Anda di halaman 1dari 23

I.

Tujuan a. Membuat preparat segar organ tumbuhan b. Mengidentifikasi jaringan daun, akar, dan batang

II.

Dasar Teori

Organ Tumbuhan Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun. Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan daun. Akar Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela. 1. Fungsi Akar a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut 2. Anatomi Akar Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam yaitu :
Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 1 |

a.Epidermis Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar. b. Korteks Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim. c. Endodermis Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat.Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap. c.Silinder Pusat/Stele Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai macam jaringan : - Persikel/Perikambium Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar. - Berkas Pembuluh Angkut/Vasis Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium. - Empulur Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.

Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 2 |

BATANG Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya. 1. Batang Dikotil Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam : a. Epidermis Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus. b. Korteks Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. c. Endodermis Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 3 |

d. Stele/ Silinder Pusat Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebutkambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun. 2. Batang Monokotil Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 4 |

DAUN Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian : 1. Epidermis Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan. 2. Parenkim/Mesofil Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.

Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 5 |

3. Jaringan Pembuluh Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.

Gbr. Jaringan daun. III. Alat dan Bahan Alat : o Silet o Mikroskop cahaya o Lensa objektif o Lensa okuler o Tusuk gigi Bahan : Preparat segar
o o o

Preparat awetan - Daun Zea mays - Akar dan Batang Arachis - Daun Ficus

Daun Rhoediscolor Batang bayam Akar (anak) rambutan

Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 6 |

IV.

Cara Kerja Untuk preparat segar 1. Potong tipis-tipis bahan secara melintang dengan menggunakan silet 2. Atur cahaya pada mikroskop 3. Letakkan preparat segar tadi pada lensa objektif 4. Tetesi sedikit air 5. Tutup dengan lensa lensa penutup (coverglass) 6. Amati dibawah mikroskop 7. Gambarlah obyek tersebut untuk digunakan sebagai laporan Untuk preparat awetan 1. Atur cahaya pada mikroskop 2. Letakkan preparat pada mikroskop 3. Jepit dengan penjepit 4. Amati dibawah mikroskop 5. Gambarlah obyek tersebut untuk digunakan sebagai laporan

Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 7 |

V.

Hasil dan Pembahasan Preparat Basah

Batang Bayam

Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 8 |

Akar Rambutan

Rhoedis colour

Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 9 |

Preparat kering Akar Arachis hypogaea c.s Akar Arachis hypogaea c.s

Akar Zea mays

Akar Zea mays

Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 10 |

Batang Arachis hypogaea c.s

Batang Arachis hypogaea c.s

Batang Zea mays

Batang Zea mays

Daun Ficus elastica c.s

Daun Ficus elastica c.s

Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 11 |

Daun Zea mays c.s

Daun Zea mays c.s

Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 12 |

VI.

Pembahasan

Pada akar tanaman kacang tanah (Arachis hypogeae) terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem dan xylem dan empulur, dan mempunyai tipe akar diarkh yaitu memiliki jumlah ikatan 4 protoxilem. Kacang tanah termasuk tanaman semusim, berbatang jenis perdu, tidak berkayu. Tipe pertumbuhan ada yang tegak ada yang menjalar. Dari tipe tegak ada yang dapat mencapai tinggi batang 80 cm, tetapi rata-rata tinggi tanaman subur 50 cm. Tipe menjalar dapat tumbuh ke segala arah membentuk lingkaran, dengan garis tengah dapat mencapai 150 cm. Kacang tanah mempunyai akar tunggang, namun akar primernya tidak tumbuh secara dominan. Yang berkembang adalahperakaran serabut, yang merupakan akar sekunder.akar dapat tumbuh sedalam 40 cm. Pada akar tumbuh bintil-bintil akar atau nodul, berisi bakteri Rhyzobium japonicum. Pada akar kacang tanah ini terdapat epidemis,krteks, endodermis, perisikel dan jaringan pengangkut(xylem dan floem) dan
Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 13 |

empulur. Pada akar kacang tanah ini mempunyai tipe akar yang tetrakh yang mana di sini terdapa 4 kelompok protoxilem atau berkas xylem. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa:

Stomata (mulut daun) berfungsi sebagai tempat pertukaran transpirasi Perengkim berfungsi untuk menyimpan bahan makanan, transportasi untum menyimpan air dan udara Palisade merupakan bagian dari misofil yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis Epidermis atas untuk mengurangi penguapan yang terlalu besar pada bagian atas daun Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Pada akar tanaman jagung terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem

dan xylem dan empulur, dan mempunyai tipe akar polirkh yaitu memiliki jumlah ikatan xylem banyak. Struktur umum dari bagian luar ke dalam: epidermis (pada akar muda,jika tua digantikan oleh peridermis beruba jaringan gabus), kadang dijumpai hypodermis sebagai derivate epidermis,parenkim korteks,selapis sel endodermis, stele dan berkas pembuluh. Floem dan xylem pada monokotil terletak tersebar dan floem berada lingkaran luar dari lingkaran xylem dan perkembangan pertumbuhannya tidak berkembang hingga ke tengahtengah lingkaran pusat akar sehingga pada lingkaran pusat dijumpai parenkim empulur. Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata. System jaringan dasar berupa korteks dan empulur,dan jaringan pengangkut (xylem dan floem). Untuk jaringan pengangkut tersusun dalam berkas-berkas dan tersebar di seluruh permukaan batang. Pada tanaman ini mempunyai tipe akar poliarkh, yaitu memiliki jumlah ikatan xylem yang banyak dan disertai dengan empulur yang luas.Di antara berkas-berkas pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim. Daerah parenkim kortek banyak ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel batu ataupun parenkim kelenjar. Sel dan kelenjar minyak, sel dan ruang lendir, benda-benda ergastik banyak ditemukan di daerah kortek ini. Sel sklerenkim (serabut) dan sel sklereida (sel batu) . Ficus elastica Roxb. ex Hornem Nama umum Indonesia: Karet kebo, karet hutan, kadjai (Sumatra) Inggris: Assam rubber, Indian rubbertree
Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 14 |

Melayu: Pilipina:

rambong, pokok getah rambong balete

Karet Kebo, Klasifikasi: Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Dilleniidae Ordo: Urticales Famili: Moraceae (suku nangka-nangkaan) Genus: Ficus Spesies: Ficus elastica Roxb. ex Hornem Pada Ficus elastica c.s tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi bisa mencapai 20 - 30 m. Akar tunggang batang berkayu, silindris, warna coklat tua, permukaan halus, percabangan meyebar tak beraturan hingga membentuk pohon yang rindang, keluar akar-akar menggantung dari batang atau cabang yang sudah besar Daun tunggal, bertangkai, tersusun berseling (alternate), bentuk lonjong(elliptica), ujung dan pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata, permukaan mengkilat (nitidus), pada pohon yang masih muda panjang daun +/- 35 cm, lebar +/- 15 cm, setelah pohon menjadi dewasa rata-rata panjang daun menjadi lebih kecil dengan panjang +/- 10-15 cm dan lebar +/- 5-7 cm, daun muda berwarna merah hati setelah dewasa menjadi hijau tua, kuncup daun muda tertutup
Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 15 |

dengan selaput bumbung (ocrea) berbentuk kerucut tajam berwarna merah muda Bunga muncul di ketiak daun, berwarna merah kusam, penyerbukan sangat tergantung pada satu jenis kumbang Buah bulat telur, panjang +/- 1 cm, berwarna kuning kehijauan. Pada akar rambutan, terdapat bagian-bagian yang tidak terlihat pada mikroskop. Hal itu dikarenakan pemotongan pada akar rambutan tidak sempurna (tidak tipis). Pada saat pengambilan sampel untuk diamati (akar rambutan), kami mengalami kesulitan pada saat memotongnya. Karena apabila akar rambutan tidak dipotong tipis maka bagian-bagiannya tidak tampak jelas bahkan tidak terlihat. Rhoeodiscolor Klasifikasi Divisi Subdivisi Kelas Suku Marga a) Batang Batang : Kasar, pendek, arah tumbuh tegak lurus (erectus), warna coklat. Sifat batang basah (herbaceus), berdasarkan panjang umurnya merupakan tumbuhan muda (annuus), bentuk batang bulat (teres), sifat permukaan batang memperlihatkan bekasbekas daun. b) Daun Daun : Daun tunggal, bangun daun seperti pedang (ensiformis), ujung daun runcing (acutus), pangkal daun rata (truncatus) memeluk batang, tepi daun rata (integer), panjang daun 25-30 cm, lebar 3-6 cm, daging daun tipis lunak (herbaceous), permukaan daun licin suram (laevis opacus), tulang daun sejajar (rectivernis), permukaan atas daun hijau, permukaan bawah daun merah kecoklatan. c) Bunga Bunga : Majemuk, bentuk mangkok, tumbuh di ketiak daun, terbungkus kelopak seperti kerang, benang sari silindris, bunga banyak, warna putih, kepaia putik kuning, mahkota bentuk segitiga, tiga lembar, putih. d) Akar Akar : Serabut, kecoklatan.
Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 16 |

:Spermatophyta :Angiospermae :Monocotyledoneae :Bromeliales :Bromeliaceae :Rhoeo

Biasa ditanam orang sebagai tanaman hias, tumbuh subur di tanah yang lembab. Termasuk anggota suku gawar-gawaran, berasal dari Meksiko dan Hindia Barat. Tinggi pohon 40 cm - 60 cm, batang kasar, pendek, lurus, tidak bercabang. Daun lebar dan panjang, mudah patah, warna daun di permukaan atas: Hijau, dan di bagian bawah berwarna merah tengguli. Panjang daun + 30 cm, lebar 2,5 - 6 cm. Bunga berwarna putih, berbentuk bunga kerang. Metamorfosis Mempunyai kuncup bunga sebagai bakal bunga yang tumbuh di daerah ketiak daun. Pada saat membuat irisan pada daun /Plumeria/ /SP/ baik itu irisan melintang maupun membujur sangatlah tidak mudah, sehingga itu kita memerlukan gabus untuk membantu dalam proses pengirisan, dikarenakan daun tidak seperti organ-organ tumbuhan lain seperti batang dan akar yang agak keras sehingga mudah untuk diiris. Gabus yang akan kita gunakan terlebih dahulu dibuat dalam bentuk balok kemudian diiris bagian tengahnya agar daun bisa di jepit dibagian tengah yang telah diris tadi.kemudian pengirisannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar hasil yang diperoleh bisa setipis mungkin dan bisa di amati dengan jelas dibawah mikroskop. Pada roses pembuatan irisan melintang maupun membujur pada batang /Amaranthus sp/ lebih mudah dari pada irisan pada daun /Plumeria/ /SP/,karena batang /Amaranthus sp/ lebih kaku sehingga mudah untuk diiris.Proses pembuatan irisan ini sangat mudah hanya dengan menggunakan silet dengan cara diiris setipis mungkin lalu di letakan diatas kaca
Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 17 |

objek dan ditetesi air lalu ditutup dengan kaca penutup.Kemudian sediaan diletakan dibawa mikroskop,dengan menggunakan perbesaran /5 x 10 /sediaan sudah dapat diamati. Dalam percobaan ini kita dapat mengamati jaringan pelindung(epidermis),jaringan dasar (parenkim),dan jaringan pengangkut(xylem dan floem) Jaringan epidermis Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya,selain itu jaringan epidermis juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air, penyerapan air, penyimpan air atau sebagian kelenjar. Bentuk sel-sel epidermis tidak teratur, tanpa ruang antar sel, vakuolanya besar. Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam) : 1. Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti. 2. Stratum Lusidum Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit
Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 18 |

tebal telapak kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis. 3. Stratum GranulosumDitandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel Langerhans. 4. Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi. Terdapat sel Langerhans. 5. Stratum Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit. Jaringan parenkim Jaringan parenkim disebut juga sebagai jaringan dasar oleh karena merupakan jaringan penyusun sebagian besar organ tumbuhan. Menurut bentuknya, parenkim sebagai jarigan dasar dapat dibagi menjadi beberapa
Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 19 |

kelompok misalnya: parenkim palisade (silindris memanjang), parenkim bunga karang (bentuk tak teratur), parenkim bintang, parenkim lipatan (dinding selnya melipat-lipat) dan terbanyak bentuknya membulat. Jaringan pengangkut Xylem

Xylem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea serta sel-sel parenkim xylem dan serabut xylem sebagai penyokongnya. Xylem pada awalya terbentuk dari meristem apikal lewat pembentukan prokambium dan disebut xylem primer.selanjutnya akibat pertumbuhan kambium akan terbentuk xylem sekunder.kedua bentuk xylem ini pada pertumbuhan selanjutnya akan berbaur sehingga sulit dibedakan. Jaringan xylem berfungsi sebagai saluran pengangkut air dan zat hara dari akar kebagian lain dari tumbuhan. Floem

Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan tipe berbeda, yaitu pembuluh, sel pengiring, parenkim floem, serabut dan sklereid. Seperti halnya xylem, floem yang berasal dari prokambium disebut floem primer dan yang merupakan hasil pertumbuhan kabium disebut floem sekunder.jaringan floem berfungsi sebagai pengangkut hasil asimilasi dari daun ke tempat-tempat penyimpanan
Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 20 |

makanan cadangan dan bagian-bagian tumbuhan yang membutuhkan.

Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 21 |

VII.

Penutup

Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Pada akar tanaman kacang tanah ini terdapat epidermis, korteks, endodermis,

perisikel, floem dan xylem dan empulur, dan mempunyai tipe akar diarkh yaitu memiliki jumlah ikatan 4 protoxilem.
2. Pada akar tanaman jagung terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem

dan xylem dan empulur, dan mempunyai tipe akar polirkh. yaitu memiliki jumlah ikatan xylem banyak. 3. Pada akar rambutan, terdapat bagian-bagian yang tidak terlihat pada mikroskop. Hal itu dikarenakan pemotongan pada akar rambutan tidak sempurna (tidak tipis).
4. Pada akar tanaman kacang tanah (Arachis hypogeae) terdapat epidermis, korteks,

endodermis, perisikel, floem dan xylem dan empulur, dan mempunyai tipe akar diarkh yaitu memiliki jumlah ikatan 4 protoxilem.

Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 22 |

Daftar Pustaka Atinirmala, Pratita. 2006. Bilologi Praktis. Yogyakarta: Kreasi Wacana Fahn, A.,1995. Anatomi Tumbuhan edisi ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press http://elek-data-q.blogspot.com/2009/05/laporan-praktikum-akar.html

Laporan Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan 23 |

Anda mungkin juga menyukai