Anda di halaman 1dari 20

Proses pendidikan kedokteran

( dengan paradigma PBL )


82,3,3,1
Proses pendidikan kedokteran
PBL adalah suatu proses belajar yang bersifat
student centred"
Partisipasi penuh dari setiap individu tidak
hanya atas apa yang telah dipelajarinya sendiri,
tapi juga atas apa yang dipelajari anggota group
lainnya
Apa apa yang diperoleh satu individu dari
berbagai sumber, dijadikan bahan bersama untuk
didiskusikan
BeIajar berdasarkan masaIah (BBM) atau probIem
based Iearning (PBL), merupakan strategi beIajar
yang akan diterapkan, terdiri dari sejumIah bIok
.
Setiap bIok akan terdiri dari beberapa moduI, dan
setiap moduI nantinya mempunyai satu atau Iebih
unit pembeIajaran (Iearning unit).
Untuk Iebih memberikan panduan maka setiap unit
pembeIajaran nantinya diIengkapi dengan skenario,
darimana nantinya diharapkan akan berkembang
diskusi yang mengarah pada objektif yang teIah
dirancang
%'%S BEL# DLM BLO
Semua aktivitas yang berIangsung seIama
berIangsungnya proses beIajar pada suatu bIok
harusIah bermuara pada tujuan pembeIajaran yang
secara garis besar dinyatakan daIam "tujuan
instruksionaI umum" (generaI instructionaI
objectives).
Pada dasarnya proses tersebut
diIaksanakan meIaIui Iima Iangkah
1. membaca problem ( yang diberikan )
2. "brainstorming , saling mendengarkan dan tukar buah pikiran, melahirkan
hipotesis yang mungkin
- telah didukung oleh data yang ada, atau
- masih diperlukan data lain untuk mendukungnya
Hal diatas akan memunculkan berbagi masalah yang harus dpelajari
3. Mengidentifikasi, mendiskusikan dan menyepakati:
a. masalah yang dilihat secara bersama
b. masalah yang dilihat khusus oleh individu
c. masalah yang saling tumpang tindih
4. Saat untuk belajar sendiri dari berbagai sumber: membaca / meneliti
5. Kembali kekelompok : saling memberikan kontribusinya untuk memperoleh
kesepahaman dalam pemecahan masalah.
1. Secara bersama-sama menyepakati
pengertian dari setiap terminologi dan
konsep yang ada (dalam skenario)
2. Setelah semua jelas, telah satu bahasa,
bersama-sama pula mendefinisikan atau
mengidentifikasi masalah
3. Mencoba menganalisis permasalahan
4. Mencoba melakukan inventarisasi berbagai
keterangan yang dapat menjelaskan
masalah
5. Memformulasikan bentuk dari objektif
pembelajaran
pabila langkah 1 sampai dengan 5 secara
bersama-sama telah berhasil dibahas, maka
pertanyaan yang perlu dicari jawabannya tinggal
yang terakhir saja : What more do we wish to know?
Jawabannya mmerlukan diskusi tahap kedua
(mungkin pada hari berbeda). Hal yang harus
dilakukan oleh kelompok yang mungkin menugasi
anggota masing-masing kelompoknya adalah
menyelesaikan langkah terakhir yakni langkah :
6. Menghimpun berbagai informasi yang relevan yang
dapat diperoleh dari berbagai sumber diluar diskusi
kelompok
7. Melakukan sintesis dan mungkin juga diperlukan
pengujian dari informasi tambahan yang
dikumpulkan tersebut.
Pada diskusi keIompok pertama:
W nda telah memperoleh informasi tentang apa yang akan
didiskusikan hari itu, bawa catatan / buku-buku yang terkait
W nda boleh duduk berpindah pindah dalam kelompok, sambil
secara lancar bertatap muka dengan lawan bicara anda saat
diskusi
W %utor akan memperkenalkan dirinya serta juga bidang keilmuan
yang dikuasainya. nda boleh secara familiar memanggilnya
dengan sebutan "pak atau "dok
W nda juga akan memeperkenalkan diri anda kepada teman dan
tutor anda dalam kelompok diskusi
W Jangan lupa untuk melakukan "review terhadap "objectives
dan proses evaluasi dari session yan sedang anda hadapi. ni
akan menjadikan diskusi lebih efektif dan efisen
W PiIihIah seorang ketua keIompok,yang akan
mewakiIi keIompok berhubungan dengan koodinator
PBL menyampaikan berbagai masaIah atau
masukan.
W Proses diskusi diawaIi oIeh pembacaan suatu kasus
oIeh saIah seorang anggota keIompok yang akan
dikembangkan,kemudian dengan modaI pemahaman
yang dipunyai masing-masing individu, seIanjutnya
keIompok memuIai diskusi
W Diakhir session tersebut, para peserta diskusi
keIompok menetapkan secara bersama rencana
untuk menghadapi session berikutnya, dengan
menyusun pembagian program kerja secara
terkoordinasi.
%ujuan umum iniIah nantinya yang
akan Iebih diperinci daIam tujuan-
tujuan khusus yang proses
pencapaiannya masing-masing, akan
tercermin daIam beberapa Iearning
units yang dikembangkan daIam
diskusi-diskusi ataupun daIam bentuk
aktivitas beIajar Iainnya
%ugas diakhir session pertama
W Mengidentifikasi semua persoaIan yang muncuI
untuk mendukung hipotesis yang dibuat, yang teIah
diketahui dan yang masih harus dicari
penjeIasannya
W %etapkan persoaIan mana yang menjadi tugas
bersama mengkIarifikasinya ( fundamentaI ), dan
mana yang berbagi tugas meneIusurinya
W %etapkan persoaIan yang menjadi masaIah khusus,
tugasi satu atau dua individu mengembangkannya
dari sumber yang dipercaya
W Putuskan dari sumber mana berbagai persoaIan
akan dicari jawabannya, dan Iakukan pembagian
tugas.
Bentuk-bentuk aktivitas beIajar daIam
bIok (bIock Iearning activities)
1. Diskusi keIompok yang dipandu oIeh tutor ( 2x
seminggu)
%entu saja kelancaran dari diskusi ini akan sangat
ditunjang oleh kesiapan dalam hal tutor dan juga
sumber-sumber yang relevan untuk diskusi
Pada dasarnya suatu skenario dari suatu learning
unit yang hendak dibahas secara bersama-sama
bertitik tolak dari beberapa pertanyaan mendasar
pa yang perlu kita ketahui tentang sesuatu hal,
apa yang telah berkata benar-benar kita ketahui
menyangkut hal tersebut, dan apalagi
sesungguhnya yang kita harapkan untuk diketahui
2. Diskusi keIompok tanpa dipandu oIeh
tutor
eberapa kali pertemuan dan diskusi dapat saja
diselenggarakan oleh kelompok tanpa bimbingan
tutor. Diskusi ini dapat saja merupakan lanjutan
dari diskusi bersama tutor yang dianggap belum
tuntas, atau menggabung serta mendiskusikan
berbagaiu informasi yang diperoleh anggota
kelompok, atau bahkan menyepakati satu atau
beberapa hal yang sampai saat tersebut belum
tuntas, dan apa pemecahan sebaiknya. Disinilah
diperlukan pemanfaatan berbagai bentuk learning
activities lainnya
. Bentuk Iearning activities Iainnya
a. Konsultasi pada ahli (expert)
Daftar dari konsultan dari setiap blok akan
ditentukan. Setiap kelompok melalui ketua
kelompoknya harus proaktif dalam
mengorganisir dan membuat perencanaan
bersama konsultan, kapan dapat
dilakukan pertemuan yang bersifat
konsultatif.
b. ktivitas di skills-laboratory
Skills lab adalah tempat yang harus
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan
pembelajaran seperti ketrampilan
berkomunikasi, ketrampilan klinis dan lain-
lain
c.Kuliah
Pada program P kuliah sangat
dikurangi, sehingga kuliah pada dasarnya
diberikan berdasarkan pesanan yang
diorganisir oleh satu atau lebih kelompok.
Dengan demikian diharapkan kuliah akan
lebih efektif karena mahasiswa telah
memahami permasalahan apa yang ingin
dibahasnya dalam bentuk interaktif
nantinya
d. elajar bebas
Dalam hal ini individu dibebaskan memilih
caranya sendiri yang menurutnya cocok
bagi kebutuhannya dalam pengembangan
ilmu
e. Diskusi keIas
%ujuannya adalah "sharing dan sekaligus
membandingkan antar kelompok. Disini akan
kelihatan nanti kelompok yang telah benar
memilih "track proses pembelajaran atau
sebaliknya yang salah. iasanya akan
dikembangkan diskusi yang akan dibimbing oleh
kelompok pengajar yang juga akan menjawab
beberapa pertanyaan. ni dilakukan sekali 2
minggu. Setiap group akan diwakili untuk
menampilkan progress pembelajaran yang
dilakukan kelompoknya, yang telah
dipersiapkan sebelumnya oleh kelompok
SeIama berIangsungnya setiap bIok
daIam beIajar mengajar nantinya akan
ada peniIaian terhadap masing-masing
peserta didik (Student assessment).
omposisi peniIaian terdiri dari :
tutoriaI (20%), praktikum (20%), dan
ujian akhir (60%) daIam bentuk MCQ
dan essay.

Anda mungkin juga menyukai