Anda di halaman 1dari 9

ANNISHA KARTIKA

1102010029

Sasaran Belajar

L.I. 1. Memahami dan menjelaskan tulang

Struktur tulang
|Ineral yang terdapat dalam matrIks tulang terutama adalah calsIum dan fosfat. UnIt
dasar darI kortek tulang dIsebut sIstem haversIan. Yg terdIrI darI saluran haversIan
(yang berIsI pembuluh darah, saraf dan lymphatIk), lacuna (berIsI osteosIt), lamella,
canalIculI (saluran kecIl yang menghubungakan lacuna dan saluran haversIan
entuk dan kontruksI tulang tertentu dItentukan oleh fungsI dan gaya yang bekerja
padanya. Tulang tersususn oleh jarIngan tulang kanselus (trabekular/spongIus) dan
ortIkal (kompak). Tulang panjang (mIs femur berbentuk sepertI tangkaI atau batang
panjang dengan ujung yang membulat). atang atau dIafasIs terutama tersusun atas
tulang kortIkal. Ujung tulang panjang dInamakan epIfIsIs yang tersusun oleh tulang
kanselus. Plat epIfIsIs memIsahkan epIfIsIs darI dIafIsIs dan merupakan pusat
pertumbuhan longItudInal pada anakanak. Pada orang dewasa mengalamI klasIfIkasI.
Ujung tulang panjang dItutupI oleh kartIlago artIkular pada sendIsendInya. Tulang
panjang dIsusu untuk menyagga berat badan dan gerakan. Tulang pendek (mIsalnya
metakarpal) terdIrI darI tulang kanselus dItutupI selapIs tulang kompak. Tulang pIpIh
(mIsalnya sternum) merupakan tempat pentIng hematopoesIs dan serIng memberIkan
perlIndungan bagI organ vItal. Tulang pIpI tersusun darI tulang kanselus dIantara 2
tulang kompak. Tulang tak teratur mIsalnya vertebra mempunyaI bentuk yang unIk
yang sesuaI dengan bentuknya. Secara umum, struktur ulang tak teratur sama dengan
tulang pIpIh.

1.1 Tulang Rawan
8ers|lal o|rg|as dar |erlur serla lerd|r| alas se|- se| raWar yarg dapal rergras|||ar ralr||s oerupa |ordr|r.
Pada ara| - ara| jar|rgar lu|arg raWar oarya| rergardurg ralr||s. Pada orarg deWasa lu|arg raWar
rarya lerdapal pada oeoerapa lerpal , r|sa|rya cup|rg r|durg, cup|rg le||rga, arlara lu|arg rusu| dar
lu|arg dada, serd|- serd| lu|arg, arlar ruas lu|arg oe|a|arg, pada ca|ra ep|l|s.
Valr||s lu|arg raWar rerupa|ar carpurar prole|r dergar po||sa|ar|da yarg d|seoul |ordr|r.
Tu|arg raWar ada l|ga l|pe ya|lu: r|a||r, e|asl|| dar seral.
1} Tu|ang Rawan h|a||n
Valr||srya rer|||| seral |o|ager yarg lerseoar da|ar oerlu| aryarar ra|us dar rapal. Terdapal pada
sa|urar perrapasar dar ujurg lu|arg rusu|. Tu|arg raWar r|a||r oer|rg seperl| |aca.

2} Tu|ang Rawan E|ast|k
3usurar po|||ardr|ur, ralr||s , se| dar |acura lu|arg raWar e|asl|c sara dergar lu|arg raWar r|a||r.
A|ar lelap| seral |o|ager lu|arg raWar e|asl|c l|da| lerseoar dar ryala seperl| pada lu|arg raWar r|a||r.
8erlu| seral - seral e|asl|c oerge|oroarg . lu|arg raWar e|asl|c lerdapal pada ep|g|oll|s dar oag|ar |uar
le||rga.

3} Tu|ang Rawan F|brosa (F|brokart||ago} | 8erat
Valr||srya rergardurg seraoul |o|ager |asar dar l|da| leralur; ler|ela| d| per|e|alar ||garer,
sarourgar lu|arg oe|a|arg, dar s|rl|s|s puo|s. 3|lal |ras dar| lu|arg raWar |r| ada|ar |a|ura - |a|urarya
ou|al alau ou|al le|ur dar oer|s| se| - se| (|ordros|l).

1.2 Tulang
8ers|lal |eras dar oerlurgs| reryusur oeroaga| s|sler rarg|a.lersusur dar| oag|ar - oag|ar seoaga|
oer||ul:
a. 0streoprogenator, rerupa|ar se| |rusus ya|lu der|vale reser||ra yarg rer||||| polers| r|los|s yarg
rarpu oerd|lerers|as| rerjad| osleoo|as lerdapal d|oag|ar |uar rerorare ( per|osleur)
b. 0steob|as rerupa|ar se| lu|arg ruda yarg a|ar reroerlu| osleos|l.
c. 0steos|t rerupa|ar se| - se| lu|arg deWasa.
d. 0steok|as rerupa|ar se| yarg oer|eroarg dar| roros|l dar lerdapal d|se||lar perru|aar lu|arg .
lurgs| osleo||as urlu| per|eroargar, pere||raraar , peraWalar dar peroa||ar lu|arg.

Peroerlu|ar lu|arg lerjad| segera sele|ar leroerlu| lu|arg raWar (|arl||ago). Karl||ago d|ras|||ar dar| se|-se|
rerser||ra. 3ele|ar |arl||ago leroerlu|, oag|ar da|arrya a|ar oerorgga dar ler|s| osleoo|as. 0sleoo|as juga
rererpal| jar|rgar se|ururrya dar reroerlu| se|-se| lu|arg.
3e|-se| lu|arg d|oerlu| dar| arar da|ar |e |uar alau proses peroerlu|arrya |orserlr|s. 3el|ap saluar se|
lu|arg rerge||||rg| sualu perou|ur darar dar saral reroerlu| sualu s|sler yarg d|seoul 3|sler lavers.
erdasarkan matr|ksnya , jar|ngan tu|ang d|bedakan sebaga| ber|kut:
1. Tu|ang Kompak, rerupa|ar lu|arg dergar ralr|| yarg padal dar rapal, r|sa|rya lu|arg p|pa.
2. Tu|ang 8pons rerupa|ar lu|arg yarg ralr||srya oerorgga r|sa|rya lu|arg - lu|arg p|p|r dar lu|arg - lu|arg
perde|.

erdasarkan bentuknya terdapat t|ga macam bentuk tu|ang yang menyusun rangka tubuh, ya|tu tu|ang
p|pa , tu|ang p|p|h, dan tu|ang pendek, se|a|n |tu ada pu|a tu|ang tak terbentuk.

a} 7ulang pipa [tulang panjang}
8eroerlu| laourg dar o|asarya oerorgga. 0|ujurg lu|arg lerjad| per|uasar yarg oerlurgs| urlu|
oerruourgar dergar lu|arg |a|r, corlorrya ada|ar lu|arg oel|s, lu|arg |er|rg, lu|arg rasla, dar lu|arg pergup||.
Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
agian ujung yang disebut EPIFISE.
agian tengah yang disebut DIAFISE.
Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang.
1. Sumsum tulang merah (MEDULLA OSSIUM RUA)
. Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)
Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang).
Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS
EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan
pertumbuhan tinggi.



b} Tu|ang p|p|h
Tersusur alas dua |erpergar lu|arg |orpa| dar lu|arg spors, d|da|arrya lerdapal sursur. Keoarya|ar
lu|arg p|p|r reryusur d|rd|rg rorgga ser|rgga lu|arg p|p|r |r| ser|rg oerlurgs| seoaga| pe||rdurg alau urlu|
rerper|ual , corlorrya ada|ar lu|arg rusu|, lu|arg oe|||al, dar lu|arg lerg|ora|.

c} Tu|ang pendek
Tu|arg perde| oeroerlu| |uous dar rarya d|leru|ar pada parg|a| |a||, parg|a| |ergar dar ruas - ruas
lu|arg oe|a|arg.

d} Tu|ang tak berbentuk
Ver||||| oerlu| yarg lerlerlu . lu|arg |r| lerdapal d|Wajar dar lu|arg oe|a|arg.

3. Furgs| Tu|arg
Tu|ang - tu|ang pada manus|a se|a|n menyusun rangka, juga mempunya| fungs| |a|n, ya|tu:
a. Hember| bentuk tubuh
b. He||ndung| a|at tubuh yang v|ta|,
c. Henahan dan menegakkan tubuh
d. Tempat per|ekatan otot
e. Tempat meny|mpan m|nera| terutama ka|s|um dan posfor
f. Tempat pembentukan se| darah
g. Tempat peny|mpan energy, ya|tu berupa |emak yang ada d| sumsum kun|ng



L.I. 2. Memahami dan menjelaskan Range oI movement
2.1 DeIinisi ROM
2.2 Bidang dalam ROM
2.3 Macam macam ROM
2.4 Batasan ROM
2.5 Fisiologi gerak

L.I. 3 Memahami dan menjelaskan sendi
3.1 DeIinisi
Sendi (Artikulatio)
Sendi merupakan persambungan antar tulang yang menjadikan tulang menjadi
Ileksibel dalam pergerakan.

3.2 KlasiIikasi
Berdasarkan pergerakannya sendi dibagi menjadi :
1. Synarthroses
Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas atau bahkan tidak dapat bergeaksama sekali. Sendi
ini dijumpai pada tulang tengkorak dimana lempeng -lempengtulang tengkorak disambungkan oleh
elemen Iibrosa. 0apal d|oeda|ar rerjad| dua:
8|nartros|s s|nf|bros|s: s|rarlros|s yarg lu|argrya d|ruourg|ar jar|rgar ||al l|orosa.
Corlor: perserd|ar lu|arg lerg|ora|.
8|nartros|s s|nkondros|s: s|rarlros|s yarg d|ruourg|ar o|er lu|arg raWar. Corlor:
ruourgar arlarsegrer pada lu|arg oe|a|arg.


2. Amphiarthroses
Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas. Jaringan berupa diskus
Iibrocartilage yang lebar dan pipih menghubungkan antara dua tulang. Umumnya
bagian tulang yang berada pada sisi persendian dilapisi oleh tulang rawan hiali
ndan struktur keseluruhan berada dalam kapsul. 8|ndesmos|s: Tu|arg d|ruourg|ar
o|er jar|rgar ||al seraoul dar ||garer. Corlor:perserd|ar arlara l|ou|a dar l|o|a.
8|mf|s|s: Tu|arg d|ruourg|ar o|er jar|rgar lu|arg raWar yarg oeroerlu| seper| ca|rar.
Corlor: ruourgar arlara ruas-ruas lu|arg oe|a|arg.
Beberapa contoh sendi ini adalah:sendi vertebra, dan simIisis pubis.

3. Diarthroses
Sendi ini memiliki pergerakan yang luas. Umumnya dijumpai pada sendi -sendi
ekstremitas. Dijumpai adanya celah sendi, rawan sendi yang licin dan membran sinovium serta
kapsul sendi. 0apal d||e|erpo||ar rerjad|:
8end| pe|uru: perserd|ar yarg rerurg||r|ar pergera|ar |e sega|a arar. Corlor:
ruourgar lu|arg |ergar alas dergar lu|arg oe|||al.
8end| pe|ana: perserd|ar yarg rerurg||r|ar oeoerapa gera|ar rolas|, rarur l|da| |e
sega|a arar. Corlor: ruourgar lu|arg le|apa| largar dar jar| largar.
8end| putar: perserd|ar yarg rerurg||r|ar gera|ar oerpular (rolas|). Corlor:
ruourgar lu|arg lerg|ora| dergar lu|arg oe|a|arg l (al|as).
8end| |uncur: perserd|ar yarg rerurg||r|ar gera| rolas| pada salu o|darg dalar.
Corlor: ruourgar lu|arg perger|argar |a||.
8end| engse|: perserd|ar yarg rerurg||r|ar gera|ar salu arar. Corlor: serd| s||u
arlara lu|arg |ergar alas dar lu|arg rasla.


Sedangkan berdasarkan strukturnya sendi dibagi menjadi :
1. Sendi Fibrosa
Sendi Iibrosa dihubungkan oleh jaringan Iibrosa. Terdapat dua tipe sendi Iibrosa; (1)
Sutura diantara tulang tulang tengkorak dan (2) sindesmosis yang terdiri dari
suatu membran interoseus atau suatu ligamen di antara tulang. Sendi ini
mempunyai pergerakan yang terbatas.
2. Sendi Kartilago/tulang rawan
Ruang antar sendinya diisi oleh tulang rawan dan disokong oleh liga men dan hanya
dapat sedikit bergerak. Ada dua tipe sendi kartilaginosa yaitu sinkondrosis adalah
sendi sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh rawan hialin. Sendi sendi
kostokondral adalah contoh dari sinkondrosis. SimIisis adalah sendi yang tulang
tulangnya memiliki suatu hubungan Iibrokartilago antara tulang dan selapis tipis
rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contoh sendi kartilago adalah
simIisis pubis dan sendi sendi pada tulang punggung.
3. Sendi Sinovial/sinovial joint
Sendi ini dilengkapi oleh kartilago yang melicinkan permukaan sendi, kapsul sendi
(kantung sendi), membran sinovial (bagian dalam kapsul), cairan sinovial yang
berIungsi sebagai pelumas dan ligamen yang berIungsi memperkuat kapsul sendi.
Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau
berwarna kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap tiap sendi normal relatiI


3.3 Komponen penyusun sendi
8eoerapa |orporer perurjarg serd|:
Kapsu|a send| ada|ar |ap|sar oerseraoul yarg re|ap|s| serd|. 0| oag|ar da|arrya lerdapal rorgga.
|gamen (||garerlur) ada|ar jar|rgar oeroerlu| p|la yarg
LIGAMEN
FUNGSI: Penglkut buglun luur u|ung tulung pembentuk sendl
Penceguh dlslokusl
KAPSUL SENDI
FUNGSI:Pelupls sel
Penghubung 2 tulung pembentuk persendlun
CAIRAN SINOVIAL
Culrun pelumus pudu u|ung-u|ung tulung pudu kupsul
TULANG RAWAN HIALIN
Penutup u|ung tulung pembentuk sendl
FUNGSI: Men|ugu benturun yung kerus


L.I 4 Memahami dan menjelaskan artritis gout
4.1 DeIinisi
Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi serum asam
urat dan deposit kristal asam urat dalam cairan sinovial dan disekitar jaringan sendi. Gout juga dapat
dideIinisikan sebagai kerusakan metabolisme purin herediter yang menyebabkan Peningkatan asam
urat yang terakumulasi dalam jaringan tubuh dan sendi.
Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berdasarkan deIek genetic pada metabolisme
purin (hiperuresemia). Pada keadaan ini biasa terjadi over sekresi asam urat atau detek renal yang
mengakibatkan sekresi asam urat/kombinasi keduanya.
4.2 Etiologi
Penyebab gout tidak diketahui, tetapi beberapa kasus menunjukkan adanya hubungan dengan
deIek genetik dalam metabolisme purin. Imkompletnya metabolisme purin menyebabkan pembentukan
kristal asam urat di dalam tubuh atau menimbulkan over produksi asam urat. Over produksi asam urat
ini dapat juga terjadi secara sekunder akibat beberapa penyakit antara lain:
O Sickle cell anemia
O Kanker maligna
O Penyakit ginjal
Penurunan Iungsi renal akibat penggunaan obat dalam waktu yang lama (diuretik) dapat
menyebabkan penurunan ekskresi asam urat dari ginjal.
Penyebab Gout dapat terjadi akibat hiperusemia yang di sebabkan oleh diet yang ketat atau
starpasi, asupan makanan kaya purin (terang-terangan/jeron) yang berlebihan atau kelainan Herediter.

4.3 PatoIisiologi

Asam urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada keadaan normal terjadi keseimbangan antara
produksi dan ekskresi. Sekitar dua pertiga (2/3) Jumlah yang, diproduksi setiap hari diekskresikan
melalui ginjal dan sisanya melalui Ieses. Serum asam urat normal dipertahankan antara 3,4 7,0 mg/dl
pada pria dan 2,4 6,0 pada wanita, pada level lebih dari 7,0 mg/dl akan terbentuk kristal monosodium
urat.
Faktor-Iaktor yang merupakan presipitasi pembentukan kristal dan deposit di jaringan antara
lain :
O Penurunan PH cairan ekstraseluler
O Penurunan protein plasma pengikat kristal-kristal urat
O Trauma jaringan
O Peningkatan kadar asam urat dari diet
Gout terjadi dalam empat tahapan, yaitu
1. Hiperuricemia asimptomatik
Pada keadaan ini terjadi kadar asam urat mencapai 9 10 mg/dl tanpa menunjukan gejala.
Banyak pasien dengan hiperuncemia tidak berkembang ketingkat selanjutnya, dimana hanya
sekitar 5 20 kasus berkembang ketahap serangan gout akut. Resiko semakin meningkat dengan
semakin meninghkatnya serum asam urat (price & wilson, 1992)
2. Gout arthritis akut
Biasanya menyerang satu persendian, terjadi secara tak terduga, terjadi pada malam hari
yang dapat dipicu oleh trauma, konsumsi alkohol dan pembelahan. Pada level ini asam urat di
dalam persendian menimbulkan respon inIlamasi, selanjutnya leukosit Poli MorIo nuklear (PMN)
menginIiltrasi persendian dan memIagosit kristal-kristal urat yang menyebabkan kematian leukosit
PMN, pengeluaran enzim-enzim lisosom serta mediator-mediator inIlamasi lainnya kedalam
jaringan. Hal ini menyebabkan sendi yang terserang terlihat kemerahan, papas, bengkak dan terasa
nyeri.
Sekitar 50 serangan gout arthritis akut terjadi pada sendi metatarsophalangeal tumit,
sedangkan bagian tubuh lain yang juga mengalami serangan; ankle, tumit, lutut, jari-jari tangan
dan siku. Nyeri bertambah dalam beberapa jam yang disertai keluhan demam serta peningkatan
angka leukosit (white blood cell) dan sedimen rate.
Serangan akut gout ini dapat terjadi dalam beberapa hari sampai beberapa minggu. Hampir 60
penderita mengalami serangan ulang setelah satu tahun.
3. Gout kronik (terbentuknya toIi)
Jika hiperuricemia terjadi secara terus menerus dan tidak diatasi maka kumpulan asam
urat meluas dan kristal monosodium urat mengalami deposit yang disebut tofi. ToIi terlihat seperti
nodul yang berwarna kemerahan yang, dapat digerakkan. ToIi ini berkembang didalam kartilago,
membran sinovial. tendon dan jaringan lunak. Sering terjadi pada helik daun telinga, jaringan
disekeliling sendi dan bursae, terutama mengelilingi siku dan lutut, disepanjang tendon jari, tumit,
ankle dan pergelangan tangan, dipermukaan ulnar tangan, disepanjang kaki serta pada dearah-
daerah tertekan. Kulit pada area toIi mengalami ulserasi, pengeluaran eksudat yang berisi sel
inIlamasi dan kristal urat.
ToIi juga dapat berkembang dalam otot jantung dan epidural spinal. ToIi tidak menimbulkan nyeri,
tetapi dapat menghambat dan menurunkan pergerakan sendi dan menyebakan deIormitas tangan
dan kaki.
4. Nephropati
Peningkatan kadar asam urat yang berlangsung lama dan tidsak dionati menyebabkan
deposit kristal urat pada jaringan interstisial ginjal. Selain itu kristal urat juga terbentuk di dalam
duktus kolektivus, pelvis renal dan ureter yang dapat membentuk batu. Batu asam urat dapat
menyebabkan obstruksi aliran urin, sehingga terjadi gagal ginjal akut.



4.4 ManiIestasi

4.5 Diagnosis dan diagnosis banding
4.6 Pemeriksaan
1. Serum asam urat
Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan
hiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi.
2. Angka leukosit
Menunjukkan peningkatan yang signiIikan mencapai 20.000/mm
3
selama serangan
akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normal yaitu 5000 -
10.000/mm
3
.
3. EusinoIil Sedimen rate (ESR)
Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate
mengindikasikan proses inIlamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di persendian.
4. Urin spesimen 24 jam
Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan asam
urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam urat di dalam urin.
Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari
800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum
asam urat.
Instruksikan pasien untuk menampun semua urin dengan peses atau tisu toilet selama
waktu pengumpulan. Biasanya diet purin normal direkomendasikan selama pengumpulan urin
meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.
5. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inIlamasi akut atau material aspirasi dari
sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam, memberikan diagnosis deIinitiI gout.
6. Pemeriksaan radiograIi
Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan tidak
terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit berkembang progresiI maka
akan terlihat jelas/area terpukul pada tulang yang berada di bawah sinavial sendi.


4.7 Tata laksana dan Iarmako

Pengobatan gout tergantung dari tahap penyakitnya (seperti telah di jelaskan dalam segmen
patoIisiologi).
1. Hiperuricemia asimtomatik biasanya tidak membutuhkan pengobatan.
2. Gout arthritis akut diobati dengan anti inIlamasi non steroid (NSAID) atau kolkisin. Obat ini
diberikan dalam disis tinggi untuk mcnurunkan peradangan sendi. Kemudian dosis diturunkan
secara bertahap dalam beberapa hari.
3. Gout toIi kronik diobati dengan tujuan menurunkan produksi asam urat atau meningkatkan produksi
asam urat oleh ginjal. Obat opurino menghambat produksi asam urat dari prekursornya (Xantin
dan hipoxantin) dengan menghambat enzim xantin oksidase. Obat ini dapat diberikan dalam dosis
yang memudahkan yaitu sekali sehari. Obat-obat urikosurik dapat meningkatkan ekskresi asam
urat dengan menghambat reabsorpsi asam urat oleh tubulus ginjal. Supaya agen-agen urikosurik
bekerja dengan eIektiI, maka dibutuhkan Iungsi ginjal yang memadai. Pada keadaan ini perlu
dilakukan test Iungsi ginjal (Clearence creatinin test). Pada ginjal normal nilai clearence crealinin
test adalah 115-120 ml/mt.
!robenesid dan Sufinpira:an adalah dua jenis agen urikosurik yang sering digunakan. Jika
seorang pasien menggunakan agen urikosurik, maka ia memerlukan masukan cairan sekurang-
kurangnya 1500 ml/hari agar dapat meningkatkan ekskresi asam urat. Semua produk aspirin harus
di hindari, karena menghambat kerja urikosurik dari obat-obatan itu..



4.8 Pencegahan

Anda mungkin juga menyukai