prepared by:
Pokok Bahasan
Apa itu volume ? Klasifikasi volume Fisik obyek, berupa :
Sortimen/log Pohon berdiri Kayu bakar/pulp
dinyatakan dalam kubik, yang diperoleh dari hasil perkalian satuan dasar panjang, lebar/tebal serta tinggi. Dengan asumsi bahwa penampang lintang batang pohon berbentuk lingkaran, maka : Volume pohon : = hasil perkalian luas bidang dasar dengan panjang/tinggi, kemudian dikoreksi oleh suatu konstanta yang ditetapkan (konstanta tsb. disebut faktor bentuk pohon)
2
Klasifikasi Volume
Volume pohon berdiri (menurut dimensi tinggi) :
Volume total : volume yang dihitung atas dasar tinggi total (sampai puncak) pohon dan ditambah volume cabang dan ranting Volume batang : volume yang dihitung atas dasar tinggi total (sampai puncak) pohon tanpa volume cabang dan ranting Volume kayu tebal :
= volume yang dihitung atas dasar tinggi kayu tebal (biasanya sampai diameter 7 cm atau 10 cm untuk jenis-jenis conifer) tanpa volume cabang dan ranting merupakan volume kayu pertukangan untuk jenis daun jarum (conifer)
3 DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN Fahutan IPB 4
Volume sulit diukur, karena : v = f ( g , h , f ) Kesalahan dalam pengukuran dimensidimensi tersebut akan terakumulasi dalam perhitungan volume
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN Fahutan IPB
Klasifikasi volume(2)
Volume pohon berdiri (lanjutan) :
Volume bebas cabang :
= volume yang dihitung atas dasar tinggi bebas cabang tanpa volume cabang dan ranting merupakan volume kayu pertukangan untuk jenis daun lebar (hardwood)
Jenis pohon daun jarum (conifer) biasanya memiliki bentuk batang excurrent :
Bentuk batang teratur, dimana sumbu batang memanjang membentuk batang utama yang sulit dibagi-bagi lagi Sering diasumsikan: batang terdiri dari frustum berbentuk neiloid, kerucut, atau parabola. Umumnya batang berbentuk antara kerucut dan parabola
2 g1 = 14..d1 = luas penampang pada diameter pangkal 2 gm = 14..dm = luas penampang pada diameter tengah 2 g2 = 14..d2 = luas penampang pada diameter ujung
L = panjang batang/sortimen
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN Fahutan IPB 10
Rumus Smalian seharusnya digunakan pada sortimen pendek ( 1m) Untuk sortimen yang panjang ( 3 6 m), rumus Newton atau Huber akan lebih akurat Rumus Newton akan memberikan hasil yang akurat pada semua bagian batang, kecuali pada bagian pangkal yang terlalu menggembung
11
12
13
14
Umpamakan batang pohon tersusun atas sejumlah seksi yang panjangnya tertentu (misal: 1 2 m) Ukurlah diameter pangkal, tengah dan ujung dari setiap seksi (biasanya dengan alat SRB) Tentukan volume tiap seksi dgn rumus Huber, Smalian atau Newton Jumlahkan volume dari setiap seksi untuk menentukan volume pohon tsb
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN Fahutan IPB
5 4 ht 3 2 1 No Seksi
16
dbh
c = A.L
Dimana : A=luas penampang per cm pada sumbu Y L=panjang per cm pada sumbu X
Untuk contoh di atas : 1 dotgrid = 1 cm2, sehingga : c = .(20 cm2) x 1 m = .(0,002 m2) x 1 m = 0,001571 m3/cm2 Volume = luas daerah dibawah kurva dikalikan c
Misal : V = 35 cm2 x 0,001571 m3/cm2 = 0,055 m3
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28