W Suatu Pertunjukan yang bisa dinikmati dengan nyaman, atau
sebaliknya antara lain tergantung atas kualitas akustik ruang. Perancang interior ikut berperan dalam mempengaruhi sukses tidaknya suatu pertunjukan yaitu dalam menciptakan kualitas karakter akustik. Ketika mendesain auditorium, perancang perlu memikirkan Iaktor-Iaktor estetika bunyi pada akustik. W Kriteria akustik yang baik dalam suatu auditorium utamanya dipengaruhi oleh bentuk denah dan dimensi ruang, di mana keduanya dapat menciptakan parameter akustik yang bersiIat objektiI dan subjektiI. Pengaturan tata letak dan bahan dari tempat duduk penonton, jalur pandang yang bebas, serta bentuk dan siIat bahan finishing pada bidang (reflektif atau absorbtif) yang melingkupi auditorium merupakan elemen penting yang perlu mendapat perhatian. unyl W Pengendalian penerimaan bunyi memperhatikan : 1. Jarak penonton ke sumber bunyi sedekat mungkin dengan penggunaan balkon pada auditorium besar agar penonton lebih dekat ke sumber bunyi. 2. Kemiringan lantai minimal 30 derajat. 3. Bidang penyerapan suara untuk menghindari pemantulan kembali kesumber bunyi engerLlan AudlLorlum uditorium untuk pertunjukan seni, yaitu auditorium dengan aktivitas utama sajian kesenian, seperti seni musik,tari, dan lain-lain. !enls AudlLorlum 1. uditorium untuk pertemuan yaitu, auditorium dengan aktivitas utama percakapan; seperti untuk seminar konIerensi, rapat besar dan lainnya. 2. uditorium untuk pertunjukan seni, yaitu auditorium dengan aktivitas utama sajian kesenian, seperti seni musik, tari dan lainnya. Untuk uditorium pertunjukan seni dibagi menjadi 2 yaitu : - Menampung aktivitas musik - Menampung aktivitas musik dan gerak. 3. uditorium multiIungsi yaitu, auditorium yang tidak dirancang secara khusus untuk percakapan atau musik namun sengaja dirancang untuk berbagai keperluan tersebut, termasuk pameran produk, perjelatan pernikahan, ulang tahun dan lainnya.