Anda di halaman 1dari 15

Anatomi, Iisiologi, histologi, dermatom Kulit :

http://Iajarini.wordpress.com/2008/11/27/anatomi-Iisiologi-histologi-dermatom-kulit/
Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup
manusia. Luas kulit orang dewasa 1,5 m dengan berat kira-kira 15 berat badan.
Anatomi kulit secara histopatologik .
Tersusun atas tiga lapisan utama, yaitu :
1. Lapisan epidermis atau kutikel
Terdiri atas :
Stratum korneum (lapisan tanduk)
Merupakan lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang
mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat tanduk)
Stratum lusidum
Terdapat di bawah stratum korneum, merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan
protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin.
Stratum granulosum (lapisan keratohialin)
Merupakan bagian dengan 2-3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir-butir kasar
yang terdiri atas keratohialin dan terdapat inti di antaranya.
Stratum spinosum / stratum malpighi / prickle cell layer / lapisan akanta
Terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena
adanya proses mitosis. Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen dengan
inti terletak di tengah-tengah. Sel-sel ini makin ke permukaan makin gepeng bentuknya. Di
antaranya terdapat jembatan antar sel (intercelluler bridge) yang terdiri dari protoplasma dan
tonoIibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan-jembatan ini membentuk penebalan bulat
kecil yang disebut nodulus Bizzozero, terdapat pula sel sel Langerhans.
Stratum Basale
Terdiri dari sel-sel berbentuk kubus / kolumnar yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-
epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Lapisan ini berIungsi reproduktiI dengan adanya
mitosis. Terdapat pula sel pembentuk melanin (melanosit) yang merupakan sel-sel berwarna
muda dengan sitoplasma basoIilik dan inti gelap dan mengandung butir pigmen
(melanosomes)
2. Lapisan dermis (korium, kutis vera, true skin)
Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan Iibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan Iolikel
rambut. Secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian :
Pars papilare
Bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraI dan pembuluh darah.
Pars retikulare
Bagian dibawahnya yang menonjol ke arah subkutan. Terdiri atas serabut-serabut penunjang
yaitu serabut kolagen, elastin, dan retikulin.
3. Lapisan subkutis (hipodermis)
Kelanjutan dermis dan terdiri atas jaringan ikat longggar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Di
lapisan ini terdapat ujung-ujung saraI tepi, pembuluh darah, dan getah bening. Vaskularisasi di
kulit diatur oleh 2 pleksus yaitu pleksus superIisial (di bagian atas dermis) dan pleksus proIunda
(di subkutis). Pleksus di dermis bagian atas mengadakan anastomosis di papil dermis, pleksus di
subkutis dan di pars retikulare juga mengadakan anstomosis, di bagian ini pembuluh darah
berukuran lebih besar. Bergandengan dengan pembuluh darah terdapat saluran getah bening.
Adenksa Kulit .
Kelenjar kulit
Terdapat di bagian dermis terdiri atas kelenjar keringat (glandula sudoriIera) dan kelenjar palit
(glandula sebasea). Kelenjar keringat terdiri dari kelenjar ekrin dan apokrin.
Kuku
Rambut



ANATOMI KULIT
ategory: kesehatan
http://ajengtriana.student.umm.ac.id/2010/01/28/anatomi-kulit/
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan
terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7
3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6
mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis,
labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan,
telapak kaki, punggung, bahu dan bokong. Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang
berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm
sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan
suatu lapisan jaringan ikat.
!ID#MIS
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng
bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada
berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya
sekitar 5 dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu.
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam) :
1. Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
2. Stratum Lusidum Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan
telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.
3. Stratum GranulosumDitandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan
sitoplasma terisi oleh granula basoIilik kasar yang dinamakan granula keratohialin yang
mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel Langerhans.
4. Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas Iilament yang dinamakan tonoIibril, dianggap Iilamen-
Iilamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi
terhadap eIek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan
mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonoIibril. Stratum basale dan stratum spinosum
disebut sebagai lapisan MalIigi. Terdapat sel Langerhans.
5. Stratum Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktiIitas mitosis yang hebat dan bertanggung
jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari
untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan Iaktor lain. Merupakan satu lapis sel
yang mengandung melanosit.
Fungsi Epidermis : Proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan
mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel Langerhans).
D#MIS
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai 'True Skin. Terdiri atas
jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya
bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.
Dermis terdiri dari dua lapisan :
O Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.
O Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.
Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan bertambahnya usia. Serabut
elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira
5 kali dari Ietus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan
serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan tampak
mempunyai banyak keriput.
Dermis mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivat
epidermis yaitu Iolikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung
banyak tidaknya derivat epidermis di dalam dermis.
Fungsi Dermis : struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, menahan shearing Iorces dan
respon inIlamasi
SUBKUTIS
Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini
terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya.
Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu. BerIungsi
menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol
bentuk tubuh dan mechanical shock absorber.

'ASKULA#ISASI KULIT
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan papiler dan retikuler
dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. abang kecil meninggalkan pleksus ini
memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena.
Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui membran
epidermis



ISIOLOGI KULIT
Kulit merupakan organ yang berIungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah memungkinkan
bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier inIeksi, mengontrol suhu tubuh
(termoregulasi), sensasi, eskresi dan metabolisme.
Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik,
ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui merupakan
salah satu Iungsi kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraI seperti pada
daerah bibir, puting dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan cairan
elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus. Temperatur periIer mengalami proses
keseimbangan melalui keringat, insessible loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal. Temperatur
kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. Bila temperatur meningkat terjadi
vasodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur dengan melepas panas
dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit. Pada
temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit akan vasokontriksi yang kemudian akan
mempertahankan panas.
isiologi Kulit .
1. Perlindungan
Kulit melindungi tubuh dari mikroorganisme, penarikan atau kehilangan cairan, dan dari zat iritan
kimia maupun mekanik. Pigmen melanin yang terdapat pad akulit memberikan perlindungan
terhadap sinar ultraviolet matahari.
2. Pengaturan suhu tubuh
Pembuluh darah dan kelenjar keringat dalam kulit berIungsi untuk mempertahankan dan mengatur
suhu tubuh.
3. Ekskresi
Zat berlemak, air, dan ion-ion seperti Na diekskresi melalui kelnjar-kelenjar pada kulit.
4. Metabolisme
Dengan bantuan radiasi sinar matahari atau sinar ultraviolet, proses sintesis vitamin D yang
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang, dimulai dari sebuah molekul prekusor
(dehidrokolesterol-7) yang ditemukan di kulit.
5. Komunikasi
a) Semua stimulus dari lingkungan diterima oleh kulit melalui sejumlah reseptor khusus yang
mendeteksi sensasi yang berkaitan dengan suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri.
b) Kulit merupakan media ekspresi wajah dan reIleks vaskular yang penting dalam komunikasi.

SISTEM INTEGUMENT

IRI-IRI KULIT

1. Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan.
2. Alat tubuh yang terberat : 15 dari berat badan.
3. Luas : 1,50 1,75 m.
4. Tebal rata rata : 1,22mm.
5. Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada telapak tangan dan t. kaki dan paling tipis : 0,5 mm.pada
daerah penis.

KULIT TERBAGI MENJADI 3 LAPISAN:
1. EPIDERMIS
Terbagi atas 4 lapisan:
a. Lapisan basal / stratum germinativum
* terdiri dari sel sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.
* Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade.
* Lapisan terbawah dari epidermis.
* Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang membentuk melanin( melindungi kulit dari sinar
matahari.

b. lap. Malpighi/ stratum spinosum.
* Lapisan epidermis yang paling tebal.
* Terdiri dari sel polygonal
* Sel sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti duri.

c. lap. Granular / s. granulosum.
* Terdiri dari butir butir granul keratohialinyang basoIilik.

d. lapsan tanduk / korneum.
* Terdiri dari 20 25 lapis sel tanduk tanpa inti.

Setiap kulit yang mati banyak mengandung keratin yaitu protein Iibrous insoluble yang membentuk
barier terluar kulit yang berIungsi:

1. Mengusir mikroorganisme patogen.
2. Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh.
3. Unsure utam yang mengerskan rambut dan kuku.

Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Dalam epidermis terdapat 2 sel yaitu :
1. Sel merkel.
Fungsinya belum dipahami dengan jelastapi diyakini berperan dalam pembentukan kalus dan klavus
pada tangan dan kaki.
2. Sel langerhans.
Berperan dalam respon respon antigen kutaneus.
Epidermis akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan.
Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berIunIgsi sebagai tempat
pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut Iingers prints.

2. DERMIS.( korium)
* merupakan lapisan dibawah epidermis.
* Terdiri dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan:pars papilaris.( terdiri dari sel Iibroblast yang
memproduksi kolagen DAN Retikularis YG Terdapat banyak p. darah , limIe, dan akar rambut,
kelenjar kerngat dan k. sebaseus.

3. JARINGAN SUBKUTAN ATAU HIPODERMIS / SUBUTIS.
* Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak.
* Merupakn jaringan adipose sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan
tulang.
* Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.
* Sebagai bantalan terhadap trauma.
* Tempat penumpukan energi.

4. RAMBUT.
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari Ialang distal jari tangan,
kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.)
b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut
1. melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir
ke mata, bulu hidung (vibrissae)
2. menyarig udara.
3. serta berIungsi sebagai pengatur suhu,
4. pendorong penguapan kerngat dan
5. indera peraba yang sensitive.

RaMbut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel keratin )
Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 2 Iase :
1. Iase pertumbuhan (Anagen)
kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela.
Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun.
90 dari 100.000 Iolikel rambut kulit kepala normal mengalami Iase pertumbuhan pada satu saat.
2. Fase Istirahat( Telogen)
Berlangsung 4 bulan, rambut mengalami kerontokan
50 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya.
Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, dsbt Piloereksi.
Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin .
Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hgormon seks( rambut wajah, janggut,
kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen.
Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin.
Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. ushing(wanita).

5. KUKU
Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keatin yang keras dan
transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula.
BerIungsi mengangkat benda benda kecil.
Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari.pembaruan total kuku jari tangan : 170 hari dan kuku kaki: 12-
18 bulan.

KELENJAR KELENJAR PADA KULIT
1. Kelenjar Sebasea
berIungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara Iolikel rambut dan batang rambut yang
akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
2. Kelenjar keringat
diklasiIikasikan menjadi 2 kategori:
a. kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit.
Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh.
Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraI simpatik.pengekuaran keringat oada tangan, kaki,
aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.
b. kelenjar Apokrin.
Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara pada Iolkel rambut.
Kelenjar ininaktiI pada masa pubertas,pada wanit a akan membesar dan berkurang pada sklus haid.
K.Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bajkteri menghasilkan
bau khas pada aksila.
Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut K. seruminosa yang
menghasilkan serumen(wax).

FUNGSI KULIT SEARA UMUM.
1. SEBAGAI PROTEKSI.
* Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi bacteri.)
* Melindungi dari trauma yang terus menerus.
* Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh.
* Menyerap berbagai senyawa lipid vit. Adan D yang larut lemak.
* Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.
2. PENGONTROL/PENGATUR SUHU.
* Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas peredaran darah meningkat terjadi
penguapan keringat.
3 proses hilangnya panas dari tubuh:
* Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah.
* Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih dingin yang bersentuhan dengan
tubuh.
* Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi
* Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit yang ditentukan oleh peredaran
darah kekulit.(total aliran darah N: 450 ml / menit.)
3. SENSIBILITAS
* mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.
4. KESEIMBANGAN AIR
* Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan air serta elektrolit yang
berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan subcutan.
* Air mengalami evaporasi (respirasi tidak kasat mata) 600 ml / hari untuk dewasa.
5. PRODUKSI VITAMIN.
* Kulit yang terpejan sinar Uvakan mengubah substansi untuk mensintesis vitamin D.



PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK GANGGUAN SISTEM INTEGUMENT

1. BIOPSI KULIT.
Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan cara eksisi dengan scalpel
atau alat penusuk khusus ( skin punch) dengan mengambil bagian tengah jaringan.
INDIKASI
Pada nodul yang asal nya tidak jelas untuk mencegah malignitas. Dengan warna dan bentuk yang
tidak lazim.
Pembentukan lepuh.

2. PATH TEST
Untuk mrngenali substansi yang menimbulkan alergi pada pasien dibawah plester khusus ( exclusive
putches )
INDKASI
Dermatitis, gejalak kemerahan, tonjolan halus, gatal- gatal. Reaksi lemah.
Blister yang halus, papula dan gatal gatal yang hebat reaksi sedang.
Blister/bullae, nyeri, ulserasi reaksi kuat.

Penjelasan pada pasien sebelum dan sesudah pelksanaan patch test.
Jangan menggunakan obat jenis kortison selam satu minggu sebelum tgl pelaksanaan.
Sample masing masing bahan tes dalam jumlah yang sedikit dibubuhkan pada plester berbentuk
cakaram kemudian ditempel pada punggung,dengan jumlah ynag bervariasi.( 20 30 buah.)
Pertahankan agar daerah punggung tetap kering pada saat plester masih menempel.
Prosedur dilaksanakan dalam waktu 30 menit.
2- 3 hari setelah tes plester dilepas kemudian lokasi dievaluasi.

3. PENGEROKAN KULIT.
Sampel kulit dikerok dari lokasi lesi, jamur, yang dicurigai.dengan menggunakan skatpel yang sudah
dibasahi dengan minyak sehingga jaringan yang dikerok menempel pada mata pisau hasil kerokan
dipindahkan ke slide kaca ditutup dengan kaca objek dan dipriksa dengan mikroskop.

4. PEMERIKSAAN AHAYA WOOD ( LIGHT WOOD).
Menggunakan cahaya UV gelombang panjang yang disebut black light yang akan menghasilakan
cahaya berpedar berwarna ungu gelap yang khas.cahaya akan terlihat jelas pada ruangan yang gelap,
digunakan untuk memebedakan lesi epidermis dengan dermis dan hipopigmentasi dengan
hiperpigmentasi.

5. APUS TZANK.
Untuk memeriksa sel sel kulit yang mengalami pelepuhan.
INDIKASI
Herpes zoster,varisella, herpes simplek dan semua bentuk pemIigus.
Secret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide kaca diwarnai dan periksa.


Dermatom .
Merupakan suatu area spesiIik yang diinervasi oleh saraI spinal, digunakan pada neurologis untuk
menentukan kerusakan pada saraI spinal.


Dermatom

2 posterior halI oI the skull cap
3 area correlating to a high turtle neck shirt
4 area correlating to a low-collar shirt
6 (radial nerve||) 1st digit (thumb)
7 (median nerve) 2nd and 3rd digit
8 (ulnar nerve) 4th and 5th digit, also the Iunny bone
T4 nipples.
T5 InIramammary Iold.
T6/T7 xiphoid process.
T10 umbilicus (important Ior early appendicitis pain)
T12 pubic bone area.
L1 inguinal ligament
L4 includes the knee caps

KLASIIKASI LUKA
Luka dapat terjadi pada trauma, pembedahan, neuropatik, vaskuler, penekanan dan keganasan
Luka diklasiIikasikan dalam 2 bagian :
1. Luka akut : merupakan luka trauma yang biasanya segera mendapat penanganan dan biasanya
dapat sembuh dengan baik bila tidak terjadi komplikasi. Kriteria luka akut adalah luka baru,
mendadak dan penyembuhannya sesuai dengan waktu yang diperkirakan ontoh : Luka sayat, luka
bakar, luka tusuk, crush infury. Luka operasi dapat dianggap sebagai luka akut yang dibuat oleh ahli
bedah. ontoh : luka jahit, skin grafting.
2. Luka kronik : luka yang berlangsung lama atau sering timbul kembali (rekuren) dimana terjadi
gangguan pada proses penyembuhan yang biasanya disebabkan oleh masalah multiIaktor dari
penderita. Pada luka kronik luka gagal sembuh pada waktu yang diperkirakan, tidak berespon baik
terhadap terapi dan punya tendensi untuk timbul kembali. ontoh : Ulkus dekubitus, ulkus diabetik,
ulkus venous, luka bakar dll.

!NYMBUHAN LUKA
Penyembuhan luka adalah suatu bentuk proses usaha untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Komponen utama dalam proses penyembuhan luka adalah kolagen disamping sel epitel. Fibroblas
adalah sel yang bertanggung jawab untuk sintesis kolagen. Fisiologi penyembuhan luka secara alami
akan mengalami Iase-Iase seperti dibawah ini :
A. Fase inIlamasi
Fase ini dimulai sejak terjadinya luka sampai hari kelima. Segera setelah terjadinya luka, pembuluh
darah yang putus mengalami konstriksi dan retraksi disertai reaksi hemostasis karena agregasi
trombosit yang bersama jala Iibrin membekukan darah. Komponen hemostasis ini akan melepaskan
dan mengaktiIkan sitokin yang meliputi pidermal Growth actor (EGF), Insulin-like Growth
actor (IGF), Plateled-derived Growth actor (PDGF) dan Transforming Growth actor beta (TGF-
) yang berperan untuk terjadinya kemotaksis netroIil, makroIag, mast sel, sel endotelial dan
Iibroblas. Keadaan ini disebut Iase inIlamasi. Pada Iase ini kemudian terjadi vasodilatasi dan
akumulasi lekosit Polymorphonuclear (PMN). Agregat trombosit akan mengeluarkan mediator
inIlamasi Transforming Growth actor beta 1 (TGF b
1
) yang juga dikeluarkan oleh makroIag.
Adanya TGF b1 akan mengaktivasi Iibroblas untuk mensintesis kolagen.
B. Fase proliIerasi atau Iibroplasi
Fase ini disebut Iibroplasi karena pada masa ini Iibroblas sangat menonjol perannya. Fibroblas
mengalami proliIerasi dan mensintesis kolagen. Serat kolagen yang terbentuk menyebabkan adanya
kekuatan untuk bertautnya tepi luka. Pada Iase ini mulai terjadi granulasi, kontraksi luka dan
epitelialisasi
. Fase remodeling atau maturasi
Fase ini merupakan Iase yang terakhir dan terpanjang pada proses penyembuhan luka. Terjadi proses
yang dinamis berupa remodelling kolagen, kontraksi luka dan pematangan parut. Aktivitas sintesis
dan degradasi kolagen berada dalam keseimbangan. Fase ini berlangsung mulai 3 minggu sampai 2
tahun . Akhir dari penyembuhan ini didapatkan parut luka yang matang yang mempunyai kekuatan
80 dari kulit normal
Tiga Iase tersebut diatas berjalan normal selama tidak ada gangguan baik Iaktor luar maupun dalam.
Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka :
Faktor lokal
1. Suplai pembuluh darah yang kurang
2. Denervasi
3. Hematoma
4. InIeksi
5. Iradiasi
6. Mechanical stress
7. Dressing material
8. Tehnik bedah
9. Irigasi
10. Elektrokoagulasi
11. Suture materials
12. Antibiotik
13. Tipe jaringan
14. Facilitious wounds
Faktor umum
1. Usia
2. Anemia
3. Anti inIlammatory drugs
4. ytotoxic and metabolic drugs
5. Diabetes mellitus
6. Hormon
7. InIeksi sistemik
8. Jaundice
9. Penyakit menular
10. Malnutrisi
11. Obesitas
12. Temperatur
13. Trauma, hipovolemia dan hipoksia
14. Uremia
15. Vitamin dan A
16. Trace metals

Anda mungkin juga menyukai