Anda di halaman 1dari 2

HAM: Solusi Bagi Umat Islam?

Pada 10 Desember mendatang akan diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia (HAM)
sedunia. Dimana pada moment ini sering dijumpai para pegiat HAM dibeberapa daerah
mengadakan aksi aksi terkait penerapan HAM dan aturan aturan yang dianggap tidak
sesuai dengan HAM.
Pada hari Rabu, 1 desember 2010 yang lalu, Human Right Watch (HRW) dalam
konferensi pers, mendesak pemerintah lokal di Aceh dan pemerintah pusat Indonesia agar
mencabut Perda Syariah; mengenai larangan Kholwat dan aturan mengenai busana Muslim.
HRW menilai bahwa pelaksanaan Perda syariah ini telah melanggar HAM dan konstitusi
indonesia. Perda ini memang telah lama menjadi target pengecaman para penggiat HAM dan
aktivis liberal yang pada hakekatnya telah membenci syariah Islam.
Seharusnya umat Islam aware terhadap masalah Hak Asasi manusia itu sendiri.
Faktanya, dalam ruang lingkup lokal, nasional bahkan International, propaganda HAM sering
merugikan umat Islam. Sebut saja di Perancis (France) dimana ada peraturan yang melarang
muslimah untuk mengenakan Burqa. Muslimah yang tertangkap mata sedang mengenakan
Burqa akan terkena hukuman dan yang paling ringan adalah mendapatkan ticket (di
Indonesia semacam tanda tilang) yang biasanya berupa denda. Di Swiss, pembangunan
menara masjid dilarang. Abu Dhabi, dimana muslimahnya didatangi (baca: diperkosa) tentara
tentara Sekutu (Allied force) rata 5 7 kali sehari. Di Palestina, Zionis laknatullah
membantai umat Islam dan menjarah tanah kaum muslimin, dan banyak peristiwa peristiwa
lainnya. Dimana HAM? Kenapa HAM muncul ketika umat Islam ingin melaksanakan
syariahnya secara penuh? Fakta fakta yang diatas sudah sangat cukup membuktikan kita
bahwa HAM bukan solusi bagi umat Islam dibelahan Dunia manapun.
Selain berstandar ganda dan menyesatkan, HAM merupakan salah satu alat ampuh
penjajahan barat, khususnya Amerika, atas negeri negeri Islam. Dimana negeri negeri
kaum muslimin dicekoki oleh Barat dengan pemahaman pemahaman yang melemahkan
aqidah. Sebagai contoh dalam aspek freedom of religion, bukanlah semata mata
ketidakbolehan memaksa seseorang untuk memeluk agama tertenu; tetapi kebebasan untuk
murtad, dan bahkan untuk tidak memeluk agama sama sekali. Dengan alasan HAM dan
toleransi, Ahmadiyah yang menghina Islam dengan mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai
nabi setelah Rasulullah Muhammad SAW. dibela habis habisan oleh para aktivis HAM dan
Liberal, disisi moralitas HAM tidak melarang orang orang yang dengan bangga
menyuguhkan lekuk tubuhnya ditempat tempat umum, sementara muslimah yang ingin
menggunakan burqa ditilang, dan masih banyak lagi kisah kisah memilukan lainnya.
Masihkah kita doyan dengan HAM?

HAM = No, Islam = Yes
Nilai HAM yang nisbi, yang sarat dengan kepentingan kepentingan baik politis,
ekonomi dan Ideologis pihak tertentu (dilihat secara theoratical maupun practical),
semestinya membuka mata kita (manusia, bukan hanya kaum muslimin) untuk kembali
kepada nilai nilai yang paripurna. Itulah nilai nilai ilahiah. Itulah nilai nilai Islam. Islam
sangat menjunjung tinggi kehormatan dan kemuliaan manusia.
1l .. _. , ..l.
dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak (keturunan) Adam, (Q.S. Al
Israa [17], 70)
Atas kemuliaan itulah Islam melindungi setiap jiwa manusia. Perlindungan tersebut
bertujuan untuk menyelamatkan dan memelihara eksistensi manusia. Karena itu,
pembunuhan atas satu jiwa pada hakikatnya sama seperti membunuh semua manusia. Sebagai
contoh: balasan yang layak bagi orang yang membunuh adalah dibunuh pula. Semua itu
tertuang jelas di Al-quran (lihat Q.S. Al Maidah: 32, Al Baqarah: 178 179).
Hak hak lainnya seperti hak memiliki dan mengusahakan harta (economy), hak
berpolitik, hak pendidikan, dan hak primer yang lain dijamin pemenuhannya oleh Islam
melalui tanggung jawab negara dalam merealisasikan kehidupan Islam.
Walhasil, sudah semestinya kita kembali kepada prinsip prinsip yang bersumber dari
sang Pencipta, Allah SWT. Dengan keyakinan yang penuh dan keikhlasan untuk taat terhadap
risalah-Nya, perlindungan atas hak hak manusia hanya akan bisa terwujud manakala Islam
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara dengan Al-Quran dan As-Sunnah melalui
institusi warisan Rasulullah SAW yaitu dengan khilafah Islamiyah.
Down down fake Human Right, Rise Rise with Islam!
1


By: The Wise
IAIN Sunan Ampel Surabaya
Tarbiyah, Pendidikan Bahasa Inggris, Semester V
Contact:
e-mail & facebook; harry_gaul123@yahoo.co.id,
sites; www.harrythewise.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai