Anda di halaman 1dari 9

MODEL PENGEMBANGAN KOPERASI KARYAWAN

A. RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI

PERUSAHAA N

PERUSAHAAN JASA PENYALUR TENAGA KERJA

DIREKTUR

MANAGER SDM KOPERASI SERBA USAHA DEWAN KOMISARIS

BADAN EKSEKUTIF

BAGIAN ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

ANGGOTA

BAGIAN PENGEMBANGAN KEGIATAN USAHA DAN PEMASARAN

GAMBARAN UMUM
Dalam menghadapi pasar bebas, koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat dan sebagai badan usaha harus mampu berperan serta dalam kegiatan perekonomian. Untuk itu, Pasal 42 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian telah menegaskan bahwa koperasi selain memupuk modal sendiri, dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan baik yang bersumber dari Pemerintah maupun dari masyarakat, dalam rangka memperkuat kegiatan usaha koperasi. Ketentuan tersebut menjadi dasar dan kekuatan hukum bagi koperasi untuk memperoleh modal penyertaan guna menambah dan memperkuat struktur modal koperasi. Atas dasar tersebut maka pelaksanaan modal penyertaan pada koperasi perlu diatur secara khusus dalam Peraturan Pemerintah guna mempertegas kedudukan modal penyertaan pada koperasi dan memberikan kepastian hukum bagi pemodal dan koperasi. Peraturan Pemerintah ini mengatur prinsip-prinsip modal penyertaan yang meliputi sumber modal penyertaan, perjanjian sebagai dasar penyelenggaraannya, hak dan kewajiban, pengelolaan dan pengawasan, pengalihan modal penyertaan dan ketentuan peralihan bagi koperasi yang selama ini telah menyelenggarakan usaha yang dibiayai oleh modal penyertaan. Sekalipun modal penyertaan dilaksanakan berdasarkan perjanjian antara koperasi dan Pemodal, tetapi sebagai bagian dari koperasi hal ini tidak terlepas dari pembinaan Menteri yang bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengembangan koperasi. KOPERASI KARYAWAN Koperasi karyawan dalam hal ini adalah koperasi yang didirikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pokok karyawan secara mandiri termasuk kebutuhan modal karyawan dalam bentuk bantuan modal usaha dan kebutuhan konsumtif lainya. PELUANG DAN RESIKO (Opportunity and risk) Peluang dan resiko dalam meningkatkan profitabalitas koperasi karyawan sangatlah besar ditinjau dari konsistensi anggota dalam hal ini anggota koperasi terikat dalam perjanjian kerja dengan perusahaan sekaligus sumber ekonomi utama karyawan sehingg potensi terjadinya kerugian akibat kurangnya komitmen anggota bias diminimalisir melalui perjanjian kerja serta jaminan tebatas berupa gaji yang merupakan kepentingan kebijakan koperasi manajemen dapat apabila yang terjadi apabila jaminan bias diintegrasikan berupa dengan bias menjadi terbatas system pengalihan

tanggungjawan

koperasi

kegagalan

pembayaran

ditanggulangi dengan pemotongan langsung atas gaji disesuaikan dengan besaran

tanggung jawab karyawan terhadap pembelian barang ataupun angsuran pinjaman karyawan kepada koperasi. POTENSI PENGUATAN JARINGAN USAHA DAN KEANGGOTAAN KOPERASI Jaringan usaha koperasi dalam hal ini berlaku konsisten terhadap jumlah karyawan yang terdaftar sebagai anggota koperasi yang juga dicantumkan dalam perjanjian kerja bahwa, karyawan yang diterima dalam sebuah perusahaan wajib menjadi anggota koperasi yang telah didirikan perusahaan untuk kepentingan anggota. Selain itu dengan konsistensi jumlah anggota tersebut koperasi lebih leluasa melakukan pengembangan dan inovasi terhadap produk dan jasa koperasi karena rendahnya tingkat likuiditas dan factor-faktor resiko lainya yang memudahkan koperasi untuk turut serta dalam kegiatan investasi yang telah disetujui dalam rapat anggota termasuk mengalihkan dana Saving menjadi tabungan Deposito dengan prosentase yang lebih besar daripada nilaijual modal kepada karyawan. Kegiatan-kegiatan investasi yang dimaksud tentunya harus melalui rapat anggota dengan disetujui minimal dari 2/3 anggota yang hadir sehingga resiko kegagalan investasi dapat dipahami sebagai keputusan bersama dan berkekuatan hokum tetap karena disepakati sesuai dengan jumlah minimal peserta rapat yang diatur dalam ART Koperasi.

B. LANDASAN HUKUM KOPERASI DI INDONESIA 1. PASAL 5 AYAT (2) UNDANG-UNDANG DASAR 1945; 2. UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN (LN TAHUN 1992 NOMOR 116, TLN NOMOR 3502) 3. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 33 TAHUN 1998TENTANG MODAL PENYERTAAN PADA KOPERASI C. TUJUAN 1. Meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan karyawan 2. Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya; 3. membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. D. VISI Meningkatkan kesejahteraan dan daya saing Pekerja di Kabupaten Gresik E. MISI

mengoptimalkan peluang dengan menguatkan jaringan usaha dengan meningkatkan kapasitas dan akses modal karyawan yang tergabung dalam koperasi.

F. STRATEGI OPERASIONAL 1. Penguatan perusahaan jaringan maupun usaha Koperasi dan baik di lingkup swasta internal di

pemerintah

sektor

lainya

Kabupaten Gresik 2. Meningkatkan akses informasi dan data berkaitan dengan peluang usaha yang menjadi target koperasi. 3. Meningkatkan akses modal dan pemenuhan kebutuhan pokok

karyawan yang tergabung dalam koperasi. 4. Mengembangkan usaha-usaha koperasi dan meningkatkan jaringan usaha koperasi baik pada akses modal maupun kegiatan usaha produktif lainya yang merupakan bagian dari kegiatan koperasi.

G. ALUR TEKHNIS PENGELOLAAN ORGANISASI USAHA

Dalam kegiatanya, koperasi melakukan kegiatan yang bersifat terencana, sistematis dan terukur, dalam hal ini upaya dalam mensistematikakan kegiatan Koperasi adalah sebagai berikut. Tahap I koperasi Tahap II Tahap III Koperasi Tahap IV koperasi : fiksasi kelengkapan administrasi dan data base anggota : Perumusan AD/ART dan Pelembagaan Koperasi : Perumusan Standar Operasional Prosedure Pengelolaan ` : Perencanaan, Pemetaan dan analisis kegiatan usaha

Tahap V Tahap V

: Realisasi kegiatan usaha koperasi : Monitoring dan Evaluasi

H. BAGAN ALUR TEKHNIS PENGELOLAAN ORGANISASI USAHA

Pemetaan dan perencanaa n kegiatan. Pembentukan struktur Organisasi dan badan eksekutif (Ketua, Manager Operasional merangkap Bagian Pemasaran, dan administrasi merangkap Bagian keuangan)

Perumusan AD/ART Dan Pelembagaa n Koperasi

Pra suksesi

realisasi

Perumusan SOP Pengelolaan Koperasi Administrasi dan data based Anggota

Penyelenggar aan Rapat RTA (Rapat Tahunan Anggota)

Penentuan nilai nominal kas dan biaya operasional koperasi

laporan kegiatan usaha dan perkembang an koperasi

Evaluasi kegiatan usaha koperasi, Pembagian SHU dan Pergantian badan eksekutif, perumusan usulan serta rekomendasirekomendasi anggota dalam rapat.

I.

ALUR DISTRIBUSI BIAYA DAN PENDAPATAN KOPERASI Sesuai dengan tujuan dasar berdirinya Koperasi ini adalah Meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan karyawan sekaligus memudahkan akses modal karyawan (modal usaha dan kebutuhan konsumtif) dalam Koperasi, maka distribusi biaya dan pendapatan Koperasi dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas, kualitas dan kuantitas pemenuhan kebutuhan dasar karyawan yang tergabung dalam koperasi yang dihasilkan iuran pokok, iuran wajib, keuntungan koperasi dan hibah yang tidak melanggar hokum serta tidak bersifat mengikat. 1. Biaya Komponen biaya dalam kegiatan ini berupa fasilitas Kantor, ATK, kendaraan Operasional, Gaji dan Kas 2. Pendapatan Pendapatan Koperasi diperoleh melalui penjualan barang dan jasa (kebutuhan pokok karyawan ) serta pendapatan dari jasa keuangan simpan pinjam.

J.

ESTIMASI PENDAPATAN DAN GAJI Estimasi pendapatan dari kegiatan usaha koperasi diakumulasi dari nilai total kapasitas modal sebesar 100 Persen yang terbagi dalam beberapa kali kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan estimasi nilai profit rata-rata minimal sebesar 15% untuk kegiatan usaha baik jual beli kebutuhan pokok maupun kegiatan jasa simpan pinjam. Hal tersebut dapat kita simulasikan dengan alur sebagai berikut :

Nilai total investasi 100 %

Biaya Produksi 85%

Pembelian Bahan Baku (BB) 25 %

Alokasi dana pinjaman karyawan 35 %

Biaya Tenaga Kerja langsung (BTKL) 5%

Saving 15%

Biaya operasional 10% PPN /PPH 10%

Estimasi nilai profit dalam hal ini adalah prosentase dari nilai penjualan baku sebesar 25 % diakumulasika 100% dengan nilai profit 20 % dan nilai profit dari jasa simpan pinjam 35% diakumulasikan 100% dengan suku bunga 18 %/ tahun (1,5%/bulan) dengan nilai total profit sebesar (20%+18% = 38%)/ tahun.

K. TIME SCHEDULE Bentuk Kegiatan Perencanaan, Pemetaan dan analisis kegiatan usaha kopera Perumusan AD/ART dan Pelembagaan Koperasi Perumusan Standar Operasional Prosedure Pengelolaan Koperasi fiksasi kelengkapan administrasi dan data base anggota koperasi Realisasi kegiatan koperasi usaha Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan

LPJ tahunan Koperasi Rancangan pengembangan Koperasi

Anda mungkin juga menyukai