Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang
Sampah tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Sayangnya, interaksi
keduanya tidak berjalan semestinya. Jika kita orang yang mau peduli terhadap
lingkungan tidak akan pernah muncul masalah lingkungan yang cukup
memprihatinkan, yaitu masalah sampah khususnya sampah yang ada disungai. Apa
karena membuang sampah itu gratis, jadi orang dengan seenaknya saja membuang
sampah sembarangan?
Di sepanjang sungai Citereum depan Institut Teknologi Telkom, belakang
kantin dekat relay telepon, depan Masjid Syamsul Ulum (MSU) dan di beberapa
tempat lainnya, pemandangan yang tak mengenakan yaitu tumpukan sampah.
Tumpukan sampah mencerminkan kepribadian dari masyarakat dan mahasiswa. Kita
bisa lihat rendahnya kepedulian kita akan masalah kebersihan. Seharusnya kita
sebagai orang yang berpendidikan dapat menanggulangi hal tersebut, bukan malah
membiarkannya dana bahkan membuatnya bertambah parah.
Pada makalah ini kami mencoba memaparkan bagaimana cara pengolahan
sampah yang baik dan benar dan berusaha menyadarkan pentingnya kepedulian kita
terhadap sanitasi dan kebersihan pada khususnya.

1.2 Rumusan Masalah
a. agaimana persebaran pembuangan sampah oleh warga di daerah sekitar.?
b. Apakah sistem yang berlaku saat ini benar-benar relevan untuk diterapkan di
lingkungan sekitar IT TELKOM?
c. agaimana cara menggunakan teknologi yang ada agar dapat mengolah sampah
dengan baik?
d. agaimana menanggulangi tumpukan samah yang ada di sungai?




1.3 Batasan Masalah
Sampah-sampah yang menggunung di sungai depan kampus IT TELKOM dan
sekitarnya terbatas pada daerah Sukabirus, Sukapura. Kami hanya membahas
sampah di sungai Citereum, dan dampak nyata berdasarkan realita yang sudah terjadi
serta cara pengolahan sampah itu sendiri dengan memanIaatkan teknologi yang ada.

1.4 Tujuan
a. Mengetahui hubungan perilaku warga dengan tumpukan sampah yang terjadi di
sungai.
b. Menyajikan beberapa solusi dengan pemanIaatan teknologi pengolahan sampah
yang lebih baik dan diperkirakan dapat diterapkan di lapangan.
c. Memberikan cara-cara untuk memanIaatkan samaph yang ada di lingkungan IT
Telkom.

1.5 Sistematika Penulisan
A I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang yang kami ambil dari permasalahan yang
terjadi di sekitar lingkungan kampus IT Telkom, masalah yang ada, batasan masalah
dari makalah yang kami buat, tujuan dibuatnya makalah ini serta sistematika
penulisan makalah ini.
A II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan dalam makalah ini.
Seperti deIinisi atau pengertian dari suatu teori tersebut. Pada bab ini juga kami
menjelaskan bagaimana penyelesaian dari masalah tersebut.
A III ANALISIS DATA
Pada bab ini berisi tentang analisis yang telah kami lakukan dari data-data yang
kami dapatkan di lapangan dan juga metode yang kami lakukan untuk
mengumpulkan data.
A IV PENUTUP
Pada bab ini diberikan beberapa kesimpulan dan saran yang penulis berikan
dari masalah ini.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1ajian Teoretis
2.1.1 Sampah
Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga,
pasar, perkotaan, industri dan lain-lain dan jumlahnya meningkat dari tahun ke
tahun sejalan dengan meningkatnya kegiatan dan jumlah penduduk perkotaan.
Dengan jumlah timbunan yang besar dan tanpa penanganan yang baik, sampah
kota akan menimbulkan berbagai masalah sosial dan lingkungan yang sangat
berat. erikut beberapa pengertian sampah:
"Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya
atau pemakai semula". (Tandjung, Dr. M.Sc., 198).
"Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang
rusak atau bercacat dalam pembikinan manuIaktur atau materi berkelebihan
atau ditolak atau buangan". (Kamus Istilah Lingkungan, 1994).
Permasalahan sampah harus dikelola secara terpadu dengan menekankan
pada pemecahan permasalahan sampah. Oleh karena itu semakin banyak
sampah yang dapat dimanIaatkan akan semakin baik. Konsep itulah yang
dikembangkan oleh P TL PPT dengan diberi nama 'Teknologi Pengelolaan
Sampah Kota Secara Terpadu Menufu Zero Waste`. Teknologi tersebut
merupakan kombinasi teknologi tepat guna yang meliputi Teknologi
pengkomposan sampah organik, teknologi daur ulang sampah non organik,
teknologi pembakaran sampah dengan incinerator dan teknologi sanitary
landIil.

2.1.1.11enis Sampah
Secara umum, jenis sampah dapat dibagi yaitu sampah anorganik
(sampah kering) dan sampah organik (biasa disebut sebagai sampah
basah). Sampah Anorganik , berasal dari sumber daya alam tak terbarui
4

seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. eberapa dari
bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian
zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama
Sebaliknya, Sampah Organik adalah sampah yang berasal dari
makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah organik
terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari
alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian maupun perikanan. Sampah
ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Termasuk sampah
organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan
daun. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk) secara alami.
a. erdasarkan sumbernya, sampah dapat digolongkan menjadi:
a) Sampah dari Pemukiman
Umumnya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan
makanan, perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus, kain,
sampah kebun, dan lain-lain.
b) Sampah dari Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti
jerami dan sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama
musim panen dibakar atau dimanIaatkan untuk pupuk. Untuk sampah
bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus
agar tidak mencemari lingkungan.
c) Sampah dari Sisa angunan dan Konstruksi Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan
pemugaran gedung ini bisa berupa bahan organik maupun anorganik.
Sampah Organik, misalnya: kayu, bambu, triplek. Sampah Anorganik,
misalnya: pasir, semen, batu bata, ubin, besi dan baja, dan kaleng.
d) Sampah dari Perdagangan dan Perkantoran
Sampah yang berasal dari daerah perdagangan seperti: toko,
pasar tradisional, pasar swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus,
kertas, dan bahan organik termasuk sampah makanan dan restoran.


Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor
pemerintah dan swasta biasanya terdiri dari kertas, alat tulis-menulis
(bolpoint, pensil, spidol, dll), toner foto copy, pita printer, kotak tinta
printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita mesin ketik,
komputer rusak, dan lain-lain.
e) Sampah dari Industri
Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi,
perlakuan dan pengemasan produk. Sampah industri berupa bahan
kimia yang seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum
dibuang.
Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di
Indonesia merupakan sampah basah, yaitu mencakup 6-7 dari total
volume sampah. Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang
terdesentralisisasi (pengelolaan pada satu tempat terpusat) sangat
membantu dalam meminimasi sampah yang harus dibuang ke tempat
pembuangan akhir. Pada prinsipnya pengelolaan sampah haruslah
dilakukan sedekat mungkin dengan sumbernya. Selama ini pengleolaan
persampahan, terutama di perkotaan, tidak berjalan dengan eIisien dan
eIektiI karena pengelolaan sampah bersiIat terpusat.

2.1.1.2 Bahaya Sampah
Dalam kurun waktu tertentu sampah akan menimbulkan dampak
terhadap lingkungan dan kesehatan. eberapa bahaya kecil mungkin
dapat diantisipasi sebelumnya dan mudah untuk ditanggulangi, bagaimana
bila bahaya besar yang penanganannya sangat serius bahkan bila terlambat
dalam penanganannya akan sulit dan memakan biaya banyak. eberapa
dampak serius yang ditimbulkan dari sampah ini adalah:
a. Dari segi kesehatan, akan menimbulkan penyakit bahkan menular.
Penyakit yang biasa menjangkit masyarakat akibat sampah antara lain:
typhoid, diare, hepatitis dan mungkin sekali untuk penyakit mematikan
seperti HIV Aids, nosokomial, dan lain-lain.
6

b. Dari segi ekonomi, semakin banyak sampah akan menyebabkan dana
yang dibutuhkan untuuk mengelola pembuangan sampah semakin
besar, jadi kita perlu menemukan cara untuk mengeIektiIkan dan
memanIaatkan sampah. Sampah juga dapat berakibat negative bagi
perkembangan pariwisata.
c. Dari segi sosial, pengelolaan sampah yang kurang baik akan
membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat:
bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah
bertebaran dimana-mana.
d. Dari segi lingkungan, cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam
drainase atau sungai akan mencemari air dan tanah. erbagai organisme
dapat mati karena keracunan sehingga menyebabkan
ketidakseimbangan ekosistem. Sampah juga dapat menimbulkan polusi
udara dan banjir.

2.1.2Sungai
Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau
atau laut, atau ke sungai yang lain.
Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap
ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai
merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir
ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari
beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai.
eberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran
air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di
sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut
dikenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam
sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air,
limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal
dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
7

KemanIaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia
saat ini terdapat .9 daerah aliran sungai (DAS).
a.Sungai menurut jumlah airnya dibedakan :
a) Sungai Permanen
Sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatiI tetap. Contoh sungai
jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, arito dan Mahakam di
Kalimantan. Sungai Musi, atanghari dan Indragiri di Sumatera.
b) Sungai Periodik
Sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada
musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di
pulau Jawa misalnya sungai engawan Solo, dan sungai Opak di Jawa
Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta
serta sungai rantas di Jawa Timur.
c) Sungai Intermittent atau Sungai Episodik
Sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan
airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau
Sumba.
d) Sungai Ephemeral
Sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya
sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada
musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
2.2 Penyeleasaian Masalah
Untuk membalikkan keadaan menuju masyarakat yang bermartabat perlu
dilakukan usaha-usaha terpadu yang mempunyai kesadaran akan pentingnya
membuang sampah pada tempatnya, diantaranya :
1. Perlu perbaikan dalam sistem manajemen pengelolaan sampah secara
keseluruhan. Untuk mencapai keberhasilan, maka perlu didukung oleh Iaktor-
Iaktor input berupa sarana, prasarana dan kelembagaan produksi, distribusi,
pemasaran, pengolahan dan dukungan dari pemerintah setempat;
8

. PemanIaatan bahan kompos untuk taman kota dalam bentuk kampanye
penghijauan dengan contoh-contoh hasil nyata sebagai upaya promosi pada
masyarakat luas;
. Upaya pemasaran bahan kompos bagi taman hiburan yang memerlukannya.
Misalnya kebun binatang, kebun raya, taman buah dan sebagainya;
4. Perlu dibuat aturan hukum atau undang-undang yang bersiIat mengikat yang
berlaku bagi masyarakat agar dapat mengikuti aturan-aturan bagi terlaksananya
pengelolaan sampah terpadu. Hal ini untuk membiasakan mentalitas masyarakat
sebagai pemroduksi sampah(kita bisa mencotoh negara Singapura).

2.2.1 Teknologi Pengolahan Sampah
Untuk mencapai tatanan masyarakat dengan daur ulang sumber daya
alam, perlu pembatasan produksi sampah dengan cara sedapat mungkin
mendaur ulang sampah yang dapat didaur ulang. Teknologi pengolahan
sampah besar merupakan teknologi pengolahan awal sebelum memasuki tahap
proses pembakaran, sebagai contoh nyata, sampah besar yang terkumpul
dipisahkanoleh mesin ke dalam kelompok baja, alumunium, barang terbakar,
barang tidakterbakar, dan untuk besi dan alumunium dijual sebagai barang
berharga, untukbarang terbakar diproses pembakaran, sedangkan untuk barang
tidak terbakar ditimbun.

a) Teknologi Pembakaran Stoker
agian utama Iasilitas pembakaran, terdiri dari Iasilitas receiving dan
supply, Iasilitas pembakaran, Iasilitas pendinginan gas pembakaran, Iasilitas
pengolahan gas emisi, Iasilitas pembangkit listrik, Iasilitas pemanIaatan panas
sisa, Iasilitas pengeluaran abu, serta pengolahan air buangan.Tungku
pembakaran yang menjadi jantung Iasilitas pembakaran, dari Iormatnya dapat
dibagi secara gamblang menjadi tipe stoker dan tipe aliran dasar. Tipe stoker
adalah mainstream tungku pembakaran, memiliki sejarah panjang, dan jumlah
Iasilitasnya jauh lebih banyak. Dengan stoker yang bergerak ke depan-
belakang sampah diaduk, untuk pengeringan dan pembakaran digunakan
9

berbagai macam tungku dari tipe kecil hingga ke yang besar. Selain itu, bentuk
tungku pembakaran dapat dibagi menjadi tungku aliran berlawanan, tungku
aliran tengah, dan tungku aliran searah.

b) Tungku Pelelehan erbahan akar Gas
Agenda permasalahan tungku pembakaran sampah yang sudah ada
adalah pengurangan beban lingkungan dan penggalakan penarikan barang yang
diperlukan pada proses pengolahan. Pada pertengahan tahun 197 mulai
pengembangannya dilakukan, sebagai upaya pemecahan masalah tersebut,
dengan memperhatikan penguraian oleh panas. Tetapi, karena sampahnya
mengandung elemen yang kompleks dan kuantitas panas yang dihasilkan
rendah, sulit untuk direalisasikan karena membutuhkan energi pembantu dalam
jumlah besar. Tetapi, akhir-akhir ini, permasalahan ini memiliki prospek
pemecahan tungku pelelehan berbahan bakar gas dilirik kembali karena
kuatnya dorongan kebutuhan akan pengurangan kuantitas emisi dioksin, serta
tuntutan cost down yang dikeluarkan untuk pelelehan abu mengingat proses
pelelehan abu bakaran sudah menjadi umum.

c. Teknologi Fermentasi Metana
Pada tahun , di Jepang, telah dicanangkan 'biomass - strategi total
Jepang sebagai kebijakan negara. Sebagai salah satu teknologi pemanIaatan
biomass sumber daya alam dapat diperbaharui yang dikembangkan di bawah
moto bendera ini, dikenal teknologi Iermentasi gas metana. Sampah dapur serta
air seni, serta isi septic tank diolah dengan Iermentasi gas metana dan diambil
biomassnya untuk menghasilkan listrik, lebih lanjut panas yang ditimbulkan
juga turut dimanIaatkan. Sedangkan residunya dapat digunakan untuk
pembuatan kompos.Karena sampah dapur mengandung air 7 8 , sebelum
dibakar, kandungan air tersebut perlu diuapkan. Di sini, dengan pembagian
berdasarkan sumber penghasil sampah dapur serta Iermentasi gas metana,
dapat dihasilkan sumber energi baru dan ditingkatkan eIisiensi termal secara
total.
1

d. PemanIaatan Pembangkit Listrik dan Panas Sisa
Uap panas tekanan tinggi yang dihasilkan boiler, dikirim ke turbin
uap,dan turbin melakukan kerja dengan berputar, semakin besar selisih panas
anatara inlet dan outlet semakin besar pula daya listrik yang dibangkitkan oleh
kerja turbin uap per kuantitas uap. Karena itu, improvisasi persyaratan inlet
turbin dengan cara membuat boiler panas dan tekanan tinggi, di samping
improvisasi tingkat kevakuman pada outlet turbin (tekanan rendah outlet)
merupakan jalan untuk mendapatkan daya listrik tinggi.

2.2.2 Tempat Pembuangan Akhir
a) Jenis serta Struktur Tempat Pembuangan Akhir
Untuk tempat pembuangan akhir, metode penempatannya diatur
menurut undang-undang pengolahan sampah, dan dibagi menjadi tempat
pembuangan tipe aman, tempat pembuangan terkontrol, tempat pembuangan
terisolasi. Mengenai penerimaan sampah umum ditangani oleh tempat
pembuangan terkontrol. Penimbunan memanIaatkan reaksi penguraian
senyawa organik oleh mikroba yang hidup di dalam tanah. Karena pada saat
penimbunan akan dihasilkan gas dapat terbakar seperti gas metana,
disiapkan tabung tahan gas untuk mencegah terjadinya kebakaran atau
ledakan.
b) Teknologi Pengolahan Air Rembesan
Pada saat dilakukan penimbunan, kualitas air rembesan (lindih)
sangat dipengaruhi oleh karakteristik sampah yang ditimbun, skala tanah
timbunan, kedalamannya, kondisi iklim, konstruksi timbunan dan
sebagainya. Memang ini merupakan pengolahan yang disesuaikan dengan
standar kapasitas buangan yang mengikuti lokasi, tetapi proses awal/
penyesuaian, proses biologi dan proses kimiawi menjadi bagian utama
dalam pengolahan lindih yang dihasilkan, yang setelah diolah dikirim ke
lokasi penimbunan.


11

BAB III
ANALISIS DATA

3.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang kami lakukan adalah menggunakan penelitian
langsung di lapangan dengan melakukan penelitian selama 1 bulan di sungai
Citereum.
3.1.1 Sungai di Sekitar IT Telkom
Di lingkungan sekitar kampus IT Telkom kesadaran warga untuk
membuang sampah pada tempatnya masih kurang. Warga banyak yang
membuang sampah di sungai, pinggir jalan, atau sembarang tempat lainnya.
Salah satu akibatnya yang paling dirasakan warga itu sendiri yaitu banjir
karena meluapnya air sungai Citereum hampir disetiap musim hujan daerah ini
menjadi langganan banjir. Sampah-sampah tersebut tidak hanyut, malah
mengakibatkan air sungai itu meluap. ahkan terjadi penumpukan lumpur di
sana. Tumpukan sampah plastik bisa mencapai sentimeter di atas
permukaan air. ahkan apabila air menyusut, hampir tiga perempat lebar
sungai tersebut sudah tersumbat sampah yang menimbulkan bau busuk dan
membuat warna air sungai tersebut menjadi hitam.
Tapi ternyata banjir tidak membuat mereka jera, masih banyak warga
yang membuang sampah di sungai, mungkin karena membuang sampah itu
gratis dan tidak ada undang-undang yang mengatur tentang membuang sampah
sembarangan, khususnya di sungai. Sepertinya hal itu sudah membudaya,
sehingga sulit untuk diubah. Kebiasaan warga ini juga karena kurangnya TPS
di lingkungan mereka.
Pembuangan sampah dengan sistem TPA sekarang ini sudah tidak
relevan lagi, karena lahan kota yang semakin sempit, selain itu pembuangan
sampah dengan menggunakan sistem TPA tidak bersiIat eIektiI dan ekonomis
(membutuhkan modal yang besar).
Setelah dilakukan peneltitian selama 1 bulan, ternyata dari minggu ke
minggu sampah yang ada di sungai selalu bertambah dan pada saat hujan air
1

sungai meluap. Kurangnya kesadaran warga membuat sampah tersebut terus
menerus bertambah banyak tanpa ada tindak lanjut dan upaya pembersihan
sungai. Dan dari penelitian setiap minggunya warna air sungai bertambah
hitam karena buangan limbah dan juga sampah yang bertumpuk.

Cara pembuangan sampah selama ini:
Daerah Dayeuhkolot , tepatnya Desa Cietereup wilayah sekitar IT
Telkom sebagian besar masih berupa pedesaan, dan terlihat sampai sekarang
bahwa pengumpulan ulang sampah secara Iormal oleh pemerintah tidak begitu
terlihat. Sehingga masyarakat bingung akan kenyataan ini sehingga mereka
membuang sampah seadanya, dan tak perlak lagi cepat sekali sampah
menumpuk. Seandainya jika mereka memiliki inisiatiI tentu akan ada banyak
tempat sampah dibangun.
Dan sekarang tidak hanya sampah organik, anorganik juga semakin
menumpuk, dan untuk menghilangkannya mereka cukup membuangnya ke
sungai atau membakarnya, sedang kita tahu bahwa sampah-sampah seperti
plastik, baterai, stereoIoam akan menimbulkan dampak serius dalam jangka
waktu tertentu bila dibakar, karena sampah-sampah seperti ini sangat sulit
terurai dan apabila dibakar akan mencemarkan udara juga merusak lapisan
ozon. Hal ini diperparah dengan tidak teraturnya mobil pengangkut sampah
yang datang untuk mengambil sampah yang sudah bertumpuk di sekitar
kampus IT Telkom.
Dahulu pusat pembuangan terbesar adalah di sungai (termasuk daerah
DAS), dan di danau, karena insiden banjir, kini pembuangan sampah di sungai
sedikit berkurang`. Namun itu tidak akan bertahan lama bila tidak ada
penanganan secara terpadu dan tanpa ada penanganan dari pemerintah
setempat.



1

erikut ini akan kami tunjukkan beberapa gambaran terbaru dari sungai
Citereum yang berada di depan kampus IT Telkom.



















Gambar disamping dan di
atas menunjukkan tumpukkan
sampah yang berada di sungai
Citereum daerah Sukabirus.
Apabila musim hujan tiba, sungai
akan meluap dan mengakibatkan
banjir di daerah Dayeuh Kolot.
Semua ini akibat dari kelakuan
warga setempat yang tanpa rasa
bersalah, tanpa beban membuang
sampah sembarangan, dan mereka
tidak sungkan walau terlihat oleh
orang.

14



egitu banyaknya sampah plastik, akan menyebabkan lahan yang tadinya
hijau menjadi penuh dengan sampah. Hal ini akan menyebabkan bau tak enak dan
lahan yang tadinya subur menjadi tandus, karena plastik tidak dapat didaur ulang
oleh mikrobakteri dalam tanah.


















1

3.2 Penganalisaan Data
Penganalisaan data berdasarkan penelit ian selama 1 bulan yang
dilakukan di sungai Citereum, dan hasil analisa dari penelit ian tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar sampah yang ada adalah sampah
pemukiman. Ket idaksadaran warga sekit ar untuk membuang sampah pada
tempatnya, dan lebih memilih membuang sampah di sungai menyebabkan
menumpuknya sampah di sungai Citereum. Ada beberapa Iaktor yang
menyebabkan warga memilih membuang sampah di sungai dan daerah
sekitarnya:
O Kurangnya kesadaran warga akan kebersihan lingkungan
O Tidak tersedianya tempat pembuangan sampah
O Kurangnya perhatian pemerintah akan keadaan dalam menangani masalah sampah
O Kurang tahunya warga akan akibat yang ditimbulkan jika membuang sampah di
sungai
O Tidak adanya sanksi nyata yang diberikan terhadap pelaku yang membuang
sampah
O Tidak adanya pembatas pagar sungai sehingga memudahkan seseorang untuk
membuang sampah
O Tidak adanya petugas kebersihan yang mengurusi sungai tersebut
O Tidak adanya pengawasan rutin yang dilakukan oleh pemerintah
O Kurangnya kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah dalam menangani
masalah sampah
O













16

















BAB IV
PENUTUP

4.1 esimpulan
Secara logis bila ingin sehat tidaklah mahal, kesadaran lebih eIisien
dibandingkan dengan biaya yang diberikan untuk menanggulangi bencana sampah.
Kita sebagai manusia adalah pengelola lingkungan, mau tidak mau lingkungan akan
memberikan respon terhadap kita, bumi seperti keadaan sekarang karena kehidupan
kita yang sekarang, dan kehidupan kita yang sekarang karena bumi.
a. Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau
pemakainya semula, tetapi sebagian jenis sampah ada kemungkinan dapat
digunakan untuk keperluan lain, karena sampah merupakan sumber daya yang
masih dapat dimanIaatkan.
17

b. Sumber-sumber sampah berasal dari berbagai macam aktivitas manusia, mulai
dari aktivitas pemukiman, pertanian, pembangunan gedung, perdagangan,
perkantoran dan industri.
c. Jenis sampah pada umumnya berbentuk organik dan anorganik. Sedangkan
sampah dari rumah sakit atau laboratorium, batu baterai bekas, dikategorikan
dalam sampah khusus yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
d. Pengelolaan sampah yang tidak memadai dapat mempengaruhi kesehatan dan
lingkungan serta memberikan dampak negatiI pada keadaan sosial ekonomi.
e. Teknologi pengolahan sampah telah diperkenalkan dengan menitikberatkan pada
teknologi pembakaran yang paling banyak diadopsi.Teknologi pengolahan
sampah, merupakan teknologi yang keberadaannya dirasakan mutlak untuk
menjaga agar lingkungan hidup lebih baik, dengan mengolah sampah yang
dihasilkan dari rumah tangga serta dari aktivitas industri.


4.2 Saran
Dari pembahasan di atas kami memberikan beberapa saran, diantaranya :
a. Mengingat pentingnya kebersihan dan kenyamanan untuk kita, maka
diperlukan kesadaran dari diri kita untuk membuang sampah pada tempatnya,
tidak di sungai maupun tempat lain yang bukan tempat pembungan yang
seharusnya.
Perlunya peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk
tidak membuang sampah sembarangan, dan memberikan sanks bagi yang
melakukukannya

Anda mungkin juga menyukai