Khz dari sentral telepon dengan selang waktu 100
mili detik untuk setiap pulsa yang dikirim. Nada ini mulai
muncul saat pertama lawan bicara lawan bicara mengangkat
gagang telepon ( handset ) dan diulang secara periodic untuk
menghitung pulsa pada sentral telepon. Nada-nada tersebut
dikirim oleh sentral kepada telepon pemanggil untuk
memberitahu kepada penelepon tentang status panggilannnya.
Sebagai contoh dial tone ( nada pilih ), dimana nada pilih
tersebut adalah suatu nada kontinyu yang dibuat dengan
menggabungkan frekuensi 350 Hz dan 440 Hz.

Tabel 2.1 Nada-nada Pada Tone Signaling


Nada Frekuensi Waktu On Waktu Off
(detik) (detik)
Dial 350+440 Kontinyu
Nada sibuk 480+620 0,5 0,5
Ringback 440+480 2 4
normal
Ringback 440+480 1 3
PBX
Congestion 480+620 0,2 0,3
(Toll)
Reorder 480+620 0,2 0,2
(Local)
Receiver 1400 2060 0,3 0,1
11
Off-hook 2450 2600
Nomor tidak 200 hingga Kontinyu Kontinyu
terdaftar 400 termodulasi termodulasi
FM dengan FM dengan
kecepatan kecepatan 1
1Hz Hz

2.1.7 Pesawat Telepon Sistem DTMF


Pada proyek akhir ini digunakan pesawat telepon yang
menggunakan metode Dual Tone Multi Frequency (DTMF) yang
berfungsi untuk mengirimkan kode pin, nomor telepon yang dituju, dan
pilihan-pilihan kepada sentral dapat digunakan bila sentral dilengkapi
dengan rangkaian pendeteksi nada-nada tersebut. Pesawat telepon
DTMF dilengkapi dengan keypad 16 tombol yang diwakili 0 hingga 9,
A hingga D dan tombol # dan *.
Menekan satu tombol menyebabkan rangkaian elektronik
membangkitkan kombinasi dua buah nada dari dua buah frekuensi
(frekuensi rendah dan tinggi). Satu nada frekuensi rendah untuk tiap
baris dan satu nada frekuensi tinggi untuk tiap kolom. Seperti tampak
pada table 2.1, nada ini bisa menghasilkan 16 kombinasi.

Tabel 2.2 Pengaturan Tombol Sistem DTMF


FREQUENCY 1209 1336 1477 1633
Hz Hz Hz Hz
697 Hz 1 2 3 A
770 Hz 4 5 6 B
852 Hz 7 8 9 C
941 Hz * 0 # D

2.2 SENTRAL TELEPON


PABX merupakan sentral mini digital yang terpasang di rumah,
perkantoran dengan jumlah sambungan yang terbatas. Fungsi dasar
peralatan sentral adalah sebagai berikut :
Bila ada permintaan penyambungan telepon, maka peralatan
sentral akan bekerja yang berkaitan dengan :

- Menganalisa permintaan pembicaraan


- Menghubungkan pelanggan pemanggil dengan yang dipanggil
melalui saklar kanal bicara.
12
- Melepas semua rangkaian dan fasilitas saat pembicaraan
selesai.
Fungsi tersebut di atas yang berkaitan dengan penyambungan
pembicaraan dinamakan sebagai fungsi dasar peralatan sentral,
sedangkan hubungan antara fungsi dasar dan operasi pensinyalan
exchange ditunjukkan pada tabel 2.3.

Tabel 2.3 Fungsi dasar dan operasi pensinyalan


Fungsi Dasar Peralatan
Operasi Pensinyalan
Sentral
Pelanggan Pemanggil
1 Fungsi untuk mendeteksi Mendeteksi permintaan
permintaan panggilan panggilan

2 Fungsi untuk Mengirim nada putar


menganalisa permintaan Menerima sinyal pulsa dial
panggilan dan Menerjemahkan informasi
memutuskan pelanggan Memilih saluran keluar
yang dituju

Mengirim sinyal panggil


3 Fungsi untuk menyusun Mengirim nada bel
kanal bicara Mendeteksi jawaban
Menentukan titik silang kanal
bicara

4 Melakukan pembicaraan

5 Fungsi memutus Mendeteksi bahwa pembicaraan


telah selesai
Memutus semua titik silang
kanal bicara
6 Pembicaraan selesai

2.3 PABX ( NEAX 2000 IPS)


Kita menggunakan PABX NEAX 2000 IPS. Beberapa pesawat
telepon DTMF merupakan extensi dari PABX tersebut, begitu pula
13
dengan PC yang didalamnya terdapat Dialogic card. Sehingga dari
nomor extensi satu dan lainnya bisa mengakses informasi nilai IP pada
PC.
Perangkat Modul PABX (NEAX 2000 IPS) terdiri dari PIM dan
rumah kabel yang saling terhubung. PIM (Port Interface Modul)
memiliki kapasitas fisik 64 port dengan dilengkapi tempat battery back
up internal. Dalam konfigurasi satu sistem maksimal terdiri dari delapan
PIM dengan kapasitas 512 port. Sedangkan rumah kabel berisi
saluran-saluran yang akan terhubung ke tiap ekstensi. Dalam satu PIM
terdapat beberapa card yaitu :

• MP (PN-CP14) yaitu main processor card. Untuk


setiap satu system PABX hingga kapasitas maksimal
512 port diperlukan satu buah MP.
• COT (Central Office Trunk) yaitu card untuk
penggunaan line PSTN.
• DLC (Digital Line Circiut) yaitu card penggunaan
pesawat telepon digital.
• LC (Line Circuit) yaitu card unutk penggunaan
pesawat telepon analog.

Gambar 2.1 PIM (Port Interface Module)

Keterangan :
LT00-LT11 Line/Trunk card mounting slot
AP00-AP11 Application Processor card mounting slot
MP PN-CP14 mounting slot
FP PN-CP15 mounting slot
14
VM PZ-VM00-M Mounting Slot
PFT PZ-8PFTB Mounting Slot
AC/DC PWR PZ-PW121/PW126 Mounting Slot
DC/DC PWR PZ-PW122 Mounting Slot
*
1 PZ-VM00-M CARD diletakkan pada slot LT00 untuk
menggunakan slot VM
*
2 Baik line/ trunk card atau aplikasi processor card dapat diletakkan
pada slot LT00/AP00-LT10/AP10
*
3 Baik PN-CP15 atau line/ trunk card atau aplikasi processor card
diletakkan pada slot LT11/AP11/FP11 berdasar konfigurasi
system
*
4 PN-CP14 atau PN-CP15 card diletakkan pada slot MP12/FP12
berdasar konfigurasi system
*
5 PZ-8PFTB card diletakkan pada slot PFT

2.3.1. Langkah – langkah masuk ke “COMMAND”

• Tekan transfer
• Tekan conf
• Tekan *
• Tekan transfer
• Tekan conf
• Tekan #
• Redial (Tampilan di monitor “COMMAND” )
Keterangan :

Conf : menyimpan data (save)


Answer : membatalkan
Redial : kembali ke command
Speaker : menaikkan data
Feature : menurunkan data

2.3.2. Program Penomoran

• command 10 recall 000 recall F300 conf (F – untuk card


digital)
• command 10 recall 001 recall E100 conf (E100 – untuk
DSS)
15
• command 10 recall 008 recall D000 conf (D – untuk
mengisi trunk)
• command 10 recall 012 recall 301 conf (tanpa diawali
huruf untuk analog)

2.4 DATABASE
Database yang digunakan adalah Microsoff Access. Database
merupakan kumpulan data-data dalam bentuk tabel-tabel yang saling
berhubungan yang disimpan dalam media perangkat keras komputer
yang dapat diambil lagi sebagai informasi. Elemen-elemen penyusun
database antara lain :

1. Tabel, merupakan kumpulan record dengan format field


yang sama. Satu tabel biasanya mempresentasikan data
satu objek maupun satu kejadian yang terjadi dalam sebuah
sistem.
2. Field/kolom, merupakan bagian terkecil dari tabel yang
digunakan untuk menyimpan item informasi.
3. Record/baris, merupakan sekumpulan field yang
berhubungan erat, yang menggambarkan satu informasi.
4. Primary key/kunci primer adalah suatu field yang nilainya
unik dan digunakan sebagai kunci yang membedakan
record satu dengan record lainnya.
5. Relationship/hubungan, merupakan hubungan antara satu
tabel dengan tabel yang lain.
6. Query, digunakan untuk menyaring dan menampilkan data
yang memenuhi kriteria tertentu dari satu tabel atau lebih.
Query dapat dibuat dengan menggunakan bahasa SQL
maupun dengan desain query.
7. DBMS, singkatan dari Database Manajemen Sistem yang
merupakan kumpulan program untuk membuat dan
merawat/mengelola database.
8. Sistem Database, merupakan gabungan database dengan
manajemen database.
Dalam pembuatan sistem ini dirancang sebuah database Access
yang digunakan untuk menampung dan menyimpan data-data yang
diinputkan maupun data yang akan disajikan kepada penelepon . Dari
database yang telah didesain, seorang administrator dapat melakukan
perubahan terhadap data awal. Data awal tersebut dapat dimasukkan
secara langsung pada sel-sel yang tersedia sesuai fieldnya. Dengan
16
adanya pengisian data langsung maka secara otomatis tabel tersebut
telah memiliki data.
Pembangunan sistem informasi ini melibatkan objek database
berupa tabel untuk menyimpan data yang tersusun berdasarkan
record/baris dan field/kolom. Didalam pembuatan tabel dibutuhkan
pengaturan properti pada setiap field yang nantinya pengaturan tersebut
akan menentukan proses pengolahan database lebih lanjut. Beberapa
properti yang mungkin terdapat pada tiap tipe data(text, memo, number,
date/time, currency, autonumber, yes/no, OLE Object, hyperlink, dan
lookup wizard) field adalah :

1. Field Size (Text/Number)


2. Format
3. Input Max
4. Desimal Place
5. Caption
6. Default Value
7. Validation Rule
8. Validation Text
9. Required
10. Allow Zero Length
11. Indexed

Database berisi informasi yang nantinya dikoneksikan dengan


bahasa programnya lewat control panel ODBC Data Source(32bit). Data
yang berada pada database Access dapat terintegrasi dengan sistem
karena adanya suatu interface, interface tersebut yaitu MFC AppWizard
(exe). MFC AppWizard merupakan salah satu project dari Visual C++
yang berfungsi untuk mengkoneksikan aplikasi database dengan bahasa
C. Pengertian lebih lanjut mengenai MFC dapat dilihat pada subbab
selanjutnya.
Dengan integrasi sistem yang terdiri dari pesawat telepon DTMF,
PABX, dan PC yang di dalamnya dilengkapi dialogic card, akhirnya
didapatkan sistem informasi nilai IP dengan mengkoneksikan database
dan dialogic sehingga didapatkan output berupa digit suara.

2.5 MFC (Microsoft Foundation Class Library)


Microsoft Foundation Class Library (MFC) merupakan application
framework untuk pemrograman Microsoft Windows. MFC menyediakan
sebagian besar kode yang diperlukan untuk mengatur window, menu,
17
dan dialog box; menunjukkan input/output; penyimpanan koleksi data;
dan seterusnya. Yang harus dilakukan adalah menambahkan kode
aplikasi yang spesifik pada framework.
MFC framework adalah suatu pendekatan untuk membangun kerja
para programmer untuk Windows. MFC menyediakan kemudahan
mengakses “hard to program” atau user interface seperti teknologi
Active, OLE dan internet programming. Lebih jauh lagi MFC
menyederhanakan pemrograman database dengan Data Access Objects
(DAO) dan Open Database Connectivity (ODBC) dan pemrograman
jaringan dengan windows socket.
ODBC merupakan interface yang memperbolehkan user mengakses
data pada database. ODBC menyediakan API yang memperbolehkan
aplikasi menjadi independen pada database management system
(DBMS).
MFC database class berdasar ODBC didesain untuk menyediakan
akses database dimana driver ODBC telah tersedia. Karena class
menggunakan ODBC, aplikasi bisa mengakses data pada format data
yang berbeda dan konfigurasi yang berbeda pula. User harus
mempunyai driver ODBC 32 bit untuk mengakses data dan
memanipulasi data pada table.

2.6 ACTIVE X DATA OBJECT (ADO)


ActiveX Data Object adalah teknologi yang memudahkan kita
untuk menambahkan database pada halaman web. ADO digunakan
untuk menulis script yang kompak dan scalable untuk menghubungkan
ke OLE DB compliant data sources, seperti database, spread sheets,
sequential data files, atau direktory email. OLE DB adalah system level
programming interface yang menyediakan standart set dari COM
interface untuk mengekspor fungsi dari database management system
dengan ADO’s object model kita bisa dengan mudah mengakses
interface ini untuk menambah fungsi database pada aplikasi web. ADO
juga digunakan untuk mengakses Open Database Connectivity (ODBC)
compliant database.

2.7 DIALOGIC CARD D/4 PCI-U


Dialogic Card D/4 PCI-U yang berfungsi sebagai interface
antara sistem telepon dengan komputer sehingga dapat digunakan
untuk beberapa keperluan. Selain itu berfungsi untuk signaling,
recording dan pengenalan digit DTMF.
18
Bentuk fisik Dialogic adalah berupa card seperti pada gambar 2.2 di
bawah ini :

Gambar 2.2 Bentuk Fisik Dialogic D/4 PCI-U

Gambar 2.3 empat port Dialogic D/4 PCI-U

Berdasarkan bentuk fisiknya, card ini mempunyai empat port


seperti pada gambar 2.3. Dialogic card merupakan teknologi Computer
Telephony Integration (CTI) yang berfungsi sebagai interface antara
sistem telepon dengan komputer.

Dialogic card tipe ini mempunyai beberapa fitur utama yaitu :


1. Empat port tiap board, mencapai 64 port per sistem

2. Tujuan embedded yang umum Intel processor dan performa


tinggi Motorola 56001 digital signal processor

3. Digital speech recording dan playback


19
4. ISA dan PCI interface

5. Touch-tone dan pulse recognition transmision

6. Variable speech compression

7. Automatic real-time call progress monitoring

8. Loop-start line interface

9. Standard RJ-11 telephone interface


Fitur-fitur yang terdapat pada dialogic card tersebut dapat
dimanfaatkan untuk beberapa aplikasi. Contoh aplikasinya antara lain :

1. Voice mail/voice messaging : pengiriman/peninggalan pesan


dalam bentuk suara.
2. Interactive voice response : sistem informasi layanan.
3. Auto dialers : dial ke nomor tujuan secara
otomatis.
4. Audio text : penyuaraan teks/cerita.
5. Operator service : layanan operator.
6. Telecomputing servers : penghitungan jarak
jauh/layanan premium call.
7. On-line data entry/query : pemasukan/penampilan data
secara online.
8. Alarm System
9. Automated Call Distribution
10. DID Analysis
11. Automated Call Transfer and Paging
12. Inbound and Outbound Telemarketing Applications
13. Sales and Transaction Processing
14. Caller Identification

2.7.1 Fungsi atau syntax-syntax Dialogic card yang digunakan :


Dalam membuat program, header dari dialogic harus disertakan
yaitu :
#include<srllib.h>
#include<dxxxlib.h>
Header-header di atas akan memanggil header-header yang lain yaitu
Basetse.h, d40low.h, dxcallp.h, dxdevdef.h, dxdigit.h, dxr2mf.h,
20
dxsync.h, dxtables.h, srl_eblk.h, srltpt.h dengan catatan bahwa penulisan
kedua header di atas harus berurutan. Fungsi-fungsi yang digunakan
adalah :

¥ dx_open:
Fungsi ini untuk membuka channel pada card. Fungsi lain
dapat dijalankan setelah channel dibuka. Command yang
digunakan adalah :

int dx_open(namep, oflags).


char *namep=pointer ke channel yang akan dibuka
channel B1C1=dxxxB1C1
channel B1C2=dxxxB1C2
channel B1C3=dxxxB1C3
channel B1C4=dxxxB1C4
int oplags=disediakan fungsi selanjutnya
oflags=null

¥ dx_sethook
Fungsi yang mengontrol status kondisi hook dari channel
tertentu.
int dx_sethook(chdev, hookstate, mode)

Tabel 2.4 Tabel Fungsi Sethook

Parameter Penjelasan
chdev : menunjukkan channel yang sudah dibuka
hookstate : menunjukkan kondisi hook ;
- DX_ONHOOK untuk kondisi onhook
- DX_OFFHOOK untuk kondisi off
hook
mode : - EV_SYNC untuk menjalankan secara
sinkron
- EV_ASYNC untuk menjalankan secara
asinkron

¥ dx_wtring
Fungsi yang menunggu banyaknya jumlah ring tone dan
merubah kondisi channel menjadi On Hook atau Off Hook.
21
int dx_wtring(chdev, nrings, hstate, timeout)

Tabel 2.5 Tabel Fungsi Waitring

Parameter Penjelasan
chdev : menunjukkan channel yang sudah dibuka
dx_open
rings : banyaknya rings yang ditunggu sebelum
setting hookstate
hstate : hookstate
timeout : lamanya waktu untuk melaksanakan
fungsi tersebut

¥ dx_getdig
Fungsi ini digunakan untuk menerima digit dari penelpon.

int dx_getdig(chdev, tptp, digitp, mode)

DV_TPT*tpt = menunjuk ke struktur tabel parameter


terminasi
DV_DIGIT = menunjuk ke struktur User Digit Buffer.

Struktur dari DV_DIGIT :


typedef struct dv digit {
char dg_value[DG_MAXDIGS-1];
char dg_type[DG_MAXDIGS-1];
}DV_DIGIT;

¥ dx_reciottdata
Fungsi untuk menjalankan perekaman suara (file suara) ke
beberapa sumber.
short dx_reciottdata (chdev, iottp, tptp, xpbp, mode)

Tabel 2.6 Fungsi Reciottdata

Parameter Penjelasan
chdev : menunjukkan channel yang telah dibuka
dx_open
iottp : menunjuk ke struktur DX_IOTT
tptp : menunjuk ke struktur DX_TPT
22
xpbp : menunjuk ke struktur DX_XPB
mode : menunjukkan mode yang digunakan;
- EV_SYNC : mode sinkron
- EV_ASYNC : menjalankan dengan
mode asinkron
- RM_TONE : mengirimkan sebuah
tone sebelum merekam file.
- MD_PCM : merekam dengan
menggunakan format µ-law PCM
- RM_SR8 : merekam dengan
menggunakan sampling rate 8 kHz

Struktur dari dx_iott adalah :


struct dx_iott {
Tabel 2.7 Struktur dx_iott

unsigned short io_type; // tipe transfer


unsigned short rfu;
int io_fhandle; // pendeskripsian file
char *io_bufp; // menunjuk ke memory
unsigned long io_offset; // file buffer offset
long int io-length; // panjang data
DX_IOTT *io_nextp; // menunjuk DX_IOTT
berikut jika IO_LINK
DX_IOTT *io_prevp; // pilihan ke DX_IOTT
sebelumnya

};
23
Struktur dari dx_xpb adalah :
typedef struct {

Tabel 2.8 Struktur dx_xpb

unsigned short wFileFormat; // format file


unsigned short wDataFormat; // format data
audio
unsigned long nSamplesPerSec; // sampling rate
unsigned long nBitsPerSample; // jumlah bit per
sample
}DX_XPB;

¥ dx_playiottdata
Fungsi untuk menjalankan rekaman suara (file suara) dari
beberapa sumber.
short dx_playiottdata (chdev, iottp, tptp, xpbp, mode)

Tabel 2.9 Fungsi playiottdata

Parameter Penjelasan
chdev : menunjukkan channel yang telah
dibuka dx_open
iottp : menunjuk ke struktur DX_IOTT
tptp : menunjuk ke struktur DX_TPT
xpbp : menunjuk ke struktur DX_XPB
mode : menunjukkan mode yang digunakan;
- EV_SYNC : mode sinkron
- EV_ASYNC : menjalankan
dengan mode asinkron
- PM_TONE : menjalankan 200 ms
audible tone
24

Halaman ini sengaja dikosongkan.


25
BAB III
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

Gambar 3.1 Ilustrasi Penggunaan Sistem Informasi

Ilustrasi berisi gambar dua orang mahasiswa yang menelepon server


layanan informasi nilai IP PENS untuk mengetahui nilai IPnya. Server
membalas dengan pernyataan yang berupa suara kepada penelepon
mengenai NRP, nomor PIN dan ID yang harus dimasukkan sehingga
akhirnya nilai IP bisa diakses.

Program-program yang dibutuhkan untuk mewujudkan tugas akhir


ini meliputi beberapa hal pokok yaitu :

1. Instalasi hardware meliputi : Instalasi Dialogic Card D/4 PCI-U


dan pemrograman PABX.

2. Perancangan. Perangkat lunak(software) meliputi : Pembuatan


Database Informasi,Koneksi database di bahasa C++, Program
searching database, Perekaman File suara, pendeteksian Digit
DTMF dan pengambilan file suara. Program-program yang
dibuat memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia pada Dialogic Card
D/4 PCI.

3.1 DIAGRAM KERJA SISTEM

Diagram Kerja Sistem Informasi Nilai Akademik Mahasiswa


ditunjukkan dengan gambar di bawah ini :
26

Gambar 3.2 Diagram Kerja Sistem

Sistem yang akan diaplikasikan pada dialogic card kali ini adalah sistem
nilai mahasiswa EEPIS di mana informasi yang didapatkan adalah IP
semester dari keempat jurusan program D3 dan D4 reguler. Pertama-
tama dial nomor telepon server yang selanjutnya PC membalas dengan
meminta pemasukan berupa nrp mahasiswa. Format nrp berupa sepuluh
angka , dua digit dari depan menunjukkan jurusan, digit ketiga dan
empat menunjukkan tahun masuk, tiga digit selanjutnya menunjukkan
kelas reguler D3 atau D4 dan tiga digit terakhir menunjukkan nomor
urut mahasiswa. Sehingga dari nrp 7203030052 kita bisa langsung tahu
bahwa mahasiswa tersebut adalah mahasiswa jurusan teknik
telekomunikasi angkatan 2003 reguler dengan nomor urut lima puluh
dua. Setelah itu nrp yang dimasukkan akan dicek, bila benar maka
proses selanjutnya adalah pemasukan 4 digit PIN, tetapi bila salah maka
akan keluar layanan. Setelah user memasukkan PIN, maka PIN yang
telah dimasukkan akan dicek ,bila benar maka dapat melanjutkan ke
proses berikutnya yaitu ke menu. Ada 8 pilihan menu yaitu semester 1
s.d 8. User dapat menentukan pilihannya dengan menekan ”1” untuk
semester 1,tekan ”2” untuk semester 2 dan seterusnya. Bila user
menekan karakter selain angka ”1” s.d. ”8” ,maka akan keluar layanan.
Setelah menekan pilihan semester, selanjutnya user harus memasukkan
ID untuk mengakses nilai. ID hampir sama dengan PIN ,yang berbeda
hanya digit pertamanya. Hal ini bertujuan agar mudah diingat. Setelah
memasukkan ID, maka akan ada pengecekan di database. Bila ID user
terdapat pada database, selanjutnya informasi nilai IP dapat diakses,
kemudian data berupa string di database akan disuarakan. Namun bila
ID tidak ditemukan ,user akan keluar layanan.
27

Gambar 3.3 Flowchart Kerja Sistem


28

Gambar 3.4 Flowchart Kerja Sistem lanjutan


29
3.2 INSTALASI HARDWARE

3.2.1. Dialogic Card D/4PCIU


Instalasi dialogic card D/4PCIU memiliki tahapan yaitu instalasi
driver dan pemasangan dilogic card dalam PC. Sebelum memasang
dialogic card ke dalam PC maka hal yang harus dilakukan adalah
instalasi dialogic system software terlebih dahulu.

3.2.1.1 Penginstalan Driver Dialogic


Tahapan-tahapan dalam instalasi driver dialogic adalah sebagai
berikut:
1. Step 1
Masukkan CD diver dialogic card D/4PCIU dan run setup.exe,
seperti tampak pada gambar 3.5 kemudian klik next.

Gambar 3.5 Jendela dialogic configuration sebelum run

2. Step 2
Masukkan nama dan company, seperti ditunjukkan oleh gambar 3.6
kemudian klik next.
30

Gambar 3.6 Jendela registration

3. Step 3
Pilih salah satu pilihan dari typical installation dan jangan
memilih complete option.

Gambar 3.7 Jendela setup option

4. Step 4
Pilih directory tujuan dan default harus OK. Klik next.
31

Gambar 3.8 Jendela detination location

5. Step 5
Penerimaan default program folder. Pada programs folder dan
existing folders pilih Dialogic System Software dan klik next.

Gambar 3.9 Jendela program group folder


32
6. Step 6
Klik next untuk melanjutkan ke step berikutnya.

Gambar 3.10 Jendela setup options summary

7. Step 7
Pada step ini jangan pilih option apapun.

Gambar 3.11 Jendela making selection


33
8. Step 8
Step ini merupakan step terakhir dan dilakukan restart PC. Klik
finish.

Gambar 3.12 Jendela setup complete

9. Step 9
Untuk menginstal dialogic card D/4PCIU (akhiran Umenandakan
PCI versi Universal, seri baru dari D/4PCI card), maka harus
dilakukan penginstalan lebih lanjut untuk 2 paket layanan:
- Pertama, menginstal "Service Pack 1".
- Kedua, menginstal " Support for D/4PCIU SP1".

3.2.1.2 Pengistalan PCI Voice Card


Dialogic PCI voice cards memiliki switch putar kecil (pada sirkuit
card) yang merupakan kumpulan nomor board. Jika pada PC ini
merupakan dialogic voice card yang pertama maka diset nomor board
ke-1. Masukkan dialogic voice card ke dalam slot PCI yang tersedia
pada mother board PC. Pada penginstalan card ini ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, diantaranya adalah mengenali bahwa card tersebut
untuk slot ISA atau PCI. Untuk dialogic card D/4PCIU yang digunakan
adalah slot PCI maka selanjutnya dilakukan pengistalan PCI voice card.
Tahapan-tahapan dalam insatalasi tersebut adalah sebagai berikut:
34
1. Step 1
Setelah pemasangan dialogic PCI voice card, restart PC. Disana
akan ditampilkankan “Found New Hardware Wizard”. Klik next.

Gambar 3.13 Jendela found new hardware wizard

2. Step 2
Pilih option “Search for a suitable driver”. Klik next.

3.
4.
5.
6.
7.
Gambar 3.14 Jendela Install device drivers
35
3. Step 3
Pilih hanya pada option “specify a locaton” . Klik next.

Gambar 3.15 Jendela locate driver files

4. Step 4
Browse ke Dialogic instllation directory dan pelihatkan disini.

Gambar 3.16 Jendela Dialogic installation directory


36
5. Step 5
Klik next. Berikut merupakan tampilan dari ”Driver Files search
results”.

Gambar 3.17 Jendela driver files search results


6. Step 6
Penginstalan selesai nama dialogic card yang benar/sesuai akan
ditampilkan. Klik finish.

Gambar 3.18 Jendela found new hardware complete


37
7. Step 7
Start Dialogic Configuration Manager:.
Dari Start menu, select programs, kemudian Dialogic System
Software, selanjutnya Dialogic Configuration Manager.
Koneksikan ke lokal computer.

Gambar 3.19 Jendela computer name – Dialogic Configuration


Manager

8. Step 8
Auto card detection akan dimulai.

Gambar 3.20 Jendela auto card detection


38
9. Step 9
Cek jika voice card telah mendeteksi auto. Model dan nomor card
harus ditampilkan secara jelas seperti tampilan berikut
(model=D/4PCIU).

Gambar 3.21 Jendela Intel Dialogic Configuration Manager

Pendeteksian Gagal
Jika card tidak terdeteksi atau model ditampilkan ???, maka lakukan hal
berikut:
- Restart PC
- Enter system BIOS
- Jika tidak bisa ”Plug & play” di BIOS
- Ulangi langkah 7 s/d 9

10. Step 10
Lakukan double click pada voice card icon. Set parameter country
dengan nilai yang benar.
39

Gambar 3.22 Jendela Properties D/4PCIU #1 in slot

Pilih Start-Service dari Service menu. Layanan akan mengambil waktu


sampai 30 detik untuk start. Dari Service menu, pilih Startup-Mode,
kemudian Automatic.

3.2.1.3 Pengistalan Dialogic Card ke Slot PC


Insatalasi/pemasangan card dari dialogic card D/4PCIU dilakukan
setelah selesai menginstal dialogic system software. Hal yang perlu
dilakukan sebelum pemasangan card PC harus dalam kondisi pawer off.
Deskripsi fisik Dialogic card D/4PCIU.

Gambar 3.23 Deskripsi fisik Dialogic card D/4PCIU


40
Langkah-langkah pemasangan card:

1. Set ID Number Board (= “0” untuk otomatis, “0-9,A-F” untuk


manual)
2. Set Status Hook-switch untuk Start Up

SW4 = Off (default) à pemanggil mendengar ringing (off-


hook)

SW4 = On à pemanggil mendengar sinyal sibuk / busy (on-


hook)

3. Set Ct Bus Jumper


Mode Stand Alone à tanpa melihat Jumper JP1, JP2
Mode CT Bus à dengan CT Bus jumper à JP1 tetap à JP2
pindah dari posisi default

4. Pasang Board di slot

Gambar 3.24 Pemasangan board di slot


41
5. Pasang Kabel CT Bus (jika pakai lebih dari 1 board)

Gambar 3.25 Kabel CT Bus

6. Mengkoneksikan kabel Eksternal (dari PBX / sentral)

Gambar 3.26 Kabel eksternal

3.2.2 PEMROGRAMAN PABX


PABX diset sesuai jalur yang dipergunakan, yaitu empat jalur
untuk telepon analog dan dua jalur untuk telepon digital. Pengesetan
dilakukan setelah menyambungkan kabel dari PABX kepesawat telepon
DTMF dan Server yang berisi Dialogic card. Langkah-langkah
pengesetan adalah sebagai berikut :
1. Penomoran telepon digital
v Command 10 recall 000 recall F100 conf
v Command 10 recall 001 recall F200 conf
2. Penomoran telepon analog
v Command 10 recall 016 recall 101 conf
v Command 10 recall 017 recall 102 conf
42
v Command 10 recall 018 recall 103 conf
v Command 10 recall 019 recall 104 conf
3. Membuat Nomor Extension
v Command 200 recall 1 recall 803 conf
v Command 200 recall 2 recall 803 conf
4. Membuat Extension Digital
v Command 9000 recall 100 transfer (,)16 recall 100 conf
v Command 9000 recall 200 transfer (,)16 recall 200 conf
v Command 93 recall 100 recall 100 conf
v Command 93 recall 200 recall 200 conf

3.3. PERENCANAAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE)


Program yang dibuat terdiri dari lima program utama yaitu :
program pembuatan database informasi nilai IP dengan menggunakan
Microsoft Access, koneksi database di bahasa C++, program searching
database dengan menggunakan bahasa C++, perekaman file suara,
program pendeteksian digit DTMF dan pengambilan file suara.
3.3.1. Penambahan Link Library
Langkah pertama sebelum membuat lima program utama maka
harus melakukan penambahan library pada Dialogic card supaya dapat
dipergunakan. Bahasa pemrogaman yang digunakan adalah bahasa
pemrograman C/C++, tetapi tidak semua bahasa pemrograman C/C++
dapat digunakan. Contohnya C++ Builder tidak dapat digunakan, karena
tidak memiliki fasilitas untuk menambah link library pada project yang
dibuat, sehingga pada saat program di-compile selalu didapatkan pesan
error berupa “LINKER ERROR”. Bahasa pemrograman yang dapat
digunakan adalah Visual C++ karena selain mempunyai fasilitas tersebut
juga sesuai dengan contoh program yang diberikan oleh Dialogic
Corporation. Library yang perlu ditambahkan adalah: “libsrlmt.lib” dan
“libdxxmt.lib.”
Untuk menambahkan link library tersebut, pilih pilihan pulldown
menu project, setting, link dan tambahkan library-library diatas
sehingga tampak seperti pada Gambar 3.27 di bawah ini .
43

Gambar 3.27 Jendela Link Library

Setelah itu directody tempat file-file header dan library milik


Dialogic ditambahkan pada menu Tools, Options, Directories, Include
files dan Library files seperti pada gambar 3.28. untuk Include files dan
gambar 3.29. untuk Library files. Misalnya pada kasus ini directory
yang menyimpan file-file header dan library adalah
“C:\USERS\DIALOGIC\INC” dan “C:\USERS\DIALOGIC\LIB”.

Gambar 3.28 Menambahkan Include untuk File Include milik Dialogic


44

Gambar 3.29 Menambahkan Directory untuk Library Files milik Dialogic

3.3.2. Program Pembuatan Database Microsoft Access


Database yang terdiri dari informasi NRP, PIN , ID, NAMA dan
semester dibuat di Microsoft Access. Database hanya bersifat sebagai
penyimpan data yang nantinya dikeluarkan dalam bentuk suara.
Algoritmanya yaitu:
1. Klik menu Create Table in Design View untuk membuat
database dari halaman yang baru.
2. Tentukan nama field dan tipe data untuk tiap field, dalam hal
ini ada lima field yaitu NRP dan PIN pada tabel index.
Sedangkan ID,NAMA, dan semester pada tabel index2.
3. Tiap field diisi dengan data sebanyak yang ingin ditampilkan.
Cara membuat Database Microsoft Access seperti pada gambar
di bawah ini :

Gambar 3.30 Database Microsoft Access


45
Di bawah ini merupakan type data dari masing-masing kolom
pada database, Didalam database ini tidak terdapat primary key karena
memang tidak ada relasi antar tabel. Didalam pembuatan tabel
dibutuhkan pengaturan properti pada setiap field yang nantinya
pengaturan tersebut akan menentukan proses pengolahan database lebih
lanjut seperti tabel di bawah ini :

Tabel 3.1 Properti kolom database mhs1


Properti Nama Kolom
NRP PIN
Data Type Text Text
Field Size 10 10
Indexed No No
IME Sentence
Modal None None
Unicode
compression Yes Yes
IME Mode
Required Yes Yes
Allow
ZeroLength Yes Yes

Tabel 3.2 Properti kolom database mhs2


Properti Nama Kolom
ID NAMA semester
Data Type Text Text Text
Field Size 10 10 10
Indexed No No No
IME Sentence
Modal None None None
Unicode
compression Yes Yes Yes
IME Mode
Required Yes Yes Yes
Allow
ZeroLength Yes Yes Yes
46
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.31 jendela untuk membuat field pada tabel index

Gambar 3.32 Tabel index


47

Gambar 3.33 jendela untuk membuat field pada tabel index2

Gambar 3.34 Tabel index2


48
3.3.3 Koneksi database di C++
Setelah database dibuat, untuk mengaktifkannya maka harus
dikoneksikan lewat ODBC Data Sources (32bit) di Control Panel.
Setelah database dikoneksikan maka tidak berhenti sampai disitu, kita
harus mensetting pada dialog di MFC, mengaktifkan Registered
ActiveX Control,algoritmanya yaitu:

1. Buat File baru di MFC App Wizard.


2. Setelah semua langkah selesai maka pilih Project, add to
project, components and control.
3. Mengaktifkan Registered ActiveX control.
4 Mengaktifkan datagrid dan ADODC

Langkah pengaktifan database di C++ adalah sebagai berikut :

Gambar 3.35 koneksi di ODBC

Pengaktifan ODBC data source dengan memilih system DSN dan


mengambil database dari Microsoft Access seperti gambar di bawah ini :
49

Gambar 3.36 tampilan sistem DSN

Gambar 3.37 database yang diaktifkan

File untuk koneksi database pada bahasa C++ menggunakan


MFC AppWizard, degan langkah-langkah sebagai berikut :
50

Gambar 3.38 membuka file MFC baru

Gambar 3.39 MFC-langkah 1

Ada empat langkah dalam membuka file MFC baru, setelah langkah
pertama ketik next untuk langkah berikutnya. Setelah selesai maka
tampilan aktif MFC bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
51

Gambar 3.40 pengaktifan control ADO

Gambar 3.41 Jendela Registered Active X

Didalam Registered ActiveX Control selanjutnya kita pilih


Microsoft ADO Data Control,version 6.0 (OLEDB) dan Microsoft
DataGrid,version 6.0 (OLEDB) sehingga tampilan controlnya seperti di
bawah ini :
52

Gambar 3.42 ADO Data Control

Gambar 3.43 DataGrid Control

Setelah ADO Data Control dan Data Grid aktif maka harus
disetting terlebih dahulu menu yang ada di tiap control. Untuk ADO
Data Control, menu Control dipilih ODBC Data Source yang telah
diaktifkan sebelumnya, pada menu RecordSource dipilih field
53
didatabase yang diaktifkan. Untuk DataGrid pada menu all dipilih
DataSource IDC_ADODC1.

Gambar 3.44 setting ADO data control

Gambar 3.45 tampilan database di MFC

3.3.4. Program Searching Database


Algoritma program searching yaitu:
1. ID berupa empat digit ditampung pada satu array.
2. Searching dilakukan terhadap field kolom semester.
3. Nilai IP dipanggil dan dikeluarkan berupa empat digit suara.
54
start

Input ID

Cek dari
Database
database
Access

no
Ada?

yes

Dapat
nilai IP

end

Gambar3.46 Flowchart Program Searching

Listing Program Searching

void CTATEGUHDlg::nilai1(int chdev)


{
char id[6],dig[10];
CString query,data2,idnum;

play(chdev,"id.wav");
id[0]=kenaldigit(chdev,dig,1);
id[1]=kenaldigit(chdev,dig,1);
id[2]=kenaldigit(chdev,dig,1);
id[3]=kenaldigit(chdev,dig,1);
id[4]='\0';
idnum=id;

if((idnum>="4000")&&(idnum<="5221"))
{
query="select semester1 from index2 where ID like '" + idnum + "'";
m_Adodc.SetCommandType(1);
m_Adodc.SetRecordSource(query);
m_Adodc.Refresh();
m_DataGrid.SetRefDataSource(m_Adodc.GetDSCCursor());
55
data2=m_DataGrid.GetText();
char *data3="";
data3=data2.GetBuffer(255);
MessageBox(data3,"%s");
play(chdev,"konfirmasi_nilai.wav");
play_number(chdev,data3);
play(chdev,"terimakasih.wav");
close();
}
else
{
play(chdev,"gak_ada.wav");
play(chdev,"terimakasih.wav");
close();
}
}

3.3.5. Perekaman File Suara


Perekaman suara mempergunakan fungsi dari dialogic sendiri,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Kondisi awal dari channel B1C1 dibuka dan kondisi hook diset
on-hook. Fungsi membuka dan set hook tersebut dijalankan
pada suatu fungsi timer.
2. Channel yang terbuka akan menunggu sampai terdeteksinya
adanya ring tone, apabila terdeteksi adanya ring tone yang
masuk maka program akan mengeset hook menjadi kondisi off-
hook.
3. Ketika kondisi ini, maka program akan digunakan untuk
perekaman file suara.
4. Untuk proses perekaman suara yang perlu dipersiapkan adalah ;
file handler (untuk tempat menyimpan file), penentuan lamanya
perekaman, jenis data, jenis coding, jumlah bit per sample serta
sampling ratenya.
5. Perekaman suara terdiri dari suara awal masuk sistem, angka 0-
9 beserta koma untuk mengeluarkan 4 digit suara menuju
telepon dtmf.
56 start

Buka Channel

error open

No

siapkan file handler

aktifkan server
dan deteksi ring

Yes

rekam

simpan dalam file


handler

end

Gambar 3.47 Flowchart Perekaman File Suara

Gambar 3.48 select channel

Langkah awal adalah dengan memilih channel, dalam hal ini channel
B1C1. Setelah itu pada menu Function pilih On Hook, pada menu option
karena kita akan merekam maka memilih Record Wave Setting AD
PCM 8 KHz. Langkahnya dapat dilihat lewat gambar di bawah ini :
57

Gambar 3.49 function on hook

Gambar 3.50 tampilan option


58

Gambar 3.51 AD PCM 8 Khz

Gambar 3.52 record suara

Tabel 3.3 Data File Suara

NO. NAMA FILE ISI


1. 0.wav “nol”
2. 1.wav “satu”
3. 2.wav “dua”
4. 3.wav “tiga”
5. 4.wav “empat”
59
6. 5.wav “lima”
7. 6.wav “enam”
8. 7.wav “tujuh”
9. 8.wav “delapan”
10. 9.wav “sembilan”
11. koma.wav “koma”
12. konfirmasi_nilai “nilai index prestasi anda adalah”
13. no_belum_terdaftar.wav “nrp anda belum terdaftar”
14. nrp.wav ”masukkan nrp anda”
15 nrp_salah.wav “terdapat kesalahan pada pemasukan nrp,
tekan 1 untuk mengulang, tekan 2 untuk
keluar layanan”
16 password.wav “masukkan nomor pin anda”
17. password_anda_adalah.wav ” password anda adalah”
18. pilih_lain.wav ”pilihan anda tidak tersedia pada menu”
19. selamatdatang.wav ”selamat datang di layanan nilai index
prestasi EEPIS”
20. semester1.wav ”pilihan anda adalah semester 1 , harap
tunggu pilihan anda sedang diproses”
21. semester2.wav ”pilihan anda adalah semester 2 , harap
tunggu pilihan anda sedang diproses”
22. semester3.wav ”pilihan anda adalah semester 3 , harap
tunggu pilihan anda sedang diproses”
23. semester4.wav ”pilihan anda adalah semester 4 , harap
tunggu pilihan anda sedang diproses”
24. semester5.wav ”pilihan anda adalah semester 5 , harap
tunggu pilihan anda sedang diproses”
25. semester6.wav ”pilihan anda adalah semester 6 , harap
tunggu pilihan anda sedang diproses”
26. semester7.wav ”pilihan anda adalah semester 7 , harap
tunggu pilihan anda sedang diproses”
27. semester8.wav ”pilihan anda adalah semester 8 , harap
tunggu pilihan anda sedang diproses”
28. tekan1.wav ”anda telah memasuki menu layanan ini,
tekan 1 untuk memilih semester 1”
29. tekan2.wav ”tekan 2 untuk memilih semester 2”
30. tekan3.wav ”tekan 3 untuk memilih semester 3”
31. tekan4.wav ”tekan 4 untuk memilih semester 4”
32. tekan5.wav ”tekan 5 untuk memilih semester 5”
33. tekan6.wav ”tekan 6 untuk memilih semester 6”
34. tekan7.wav ”tekan 7 untuk memilih semester 7”
35. tekan8.wav ”tekan 8 untuk memilih semester 8”
36. terimakasih.wav ”terima kasih anda telah menggunakan
layanan ini”
37. gak_ada.wav ”maaf ID anda belum terdaftar”
38. id.wav ”masukkan ID anda”
39. password_salah.wav ”maaf password yang anda masukkan salah”
60
3.3.6. Pendeteksian Digit DTMF
Algoritma dari pendeteksian Digit DTMF adalah :
1. Kondisi awal dari channel B1C1 dibuka dan kondisi hook diset
on-hook.
2. Inisialisasian jumlah digit max, fungsi waktu untuk
pendeteksian digit.
3. Channel yang terbuka akan menunggu sampai terdeteksinya
adanya ring tone, apabila terdeteksi adanya ring tone yang
masuk maka program akan mengeset hook menjadi kondisi off-
hook.
4. Clear Digit pada Buffer.
5. Deteksi Digit DTMF.
6. Selesai.

Gambar 3.53 Flowchart Pendeteksian Digit DTMF

3.2 Listing Program Getdigit

char CTATEGUHDlg::kenaldigit(int chdev,char digit[10],int x)


{
DV_TPT tpt[3];
DV_DIGIT digp;
int numdigs,cnt;
61
dx_clrtpt(tpt,3);
tpt[0].tp_type=IO_CONT;
tpt[0].tp_termno=DX_MAXDTMF;
tpt[0].tp_length=x;
tpt[0].tp_flags=TF_MAXDTMF;

tpt[1].tp_type=IO_CONT;
tpt[1].tp_termno=DX_LCOFF;
tpt[1].tp_length=10;
tpt[1].tp_flags=TF_LCOFF|TF_10MS;

tpt[2].tp_type=IO_EOT;
tpt[2].tp_termno=DX_MAXTIME;
tpt[2].tp_length=50;
tpt[2].tp_flags=TF_MAXTIME;

//Get digit//
if((numdigs=dx_getdig(chdev,tpt,&digp,EV_SYNC))==-1)
{
MessageBox("Error get digit");
exit(1);
}
SetDlgItemText(IDC_DIGIT1,"Get digit success");

for(cnt=0;cnt<numdigs;cnt++){
digit[cnt]=digp.dg_value[cnt];
}
return(digp.dg_value[0]);
}

3.3.7. Pengambilan File Suara


Pengambilan file suara dilakukan untuk mendapatkan output
yang berupa sampel suara, algoritmanya adalah sebagai berikut:
1. File wav dari angka nol hingga sembilan dan koma
dikelompokkan.
2. Setelah searching dari database dan didapatkan nilai IP,
selanjutnya mengambil file wav berurutan hingga empat
digit.
62
3. Digit pertama berupa nilai dari nol hingga sembilan, digit
kedua berupa koma, sedangkan digit ketiga dan keempat
sama dengan digit pertama.

start

Input ID

Cek dari
Database database
Access

no
Ada?

yes

Dapat
nilai IP

Ambil file
suara

end

Gambar 3.54 Flowchart pengambilan file suara

Listing Program Pengambilan File Suara

void CTATEGUHDlg::play_number(int chdev,char angka[10])


{
int i;
i=0;
do
{
if(angka[i]=='0')
{
play(chdev,"0.wav");
}
else if(angka[i]=='1')
63
{
play(chdev,"1.wav");
}
else if(angka[i]=='2')
{
play(chdev,"2.wav");
}
else if(angka[i]=='3')
{
play(chdev,"3.wav");
}
else if(angka[i]=='4')
{
play(chdev,"4.wav");
}
else if(angka[i]=='5')
{
play(chdev,"5.wav");
}
else if(angka[i]=='6')
{
play(chdev,"6.wav");
}
else if(angka[i]=='7')
{
play(chdev,"7.wav");
}
else if(angka[i]=='8')
{
play(chdev,"8.wav");
}
else if(angka[i]=='9')
{
play(chdev,"9.wav");
}
else if(angka[i]=='.')
{
play(chdev,"koma.wav");
}
i=i+1;
64
}while(angka[i]!='\0');
}

3.4 KRONOLOGI PEMAKAIAN SISTEM INFORMASI


NILAI IP EEPIS PROGRAM REGULER

Tata cara penggunaan sistem informasi nilai adalah sebagai


berikut :

1. Tekan nomor telepon server (101,102,103 atau 104)


2. Masukkan nrp
3. Bila salah akan ada konfirmasi untuk mengulang atau keluar
4. Masukkan password (pin) ,bila salah langsung keluar layanan
5. Tekan nomor 1 s.d 8 untuk memilih semester yang diinginkan
6. Masukkan ID , bila salah langsung keluar
7. Dapatkan IP anda
65
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA

4.1. TUJUAN PENGUJIAN DAN ANALISA


Pengujian merupakan salah satu langkah penting yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat telah sesuai
dengan apa yang direncanakan, hal itu dapat dilihat dari hasil-hasil yang
dicapai selama pengujian sistem.
Selain untuk mengetahui apakah sistem sudah bekerja secara
efektif sesuai dengan yang diharapkan, pengujian juga bertujuan untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang dibuat. Hasil-
hasil pengujian tersebut nantinya akan dianalisa agar dapat diketahui
mengapa terjadi kekurangan.

4.2. METODE PENGUJIAN DAN ANALISA

Pengujian dan analisa yang akan dilakukan pada sistem meliputi


pendeteksian digit DTMF, fungsi wtring, fungsi searching database,
akses database serta pengecekan unjuk kerja sistem informasi ini. Hasil
pengujian dan analisa dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja masing-
masing sistem.

4.3. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

4.3.1 Pendeteksian Digit


Fungsi pendeteksian digit digunakan untuk menerima dan
menginisialisasi digit yang dimasukkan melalui telepon. Pada sistem ini
penerimaan digit serta inisialisasinya dapat dilakukan hingga n digit.
66

1
5o
2 o
3o
6
4o o
o 7
o

Gambar 4.1 Dialog Deteksi Digit

Keterangan :

1. Button “RUN” digunakan untuk menjalankan program


deteksi digit.
2. “Open channel success” menandakan bahwa kanal sudah
terbuka.
3. “Off hook success” menandakan bahwa kanal yang sudah
terbuka, mendeteksi adanya ring tone dan mengubah kondisi
on-hook menjadi off-hook.
4. “Get digit success” menandakan bahwa digit yang
dimasukkan pada pesawat telepon diterima dan diinisialisasi
dengan benar.
5. “Cancel” digunakan untuk membatalkan program atau
kembali ke aplikasi awal.
6. “OK” digunakan untuk membatalkan program atau kembali
ke aplikasi awal.
7. Tampilan yang menunjukkan bahwa digit yang dimasukkan
pada pesawat telepon adalah “7203030045”
67
Dibawah ini merupakan hasil pengujian terhadap fungsi
getdigit.

Tabel 4.1 Hasil pengujian fungsi getdigit

Kondisi
Pengamatan Input Output
Baik Cacat
1 7203030045 7203030045 -
2 72030030045 - - -
3 7203030045 7203030045 -
4 7203300045 - - -
5 7203003004 - - -
6 7203003304 - - -
7 7203033045 - - -
8 720303004 720303004 -
9 7203033045 - - -
10 7203030 7203030 -

Dari pengujian fungsi getdigit ini diperoleh hasil bahwa digit


yang dikenali sebagai inputan dari telepon berjumlah maksimal sepuluh
digit. Apabila input digit lebih dari sepuluh digit, maka digit tersebut
tidak akan ditampilkan. Apabila inputan digit berjumlah sepuluh digit
tetapi format digit berbeda dengan format NRP yang benar maka digit
juga tidak akan ditampilkan. Bila input digit kurang dari sepuluh digit
tetapi formatnya sesuai dengan format NRP yang benar maka input digit
tersebut akan ditampilkan. Hal ini terjadi karena pada program dibuat
pengecekan setiap digit yang dimasukkan.

4.3.2. Fungsi wtring


Fungsi wtring digunakan untuk menetapkan jumlah ring back
tone dan mengeset kondisi kanal menjadi on-hook atau off-hook setelah
ringtone terdeteksi.
68
Tabel 4.2 Tabel hasil pengujian fungsi wtring

Output
No Input (ringtone) Delay (detik)
(ringtone)
1 2 1 3.20
2 2 2 3.70
3 2 1 2.24
4 2 1 2.35
5 2 1 3.07
6 2 1 3.36
7 2 1 3.33
8 2 1 3.75
9 2 2 3.80
10 2 1 3.15

Data pengujian fungsi wtring pada tabel 4.2 menunjukkan adanya


perbedaan jumlah ring back tone yang diset pada program dengan
aplikasinya. Pada program diset ring back tone sebanyak 2 kali tetapi
pada kenyataannya bisa terjadi 1 kali ring back tone atau 2 kali ring
back tone. Berdasarkan data pada tabel 4.2 frekuensi terjadi 1 kali ring
back tone lebih banyak dibandingkan 2 kali ring back tone. Hal ini
dipengaruhi oleh proses switching pada PABX.

4.3.3 Program Searching Database


Program searching diperlukan untuk mencari data di database
apakah ada atau tidak. Program searching ditempatkan pada bahasa
program. Pada proyek akhir ini terdapat beberapa program searching
database. Pada proyek akhir ini program searching digunakan untuk
mencari data NRP,PIN,ID dan nilai IP.
Searching database NRP
Pada sistem informasi ini sebelum program searching ke database NRP
terdapat pengecekan setiap digit NRP yang dimasukkan. Hal ini hanya
untuk mempermudah proses searching. Jika pemasukan NRP telah
sesuai dengan format NRP tetapi data tidak terdaftar di database maka
terjadi error. Format NRP yang benar seperti tabel dibawah ini :
69
Tabel 4.3 Format NRP yang benar
Urutan Digit NRP Format NRP
Digit 1 7
Digit 2 1,2,3,4
Digit 4 2,3,4,5
Digit 3, 5, 7 0
Digit 6 3,4
Digit 8,9,10 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9

Listing Program Searching NRP

nomor=member;
MessageBox(nomor,"%s");
if((nomor>="7102030045")&&(nomor<="7405040059"))
{
query="select PIN from index where NRP like'"+nomor+"'";

m_Adodc1.SetCommandType(1);
m_Adodc1.SetRecordSource(query);
m_Adodc1.Refresh();
m_DataGrid1.SetRefDataSource(m_Adodc1.GetDSCCursor());

data=m_DataGrid1.GetText();
char *data1;
data1=data.GetBuffer(255);
MessageBox(data1,"%s");
}

Pada listing program tersebut NRP dalam database dibatasi antara


7102030045 s/d 7405040059. Jadi bila yang diinputkan di luar batas
NRP tersebut, tidak akan dikenali dan menimbulkan error. Penjelasan
dari program search tersebut adalah :
• CString nomor
tipe data pada hasil pencarian berupa CString yaitu kumpulan dari
beberapa karakter.

• Perintah SQL
query="select PIN from index where NRP like'"+nomor+"'";
70
Maksud dari perintah SQL di atas adalah select data yang ada pada
tabel index di mana data itu berada di field PIN di mana NRP
kondisinya sama dengan input nomor.

• m_Adodc.SetCommandType :
Digunakan untuk mengeset tipe dari command yang dihasilkan oleh
sumber data (data source).
Jika perintah ini dihilangkan terjadi error “[Microsoft] ODBC
Microsoft Access (Driver) Syntax error in FROM clause” saat
memasukkan pilihan yang kedua.

• m_Adodc.SetRecordSource(query) :
Digunakan untuk mengeset persyaratan koneksi yang harus
dipenuhi dalam membuka sebuah obyek Recordset.
Jika perintah ini dihilangkan terjadi error [Microsoft] [ODBC
Microsoft Access Driver] Invalid SQL statement; expected
‘DELETE’,’INSERT’,’PROCEDURE’,’SELECT’, or ‘UPDATE’
saat program dijalankan. Sehingga proses memasukkan pilihan
tidak bisa dilakukan.

• m_Adodc1.Refresh( )
Digunakan untuk me-refresh data yang telah diambil dari database.
Sehingga saat program layanan sistem informasi ini dijalankan lagi,
data yang lama tidak akan muncul kembali karena sudah digantikan
dengan data yang baru.
Jika perintah ini dihilangkan maka data yang diinginkan tidak akan
diselect melainkan semua data yang ada akan ditampilkan.

• Command GetText() adalah perintah untuk mengambil data yang


ditampilkan oleh datagrid setelah proses searching.

• Command Get Buffer adalah pointer yang menunjuk pada buffer,


mengkonversi data bertype String ke Integer dan panjang buffernya
diset 255.

Searching database IP(index prestasi)


Data nilai IP (index prestasi) diperoleh dengan menginputkan ID.
ID berupa 4 digit DTMF. Format ID hampir sama dengan PIN. Yang
membedakannya hanya digit pertamanya. Digit pertama PIN dibuat “1”
71
s.d “2”. Sedangkan untuk ID digit pertamanya dibuat “4” s.d “5”.
Misalnya user memiliki PIN 1297 maka ID user tersebut adalah 4297.
Bila PIN user tersebut adalah 2221 berarti ID user tersebut adalah 5221.
Digit pertama PIN dan ID dibuat selisih 3. Hal itu dibuat untuk
mempermudah mengingat. Pada program user diharuskan memasukkan
ID. Hal tersebut dilakukan agar suatu recordset pada tabel dapat diakses
,sebab pada database antara tabel satu dan lainnya tidak ada relasi.
Sehingga dengan memasukkan ID, user tersebut dapat mengakses
informasi nilai IP , meskipun IP dan PIN berada di tabel yang berbeda.
Listing program searching adalah sebagai berikut:

void CTATEGUHDlg::nilai1(int chdev)


{
char id[6];
char dig[10];
CString query,data2,pswd;

play(chdev,"id.wav");
id[0]=kenaldigit(chdev,dig,1);
id[1]=kenaldigit(chdev,dig,1);
id[2]=kenaldigit(chdev,dig,1);
id[3]=kenaldigit(chdev,dig,1);
id[4]='\0';
pswd=id;

MessageBox("Anda memilih semester 1","%s");


play(chdev,"semester1.wav");

if((pswd>="4000")&&(pswd<="5221"))
{
query="select semester1 from index2 where ID like'" + pswd + "'";
m_Adodc2.SetCommandType(1);
m_Adodc2.SetRecordSource(query);
m_Adodc2.Refresh();
m_DataGrid2.SetRefDataSource(m_Adodc2.GetDSCCursor());
data2=m_DataGrid2.GetText();
char *data3="";
data3=data2.GetBuffer(255);
MessageBox(data3,"%s");
72

play(chdev,"konfirmasi_nilai.wav");
play_number(chdev,data3);
play(chdev,"terimakasih.wav");
close();
}
else
{
play(chdev,"gak_ketemu.wav");
play(chdev,"terimakasih.wav");
close();
}
}

4.3.4 Akses Database


Akses database diperlukan untuk mengetahui lamanya pengaksesan
informasi. Untuk pengujian diambil satu sampel nilai IP seorang
mahasiswa di satu semester. Pengamatan dilakukan sebanyak 20 kali.
Data pada tabel berikut ini merupakan hasil dari pengujian pada
pengaksesan tersebut.

Tabel 4.4 Pengamatan delay akses database

Pengamatan Waktu yang diperlukan (second)


1 0,96
2 1,15
3 0,95
4 0,93
5 0,92
6 0,99
7 1,12
8 0,99
9 0,97
10 0,98
11 0,94
12 0,95
13 0,92
14 0,96
15 0,93
73
16 0,95
17 1,13
18 0,99
19 0,97
20 1,11

4.4 ANALISA UNJUK KERJA SISTEM

Pengujian unjuk kerja sistem dilakukan dengan cara mengakses


data nilai IP seorang mahasiswa pada semester yang sama untuk empat
kali pengamatan. Pada pengujian ini misalnya diakses informasi nilai IP
semester 1 dari mahasiswa dengan NRP 7102030044. Hasil pengujian
unjuk kerja sistem diperlihatkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.5 Tabel hasil pengujian unjuk kerja sistem

Pengamatan Nilai IP pada database Nilai IP hasil searching


1 3.24 3.24
2 3.24 3.24
3 3.24 3.24
4 3.24 3.24

Dari tabel hasil pengujian sistem dapat diketahui bahwa sistem


informasi nilai akademik mahasiswa ini berhasil unjuk kerjanya. Hal ini
diperlihatkan pada tabel, bahwa data nilai IP pada database bila
dibandingkan dengan data yang ditemukan dari hasil proses searching
adalah sama.
74

Halaman ini sengaja dikosongkan.


75
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Setelah dilakukan pengujian dan analisa hardware maupun


software pada sistem layanan informasi nilai IP PENS, maka diperoleh
kesimpulan dan saran yang diharapkan berguna bagi kelanjutan dalam
rangka penyempurnaan sistem ini. Dari hasil pengujian dan analisa
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Deteksi digit DTMF yang bisa dikenali sebagai inputan untuk


sistem informasi ini agar bisa berhasil yaitu berjumlah
maksimal sepuluh digit.
2. Ketidaksamaan jumlah ring sebelum offhook dan delay untuk
waitring disebabkan pengaruh dari switching PABX.
3. Koneksi database Microsoft Access dengan bahasa program
C++ tidak bisa ditambah maupun dikurangi pada database itu
sendiri, sebab database dikonfersi ke microsoft access 97 dan
telah terhubung dengan program di bahasa C++nya. Bila
ingin update harus mulai dari setting ODBC , konversi
database yang telah diupdate ke 97 dan koneksi dengan C++
lagi.

5.2 SARAN

Sistem informasi ini kurang praktis karena sesudah memasukkan


PIN masih harus memasukkan ID. Mungkin pada proyek akhir
mendatang , dapat dibuat searching yang lebih praktis. Database pada
sistem ini belum bisa diupdate, mungkin pada proyek akhir mendatang
dapat digunakan MySQL dan untuk operating system bisa menggunakan
Linux.
76

Halaman ini sengaja dikosongkan.


77
DAFTAR PUSTAKA

[1] Erik Setyowati , “Pembuatan Sistem Informasi Nilai IP PENS Via


Telepon dengan Pemanfaatan Dialogic Card D/4”, proyek akhir
PENS-ITS, 2005.
[2] Abdul Kadir, ”Penuntun Praktis Belajar Database Menggunakan
Microsoft Access”, Penerbit Andi, Yogyakarta 2002.
[3] Abdul Kadir, ”Pemrograman Dasar Turbo C”, Penerbit Andi,
Yogyakarta 1991.
[4] http://www.sqlphone.com/
[5] http://www.dialogic.com
78
PROYEK AKHIR

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI NILAI


AKADEMIK MAHASISWA PENS VIA PSTN
---Dengan metode searching bertingkat---

oleh :

TEGUH SAPUTRA IMANSYAH

7203.030.040

JURUSAN TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA

2006
79
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK
MAHASISWA PENS VIA PSTN
---Dengan metode searching bertingkat ---

Oleh:
TEGUH SAPUTRA IMANSYAH
7203 030 040

Proyek Akhir ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk


Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.)
di
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Disetujui oleh

Tim Penguji Proyek Akhir: Dosen Pembimbing:

1. Ir.Budi Aswoyo,M.T 1. Ir.Prima Kristalina,M.T


NIP.131 843 379 NIP.131 916 852

2. Amang Sudarsono,S.T 2. Mike Yuliana,S.T


NIP.132 300 371 NIP.132 300 242

3. Sritrusta Sukaridhoto,S.T
NIP.132 300 372

Mengetahui:
Ketua Jurusan Telekomunikasi

Drs. Miftahul Huda,M.T


NIP. 132.055.257
80
ABSTRAK
Kelebihan sebuah layanan informasi terletak pada kemudahan
dalam pengaksesannya. Layanan informasi yang bisa diakses lewat
pesawat telepon telah lama dikenal oleh masyarakat. Dialogic D/4 PCI-
U yang berfungsi sebagai interface antara pesawat telepon DTMF
dengan personal komputer dapat diaplikasikan untuk membuat layanan
informasi yang bisa diakses lewat pesawat telepon. Simulasi kerja
sistem terdiri dari PABX, pesawat telepon DTMF, serta Dialogic Card
yang terpasang pada personal computer. Dialogic Card berisi informasi
sedangkan pesawat telepon DTMF yang merupakan nomor extensi dari
PABX berfungsi untuk menyuarakan informasi dalam digit suara. Tugas
akhir yang dibuat akhirnya layanan informasi nilai akademik mahasiswa
PENS yang bisa diakses lewat telepon.
Kata Kunci − Diaogic Card, PABX, Telepon DTMF.
81
ABSTRACT
The benefit of an information services is on this easily access.
Information services which can be accessed using telephone is popular
in our society. Dialogic Card D/4 PCI-U is an interface between DTMF
telephone with personal computer and able to be applicated to make
information services accessed by telephone. This simulation consist of
PABX, DTMF telephone, and Dialogic Card placed in a personal
computer. Dialogic Card consist of information, and DTMF telephone
which is extention number of PABX uses to make an information in
voice digit. The result of this final project is made student’s
achievement information service that can be accessed by telephone.
Key words − Dialogic Card, PABX, DTMF Telephone.
82
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT karena


hanya dengan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kami dapat
menyelesaikan proyek akhir ini dengan judul :

“Pembuatan Sistem Informasi Nilai Akademik Mahasiswa PENS


Via PSTN”
--- Dengan metode searching bertingkat ---

Dalam menyelesaikan proyek akhir ini, kami berpegang pada teori


yang pernah kami dapatkan dan bimbingan dari dosen pembimbing
proyek akhir. Dan pihak – pihak lain yang sangat membantu hingga
sampai terselesaikannya proyek akhir ini.
Proyek akhir ini merupakan salah satu syarat akademis untuk
memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.) di Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada
perancangan dan pembuatan buku proyek akhir ini. Oleh karena itu,
besar harapan kami untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.
Semoga buku ini dapat memberikan manfaaat bagi para mahasiswa
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya pada umumnya dan dapat
memberikan nilai lebih untuk para pembaca pada khususnya.

Surabaya, Agustus 2006

Penyusun
83
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam pelaksanaan dan pembuatan proyek akhir ini kami banyak
menerima dan bantuan dari berbagai pihak. Kami bersyukur sebesar –
besarnya kepada Allah SWT atas semua karunia yang telah diberikan-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan baik.
Dan tanpa menghilangkan rasa hormat kami mengucapkan terima kasih
kepada pihak – pihak yang telah membantu kami antara lain :
1. Ayah dan Ibuku yang sangat aku sayangi dan cintai, terima kasih
atas dukungan baik spiritual maupun material yang tiada ternilai
harganya.
2. Bapak Dr.Ir.Titon Dutono,M.Eng, selaku Direktur Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya .
3. Bapak Drs. Miftahul Huda, M.T selaku Ketua Jurusan
Telekomunikasi Politeknik Elektronika Surabaya.
4. Ibu Ir.Prima Kristalina,M.T selaku dosen pembimbing dalam
pembuatan Tugas Akhir ini. Terima kasih atas bimbingan,
masukan, motivasi dan pengarahannya selama saya mengerjakan
tugas akhir.

5. Ibu Mike Yuliana,S.T selaku dosen pembimbing. Terima kasih


telah membimbing kami dengan penuh kesabaran dan atas semua
yang ibu berikan kepada kami.
6. Seluruh Dosen Penguji yang telah memberikan pertanyaan dan
sarannya yang sangat membantu dalam penyempurnaan Tugas
Akhir ini , terima kasih banyak atas ide-idenya.
7. Buat teman – teman di kelas Telkom B , juga buat mas Nanang,
mas Wawan dan seluruh teman – teman di PENS, terima kasih
banyak atas motivasi ,bantuan dan sarannya. I can’t say a word
for your help which had given to me. Thank you for all.
84
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
KATA PENGANTAR v
UCAPAN TERIMA KASIH vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 TUJUAN 1
1.3 BATASAN MASALAH 2
1.4 METODOLOGI 3
1.5 SISTEMATIKA PEMBAHASAN 4
BAB II TEORI PENUNJANG
2.1 TELEPON 7
2.1.1 Sejarah Telepoh 7
2.1.2 Fungsi Pesawat Telepon 7
2.1.3 Sistem Switching 8
2.1.4 Prinsip Dasar Signaling 8
2.1.5 Allerting 9
2.1.6 Nada-nada Telepon 9
2.1.7 Peasawat Telepon sistem DTMF 11
2.2 SENTRAL TELEPON 11
2.3 PABX NEAX 2000 IPS 12
2.3.1 Langkah-langkah masuk ke “COMMAND” 14
2.3.2 Program Penomoran 14
2.4 DATABASE 15
2.5 MFC (Mcrosoft Foundation Class Library) 16
2.6 ACTIVE X DATA OBJECT (ADO) 17
2.7 DIALOGIC CARD D/4 PCIU 17
2.7.1 Fungsi atau Syntax-syntax Dialogi Card 19
yang Digunakan
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
3.1 DIAGRAM KERJA SISTEM 25
85
3.2. INSTALASI HARDWARE 29
3.2.1 Dialogic Card D/4PCIU 29
3.2.1.1 Penginstalan Driver Dialogic 29
3.2.1.2 Penginstalan PCI Voice Card 33
3.2.1.3 Penginstalan Dialogic Card ke Slot PC 39
3.2.2 Pemrograman PABX 41
3.3 PERENCANAAN PERANGKAT LUNAK 42
(SOFTWARE)
3.3.1 Penambahan Link Library 42
3.3.2 Program Pembuatan Database Microsoft 44
Access
3.3.3 Koneksi Database di C++ 48
3.3.4 Program Searching Database 53
3.3.5 Perekaman File Suara 55
3.3.6 Pendeteksian Digit DTMF 60
3.3.7 Pengambilan File Suara 61
3.4 KRONOLOGI PEMAKAIAN SISTEM 64
INFORMASI NILAI IP EEPIS PROGRAM REGULER
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
4.1 TUJUAN PENGUJIAN DAN ANALISA 65
4.2 METODE PENGUJIAN DAN ANALISA 65
4.3 HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA 65
4.3.1 Pendeteksian Digit 65
4.3.2 Fungsi Wtring 67
4.3.3 Program Searching Database 68
4.3.4 Akses Database 72
4.4 ANALISA UNJUK KERJA SISTEM 73
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN 75
5.2 SARAN 75
DAFTAR PUSTAKA 77
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
86
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Port Interface Modul ..............................................13


Gambar 2.2 Bentuk Fisik Dialogic Card D/4 PCI-U..................18
Gambar 2.3 empat port Dialogic Card D/4 PCI-U.....................18
Gambar 3.1 Ilustrasi Penggunaan Sistem Informasi...................25
Gambar 3.2 Diagram Kerja Sistem.............................................26
Gambar 3.3 FlowChart Kerja Sistem..........................................27
Gambar 3.4 FlowChart Kerja Sistem Lanjutan...........................28
Gambar 3.5 Jendela Dialogic Configuration sebelum run……..29
Gambar 3.6 Jendela Registration................................................30
Gambar 3.7 Jendela setup option................................................30
Gambar 3.8 Jendela destination location.....................................31
Gambar 3.9 Jendela Program Group Folder................................31
Gambar 3.10 Jendela setup option summary.................................32
Gambar 3.11 Jendela making selection.........................................32
Gambar 3.12 Jendela setup complete............................................33
Gambar 3.13 Jendela Found New Hardware Wizard....................34
Gambar 3.14 Jendela Instal Device Driver...................................34
Gambar 3.15 Jendela Locate Driver File.......................................35
Gambar 3.16 Jendela Dialogic Installation Directory...................35
Gambar 3.17 Jendela Driver File Search Result………………...36
Gambar 3.18 Jendela Found New Hardware Complete…............36
Gambar 3.19 Jendela Computer Name Dialogic Configuration...37
Gambar 3.20 Jendela Autocard Detection.....................................37
Gambar 3.21 Jendela Intel Dialogic Configuration Manager.......38
Gambar 3.22 Jendela Properties D/4 PCI-U #in slot.....................39
Gambar 3.23 Diskripsi Fisik Dialogic Card D/4 PCI-U...............39
Gambar 3.24 Pemasangan Board di slot.......................................40
Gambar 3.25 Kabel CT Bus..........................................................41
Gambar 3.26 Kabel Eksternal.......................................................41
Gambar 3.27 Jendela Link Library...............................................43
Gambar 3.28 Menambah Include Untuk File Include Dialogic....43
Gambar 3.29 Menambahkan Directory untuk Library File milik
dialogic……………………………………………44
Gambar 3.30 Database Microsoft Access.....................................44
Gambar 3.31 Jendela untuk membuat field pada tabel index........46
Gambar 3.32 Tabel index..............................................................46
Gambar 3.33 Jendela untuk membuat field pada tabel index2......47
Gambar 3.34 Tabel index2............................................................47
87
Gambar 3.35 koneksi di ODBC....................................................48
Gambar 3.36 Tampilan sistem DSN.............................................49
Gambar 3.37 Database yang diaktifkan........................................49
Gambar 3.38 membuka file MFC baru.........................................50
Gambar 3.39 MFC Langkah-1......................................................50
Gambar 3.40 pengaktifan ADO Control.......................................51
Gambar 3.41 Jendela Register Active X.......................................51
Gambar 3.42 ADO data control....................................................52
Gambar 3.43 DataGrid Control.....................................................52
Gambar 3.44 setting ADO datacontrol.........................................53
Gambar 3.45 Tampilan database di MFC.....................................53
Gambar 3.46 Flowchart Program Searching................................54
Gambar 3.47 Flowchart Perekaman File Suara............................56
Gambar 3.48 select channel..........................................................56
Gambar 3.49 function onhook......................................................57
Gambar 3.50 Tampilan option......................................................57
Gambar 3.51 ADPCM 8 kHz........................................................58
Gambar 3.52 Record suara............................................................58
Gambar 3.53 Flowchart Pendeteksian digit DTMF......................60
Gambar 3.54 Flowchart Pengambilan File Suara.........................62
Gambar 4.1 Dialog Deteksi Digit...............................................66
88
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nada-nada pada tone signaling...............................10


Tabel 2.2 Pengaturan Tombol Sistem DTMF.........................11
Tabel 2.3 Fungsi dasar dan operasi pensinyalan.....................12
Tabel 2.4 Tabel Fungsi sethook..............................................20
Tabel 2.5 Tabel Fungsi wtring................................................21
Tabel 2.6 Fungsi reciottdata....................................................21
Tabel 2.7 Struktur dx_iott.......................................................22
Tabel 2.8 Struktur dx_xpb......................................................23
Tabel 2.9 Fungsi playiottdata..................................................29
Tabel 3.1 Properti kolom database mhs1................................45
Tabel 3.2 Properti kolom database mhs2................................45
Tabel 3.3 Data File Suara........................................................58
Tabel 4.1 Tabel Pengujian fungsi getdigit..............................67
Tabel 4.2 Tabel Pengujian fungsi wtring................................68
Tabel 4.3 Format NRP yang benar..........................................69
Tabel 4.4 Pengamatan Delay Akses Database........................72
Tabel 4.5 Tabel Hasil Pengujian Unjuk Kerja Sistem............73

Anda mungkin juga menyukai