Untuk memenuhi tugas yang dibimbing oleh Bpk Dr.Ir.H. Syaad Patmanthara.M.pd.
Deviana Harstuti (209533424057 / D)
FAKULTAS TEKNIK 1URUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG November, 2011
Web atau sering disebut dengan WWW yang merupakan kepanjangan dari World- Wide Web adalah sarana mutakhir untuk mengarungi cyberspace. Web merupakan pelayanan internet terdistribusi dengan konsep hypertext antar dokumen yang berkaitan dengan bahasa HTML (Hyper Text Mark Up Language) untuk Iormat dokumen (Khoe Yao Tung,2000 ). Ketika kita tersambung pada internet, pertama yang akan kita lihat adalah home pageatau halaman menu utama. Ketika kita membaca, disana akan telihat kata-kata yang bergaris bawah dan berwarna (biasanya berwarna biru atau ungu). Dengan meng-klik (menggunakan mouse) di atas kata-kata tersebut kita akan dibawa atau berpindah ke halaman lain yang berisi artikel atau materi inIormasi sesuai dengan subjek yang kita inginkan (Merrill, Paul F;1996). Atau dengan kata lain web site/ situs web adalah kumpulan halaman internet yang berhubungan satu sama lain. Terdapat sedikit kerancuan dengan berbagai istilah seperti e-learning, on line/internetlearning, dan web based learning. Berikut ini adalah uraian perbedaan yang pada ketiga istilah tersebut. E- learning adalah suatu konsep belajar berbasiskan teknologi baik itu teknologi inIormasi, telekomunikasi, maupun digital. Sedangkan online/internet learning mempunyai batasan yang lebih sempit, dimana teknologi yang digunakan adalah teknologi inIormasi khususnya Internet, misalnya belajar melalui e-mail, situs web tertentu, dan semua aplikasi berbasis Internet. Sedangkan web based learningadalah suatu sistem belajar jarak jauh berbasis teknologi inIormasi melalui antar halaman web (Firman Gunawan,2001) Dari beberapa konsep diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis web adalah kumpulan halaman-halaman dalam internet yang didesain secara terencana dan terpadu untuk kepentingan pembelajaran, dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatiI antara guru dan anak didik/warga belajar dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna. Media web based learning dapat dikatakan merupakan bentuk pembelajaran terprogram dan individual. Pembelajaran terprogram adalah sistem belajar yang dalam penggunaan bahan-bahannya diprogram untuk mencapai tujuan pendidikan (Ely,1979:380). sedangkan pembelajaran individual adalah suatu sistem belajar yang memperhatikan kebutuhan dan karakteristik siswa (Burns, 1971: 45) Web based learning (pembelajaran berbasis web) adalah pembelajaran yang berhubungan dengan materi ajar yang disajikan melalaui web browser (seperti Internet Explorer, Mo:ila Firefox, Opera, Netscape, dll). Pembelajaran berbasis web menyajikan materi pembelajaran yang ditampilkan melalui web browser, dan materi pembelajaran yang aktual dikirimkan atau dimasukkan ke dalam Iormat web. Web based learning memiliki analogi dengan textbook, dimana materi pembelajaran dikemas seperti halnya buku, novel, maupun laporan (Depdiknas, 2008). Web-based learning / pembelajaran berbasis web adalah pembelajaran yang berhubungan dengan materi ajar yang disajikan melalaui web browser (seperti internet explorer, mozila IireIox, opera, netscape, dll), termasuk didalamnya adalah bagaimana penyajian pembelajaran tersebut dikemas menggunakan media CD-ROM maupun media penyimpanan yang lainnya. Pembelajaran berbasis web menyajikan materi pembelajaran yang ditampilkan melalui web browser, dan materi pembelajaran yang aktual dikirimkan atau dimasukkan ke dalam Iormat web. Web-based learning memiliki analogi dengan textbook, di mana materi pemebalajaran dikemas seperti halnya buku, novel, maupun laporan. Computer Based Training (CBT) yang didownload dari internet dan disimpan dalam Iormat web, hasilnya bukanlah menjadi pembelajaran yang berbasis web selama isinya tidak terdiri dari materi pembelajaran yang lengkap. Materi pembelajaran berbasis web biasanya di dapat dari website, tetapi pembelajaran berbasis web tidak harus membutuhkan internet atau jaringan komputer. Sebagai contoh pembelajaran berbasis web yang dijalankan menggunakan CD- ROM, dimana seluruh materi pembelajaran telah masuk didalamnya, siswa hanya tinggal memasukan CD kedalam CD-ROM, kemudian siswa sudah dapat menggunakannya sebagai media pembelajaran. Penggunaan CD-ROM dapat lebih eIektiI dirasakan, jika di sekolah, rumah, atau komunitas yang tidak terkoneksi dengan internet, maka dapat menggunakan web-based learning tersebut. prinsip dan teori belajar yang mendasari web-based learning Prinsip-prinsip belajar yang mendasari media ini adalah sebagai berikut (Filbeck, 1974 dalam Atwi Suparman ,1997) : O Respon-respon baru diulang sebagai akibat dari respon tertentu. Implikasinya pemberian umpan balik positiI dengan segera atas keberhasilan siswa sangat perlu. O Perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respon, tetapi juga dibawah pengaruh kondisi atau tanda-tanda yang terdapat pada lingkungan belajar. Implikasinya menyatakan tujuan pembelajaran secara jelas kepada siswa adalah sangat perlu. O Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang Irekuensinya bila tidak diperkuat dengan pemberian balikan yang menyenangkan. O Belajar yang berbentuk respon terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransIer kepada situasi lain yang terbatas pula oleh karena itu penggunaan media sangat diperlukan. O Status mental siswa akan berpengaruh pada perhatian dan ketekunan selama proses belajar. O Kegiatan belajar dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan balik untuk penyelesaian setiap langkah akan membantu siswa. O Urutan pelajaran harus dimulai dari yang sederhana dan secara bertahap menuju kepada yang lebih kompleks. O Dalam pembelajaran siswa diberi kebebasan dalam memilih waktu, cara, dan sumber-sumber yang lain. Psikologi belajar Behaviorisme dari Skinner yang dikenal dengan psikologi stimulus- respon mengatakan bahwa belajar sebagai hasil pasangan stimulus dan respon, kunci dari teori ini adalah penguatan (reinforcement). Penguatan dideIinisikan sebagai setiap konsekuensi dari tingkah laku yang mempunyai dampak memperkuat atau mengokohkan tingkah laku (Margaret E. Bell Gredler,1991). Semakin kecil interval antara stimulus dan respon maka semakin baik hasilnya. Psikologi belajar kognitiI mengatakan bahwa belajar merupakan susunan penerimaan, penyimpanan, istilah-istilah yang panjang dan pendek, encoding dan perbaikan inIormasi. Belajar akan eIektiI bila materi disesuaikan dengan kebutuhan siswa secara individu. Belajar akan lebih berguna apabila pembelajaran dimodiIikasi sesuai dengan kemampuan siswa. Perpaduan antara teori belajar behaviorisme dan kognitiIisme menjelaskan bahwa jika waktu belajar tersedia dan keinginan siswa untuk belajar meningkat maka hasil belajar akan meningkat. Dijelaskan pula bahwa sikap partisipasi dalam aktiIitas adalah penting untuk mencapai keberhasilan. Model Web-Based Learning Bahkan untuk situs web yang menyampaikan aspek pembelajaran pun sangat bervariasi, maka klasiIikasi sangat diperlukan agar mudah untuk ditelaah dan dianalisa. Berdasarkan media dan tingkat interaktiIitas web based learning, Web based Learningyang telah diidentiIikasikan terdiri dari: Teks dan Grafik Web based Learning Teks dan GraIik adalah bentuk yang paling sederhana dalam web based learningprogram. Hanya menyimpan materi-materi pembelajaran di dalam web dan murid dapat mengaksesnya dengan mudah. Karena hanya menampilkan teks dan graIik saja, level interaktiIitas dari model web based learning seperti ini sangat rendah.
Interactive Web based Learning. Model web based learning seperti ini memiliki level interaktiIitas yang lebih tinggi dibanding model yang pertama. Model ini dilengkapi dengan sarana-sarana latihan atau self- test, text entry, column matching, dan lain-lain.
Interactive Multimedia Web based Learning Kebanyakan program belajar dengan menggunakan model seperti ini biasanya bisa membuat interaksi antara guru dan murid secara real-time melalui audio dan video streaming, interactive web discussion, bahkan audio/video desktop conference. Level interaktiIitas model ketiga ini paling tinggi diantara yang lainnya dan paling rumit dalam pelaksanaannya, dengan model ini diharapkan dapat mencakup semua kondisi belajar- mengajar pada kelas tatap muka. Sdm Yang Diperlukan Dalam Mengembangkan Web-Based Learning Firman Gunawan (2001) dalam artikelnya di supersiswa.com menuliskan bahwa untuk membangun media pembelajaran berbasis web maka diperlukan sebuah tim yang solid yang berasal dari berbagai disiplin ilmu. Tim tersebut idealnya terdiri dari: Manajer Proyek Merupakan orang yang bertanggung jawab penuh dalam seluruh pengembangan web based learning yang dikembangkan. Dia yang melakukan kontrol terhadap tugas-tugas yang dilakukan oleh anggota timnya.
Subject Matter Expert (SME)/ Ahli Bidang Studi Merupakan ahli dalam bidang yang akan dijadikan bahan pelajaran dalam web based learning. Misalnya, untuk pelajaran bahasa Inggris maka SMEnya bisa jadi seorang guru bahasa Inggris atau orang yang memiliki pemahaman yang baik terhadap bahasa Inggris.
Instructional Designer (ID) Instructional Designer bertugas untuk membuat bahan pelajaran yang biasa disampaikan dalam tatap muka bisa disampaikan melalui Web. Misalnya Iasilitas-Iasilitas apa saja yang harus ada dalam web based learning sehingga interaktiIitas dalam proses belajar dapat berlangsung dengan baik, bagaimana alur dari pembelajaran yang harus disampaikan. Perancangan suatu web based learning yang detail sangat membutuhkan tenaga seorang ID.
Programmer. Mengubah rancangan detail ke dalam suatu bahasa pemrograman sehingga pada akhirnya akan dihasilkan sebuah aplikasi web based learning
Software Quality Assurance (SQA). Melakukan pengujian-pengujian terhadap aplikasi yang dikembangkan oleh programmer, biasanya dalam melakukan pekerjaannya SQA selalu berdiskusi denganInstructional Designer.
Budget Analyst. Melakukan perhitungan berapa dana yang akan dikeluarkan dan untuk apa saja, bahkan apabila mungkin dilakukan juga perhitungan yang lainnya.
Multimedia Developer. Keahlian ini akan sangat diperlukan apabila kita ingin membangun suatu web based learning dengan menggunakan type Interactive Multimedia Learning Program.
Web Master dan Art Designer. Untuk melakukan pengembangan dari sisi artistik dari web yang dikembangkan.Biasanya untuk menjamin keeIektiIan nilai-nilai artistik sendiri terhadap proses pembelajaran maka dalam melaksanakan pekerjaannya seorang web master / art designer harus selalu berdiskusi dengan Instructional Designer. Adakalanya karena nilai artistiknya terlalu tinggi perhatian murid menjadi terpecah sehingga tujuan dari proses pembelajarannya tidak tercapai.
Penulis dan Editor Selain untuk melakukan dokumentasi dari sistem yang didesain, penulis dan editor juga memiliki tanggung jawab untuk menulis dan mengedit mater-materi yang akan di up- load dalam sistem web based learning yang sedang didesain. Oleh karena itu peran penulis dan editor cukup penting juga walaupun terkadang peran penting ini terlupakan begitu saja. Komponen Sistem Web-Based Learning 1. Back End system Adalah sistem yang mengatur proses yang terjadi sejak awal sampai akhir, tetapi proses tersebut tidak dapat dilihat oleh user. Komponen dari proses ini meliputi : a. Sistem InIormasi Yaitu sistem yang mengatur cara mengolah dan menyimpan data base yang ada dan digunakan oleh user. b. Data Base Content Yaitu kumpulan data content yang terstruktur c. Data Base User Yaitu kumpulan data user baik siswa, administrator maupun guru yang disimpan secara terstruktur
2. Entry Point/Front end System Adalah sistem yang memungkinkan semua user dapat memulai interaksi dengan sistem. a. Registrasi / pendaItaran sebagai user. Pada proses ini user dapat melakukan registrasi pada web sekolah sebelum mengakses materi yang diberikan. b. Akses materi dan latihan Peserta dapat melakukan akses terhadap materi, serta melakukan latihan dan ujian secara online. c. Report / laporan hasil tes atau latihan. Peserta dapat melihat score atau nilai yang diperoleh setelah menyelesaikan semua materi dan latihan. d. Updating content dan User Fasilitas ini digunakan oleh administrator untuk menambah, mengedit dan menghapus data content atau materi maupun user (guru dan siswa) Komponen Sistem Web-Based Learning Pelaku dalam sistem adalah pihak-pihak yang akan terlibat dalam proses belajar dan mengajar dengan menggunakan media web based learning ini. Secara garis besar para pelaku dalam sistem ini adalah: a. Administrator Administrator adalah pihak yang menjadi Iasilitator selama proses belajar mengajar berlangsung. Adapun otoritas dan kewajibannya adalah: Meng-update content Meng-update user Membuat data base user ataupun content Mengirimkan berita-berita terbaru bagi user Mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan masalah administratiI dan Iasilitas b. Siswa Siswa adalah orang yang belajar untuk memperoleh tambahan ilmu dari proses belajar yang berlangsung tersebut. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah: Mengakses materi, mengerjakan latihan dan mengerjakan tugas tambahan yang mungkin diberikan lewat E-mail. AktiI menulis artikel ataupun karya-karya kreatiI yang lain dengan menggunakan Iasilitas yang disediakan. c. Instruktur Intruktur adalah orang yang berperan sebagai pengajar dalam proses belajar mengajar. Adapun kegiatannya adalah: Mempersiapkan materi tugas dan latihan Menyerahkan materi tugas dan latihan kepada Administrator Menjawab konsultasi tentang materi pelajaran lewat media web d. Pakar Adalah seorang pakar yang keahliannya sangat diperlukan untuk menambah wawasan para siswa dan mungkin dapat membantu instruktur dalam mempersiapkan bahan ajarnya.
Tentang pengembangan E-learning, Davidson dan Karel L. Rasmusesen (2006: 24) dan Haughey (1998) dalam Asep HS. (2009: 10) berpendapat bahwa ada tiga kemungkinan dalam pengembangan system pembeljaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course, dan web enchanced course.
1) Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.
2) Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.
3) Web enhanced course adalah pemanIaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari inIormasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.