Anda di halaman 1dari 17

Egalitarisme Dalam Pemerintahan Berdasarkan Hukum

Islam
oleh LPI Darul Istiqamah Bireuen pada 19 Februari 2011 jam 13:21

KHALIFAH VIII BANI UMAWIYAH
Umar bin Abdul Aziz
(99 - 101 H. / 717 - 720 M.)
Egaliterisme Dalam Pemerintahan
Berdasarkan Hukum Islam


Disusun Oleh :
AL FURQAN
Mahasiswa Program Pascasarjana (PPs) S2
Konsentrasi Fiqh Moderen
NIM : 22101075-2

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM BANDA ACEH
1434 H. / 2011 M.




KATA PENGANTAR
Bani Umawiyah adalah penerus kekuasaan Islam setelah masa KhulaIaur Rasyidin. Mereka
merupakan lembaga pemerintahan yang diamanahkan oleh umat Islam untuk menjalankan
hukum hukum dan menyatukan umat Islam kembali akibat konIlik pasca pembunuhan khaliIah
Utsman bin AIIan r.a.

Akan tetapi dalam menjalankan pemerintahan, pada umumnya khaliIah Bani Umawiyah
menyimpang dari amanah umat. Mereka melaksanakan kekuasaan berdasarkan pola kerajaan
yang mengadopsi sistem kerajaan di Bizantium dan Persia. Absolutisme dan monarki merupakan
karakteristik pemerintahan Bani Umawiyah. Penghasilan dari aset umat Islam seperti baitu mal
mereka gunakan untuk kepentingan kerajaan, dan kebijakan kebijakan untuk kemaslahatan,
kemakmuran dan kesatuan umat Islam serta teloransi dengan umat lain secara umum tidak
terealisasi. Karakteristik demikianlah yang melatari muncul gerakan-gerakan anti kekuasaan
Bani Umawiyah baik dari masyarakat pendukung konsep pemerintahan KhulaIaur Rasyidin,
pendukung Ali r.a. (Alawiyyin) maupun masyarakat Islam di Irak dan Hijaz.

Namun kegeraman umat Islam kepada Bani Umawiyah hilang pada masa khaliIah Umar bin
Abdul Aziz / Umar II (99-101 H./717-720 M.) sehingga memperpanjang kekuasaan Bani
Umawiyah beberapa tahun dimana sebelumnya kekuasaan dinasti tersebut diperkirakan akan
segera lengser.

Berdasarkan rekonstruksi sejarah di atas timbul beberapa pertanyaan dalam kajian ini sebagai
berikut : 1). Berdasarkan krisis kepercayaan umat Islam kepada Bani Umawiyah, maka
pertanyaannya adalah kenapa umat Islam ketika khaliIah Umar bin Abdul Aziz menaruh harapan
kembali kepada dinasti Bani Umawiyah?; 2). Masyarakat Bani Umawiyah terdiri dari pendukung
konsep KhulaIaur Rasyidin dan pendukung Ali r.a. (alawiyyin) yang anti terhadap sistem
kerajaan, maka pertanyaan dalam kajian ini adalah bagaimana konsep pemerintahan yang
dijalankan khaliIah Umar bin Abdul Aziz?, dan apakah konsep pemerintahannya relavansi
dengan syari`at Islam sebagaimana konsep kekuasaan pada masa KhulaIaur Rasyidin?.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab dalam kajian singkat ini dengan metode kajian
sejarah tentang Dinasti Bani Umawiyah khususnya tentang khaliIahnya yang ke- 8 Umar bin
Abdul Aziz serta kajian hukum Islam bersumber Al-Quran dan Hadis (nash) sebagai alat ukur
untuk menilai konsep pemerintahan Umar bin Abdul Aziz selaras dengan syari`at atau tidak.

Dalam kajian ini, untuk melihat kebijakan Umar bin Abdul Aziz sesuai dengan ajaran Islam atau
tidak hanya terIokus pada kebijakannya menerima gugatan umat Kristen yang menggugat
gubernur Damaskus Walid bin Abdul Malik tentang pembangunaan mesjid yang dibangun di
atas tanah yang diklaim sebagai aset gereja mereka.

Darussalam, Banda Aceh
13 Rabiul Awwal 1434 H. / 16 Februari 2011 M.
Al Furqan

I. Pendahuluan
Perpindahan kekuasaan dari KhulaIaur Rasyidin kepada Bani Umawiyah sebagaimana yang
dikonstruksikan oleh Pakar Sejarah Islam DR. YusuI Al Asy dilatari oleh muncul masyarakat
baru yang menghendaki kekuasaan dipimpin oleh raja-raja yang masih ada hubungan
kekeluargaan seperti pada masa Jahiliyah. Dalam hal ini, masyarakat baru tersebut menilai
bahwa Muawiyah merupakan sosok yang tepat dan dapat mewakili kepentingan, keinginan dan
kecenderungan mereka, dan dengan demikian, maka Syam sangat tepat sebagai ibukota negara
karena penduduk Syam merupakan bangsa Arab dari keturunan Ghassasinah yang hidup dengan
maju dan mewah|1|.

Kemunculan masyarakat baru tersebut disebabkan oleh : 1). Keinginan memindahkan daerah
kekuasaan Islam dari Madinah ke Damaskus dengan pertimbangan bahwa Madinah sangat jauh
dengan negeri negeri yang telah dibuka; 2). Perubahan pusat perekonomian dalam hal ini Hijaz
telah menjadi pusat pengumpulan harta rampasan perang sehingga Hijaz tidak mempunyai
pengaruh secara ekonomi lagi; 3). Perubahan tabi`at kehidupan materi dari hidup zuhud pada
awal awal pemerintahan KhulaIaur Rasyidin menjadi masyarakat yang bergemilangan
kemewahan yang tidak searah dengan kebijakan pemimpin; 4). Kebangkitan Arab Badui dan
orang-orang murtad yang pada masa dua khaliIah pertama dimarginalkan; 5). Perubahan besar
dalam masyarakat ketika muncul generasi baru yaitu bukan generasi shahabat dan tidak hidup
bersama shahabat sehingga siIat mereka tidak sama dengan siIat para shahabat dan karakter
mereka anarkis dan Irontal terhadap budaya yang dianut oleh generasi shahabat sebelum
mereka; 6). Dan cara berpikir generasi baru tidak sama dengan generasi shahabat dimana mereka
tidak memahami lagi rasionalitas berpikir dan tidak menjiwai dalam menetapkan putusan-
putusan|2|.

Kecenderungan masyarakat baru tersebut menyebabkan kekuasaan KhulaIaur Rasyidin tidak
bertahan lama. Kendati demikian, upaya untuk mempertahankan kekuasaan pada masa itu gencar
dilakukan oleh para shahabat. Hal demikian terlihat dari peristiwa perang Jamal yang merupakan
perlawanan dari orang orang yang ingin mengembalikan kekuasaan KhulaIaur Rasyidin
sebagaimana mestinya. Sedangkan perang ShiIIin merupakan perlawanan masyarakat baru untuk
mewujudkan keinginan mereka bahwa Syam harus dijadikan pusat ibukota dalam dunia Islam.
Sedangkan Iitnah yang terjadi pada masa khaliIah Utsman bin AIIan r.a. yang menyebabkan
khaliIah Utsman terbunuh merupakan hasil dari pergolakan masyarakat baru dengan pemikiran
dan kecenderungan mereka.

Diskripsi sejarah tersebut berbeda dengan rekonstruksi sejarah Al-Waqidi, Abu MikhnaI dan
Ibnu Ishaq yang berpendapat bahwa penyebab muncul Iitnah dilakukan oleh orang orang yang
berada di Madinah. Para shahabatlah yang menggerakkan massa dari berbagai kota untuk
melakukan hal tersebut, dan semua ini penyebab terbesarnya adalah kesalahan-kesalahan Utsman
dalam memegang kekuasaan|3|.

Bentuk perpindahan kekuasaan dari KhulaIaur Rasyidin kepada Bani Umawiyah bukan
berdasarkan perebutan atau perang, akan tetapi berdasarkan cita-cita umat Islam untuk terbina
perdamaian antara masyarakat KhulaIaur Rasyidin dengan masyarakat baru yang diprakarsai
perdamaian tersebut oleh Hasan bin Ali. Inti dari perdamaian adalah menjadikan Muawiyah dan
Syam sebagai simbol era baru yang saling mendukung. Ia berkewajiban menghentikan
pertempuran diantara kaum muslimin dan menyatukan kembali sebagai masyarakat yang
disesuaikan dengan masanya|4|.

Ketika Bani Umawiyah memegang kekuasaan, pemerintahan tersebut dihadapkan oleh berbagai
gerakan oposisi yang bertujuan untuk menerapkan kekuasaan berdasarkan sistem KhulaIaur
Rasyidin. Umawiyah juga menghadapi kaum Khawarij dengan pemikiran mereka yang keras
selalu melakukan peperangan dan pertikaian, belum lagi penduduk Irak dan Hijaz yang masih
menangisi akibat hilangnya kekuasaan dari mereka. Begitu juga dengan pendukung Ali r.a.
(Alawiyyin) yang merasa direbut kekuasaan oleh Bani Umawiyah dari mereka, dan ditambah
lagi dengan pemikiran Ibnu Saba` yang tersebar kemana mana yang menyebabkan
problematika baru bagi pemerintahan Bani Umawiyah|5|.
Politik anti kekuasaan Bani Umawiyah mempunyai alasan tersendiri bagi para pelaku. Faktor
pemicunya adalah; 1). Kekuasaan dijalankan berdasarkan sistem kerajaan yang mengikuti pola
kekuasaan absolutisme di Bizantium dan Persia dimana konsep tersebut bertentangan dengan
konsep khulaIaur Rasyidin dimana khaliIah dipilih oleh pemuka dan tokoh shahabat kemudian
dilanjutkan dengan bai`at oleh seluruh pemuka Arab; 2). Menjadikan aset baitul mal sebagai aset
pribadi kerajaan dan hasilnya tidak didistribusikan untuk masyarakat sebagaimana yang
dilakukan pada masa KhulaIaur Rasyidin; 3). Dewan permusyawaratan dan penasehat tidak
berlaku secara eIektiI, kebebasan mengkritik kebijakan pemerintah tidak dapat ditolerir; 4).
Fanatisme kesukuan dimunculkan kembali sehingga menimbulkan permusuhan antar kelompok
yang berdampak kepada kelemahan kekuatan umat Islam; 5). Dan Bani Umawiyah hidup dalam
kemewahan dan pengawalan ketat dimana suasana tersebut berbeda pada masa KhulaIaur
Rasyidin berkuasa|6|.

Demikianlah Ienomena umum yang terjadi pada masa khilaIah Bani Umawiyah dimana Iaktor -
Iaktor itu juga yang menyebabkan dinasti tersebut hancur yang kemudian dilanjutkan oleh
dinasti ke dua yakni Bani Abbasiyah.
Meskipun demikian, kemakmuran dan ketentraman yang diraih umat Islam dan khusus kaum
Nasrani (Kristen) dalam kekuasaan Bani Umawiyah merupakan sebuah Ienomena yang tidak
dilupakan dalam sejarah peradaban Islam. Kemakmuran dan toleransi antar agama terbina karena
;isi kekuasaan Bani Umawiyah ketika itu sejalan dengan prinsip etis sebuah lembaga
pemerintahan. Fase itu terjadi pada masa khilaIah Umar bin Abdul Aziz (99 101 H / 717 720
M) yang populer dengan gelaran Umar II.

Pada masa Umar II, semua kebijakan kerajaan berpihak kepada masyarakat tanpa membedakan
ras, kelas dan agama. Kebijakan - kebijakan yang diterapkan pendahulu yang merusak sistem
tatanan sosial, agama, ekonomi dan toleransi umat beragama diamandement dengan aturan -
aturan berbasis kemanusian berdasarkan syari`at Islam.
Komitmen Umar II untuk mereIormasi kekuasaan Bani Umawiyah juga terlihat dari kebijakan
pemberantasan korupsi dalam kerajaan yang sudah mentradisi. Penghasilan baitul mal disalurkan
kepada masyarakat sebagaimana yang pernah dilakukan pada masa KhulaIaur Rasyidin. Bahkan
perhiasan - perhiasan pribadi dan perhiasan istrinya diserahkan kepada baitul mal karena
keresahan Umar II terhadap harta syubhat yang diwarisi oleh keluarga mereka.

Untuk mendalami dasar dasar apa yang dijadikan Umar II dalam melaksanakan kebijakan
pemerintahan dan apa yang melatari Umar II berbeda prinsipnya dengan khilaIah Bani
Umawiyah lainnya maka dalam makalah ini, penulis mengkaji tentang kebijakan khilaIah Umar
bin Abdul Aziz khususnya tentang penerimaan tuntutan orang Kristen Damaskus atas gereja
mereka yang telah dirampas oleh Walid dan dijadikan mesjid dan mengizinkan mereka
mendirikan gereja baru.
Berdasarkan kebijakan khilaIah Umar II tersebut menimbulkan beberapa pertanyaan dalam
kajian ini yaitu; apa yang menyebabkan Umar II menerima tuntutan umat Kristen Damaskus?,
bagaimana reaksi umat Islam dengan kebijakan tersebut?, dan bagaimana dampak dari kebijakan
tersebut terhadap pemerintahan Umar II?

Pertanyaan pertanyaan tersebut akan terjawab melalui kajian singkat ini. Dalam kajian ini,
penulis menyajikan bahasan dalam bentuk 701070ntial dan in1070ntial. Metodelogi kajian ini
menggunakan pendekatan sejarah khaliIah Umar bin Abdul Aziz dan pendekatan hukum Islam
yang merujuk kepada sumber hukum Al Quran dan Hadis dan mengaitkan kedua sumber hukum
tersebut kepada kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam merespon tuntutan umat Kristen.

II. Biografi : Umar bin Abdul Aziz (Umar II)

Umar bin Abdul Aziz merupakan khaliIah ke 8 Bani Umawiyah yang pusat pemerintahan di
Damaskus. KekhaliIahan Umar hanya berusia 2,5 tahun (99 101 H/717-720 M) dan berakhir
kekhaliIahannya karena meninggal dunia dalam usia 39 tahun|7|.

Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai khaliIah yang bijaksana, adil dan jujur, sederhana, alim
dan warak, serta tawaddhuk dan zahid. Beliau juga digelari sebagai Umar II dan disejajarkan
dengan Umar bin Khattab, khaliIah kedua KhulaIaur Rasyidin.

Nama lengkap Umar II adalah Abu HaIs Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin As
bin Umayah bin Abd Syams. Ayah beliau Abdul Aziz pernah menjadi gubernur di Mesir selama
beberapa tahun, dan beliau merupakan keturunan Umar bin Khattab melalui ibunya, Laila Umm
Asim binti Asim bin Umar bin Khattab|8|.

Umar II menghabiskan sebagian besar hidupnya di Madinah hingga ayahnya waIat 85 H./704 M.
Kemudian pamannya khaliIah Abdul Malik bin Marwan membawa Umar II ke Damaskus dan
mengawinkannya dengan putrinya, Fatimah. Di Madinah tempat gudang pengetahuan, Umar II
mendalami pendidikan keagamaan secara dalam dan memperoleh bimbingan yang sehat dari
alim ulama. Pendidikan inilah yang membentuk tipikal Umar II yang taat, jujur dan tangggung
jawab terhadap amanah|9|.

Pada masa khaliIah al-Walid bin Abdul Malik atau Walid I (khaliIah ke-6 Bani Umawiyah, 86 -
97 H/705-715 M) Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi gubernur di Hijaz dalam usia 24 tahun.
Dalam pemerintahan Umar II, pelibatan ulama sebuah keniscayaan baginya dalam setiap
pengambilan kebijakan. Oleh sebab itulah, langkah awal yang dilakukan Umar II ketika
menjabat gubernur di Hijaz adalah membentuk sebuah 'Dewan Penasehat yang beranggotakan
sepuluh ulama yang berpengaruh di kota tersebut. Melalui dewan inilah Umar II berusaha
mempersatukan pandangan antara umara dan ulama dalam menyelesaikan berbagai masalah
yang dihadapi rakyat dan pemerintah. Dengan pola kepemimpinan tersebutlah Umar II dicatat
sebagai gubernur yang berprestasi dan bereputasi baik. Namun reputasi itu menjadi Iitnah bagi
kepemimpinan Hajjaj bin YusuI as-SaqaIi (gubernur di beberapa wilayah kekhaliIahan
Umawiyah; hidup 41-95 H/ 661-714 M) dan para pendukungnya yang tidak menyenangi Umar
II, sehingga khaliIah memecat Umar II dari jabatan gubernur pada 93 H/712 M. Tetapi ketika
khaliIah Sulaiman bin Abdul Malik (khaliIah Umawiyah ke-7, periode 97-99 H./ 715-717 M.),
Umar dipercayakan kembali menjadi sekretaris|10|.

Tipikal Umar bin Abdul Aziz adalah sosok yang sangat tawadhuk dan tidak haus kekuasaan.
SiIat tersebut terlihat ketika pesan Umar II kepada perdana menteri Raja` bin Haiwah pada saat
khaliIah Sulaiman sakit, ia berkata kepada Raja`: 'Dengan bersaksi kepada Tuhan saya meminta
kepadamu, seandainya khaliIah menyebut-nyebut nama saya untuk jabatan itu, hendaklah engkau
menghalanginya, dan kalau ia tidak menyebut-nyebut nama saya, janganlah engkau
mengingatkan kepadanya. Akan tetapi sebelum khaliIah Sulaiman meninggal, ia telah
menyampaikan pesan kepada perdana menteri Raja` bahwa penggantinya nanti adalah Umar bin
Abdul Aziz. Dan sepeninggalan Sulaiman, Umar II dibai`at menjadi khaliIah Bani
Umawiyah|11|.

III. Khalifah Umar bin Abdul Aziz (99 - 101 H./ 717 - 720 M.)
1. Ulasan Program Umum dan Strategi Implementasi

Dalam jangka waktu yang singkat, banyak program-program pemerintahan yang Umar II
jalankan yang tidak dilakukan pada masa sebelumnya. Diantaranya adalah pentadwinan hadis
yang saat itu dipercayakan kepada ulama besar Imam Muhammad bin Muslim bin Syihab az-
Zuhri, dibidang sosial politik Umar II menerapkan prinsip politik yang menjunjung tinggi
kebenaran dan keadilan lebih utama diatas segalanya dimana usaha ini dilakukan dengan
mengirim utusan keberbagai negeri untuk melihat langsung kinerja para gubernur, dan apabila
kedapatan amil dan gubernur yang tidak taat maka pejabat tersebut langsung dipecatnya, seperti
memecat Yazid bin Abi Muslim (gubernur AIrika Utara) dan Salih bin Abdurrahman (gubernur
Irak)|12|.

Dalam menyelesaikan perkara, Umar II menekankan bahwa para hakim harus mendasarkan
keputusan mereka kepada Kitab Allah SWT.dan Sunnah Rasul SAW., Ijmak dan Ijtihad. Untuk
itu seorang hakim harus memenuhi lima syarat: 1). Memiliki pengetahuan tentang apa yang
terjadi masa lalu; 2). Menjauhi siIat tamak; 3). Penyantun; 4). Bekerjasama dengan para
cendikiawan; 5). Dan bebas dari pengaruh penguasa|13|.

Sedangkan dalam bidang ekonomi Umar II membuat berbagai kebijaksanaan yang melindungi
kepentingan rakyat dan meningkatkan kemakmuran mereka. Umar II mengurangi beban pajak
yang dipungut dari umat Nasrani, menghentikan jizyah dari umat Islam, membuat aturan
mengenai timbangan dan takaran, membasmi cukai dan kerja paksa, memperbaiki tanah
pertanian, irigasi, penggalian sumur-sumur, pembangunan jalan, menyediakan tempat
penginapan bagi musaIir, dan menyantuni Iakir miskin|14|.

Kebijakan lainnya yang tidak dilakukan pada masa sebelum khaliIah Umar II adalah
menghilangkan kebiasaan mencela Ali bin Abi Thalib dan keturunannya dalam setiap khutbah
Jumat, suatu kebiasaan yang sudah berjalan sejak Muawiyah bin Abi SuIyan pendiri dinasti
Umawiyah, meskipun Muawiyah mengakui Ali adalah orang terhormat, tetapi dorongan naIsu
politik yang memaksanya untuk mencela nama musuhnya itu. Kebiasaan yang tidak baik itu
digantikan oleh Umar II dengan pembacaan Iirman Allah SWT. dan Iirman tersebut selalu dibaca
khatib pada akhir khutbah kedua setelah doa : '$0sungguhnya Allah m0nyu7uh (kamu) b07laku
adil dan b07buat k0bafikan, m0mb07i k05ada kaum k07abat, dan Allah m0la7ang da7i 507buatan
k0fi, k0mungka7an dan 507musuhan. Dia m0mb07i 50ngafa7an k05adamu aga7 kamu da5at
m0ngambil 50lafa7an '. (QS.16:90)|15|.

Dalam bidang militer Umar II tidak menaruh perhatian untuk membangun angkatan yang
tangguh dan royal. Sehingga pada masa pemerintahannya sepi dari aksi-aksi militer. Umar II
lebih mengutamakan urusan dalam negeri yaitu meningkatkan taraI hidup rakyat. Menurutnya
perluasan wilayah kekuasaan sekaligus penyebaran Islam tidak harus dengan kekuatan militer,
tetapi juga bisa berhasil melalui dakwah amar makruI dan nahi mungkar dengan cara bijak dan
lemah lembut. Dasar inilah Umar II memerintahkan Musallama agar menghentikan pengepungan
Constantinopel (Istanbul sekarang) dan penyerbuan ke Asia kecil|16|.

2. Kebijakan Khalifah : Tuntutan Kristen Damaskus Tentang Pendirian Gereja.

Pada masa kekhaliIahan Umar II, beliau menerima surat aduan dari kaum Kristen d:immah
(dalam perlindungan Islam). Mereka melaporkan bahwa gubernur Damaskus, al-Walid bin
Abdul Malik, telah merobohkan sebagian gereja Yohana demi perluasan mesjid Umawiyah di
sana. Ketika mendengar sikap gubernurnya yang semena-mena, langsung khaliIah mengeluarkan
Iatwa, 'Tanah gereja harus dikembalikan dan sebagian bangunan yang terlanjur dirusak
hendaknya dibangunkan|17|.

Ketika kebijakan itu dikeluarkan, bagian gereja yang telah dirobohkan sudah dibangun mesjid.
Dalam logika keadilan umum, barangkali kompensasi yang paling mungkin dilakukan yaitu
dengan mengganti gereja di tempat lain dengan bangunan yang lebih luas dan mewah. Akan
tetapi konsep keadilan yang dilakukan Umar II adalah memilih wujud subtantiI bukan sekedar
imajinatiI apalagi manipulatiI.

Akibat dari kebijakan tersebut, para ulama dan penguasa Damaskus berusaha membujuk Umar II
untuk membatalkan keputusan tersebut karena mesjid telah terlanjur dibangun dengan
megahnya. Akan tetapi Umar II tetap pada keputusan awal dan tidak bisa diganggu gugat oleh
siapapun.

Ditengah keputusasaan, umat Islam yang dominan akhirnya mengirim utusan untuk mencari
jalan kompromi dengan kaum minoritas Nasrani yang dirugikan. Akhir dari pertemuan tersebut
umat Kristen merelakan dan mendapatkan ganti bangunan gereja yang bernilai lebih mewah dan
megah. Berbekal kesepakatan, kedua wakil utusan, Islam dan Nasrani, akhirnya menghadap
khaliIah Umar II, menjelaskan kesepakatan bersama yang dilakukan secara sukarela. Akhirnya
barulah khaliIah Umar II menganulir keputusannya, sambil memuji kepada Allah SWT|18|.

Kebijakan Umar tersebut sebelum terjadi kesepakatan kompensasi adalah bersiIat subtantiI.
Artinya, penyelesaian yang direkomendasinya didasarkan kepada persyaratan dalam membangun
rumah Allah SWT.
Salah satu persyaratan dalam membangun mesjid adalah jangan ada rasa benci dan kezaliman
yang keluar dari prinsip takwa. Hal demikian sebagaimana Iirman Allah SWT. dalam QS. At-
Taubah : 108, 'anganlah 0ngkau m0laksanakan salat dalam m0sfid itu s0lama-lamanya.
$ungguh, m0sfid yang didi7ikan atas dasa7 takwa, s0fak ha7i 507tama adalah l0bih 5antas
0ngkau m0laksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada o7ang - o7ang yang ingin
m0mb07sihkan di7i. Allah m0nyukai o7ang-o7ang yang b07sih|19|.

Berdasarkan Iirman Allah SWT. tersebut kebijakan Umar II yang bersiIat subtantiI pada masalah
pembangunan mesjid adalah relavansi dengan ketentuan syari`at. Karena pada prinsipnya Islam
tidak mentolerir pendirian mesjid atas dasar kezaliman. Dan kezaliman dalam peristiwa tersebut
adalah merampas hak kaIir dzimmi dimana mereka adalah komunitas kaIir yang hidup rukun
dibawah kekuasaan umat Islam dengan membayar fi:yah sebagai bentuk partisipasi mereka
dalam memperkuat pemerintahan Islam.

Kebijakan Umar II tersebut menggambarkan juga tentang perhatiannya kepada kaIir dzimmi
sebagai komunitas yang minoritas. Pemerintahannya benar benar mencerminkan sebuah
pemerintah yang mengayomi seluruh rakyat tanpa perbedaan yang didasarkan kepada ketentuan
syari`at.

Dalam Islam, diperintahkan untuk berbuat baik dan melindungi orang-orang musyrik yang
meminta perlindungan kepada umat Islam. Hal demikian sebagaimana Iirman Allah SWT. dalam
QS. At-Taubah : 6, ' Dan fika di anta7a kaum musy7ikin ada yang m0minta 507lindungan
k05adamu, maka lindungilah aga7 dia da5at m0nd0nga7 1i7man Allah, k0mudian anta7kanlah dia
k0t0m5at yang aman baginya. (D0mikian) itu ka70na s0sungguhnya m070ka kaum yang tidak
m0ng0tahui|20|.

Melindungi kaIir dzimmi juga diperkuat oleh sunnah Rasulullah SAW. ketika beliau sudah
menguasai Madinah. Rasulullah SAW. berpesan kepada umat Islam Madinah, $ia5a yang
m0ngganggu umat agama samawi, maka ia t0lah m0nggangguku`. Pesan tersebut dilatari ketika
Rasulullah SAW. beserta shahabat hijrah ke Madinah (622 M.) karena penetrasi Jahiliyah
semakin kuat kepada umat Islam di Mekkah saat itu, raja Abissyna (Etiopia) atau raja Najasyi
atau Negus beragama Nasrani melindungi umat Islam dari kejaran Arab Jahiliyah(.

Dampak dari kebijakan pemerintahan Bani Umawiyah saat itu, umat Nasrani dengan penuh
kesadaran mengembalikan mesjid kaum muslimin yang telah mereka rampas untuk dijadikan
sebagai gereja, sehingga masalah ini selesai dengan penerimaan kaum Nasrani akan tetapnya
gereja dan mesjid yang sudah ada|22|.

Umar bin Abdul Aziz juga menghapus pajak pada penduduk Cyprus dan Ilea. Kaum Kristen
pada waktu itu menganggap Umar II sebagai raja yang agung dan adil dan memujinya dengan
banyak pujian. Sebenarnya Umar II tidak berbuat sesuatu kecuali menerapkan kaidah-kaidah
Islam terhadap mereka.

Sejarah kekhaliIahan Umar bin Abdul Aziz tersebut yang menerapkan kaidah kaidah Islam
juga pernah dilakukan pada masa kerajaan Aceh Dar al Salam pada abad ke 16.

Pada abad tersebut kerajaan Aceh mencapai masa kegemilangannya dengan memperkuat budaya
pluralistik berdasarkan kaidah kaidah Islam sehingga menjadikan Aceh sebagai tempat terbuka
untuk semua pendatang, baik muslim maupun non-muslim|23|. allahu alam.

IV. Kesimpulan

Umar bin Abdul Aziz atau Umar II merupakan khaliIah Bani Umawiyah ke -8 yang memerintah
selama 2,5 tahun. Dalam waktu yang sangat singkat itu banyak hal yang telah dilakukan untuk
memakmurkan rakyat. Singkatnya waktu Umar bin Abdul Aziz menjadi khaliIah dikarenakan
waIatnya dalam usia 39 tahun.

Kekuasaan Bani Umawiyah dimasa Umar II memperoleh dukungan dan posisi yang baik di mata
rakyat sehingga eksistensi Bani Umawiyah bertambah lama. Sedangkan sebelum Umar II, Bani
Umawiyah selalu berhadapan dengan gerakan-gerakan oposisi politik yang diramalkan ketika itu
Bani Umawiyah akan lengser dari kekuasaan.

Dukungan rakyat terhadap kekuasaan Umar II disebabkan pemerintahannya serius dalam
mewujudkan kesejahteraan rakyat. Keseriusan ini terlihat dari regulasi regulasi Umar II yang
menggambarkan suatu pemerintah yang berIungsi sebagai subsider rakyat yang menjamin
terhadap prudensial mereka.

Regulasi regulasi Umar bin Abdul Aziz dilakukan berdasarkan kaidah-kaidah Islam. Inilah
yang membedakan khaliIah Umar II dengan khaliIah-khaliIah Umawiyah sebelumnya.

Syari`at Islam menjadi rujukan bagi Umar II dalam memperbaiki sistem kekuasaan Bani
Umawiyah melingkupi tatanan sosial, hukum, politik, pendidikan, toleransi antar umar beragama
sampai perbaikan moral rakyat istana dengan menghilangkan tradisi korupsi.

Kebijakan Bani Umawiyah yang menjamin prudensial rakyat terlihat dari sikap akomudatiI
khaliIah Umar II terhadap tuntutan umat Kristen untuk mencabut keputusan gubernurnya, Walid
bin Abdul Malik yang telah merobohkan gereja demi perluasan mesjid di Damaskus. Gugatan
masyarakat Kristen tersebut mendapat respon positiI dari khaliIah Umar II dengan mengeluarkan
Iatwa bahwa mesjid yang telah dibangun di tanah gereja harus dibongkar dan mengganti seluruh
kerugian gereja dari tindakan tersebut.

Tokoh masyarakat dan agamawan Islam kebingungan dengan Iatwa tersebut. Mereka berusaha
meyakinkan Umar II untuk menarik kembali Iatwa itu namun Umar II sebagai khaliIah tetap
konsisten dengan keputusan itu.
Dampak dari Iatwa tersebut memotivasi umat Islam menyelesaikan gugatan umat Kristen secara
persuasiI. Dengan pola tersebut secara implisit kerukunan antar umat beragama terbina dengan
baik dimana mayoritas umat Islam menghargai umat Kristen minoritas (dzimmi) sebagaimana
yang dianjurkan dalam ajaran Islam.

Mereka bermusyawarah dengan kaum minoritas Kristen dan menghasilkan putusan yang
disepakati yaitu pembangunan mesjid tetap dilanjutkan dan sebagai kompensasi tanah kepada
umat Kristen yaitu membangun gereja yang indah dan megah oleh pemerintahan Umar II di
bawah tanggungjawab gubernur Damaskus Walid bin Abdul Malik.

Sedangkan implikasi kebijakan Umar II terhadap umat Kristen, mereka semakin percaya bahwa
ajaran Islam merupakan ajaran yang toleran terhadap pemeluk agama lain. Sehingga dimasa
Umar II perpindahan agama dari Kristen kepada Islam kerap terjadi. Hal demikian diperkuat lagi
oleh kebijakan Umar II dengan mengurangi beban fi:yah kepada kaIir dzimmi dan menghapus
beban pajak bagi umat Islam. allahu alam.

|1| YusuI Al Asy, Ad-Daulah Al-Umawiyah wa Ahdats allati Sabaqatha wa Mahhadat Laha,
Ibtida`an min Fitnah Utsman, trj : Iman Nurhidayat dkk., $0fa7ah Dinasti Umawiyah, Jakarta
Timur : Pustaka al- Kautsar, cetakan pertama Januari 2007, hlm. 162.

|2| Ibid., hlm. 161.

|3| Ibid., hlm. 159.

|4| Ibid., hlm. 163.

|5| Ibid., hlm. 164.

|6| Munawiyah dkk., $0fa7ah P07adaban Islam, Banda Aceh : Pusat Studi Wanita (PSW) IAIN
Ar-Raniry, 2009, hlm. 87-88.

|7| Ibid., hlm. 102.

|8| Armando Nina.M, Ensliko50di Islam, Jakarta : Perpustakaan Nasional RI : Katalog Dalam
Terbitan (KDT), Edisi baru 2005, hlm. 173.

|9| Ibid.

|10| Munawiyah dkk., o5.cit., hlm. 100.

|11| Armando Nina.M., o5.cit., hlm. 173.

|12| Ibid., hlm. 174.

|13| Ibid.

|14| YusuI Al Asy, o5.cit., hlm. 330 - 332

|15| Armando Nina.M., o5.cit., hlm. 174.

|16| Ibid.

|17| Nasiruddin, Kisah K0adilan Pa7a P0mim5in Islam, Jakarta : Penerbit Republika, 2007,
cetakan I, Januari 2008, hlm. 56.

|18| Ibid., hlm. 58

|19| Departemen Agama RI, Al-Qu7an Tafwid Dan T07f0mahannya, Bandung : PT. Syaamil
Cipta Mulia, t.t., hlm. 204.

|20| Ibid., hlm. 187.

|21| Alwi Shihab, Islam Inklusi1 . M0nufu $ika5 T07buka Dalam B07agama, Bandung : Mizan,
cetakan V, Dzulqai`dah 1419/Maret 1999, hlm. 338.

|22| YusuI Al Asy, o5.cit., hlm. 327

|23| Amirul Hadi, Ac0h, $0fa7ah, Budaya, dan T7adisi, Jakarta : Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, edisi 1, 2010, hlm. 283.
KEBI)AKAN PULITIK UMAR BIN ABDUL AZIZ


dlsusun oleh Andrl rayoga
208100178
ushuludln

leoJobolooo
umar bln abdul azlz klprahnya dalam memlmpln umaL paLuL dlconLoh ulalah salah saLu khallfah dlnasLl
umayah yang dlanggap memberl konLrlbusl pallng besar pada umaL dlmasanya 8ahkan banyak
pengamaL memberl ulasan LenLang kehldupan bellau dan Lldak LanggungLanggung mereka menobaLkan
umar bln Abdul Azlz sebagal 8ahmaL bagl Seluruh Alam aLuLlah klLa berLanya apa yang Lelah 8ellau
lakukansehlngga penghormaLan beglLu deras mengallr padanya?"
1ldak hanya dlLaLaran wacana ollLlk bellau dlperblncangkan bahkan para fukoha pun berbeda
pandangan LenLang masuknya umar bln Abdul Azlz dl Zona mulla yang klLa kenal dengan Lerm khulafa
alrasydun" klLa mengenal khulafa alrasydun ber[umlah empaL yalLuAbu 8akarumar bln
khaLabuLsman bln Affan All bln Abl 1hallb Sedangkan alPamdanl dalam klLabnya(Syahr ushul al
khamsaL) menglnformaslkan pendapaL Mu'Lazllah mengenal cakupan alkhulafa al8asydun lLu ada llma
Abu 8akar ra umar rauLsman ra All ra dan umar lbn 'Abd al'Azlz 1ldak hanya alPamdanl yang
menggolongkan umar bln Abdul Azlz pada cakupan alkhulafa al8asydunSufyan al1saurl dan lbn al
Musyayab pun [uga Sufyan al1sury berpendapaL bahwa khallfah yang rasydun lLu llma Abu 8akar ra
umar rauLsman ra All ra dan umar lbn 'Abd al'Azlz uan lbn alMusayyab berpendapaL bahwa
khallfah yang rasydun lLu ada Llga Abu 8akar raumar ra dan umar lbn 'Abd al'Azlz klranya fakLa
dlaLas cukup unLuk membuaL klLa berLanya ada apa dengan umar bln Abdul Azlz?"sehlngga sebaglan
fukoha menggolongkannya pada wllayah yang kedudukannya seLlngkaL dlbawah 8asul yalLu khulafa al
8asydun/a'lmmaL alhuda/a'lmmaL aladl 1ermLerm yang baru sa[a penyusun Lulls adalah Lerm yang
berbedabeda LeLapl memlllkl arLl sama 1erm lnl masuk pada fase khllafah dan 8ahmah" (seLlngkaL
dlbawah fase kenablan) sebagal mana LersebuL dalam hadlLs berlkuL lnl sesungguhnya fase awal
agama kallan dlmulal dengan fase kenablan dan rahmahseLelah lLu fase khllafah dan rahmahLeLapl
kemudlan men[adl kera[aan yang penuh dengan pemaksaan"(dlrlwayaLkan oleh lmam al8azzar darl
lbnal!arah)

lembobosoo
ulslnl penyusun klranya Lak perlu pan[ang lebar lagl mensyarahkan LenLang banl umayah sampal masa
kepemlmplnan umar bln Abdul Azlzcukuplah pada polnpoln penLlng dlanLar kebl[akan yang bellau
lakukan pada masanyayalLu
1 Meno|ak fas|||tas kekha||fahan untuk d|r|nya yang d|anggapnya ber|eb|hanara peLugas
kekhallfahan yang hendak mengawalnya dengan kendaraan khususmendapaLkan sesuaLu yang dl luar
dugaan umar menolak kendaraan dlnas danmemlnLa kepada salah seorang dl anLara mereka unLuk
mendaLangkan blnaLangLunggangannyaAlPakam bln umar menglsahkan Saya menyakslkan para
pengawal daLang dengankendaraan khusus kekhallfahan kepada umar bln Abdul Azlz sesaaL dla
dlangkaLmen[adl khallfah WakLu lLu umar berkaLa 8awa kendaraan lLu ke pasar dan[uallah lalu hasll
pen[ualan lLu slmpan dl 8alLul Maal Saya cukup nalk
kendaran lnl sa[a (hewan Lunggangannya)
2 Menerapkan po|a h|dup sederhana khususnya untuk d|r| dan ke|uarganya ?unusbln Abl Syalb
berkaLa Sebelum men[adl khallfah Lall celananya masuk ke dalamperuLnya yang besar namun keLlka
dla men[adl khallfah dla sangaL kurus8ahkan [lka saya menghlLung [umlah Lulang rusuknya Lanpa
menyenLuhnya pasLlsaya blsa menghlLungnyaPal senada dlungkapkan puLranya Abdul Azlz bln umar
bln Abdul Azlz keLlkadlLanya oleh Abu !afar alManshur perlhal [umlah kekayaan ayahnya
!afarberLanya 8erapa kekayaan ayahmu saaL mulal men[abaL sebagal khallfah? AbdulAzlz men[awab
LmpaL puluh rlbu dlnar !afar berLanya lagl Lalu berapakekayaan ayahmu saaL menlnggal dunla?
!awab Abdul Azlz LmpaL raLus dlnarlLu pun kalau belum berkurang
3 Menghapuskan hakhak |st|mewa yang d|ber|kan kepada ke|uarganya umarmengumpulkan 8anl
Marwan dan berkaLa Sesungguhnya 8asulullah Saw memlllklLanah fadak dan darl Lanah lLu dla
memberlkan nafkah kepada keluarga 8anlPasylm uan darl Lanah lLu pula 8asulullah Saw mengawlnkan
gadlsgadls dlkalangan mereka SuaLu saaL laLhlmah memlnLanya unLuk mengambll sebaglan darlhasll
Lanah lLu Lapl 8asulullah Saw menolaknyauemlklan pula yang dllakukan Abu 8akar 8a dan umar 8a
kemudlan harLa lLudlambll oleh Marwan dan klnl men[adl mlllk umar bln Abdul Azlz Maka
sayamemandang bahwa suaLu perkara yang dllarang 8asulullah Saw melarangnya unLuklaLhlmah
adalah bukan men[adl hakku Saya menyaLakan kesakslan dl hadapankallan semua bahwa saya Lelah
mengemballkan Lanah LersebuL sebagalmana padazaman 8asulullah Saw (klsah lnl dlrlwayaLkan darl
Mughlrah)
4 Mengemba||kan harta kekayaan yang d|m|||k|nya dan ke|uarganya kepada 8a|tu| Maa| SuaLu saaL
umar bln Abdul Azlz memanggll lsLrlnya laLhlmah blnLl AbdulMallk yang memlllkl banyak perhlasan
berupa lnLan dan muLlara Wahal lsLrlkuplllhlah olehmu kamu kemballkan perhlasanperhlasan lnl ke
8alLul Maal aLaukamu lzlnkan saya menlnggalkan kamu unLuk selamanya Aku Lldak suka blla akukamu
dan perhlasan lnl berada dalam saLu rumah laLhlmah men[awab Sayamemlllh kamu darlpada
perhlasanperhlasan lnl 8ahkan blla leblh darl lLu punaku LeLap memlllh kamu
3 Mengangkat orangorang sa|eh d| [a[aran pemer|ntahannya SeLelah mencopoLkhalld sebagal
pengawal kekhallfahan lanLaran Lelah menghukum orang Lldaksesual dengan kesalahannya umar bln
Abdul Azlz memlnLa Amr bln Muha[lr unLukmen[adl salah seorang pengawalnya umar berkaLa Wahal
Amr engkau Lahu bahwaanLara saya dan kamu Lldak ada hubungan kekerabaLan kecuall kerabaL
dalamlslam namun saya mendengar bahwa kamu banyak membaca ayaLayaL AlCur`an dansaya
mellhaL kamu melakukan shalaL dl suaLu LempaL yang kamu klra Lldak adaseorang pun yang dapaL
mellhaLmu Saya mellhaL kamu melakukan shalaL denganbalk uan kamu adalah salah seorang darl
golongan Anshar Amblllah pedang lnldan se[ak saaL lnl kau kuangkaL sebagal pengawalku
6 Meno|ak suap da|am bentuk apa pun Amr bln Muha[lr merlwayaLkan suaLu saaLumar bln Abdul
Azlz lngln makan apel kemudlan salah seorang anggoLakeluarganya memberl apel yang dllnglnkan Lalu
umar berkaLa Alangkah harumaromanya Wahal pelayan kemballkan apel lnl kepada sl pemberl dan
sampalkansalam saya kepadanya bahwa hadlah yang dlklrlm Lelah sampalAmr bln Muha[lr
memperLanyakan slkap umar LersebuL Wahal Amlrul Mukmlnlnorang yang memberl hadlah apel lLu
Lak laln adalah sepupumu sendlrl dan salahseorang yang maslh memlllkl hubungan kerabaL yang sangaL
dekaL denganmu8ukankah 8asulullah Saw [uga menerlma hadlah yang dlberlkan orang
lalnkepadanya?umar bln Abdul Azlz men[awab Celaka kamu sesungguhnya hadlah yang
dlberlkankepada 8asulullah Saw adalah benarbenar hadlah sedangkan yang dlberlkankepadaku lnl
adalah suap
7 Meno|ak s|stem kekha||fahan yang d|war|skan secara turuntemurun !aunahmengaLakan suaLu
keLlka Abdul Mallk bln umar bln Abdul Azlz puLranyamenlnggal dunla umar memu[lnya Lalu !aunah
berLanya kepada umar Apakah[lka dla maslh hldup kamu akan mewaslaLkan agar dla men[adl
pengganLlmu?umar men[awab 1ldak Lalu mengapa kamu memu[lnya? Lanya !aunah lagl karena
saya khawaLlr blla saya mengangkaLnya dla akan dlhormaLl lanLaranayahnya dlhormaLl [awab umar
8 Menghapuskan budaya maLerlallsLlk dl kalangan pe[abaL uLra umar bln AbdulAzlz yang bernama
Abdul Azlz menglsahkan beberapa orang bawahan umar menullssuraL kepadanya ul anLara lsl suraLnya
berbunyl Sesungguhnya koLa Lelahrusak !lka Amlrul Mukmlnln memberlkan kepada kaml se[umlah
uang agar kamlmemperbalkl koLa lLu maka kaml akan melakukannya umar membalas suraL lLu!lka
kamu membaca suraL lnl maka [angalah koLa lLu dengan cara kamu berlakuadll dan berslhkan [alan
[alannya darl kezallman karena lLulah sebenarbenarperbalkan
9 Me|akukan amar maruf nah| munkar secara b|[aksana SuaLu keLlka Abdul Mallkbln umar bln Abdul
Azlz salah seorang puLra umar menemul ayahnya danberkaLa Wahal Amlrul Mukmlnln [awaban apa
yang engkau perslapkan dl hadapanAllah SwL dl harl klamaL nanLl seandalnya Allah menanyakan
kepadamu Mengapaengkau mellhaL bldah Lapl engkau Lldak membasmlnya dan engkau
mellhaLSunnah Lapl engkau Lldak menghldukannya dl LengahLengah masyarakaL?umar men[awab
Semoga Allah SwL mencurahkan rahmaLnya kepadamu dan semogaAllah memberlmu gan[aran aLas
kebalkanmu Wahal anakku sesungguhnya kaummumelakukan perbuaLan dalam agama lnl sedlklL deml
sedlklL !lka aku melakukanpembasmlan Lerhadap apa yang mereka lakukan maka aku Lldak merasa
aman bahwaLlndakanku lLu akan menlmbulkan bencana dan perLumpahan darah serLa merekaakan
menghu[aLku ueml Allah hllangnya dunla baglku [auh leblh rlngan darlpadamunculnya perLumpahan
darah yang dlsebabkan oleh Llndakanku ALaukah kamu Lldakrela [lka daLang suaLu masa dlmana
ayahmu mampu membasml bldah danmenghldupkan Sunnah?
10 Menegakkan kead||an dan mengabd|kan d|r| untuk menye[ahterakan umat 1ekadumar bln Abdul
Azlz unLuk menye[ahLerakan rakyaLnya dan menegakkan keadllanadalah prlorlLas uLama laLhlmah blnLl
Abdul Mallk lsLrlnya pernah menemulnyasedang menangls dl LempaL shalaLnya Lalu lsLrlnya berusaha
membesarkanhaLlnya umar bln Abdul Azlz berkaLa Wahal laLhlmah sesungguhnya sayamemlkul
beban umaL Muhammad darl yang hlLam hlngga yang merah uan sayamemlklrkan persoalan orang
orang faklr dan kelaparan orangorang saklL danLerslaslakan orangorang yang Lak sanggup berpakalan
dan orang yangLerslslhkan yang Leranlaya dan LerlnLlmldasl yang Leraslng dan LerLawan
dalamperbudakan yang Lua dan yang [ompo yang memlllkl banyak kerabaL LaplharLanya sedlklL dan
orangorang yang serupa dengan lLu dl seluruh pelosoknegerl Saya Lahu dan sadar bahwa 8abbku kelak
akan menanyakan hal lnl dl harlklamaL Saya khawaLlr saaL lLu saya Lldak memlllkl alasan yang kuaL dl
hadapan8abbku lLulah yang membuaLku menangls
11 Me|estar|kan ||ngkungan h|dup !lsr alCashshab berkaLa Saya mellhaLserlgala dan kamblng hldup
damal dl masa pemerlnLahan umar bln Abdul Azlz Lalusaya kaLakan Subhanallah! 1ernyaLa serlgala
sama sekall Lldak berbahayaberada dl LengahLengah kamblng?Secara LeksLual pernyaLaan !lsr al
Cashshab lnl memberlkan pemahaman kepadaklLa bahwa umar bln Abdul Azlz benarbenar
memperhaLlkan aspek llngkunganhldup dlmana semua makhluk hldup Lermasuk hewan dan Lumbuhan
mendapaLkankeadllan karena huLan dllesLarlkan maka blnaLangblnaLang llar seperLlserlgala Lak perlu
Lurun ke desa unLuk mencarl mangsa Pewanhewan LersebuLLelah mendapaLkan segala apa yang
dlbuLuhkan
12 Meno|ak Nepot|sme AlAzwal mencerlLakan suaLu keLlka umar bln Abdul Azlzduduk dl rumahnya
bersama para pembesar 8anl umayyah umar berkaLa Sukakah[lka kallan aku [adlkan salah seorang
pemlmpln pasukan? Mereka men[awabMengapa kau Lawarkan kepada kaml sesuaLu yang kamu
sendlrl Lldakmenger[akannya? umar berkaLa 1ldakkah kallan mellhaL hamparan LempaL sayaklnl
berada? Sesungguhnya saya menyadarl sepenuhnya bahwa la akan hancur danslrna uan saya Lldak suka
blla LempaL lnl dlkoLorl oleh kaklkakl kallan Lalubagalmana mungkln akan saya [adlkan kallan sebagal
pemlmpln dan pengawasorangorang 1ldak mungkln uan [angan harap lLu Ler[adl ara pembesar lLu
berkaLa Mengapa Lldak? 8ukankah klLa memlllkl hubungankerabaL? 8ukankah klLa [uga berhak? umar
berkaLa AnLara kamu sekallan dan orang yang berada [auh dl u[ung dunladalam pandanganku adalah
sama 1ldak ada bedanya
13 Menghukum orang sesua| dengan kesa|ahannya
leootop
Selaln kebl[akankebl[akan 8ellau yang memaslahaLkan umaL bellau [uga dlkenal dengan pemahaman
agamanya yang mendalamsehlngga bellau dlberl gelar alfahmu addaqlq Sampalsampal Malmun bln
Mahran berkaLa ara ulama dl hadapan umar bln Abdul Azlz adalah murldmurldnya Cukup Lernglah
buaL klLa bahwa Lldak berllblhan umar dlberl gelargelar penghormaLan karena apa yang Lelah 8ellau
lakukan Lerlepas darl perbedaan pendapaL dlanLar para ahll Ladl

8eferensl
Mubarok [alh2008 Se[arah eradaban lslam8andung usLaka lslamlka
!oesoef Sou'yb Se[arah uaulaL ummayah ll dl Cordoba !akarLa8ulan 8lnLang 1977

Anda mungkin juga menyukai