TU1UAN
Menunjukkan adanya karbohidrat yang belum dikenal secara umum komposisinya pada buah
naga (Hylocereus sp
. DASAR TEORI
Karbohidrat berasal dari kata karbon (C dan hidrat (H
2
O Karbohidrat dideIinisikan sebagai
polihidroksi-aldehid atau polihidroksi-keton Polihidroksi berarti karbohidrat mengdandung
banyak gugus hidroksil (OH Polihidroksi-aldehid berarti jenis karbohidrat yang mengandung
banyak gugus hidroksil (OH dan gugus aldehid Polihidroksi-keton berarti jenis karbohidrat
yang mengandung banyak gugus hidroksil (OH dan gugus keton Jadi, Karbohidrat merupakan
senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen Melihat rumusnya, maka
karbohidrat mempunyai rumus empiris C
n
(H
2
O
n,
namun tidak semua karbohidrat mengikuti
rumus tersebut (Lehninger, 1993 Karbohidrat sebagai penyusun utama tumbuhan, paling
banyak terdapat dalam bentuk selulosa dan pati Karbohidrat terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida
1 Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat, yang paling sederhana dan biasanya terdapat secara
alamiah sebagai salah satu komponen disakarida, oligosakarida dan polisakarida Monosaksarida
dapat dikelompokkan dengan berbagai cara Menurut jumlah atom karbon penyusunnya,
monosakarida dikelompokkan menjadi triosa, tetrosa, pentosa, dst Triosa merupakan
monosakarida dengan tiga atom karbon (C
3
H
6
O
3
, tetrosa (C
4
H
8
O
4
mempunyai empat karbon
Monosakarida juga dapat dikelomppokkan menjadi aldosa dan ketosa Ketosa merupakan
monosakarida dengan gugus keton, sedangkan aldosa memiliki gugus aldehid Dengan
mrempertimbangkan dua kategori tersebut di atas, monosakarida dinamai aldotriosa, ketotriosa,
aldotetrosa, ketotetrosa, dan lain-lain Berikut beberapa monosakarida yang sering kita jumpai :
a Glukosa
Disebut dengan dekstrosa atau gula anggur, terdistribusi luas di alam dalam bentuk babas dan
berkombinasi dengan senyawa lain Gula ini trerdapat dalam juice buah-buahan bersama-samda
dengan Iruktosa dapat diproduksi dengan menghidrolisis amilum
b Galaktosa
Diperoleh dari hidrolisis Laktosa dan ditemukan juga sebagai pembentuk jaringan saraI berupa
galaktolipid Galaktosa merupakan aldoheksosa dan bersiIat dekstrorotari, mampu membentuk
osazon dengan Ienilhidrazin, dapat diIermentasi oleh yeast tertentu dengan kecepatan Iermentasi
berbeda-beda sesuai jenlis yeastnya
c Manosa
Merupakan aldoheksosa dan eppimer ddari glikosa karena mempunyai struktur yang samda
dengan glukosa ddan hanya berbeda pada atom C nomor 2 Biasanya ditemukan pada tumbuhan,
terutama pada biji-bijian dsalam bentuk polisakarida yaitu manna dan manosan Manossa
merupakan gula mereduksi dan dapat diragikan oleh yeast Manosa dibedakan dengan glukosa
dalam hal kelarutannya, senyawa ini tidak berwarna, dan pada suhu kamar mgembentiuk kristal
osazon dengan Ienilhidrazin
d Fruktosa
Disebut juga dengan levulosa atau gula buah Haeksosa ini banyak terdapat bersama-sama
dengan glukosa dalam tumbuh-tumbuhan dan dapat dihasilkan dari hidrolisis inulin Meskipun
Iruktosa adalah ketosa tetapi mampu mereduksi logam dalam larutan alkali karena adanya gugus
terminal CO-CH
2
OH Fruktosa mampu bereaksi dengan Ienilhidrazin membentuk osazon dengan
bentuk yang sama dengan glukosa Apabila direaksikan dengan metilhidrazin, Iruktosazon akan
lebih cepat terbentuk daripada glukosazon Di alam, Iruktosa cenderung berbentuk piranosa
e Pentosa
Merupakan monosakarida yang mempunyai 5 atom C Senyawa ini juga merupakan komponen
nukleotida yaitu ribosa dan deoksiribosa Pentosa terdapat dalam tumbuhan dan jaringan hewan
dalam bentuk polisakarida Pada tumbuhan, pentosa terdapat dalam gum dalam bentuk pentosan,
yang jika dihidrolisis menghasilkan pentosa (arabinossa, xilosa (Rarastoeti Pratiwi, 2005
2 Oligosakarida
Oligosakarida tersusun atas lebih dari dua hingga sepuluh atau dua belas unit monosakarida
Disakarida terbentuk dari reaksi dehidrasi antara dua monosakarida Salah satu disakarida yang
paling umum adalah sukrosa yang terdiri dari glukosa dan Iruktosa, sedang maltosa terdiri dari
dua glukosa Berikut disakarida yang sering kita temui di alam :
a Maltosa
Terdiri dari dua molekul glukosa yang terhubung dengan ikatan u-1,4 Diperoleh dari hidrolisis
amilum dengan amilase Maltosa mampu mereduksi larutan benedict, karena mempunyai gugus
karbonil
b Sukrosa
Disebut juga gula tebu karena banyak terdapat pada tebu dan bit Hidrolisa dengsan asam atau
enzim sukrase menghasilkan glukosa dan Iruktosa yang sama banyak Sukrosa tidak mempunyai
gugus karbonil bebas, sehingga tidak mereduksi (non reducing sugar Sukrosa terdiri dari u D-
glukopiranosa dan D-Iruktopiranosa yang terhubung dengan ikatan u-1,2 Gula ini tidak
membentuk osazon, tetapi dapat diragikan (Rarastoeti Pratiwi, 2005
3 Polisakarida
Polisakarida terbentuk dari reaksi dehidrasi antara monosakarida dalam jumlah banyak
Polisakarida biasanya tidak larut dalam air, membentuk koloid dalam, larutan, dan tidak
mempunyai rasa manis
a Amilum
Merupakan polimer glukosa (glukosan Terdapat dalam biji padi, umbi, dan buah-buahan
Bentuk dan besarnya butir amilum tergantung dari jenisnya Amilum terdiri atas dua macam
molekul, yaitu amilosa dan amilopektin Amilosa dengan reaksi Jod membentuk warna biru,
sedangkan amilopektin memberi warna ungu Warna tersebut akan menghilang dengan
pemanasan dan muncul lagi setelah didinginkan Pemberian alkali juga menghilangkan warna,
karena alkali mengikat jodium Amilum htidak mampu mereduksi dan tidak membentuk osazon
b Selulosa
Termasuk glukosan yang terdiri dari polimer glukosa dengan ikatan -1,4 Selulosa terdapat pada
dinding sel tumbuhan dan mempunyai siIat kelarutan rendah, tidak memberi warna pada reaksi
Jod dan tidak dapat dicerna kecuali oleh hewan ruminansia misalnya sapi (Rarastoeti Pratiwi,
2005
Ada beberapa reaksi untuk sejumlah kdarbohidrat yang dapat digunakan untuk menunjukkan
jenis ksarbohidrat tertentu Larutan yang digunakan dalam percobaan sebaiknya mempunyai
konsentrasi 0,1 dan 1
1 Reaksi Molish
Reaksi ini ditujukan untuk menunjukkan adanya karbohidrat dan senyawa organik lain yang akan
membentuk IurIural apabila direaksikan dengan asam pekat Heksosa dengan asam pekat dan
pemanasan akan mengalami dehidrasi dan menjadi hidroksimetilIurIural, sedangkan pentosa
akan menjadi IurIural Selanjutnya hidroksimetilIurIural dan IurIural aksan mengalami
kondensasi deengan u-naptol membentuk cincin ungu Disakarida dan polisakarida terlebih
dahulu dihidrolisis oleh asam sulIat pekat menghasilkan monosakarida penyusunnya, sehingga
membIerikan reaksi yanhg lebih lambat dari monosakarida
2 Reaksi Benedict
Dasar reaksi ini adalah siIat mereduksi gula dalam larutan alkali Gula dengan gugus karbonil
bebas (aldehid dan keton di dalam larutan alkali berubah menjadi bentuk enol yang reaktiI dan
mudah dioksidasi Gula bgerperan sebagai pereduksi, sedangkan zat yang direduksi misalnya Cu,
Bi, Fe(CN
6
, Hg, dan Ag Larutan benedict berisi CuSO
4
, Na-Sitrat dan Na-CO
3
Na-sitrat
berIungsi untuk mencegah endapan Cu (OH
2
dan Cu-karbonat, dengan terjadinya senyawa
kompleks yang larut dan sedikit terdisosiasi Na-Karbonat berrguna untuk mengubah gula
menjadi enol yang reaktiI yang dapat mereduksi Cu
2
dari senyawa kompleks dengan asam sitrat
menjadi Cu
Ion Cu
Ion Cu
bersama OH
membentuk CuOH yang berwarna kuning dan dengan pemanasan berubah menjadi Cu
2
O yang
berwarna merah bata Mosakarida (glukosa, Iruktosa, pentosa, galaktosa dan disakarida (maltosa
dan laktosa menunjukkan reaksi positiI, sedangkan sukrosa memberikan reaksi negatiI karena
tidak mempunyai gugus karbonil bebas
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa dimungkinkan karbohidrat yang terkandung dalam buah
naga merupakan monosakarida atau disakarida yang mempunyai gugus karbonil bebas Untuk
lebih mengetahui jenis monosakarida atau disakarida yang terkandung dalam buah naga, maka
dilakukan uji selanjutnya, yaitu uji seliwanoII
4 Reaksi SeliwanoII
Reaksi seliwanoII ditujukan untuk menunjukkan adanya gugus ketosa atau keton (Iruktosa Pada
percobaan ini, praktikan menambahkan 0,5 ml kedua jenis ekstrak buah naga ke dalam 3 ml
pereaksi seliwanoII Pada waktu yang bersamaan, tabung-tabung reaksi dari larutan yang diuji
ditempatkan ke dalam waterbath selama 30 detik sampai terbentuk warna Dari data hasil
pengamatan, hanya dalam waktu kurang dari 30 detik, warna larutan pada kedua tabung reaksi
sudah terbentuk, yaitu warna merah untuk ekstrak buah naga daging putih, maupun ekstrak buah
naga daging merah Fruktosa dengan adanya asam klorida panas menjadi asam levulimnat dan
hidroksimetilIurIural FurIural akan berkondensasi dengan resorsinol membentuk kompleks
warna merah Sukrosa dalam suasana asam dan pemanasan lebih lanjut akan mudah terhidrolisid
menjadi glukosa dan Iruktosa, akhirnya sukrosa akan memberikan reaksi positiI terhadap uji
seliwanoII Aldosa-aldosa dari sakarida lain dengan pendidihan lebih lanjut akan memberikan
warna merah dengan seliwanoII, karena aldosa-aldosa tersebut oleh HCl diubah menjadi ketosa
Dari penjelasan di atas, kepositiIan kedua ekstrak buah naga tersebut mengisyaratkan bahwa
kedua jenis buah naga mempunyai kandungan karbohidrat berupa Iruktosa Kandungan
karbohidrat yang sudah diketahui ini menyebabkan praktikan menyudahi reaksi atau uji
bertingkat Tidak ada perbedaan warna yang menyolok dari hasil reaksi seliwanoII untuk kedua
jenis ekstrak buah naga, semunya berwarna merah dengan kualitas yang hampir sama Hanya
saja kalau dilihat dengan teliti, warna merah yang dihasilkan oleh reaksi seliwanoII pada ekstrak
buah naga daging merah lebih merah tua jika dibandingkan dengan warna merah pada hasil
reaksi seliwanoII pada ekstrak buah naga daging putih Di sisi lain, pada buah naga daging putih
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pemanasan di waterbath untuk membentuk warna
merah Kedua hal ini menandakan bahwa kandungan Iruktosa pada buah naga berdaging merah
lebih banyak jika dibandingkan dengan kandungan Iruktosa pada buah naga berdaging putih
Fruktosa disebut juga levulosa atau gula buah Heksosa ini banyak terdapat bersama-sama
dengan glukosa dalam tumbuh-tumbuhan dan dapat dihasilkan dari hidrolisis inulin
Dari uraian di atas, kedua jenis buah naga, baik yang berdaging putih aupun merah sama-
sama mengandung Iruktosa, hanya saja kuantitasnya yang berbeda Buah naga berdaging merah
memnpunyai kandungan Iruktosa yang lebih banyak daripada kandungan pada Iruktosa pada
buah naga daging putih
. KESIMPULAN
Dari pengujian buah naga daging merah (Hylocereus polyrhi:us dan buah naga daging putih
(Hylocereus undatus, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada kedua jenis buah naga tersebut
mengandung karbohidrat berupa Iruktosa yang merupakan salah satu jenis monosakarida yang
juga merupakan gula mereduksi