Anda di halaman 1dari 12

ekanbaru (deLakrlaucom) uewan erwakllan 8akyaL uaerah (u8u) 8lau memberlkan perlngaLan

keras kepada mana[emen 1 8lau 8ara Parum (88P) berLanggung [awab Lerhadap lubang bekas
penggallan Lambang baLubara dan rusak [alan


Pal lnl dlsampalkan Abdul Wahld selaku SekreLarls komlsl C u8u 8lau kepada warLawan Selasa (29/11)
dlruangannya ulkaLakan akLlflLas 1 88P berdampak kerusakan llngkungan mesLlnya lLu
dlperLanggung[awabkan


1 88P berLanggung[awab Ler[adlnya kerusakan llngkungan aklbaL penambangan dan kerusakan [alan
karena dampak operasl 1 88P lnl sudah dlkeluhkan masyarakaL dan pemerlnLah daerah seLempaL
kaLa Abdul Wahld


namun hlngga saaL lnl 1 88P Lak kun[ung lakukan perbalkan nyaLa dllapangan enggallan lubang
eksplolLasl baLubara Lanpa menuLup kemball lnl dlduga Lelah melanggar undangundang llngkungan
uan kerusakan [alan [uga


klLa mlnLa mereka (88P red) berLanggung [awab Lerhadap akLlvlLasnya Lubang besar yang dlgall lLu
harus dlLlmbun kemball !angan dlLlnggalkan beglLu sa[a Sebab mencemarkan llngkungan dan rusak
ekoslsLem kaLanya


Senada lLu [uga dlungkapkan keLua komlsl C llyas Labay lhaknya [uga dapaL laporan LenLang kerusakan
!alan kuala Lnok yang dlblayal darl anggaran Lahun [amak pemprov 8lau LersebuL kondlslnya sudah
hancur ulah 1 88P


enyebabnya kendaraan pengangkuL baLubara meleblhl kemampuan beban [alan !alan mulLlyears lLu
hanya berkekuaLan menahan beban seberaL 8 Lon namunlLu kenyaLaannya Lruk pengangkuL
berkapaslLas leblh 23 Lon kaLanya


llyas menegaskan pemerlnLah Lldak melarang 1 88P unLuk yang menggunakan faslllLas publlk LersebuL
namun boboL kendaraan mlllk 1 88P yang mellnLasl [alan harus dlsesualkan dengan kelas [alan dl
daerah rovlnsl 8lau (adl)
ekanbaru u8u 8lau segera memanggll 1 8lau 8ara Parum (88P) LerkalL dugaan belum memlllkl lzln
pln[am pakal kawasan huLan darl MenLerl kehuLanan u8u 8lau heran perusahaan lLu sudah beroperasl
se[ak Lahun 2003 padahal belum menganLongl lzln

lnl men[adl Landa Lanya besar buaL klLa erusahaan perLambangan baLu bara 8lau 8ara Parum sudah
beroperasl lama Lapl dlduga malah belum memlllkl lzln pelepasan kawasan huLan klLa mellhaL ada
ke[anggalan dalam operaslnya perusahaan lnl karena lLu klLa akan segera mengagendakan unLuk
memanggll plhak perusahaan kaLa keLua komlsl A 8ldang kehuLanan u8u 8lau 8agus SanLoso
kepada deLlkcom Selasa (21/6/2011) dl ekanbaru

8agus mengaku Lerke[uL aLas keLerangan ulnas kehuLanan kabupaLen lndraglrl Pulu (lnhu) yang
men[elaskan blla perusahaan belum menganLongl lzln darl MenhuL erusahaan 1 88P beroperasl dl
kawasan huLan dl lnhu dengan luas 24 rlbu hekLar leblh

klLa [uga akan memlnLa keLerangan dengan emkab lnhu LerkalL beroperaslnya perusahaan lLu Sebab
ulnas kehuLanan seLempaL mengakul bahwa 1 88P belum memlllkl lzln darl MenhuL namun
perusahaan sudah blsa beroperasl lama Malah anehnya lagl plhak perusahaan mengaku kepada
pemerlnLah seLempaL bahwa lzln darl MenhuL maslh mereka urus kaLa 8agus

ldealnya kaLa 8agus plhak perusahaan harus melengkapl segala persyaraLan sebelum beroperasl
namun kenyaLaannya kendaLl ada beberapa persyaraLan lzln belum dlmlllkl plhak perusahaan blsa
beroperasl

ulsamplng lLu plhak dewan [uga menerlma adanya keluhan masyarakaL soal pencemaran llngkungan
ulmana dua anak sungal dl seklLar areal penambangan men[adl keruh seLlap Lurun hu[an

karenanya dalam hearlng nanLl klLa akan memlnLa keLerangan semua plhak balk perusahaan maupun
pemda seLempaL serLa masyarakaL kaLa 8agus

ulrekLur Walhl 8lau Parlansyah usman dengan belum menganLongl lzln darl MenhuL plhak perusahaan
mesLlnya sudah blsa dlpldanakan adahal salah saLu syaraL unLuk menggunakan pemakalan kawasan
huLan adalah mesLl ada lzln darl MenLerl kehuLanan CaLaLan Walhl 1 8lau 8ara Parum (88P) lnl mlllk
klkl 8arkl Perry 8eng koesLanLo dan Arla Sulhan WlLoelar

klLa mlnLa plhak perusahaan menghenLlkan segala akLlvlLasnya dl 8lau sampal mereka benarbenar
memlllkl lzln pln[am pakal kawasan huLan kaLa Parlansyah

%na]aan)

Mengukur Komitmen Lingkungan Perusahaan
akarta - Salah satu sektor yang paling banyak dituduh sebagai biang
kerusakan lingkungan adalah sektor pertambangan. AktiIitas
pertambangan baik itu yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar
maupun maupun masyarakat lokal yang tidak memperhatikan lingkungan
sekitar telah ikut mendorong terjadinya kerusakan tersebut.
Penilaian negatiI untuk komitmen perusahaan terhadap lingkungan
seperti itulah yang mendorong pemerintah untuk menerbitkan program
apreseasi terhadap pengelolaan lingkungan. Program apreseasi
lingkungan yang kemudian disebut PROPER tersebut merupakan salah satu bentuk kebijakan
pemerintah untuk meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan sesuai dengan yang
telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya, PROPER juga merupakan perwujudan transparansi dan demokratisasi dalam
pengelolaan lingkungan di Indonesia. Penerapan instrumen ini merupakan upaya Kementrian
Negara Lingkungan Hidup untuk menerapkan sebagian dari prinsip-prinsip good governance
dalam pengelolaan lingkungan.
Pelaksanaan program ini dilakukan secara terintegrasi dengan melibatkan berbagai stakeholder.
Mulai dari tahapan penyusunan criteria penilaian PROPER, pemilihan perusahaan, penentuan
peringkat, sampai pada pengumuman peringkat kinerja kepada publik.
Saat ini, pemberian penghargaan oleh KLH menurut Deputi I Menteri KLH, Harmien banyak
mendapat apreseasi posisi positiI dari berbagai pihak termasuk Bank Dunia. Bahkan sejak
dijalankan pada tahun 1995, PROPER menjadi salah satu bahan studi kasus di Harvard Institute
Ior International Development (HIID) dan menjadi proyek percontohan berbagai negara di Asia,
Amerika Latin dan AIrika sebagai instrumen penataan alternatiI. Malah pada tahun 1996,
program KLH ini, menurut Harmien juga mendapatkan penghargaan Zero Emmission Award
dari United Nations University di Tokyo.
Menurutnya, melalui program tersebut diharapkan para stakeholder dapar menyikapi secara aktiI
inIormasi tingkat penataan ini, dan mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan kinerja
pengelolaan lingkungannya. 'Dengan demikian, dampak lingkungan dari kegiatan perusahaan
dapat diminimalisasi. Dengan kata lain, PROPER merupkan Public Disclosure Program Ior
Environmental Compliance katanya seperti dikutip Indonesian Mining.
Walaupun jumlah ini masih relatiI kecil dibandingkan dengan total perusahaan yang berpotensi
untuk menjadi peserta PROPER yang mencapai 8.000 perusahaan, namun jumlah perusahaan ini
diharapkan sudah mencapai critical mass dalam pengendalian pencemaran lingkungan.
Bila mengacu pada UU Tentang Lingkungan Hidup, pelaksaan PROPER sendiri merupakan
kewajiban perusahaan terhadap lingkungan komunitasnya. Dalam praktiknya, PROPER
dilakukan terintegrasi dengan melibatkan berbagai stakeholder. Mulai dari tahap penyusunan,
kriteria penilaian, pemilihan perusahaan, penentuan peringkat sampai pada pengumuman
peringkat kinerja kepada publik.
Tujuan pelaksanaannya untuk meningkatkan penataan perusahaan terhadap pengelolaan
lingkungan, meningkatkan komitmen para stakeholder dalam upaya pelestarian linkungan,
meningkatkan kinerja pengelola lingkungan secara berkelanjutan, meningkatkan kesadaran para
pelaku usaha untuk menaati peraturan perundang-unndangan pada bidang lingkungan hidup,
mendorong penerapan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R) dalam pengelolaan limbah.
Sasaran dari pelaksanaan program ini adalah untuk menciptakan lingkungan hidup yang baik,
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, mempertahankan ketahanan sumberda daya
alam, mewujudkan iklim dunia usaha yang kondusiI dan ramah lingkungan, mengedepankan
prinsip produksi bersih (eco-eIIeciency). Sementara itu, obyek yang menjadi dasar penilaian
PROPER sendiri adalah aspek penilaian kinerja PROPER. Kinerja yang dinilai pada PROPER
mencakup: penataan terhadap pengendalian pencemaran air, udara, pengelolaan limbah B3, dan
penerapan AMDAL. Sedangkan penilaian untuk aspek lebih dari taat, meliputi penerapan sistem
manajemen lingkungan, pemanIaatan limbah dan konservasi sumber daya, pelaksaan kegiatan
pengembangan masyarakat dan penerapan CSR.

Siapa Hitam, Siapa Biru?
Pemerintah melalui KLH memberikan penghargaan ini berdasarkan kriteria yang sudah
ditentukan sebelumnya. Penghargaan tersebut kemudian disimbolisasikan dengan skema warna
seperti warna emas, hijau, biru, biru minus, merah, dan merah minus yang masing-masing
memiliki nilai dan makna sendiri.
Warna emas misalnya, akan diberikan oleh KLH kepada perusahaan yang telah melakukan
pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dan telah melakukan upaya 3R (Reduce,
Reuse, Recycle), menerapkan sistem pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan, serta
melakukan upaya-upaya yang berguna bagi kepentingan masyarakat pada jangka panjang.
Warna hijau untuk perusahaan yang telah telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari
yang dipersyaratkan, telah mempunyai sistem pengelolaan lingkungan, mempunyai hubungan
yang baik dengan masyarakat, termasuk melaukuan upaya 3R. Warna biru untuk perusahaan
yang telah melakukan pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai ketentuan atau
peraturan yang berlaku.
Warna biru minus untuk perusahaan yang sudah melakukan upaya pengelolaan lingkungan, akan
tetapi beberapa upaya belum mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan seperti yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
Warna merah untuk perusahaan yang melakukan upaya pengelolaan lingkungan, akan tetapi baru
sebagian mencapai hasil sesuai yang dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam perundang-
undangan. Dan warna merah minus untuk perusahaan yang telah melakukan upaya pengelolaan
lingkungan, akan tetapi baru sebagian kecil mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan
sebagaimana diatur dalam undang-undang.
Sedangkan warna hitam akan diberikan KLH kepada perusahaan yang belum melakukan upaya
pengelolaan lingkungan berarti, secara sengaja tidak melakukan upaya pengelolaan lingkungan
sebagaimana yang dipersyaratkan, serta berpotensi mencemari lingkungan.
Lantas perusahaan mana saja yang mendapat warna-warna tersebut?Beberapa perusahaan
tambang mendapat PROPER hijau itu diantaranya; PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), PT
Aneka Tambang (Antam), UBPE Ponkor, PT Adaro Indonesia, PT Kaltim Prima Coal (KPC),
PT Arutmin Indonesia Tambang Senakin, dan PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA) Unit
Pertambangan Tanjung Enim.
Sementara tujuh perusahaan tambang batubara lainnya mendapat PROPER Biru, 18 perusahaan
mendapat Biru Minus, tujuh perusahaan mendapat peringkat Merah, empat perusahaan Merah
Minus. Dan satu perusahaan batubara mendapat peringkat hitam. (sumber:Indonesian Mining
World)
Bila dilihat dari kompoisi peraih award tersebut, sebenarnya tidak banyak yang berubah. PT
Adaro Indonesia misalnya, peringkat PROPER hijau dari KLH tersebut merupakan yang kedua
kalinya, setelah tahun 2008 lalu. Properti hijau merupakan supremasi penghargaan sebagai
komitmen perusahaan terhadap kepedulian lingkungan oleh perusahaan.
Sementara itu, ketua Tim Teknis PROPER, Iman Hendargo A. Ismoyo mengatakan bahwa
perusahaan pertambangan yang mendapatkan peringkat hitam harus ditutup. ' Mana yang bisa
diperbaiki , kami perbaiki. Kalau memang prilakumnya tidak bagus, tidak bisa diperbaiki ya
tutup saja, tuturnya kepada wartawan beberapa waktu lalu. (adm)


%anggung 1awab Sosial Perusahaan
Untuk meningkatkan eIektiIitas dan kualitas pelaksanaan program, Perseroan telah mengambil
langkah strategis yakni penyusunan dan penyempurnaan mekanisme pelaksanaan Program
Tanggung awab Sosial Perusahaan (CSR), menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan
pihak lain yang berkompeten dalam perencanaan dan pelaksanaan program.
Perseroan mengajak-serta masyarakat secara langsung dalam proses perencanaan, pelaksanaan
maupun monitoring program, sekaligus melaksanakan program yang berdampak langsung
terhadap upaya pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat di lingkar tambang.

Perseroan telah merumuskan pola kebijakan jangka panjang yang terintegrasi dalam bentuk
'Pedoman CSR PTBA yang telah disahkan oleh Direktur Utama PTBA pada akhir 2009 yang
mencakup enam Iokus kegiatan, yaitu: (1) ekonomi, (2) lingkungan, (3) hak azasi manusia, (4)
praktik ketenagakerjaan dan kelaikan kerja, (5) tanggung jawab produk, dan (6) kemasyarakatan.

Keenam Iokus kegiatan tersebut mengacu kepada kaidah internasional mengenai keberhasilan
implementasi CSR yang ditetapkan oleh Global Reporting Initiatives (GRI), yang dirumuskan
dalam strategi implementasi yang dilandasi oleh etika/ norma bisnis yang berlaku, meliputi:
O Pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan untuk
meningkatkan kesejahteraan
O komunitas lokal serta masyarakat secara luas.
O Peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup, termasuk restorasi lahan pasca tambang.
O aminan pelaksanaan non diskriminasi dan penghargaan hak azasi manusia.
O Penerapan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja serta upaya peningkatan
kesejahteraan karyawan.
O Penerapan jaminan keamanan penggunaan produk dan kepuasan pelanggan.
O Menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat yang dilandasi dengan prinsip-prinsip
tata kelola yang baik.

PROGRAM KEMI%RAAN DAN BINA LINGKUNGAN

Sasaran yang dituju Program Kemitraan PTBA adalah peningkatan kemampuan usaha kecil dan
koperasi di sekitar wilayah operasi Perseroan agar menjadi tangguh dan mandiri melalui
pemanIaatan dana dari bagian laba Perseroan. Sedangkan sasaran dari kegiatan Bina Lingkungan
adalah tumbuhnya kehidupan masyarakat yang sejahtera melalui pemberian bantuan bagi tumbuh
dan berkembangnya kesadaran akan perlunya pendidikan, interaksi sosial dan keselarasan
dengan kelestarian lingkungan.

Sepanjang tahun 2010, Perseroan telah merealisasikan penyaluran dana untuk Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan berjumlah Rp93,42 miliar atau 69,93 dari total anggaran
sebesar Rp133,59 miliar. Sedangkan untuk program Bina Wilayah, pada tahun 2010 telah
direalisasikan biaya sebesar Rp21,17 miliar.


PROGRAM KEMI%RAAN

Selama tahun 2010 program yang telah dilakukan terhadap mitra binaan adalah sebagai berikut:
O Penyaluran Dana Kemitraan dalam bentuk pinjaman lunak, kepada usaha kecil dan
koperasi di delapan wilayah, yakni Sumatera Selatan, Lampung, DKI akarta, awa Barat,
awa Tengah, DI Yogyakarta, Banten danawa Timur.
O Pelatihan Manajemen Kewirausahaan kepada calon mitra binaan.
O Membantu promosi dan pemasaran produk mitra binaan melalui berbagai kegiatan
partisipasi pada serangkaian pameran di berbagai kota besar di Indonesia.
O Kerjasama penyaluran dana kemitraan dengan PTPNVIII dan PTPN X Serta BPR.

Pada tahun 2010, Perseroan telah merealisasikan dana Program Kemitraan sebesar Rp67,73
miliar, atau 98 dari rencana penyaluran dana Program Kemitraan sebesarRp69,40 miliar. Dana
Kemitraan tersebut disalurkan untuk 575unit Usaha Kecil dan koperasi dalam bentuk pinjaman
lunak sebesar Rp14,08 miliar dan dalam bentuk biaya pembinaan sebesar Rp2,30 miliar, serta
dalam bentuk kerjasama penyaluran sebesar Rp51,35 miliar.


PROGRAM BINA LINGKUNGAN

Program Bina Lingkungan PTBA Iokus pada enam kegiatan, yaitu Program Bantuan Bencana
Alam, Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Pembangunan Sarana
Umum, Pengembangan Sarana Ibadah dan Pelestarian Alam. Tujuan yang hendak diraih adalah
peningkatan standar hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Seiring dengan peningkatan kegiatan Perseroan, total dana yang disalurkan melalui pelaksanaan
Program Bina Lingkungan, mengalami peningkatan yang tinggi, mencapai110 dari Rp11,93
miliar di tahun 2009 menjadi Rp25,70miliar di tahun
2010.

Program Bantuan Bencana Alam

Bantuan bencana alam dilaksanakan dengan mempertimbangkan urgensi daerah terjadinya
bencana serta kedekatan geograIis dengan wilayah operasional perusahaan. Selama tahun 2010
telah dilakukan kegiatan berupa:
O Bantuan bantuan korban musibah gempa bumi/tsunami di Mentawai Sumatera Barat.
O Bantuan musibah kebakaran di Kabupaten, Muara Enim, Sumatera Selatan.
O Pada tahun 2010, Perseroan juga memberikan bantuan pada korban bencana meletusnya
Gunung Merapi dan korban
banjir serta tanah longsor di Wasior.

Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Melanjutkan program kesehatan sebelumnya, Perseroan melaksanakan kegiatan, diantaranya
sebagai berikut:
O Kegiatan Khitanan Gratis bagi anak-anak dari KK Prasejahtera di wilayah Kabupaten
Muara Enim dan Kabupaten Lahat. umlah anak-anak yang dikhitan pada tahun 2010
sebanyak 260 orang
O Bantuan operasi bagi penderita Katarak dari KK prasejahtera di Kabupaten Muara Enim
dan Lahat, sebanyak 20 mata.
O Bantuan operasi penderita cacat kaki untuk warga tidak mampu dari Kecamatan Tanjung
Agung, Muara Enim.
O Bantuan nutrisi sebanyak 13.600 paket kepada warga prasejahtera di wilayah operasional
perusahaan Kab Muara Enim, Kab Lahat, Tarahan dan Kertapati dan Ombilin.
O Bantuan 2 unit Genset untuk penerangan dan operasional Rumah Sakit BARI Palembang.

Pembangunan Sarana Umum

Dengan melakukan beberapa kegiatan terkait penyediaan maupun perbaikan sarana umum,
meliputi:
O Pembangunan Monumen Perjuangan Tanjung Enim,Taman dan Air Mancur di Pusat
Kota Tanjung Enim senilai Rp3,47 miliar.
O Pengerasan/pengaspalan jalan umum dan parit di wilayah pemukiman Ring 1 perusahaan
sepanjang 3.867 m.
O Pembangunan Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPA) di Kecamatan Lawang Kidul
dan penataan/rehab TPA Kecamatan Muara Enim.
O Pembangunan/renovasi 5 (lima) unit Balai Pertemuan Masyarakat di Kecamatan Merapi
Barat, Merapi Timur dan Lawang Kidul.
O Bantuan dana pembangunan Embarkasi Provinsi Lampung senilai Rp1,34 miliar.

Pengembangan Sarana Ibadah

Dilakukan dengan melaksanakan beberapa kegiatan, yakni:
O Memberi bantuan renovasi Masjid/Musholla/TPA sebanyak 36 unit
O Bantuan dana untuk berbagai kegiatan keagamaan seperti MTQ, Tabliq Akbar,
peringatan Maulid Nabi, Israq Mi`raj di seluruh kecamatan Ring I perusahaan.

Pelestarian Lingkungan/ Alam

Dalam rangka pelaksanakan Program Bina Lingkungan,Perseroan juga melakukan beberapa
kegiatan terkait pelestarian alam, yakni:
O Gotong royong bersama masyarakat dan aparat pemerintah dalam pelaksanaan program
umat Bersih dan Program Penghijauan Kota dengan menanam pohon dan membersihkan
lingkungan di seluruh wilayah kecamatan ring I perusahaan.
O Penyerahan bantuan tanaman pelindung dan tanaman produktiI (buah-buahan) sebanyak
8.000 batang di Kabupaten Lahat dan Kabupaten Muara Enim.
O Bantuan tempat sampah organik/an-organik sebanyak 150 unit untuk sekolah-sekolah dan
tempat-tempat umum di Kota Lahat, Kota Muara Enim dan Tanjung Enim.

PROGRAM BINA WILAYAH

Perseroan selama ini secara proaktiI telah menjalankan Program Bina Wilayah yang bertujuan
untuk memberdayakan potensi ekonomi masyarakat sekaligus mewujudkan komitmen Perseroan
untuk bersama-sama menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat. Program Bina
Wilayah dilaksanakan berupa pemberian bantuan Iisik maupun non-Iisik dengan jangkauan
wilayah yang lebih luas.

Untuk tahun 2010, pelaksanaan Program Bina Wilayah Perseroan lebih ditekankan pada
partisipasi langsung maupun tidak langsung pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di
wilayah operasional Perseroan. Besaran partisipasi langsung pada peningkatan PAD, dihitung
sesuai dengan ketentuan tariI royalti produksi batubara sesuai dengan Perda setempat.

Selain program tersebut, Perseroan berpartisipasi pada pembangunan berbagai sarana dan
penyediaan prasarana bagi keperluan instansi pemerintah, Polri dan Instritusi lain yang
bermanIaat bagi peningkatan layanan kemasyarakatan dengan total dana yang dikeluarkan adalah
sebesar Rp4,05miliar.


PENGELOLAAN PELES%ARIAN LINGKUNGAN

Misi Perseroan dalam bidang pengelolaan lingkungan diwujudkan melalui penerapan program-
program pengelolaan, pemantauan, pengembangan dan rehabilitas ilingkungan secara
berkelanjutan.

Perseroan senantiasa peduli terhadap lingkungan baik secara Iisik maupun sosial sehingga
menjadi bagian integral dari lingkungan global dalam melakukan pencegahan, pemulihan,
pelestarian dan perlindungan lingkungan, aktiI dalam penataan peraturan perundangan
lingkungan dan persyaratan lainnya, serta menerapkan sistem manajemen lingkungan secara
konsisten, terpadu, terdokumentasikan, terpelihara dan selalu melaksanakan perbaikan secara
berkelanjutan untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Perseroan menjalankan sistem terakreditasi ISO 14001 : 2004 untuk meningkatkan eIektiIitas
kegiatan pengelolaan lingkungan yang mencakup sistem manajemen lingkungan, audit
lingkungan, evaluasi kinerja lingkungan dan kajian daur ulang hidup pokok.

Perseroan melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan untuk mengurangi
dampak kegiatan pertambangan bagi lingkungan dan masyarakat, sesuai dengan salah satu misi
perusahaan, yakni 'Memberikan kontribusi yang maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan pelestarian lingkungan. Untuk mengukur eIektivitas pengelolaan lingkungan,
setiap tahun Perseroan menetapkan parameter indikator sasaran lingkungan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

Setiap program pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang dijalankan kemudian dipantau dan
dievaluasi dengan menggunakan parameter yang telah mempertimbangkan penilaian terhadap
dampak utama yang muncul akibat kegiatan penambangan.

Perseroan menjalankan program-program pengelolaan lingkungan diantaranya melalui:
O Pemantauan luas lahan terubah
O Pembukaan Lahan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang seusai peraturan yang berlaku.
O Pemeliharaan tanaman
O Pengurasan lumpur di kolam pengendap
O Pembuatan kolam pengendap lumpur
O Pembibitan dan penanaman
O Pengelolaan tanah pucuk
O Penanggulangan air asam tambang (AAT)
O Penanggulangan erosi
O Penelitian dan pengembangan
O Penanganan limbah B3, Emisi dan EIIulent
O Program kemitraan dan bina lingkungan
Perseroan juga melakukan pemantauan secara rutin terhadap kondisi lingkungan di sekitar area
penambangan dengan tujuan meminimalisir kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi,
sekaligus sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko lingkungan. Kegiatan pemantauan
lingkungan yang dilakukan meliputi antara lain pemantauan kualitas air, kualitas udara, kualitas
tanah, pencemaran tanah, erosi hingga satwa liar dan biota air yang hidup di sekitar area
pertambangan.

Untuk menjaga lingkungan di areal kegiatannya, Perseroan melakukan sejumlah kajian dan
penelitian yang sekaligus merupakan bagian proses evaluasi kondisi lingkungan area
pertambangan dan sekitarnya, serta pengembangan potensi lingkungan di masa mendatang.
Beberapa kegatan penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2010 adalah :
O Implementasi & pengembangan Mikoriza untuk mendukung revegetasi lahan bekas
tambang.
O Melakukan konservasi tanaman lokal.
O Melakukan revegetasi dengan tanaman sawit dan uji coba revegetasi secara direct.
O Kajian dan pemanIaatan oli bekas untuk peledakan (pencampuran ANFO).
O Melakukan pelatihan pengelolaan sampah terhadap masyarakat sekitar perusahaan.
O Mengembangkan pembibitan dengan metode kultur jaringan.
Selain evaluasi emisi, Perseroan secara berkelanjutan mengelola limbah secara berhati-hati
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Selain melaksanakan langkah-langkah Perlindungan tersebut, Perseroan mengimplementasikan
pola Green Mining dengan melakukan penanaman pohon-pohon di luar areal tambang dan
penebaran ikan di badan sungai bersama masyarakat. Perseroan juga melakukan sosialisasi
lingkungan melalui pelatihan lingkungan, spanduk, baliho, studi banding (bench marking), buku
dan majalah lingkungan, poster, dan presentasi lingkungan.

Atas berbagai upaya-upaya perlindungan lingkungan tersebut Perseroan kemudian meraih
beberapa penghargaan dalam pengelolaan lingkungan, yaitu:
O Peringkat Hijau untuk PROPER Pusat maupun Provinsi Sumsel
O Peringkat Aditama untuk kategori Enviro Award dari Kementrian ESDM
Perseroan kemudian melangkah lebih jauh dan menjadi pelopor dalam hal pelestarian lingkungan
dan rehabilitasi pasca tambang dengan menetapkan serta merancang daerah pascatambang seluas
5.934 ha menjadi Taman Hutan Rakyat (TAHURA).


PEMENUHAN HAK-HAK KARYAWAN DAN PENGHARGAAN %ERHADAP HAK
AZASI MANUSIA

Bagi Perseroan, selain menjadi salah satu pemangku kepentingan, karyawan merupakan aset
yang menentukan di dalam keberhasilan Perseroan untuk mewujudkan tujuan dan mencapai
target usahanya. Perseroan sangat menyadari makna penting dari terciptanya hubungan kerja
sama yang serasi antara manajemen dan seluruh karyawan Perseroan. Oleh karenanya dalam
setiap kegiatan organisasi, Perseroan menjalankan praktik atau perlakuan yang sama
terhadap semua karyawan dengan tidak memandang suku, ras, agama,jender dan haluan
politiknya, begitu pula semua karyawan memiliki kebebasan berserikat dan melaksanakan
Perjanjian Kerja Bersama.

KESEHA%AN DAN KESELAMA%AN KER1ASER%A LINGKUNGAN

Perseroan telah menerapkan serangkaian kebijakan terkait serta penyediaan sarana dan prasarana
bagi setiap karyawan yang memungkinkan dicapainya standar kesehatan dan keselamatan kerja
serta lingkungan yang tinggi dalam industrinya. Dalam implementasi K3, Perseroan telah
memperoleh sertiIikasi Sistem Manajemen K3 (SMK3) dari Depnakertrans RI.

Perseroan juga telah menetapkan kebijakan mendasar mengenai Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, yakni 'Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tanggung jawab semua pihak, oleh sebab
itu Perseroan bersama pihak terkait bertekad menciptakan lingkungan kerja yang sehat, bebas
cidera dan melakukan kegiatan operasional sesuai kaidah yang berlaku.

Di tahun 2010, untuk menjamin kualitas pelaksanaan K3 di wilayah operasionalnya, Perseroan
melaksanakan 3 langkah strategis terkait dengan K3, yakni:
O Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia berbasis K3; dengan standarisasi atau
sertiIikasi pegawai tambang, dengan tujuan memotivasi pegawai dalam semua jenjang
manajerial (dimulai dari lini manajemen) untuk menumbuhkan perhatian dan perilaku
yang mendahulukan aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
O Peningkatan Kelaikan Peralatan Produksi dan Penunjang tambang, dengan standarisasi
atau sertiIikasi peralatan/unit, dengan tujuan peralatan/unit dijamin aman dipergunakan
sesuai kaidah keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil yang dicapai sebanyak 28 unit telah
tersertiIikasi; terdiri dari pesawat angkat angkut (21 unit), bejana tekan (4 unit),
instalasi listrik (3 unit); dan sebanyak 956 unit (Dump truck & alat berat) telah diberi
tanda izin operasi oleh KTT.
O Memasukan aspek keselamatan dan kesehatan kerja dalam perencanaan prakualiIikasi
calon kontraktor penambangan pada penerapan program Contractor SaIety Management
System (CSMS) dengan tujuan mengetahui kinerja kontraktor/mitra kerja pada perseroan
dalam penerapan SMK3.
Mengatasi terjadinya risiko Kecelakaan Kerja, Perseroan telah membentuk Tim Penanggulangan
Kecelakaan dan Kebakaran yang berada di bawah koordinasi Satuan Kerja Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Unit Pertambangan Tanjung Enim yang bertugas untuk
mengorganisasikan dan mengendalikan kegiatan Penanggulangan Kecelakaan dan Kebakaran.
Sekalipun pada dasarnya bertugas di lokasi tambang yang merupakan kegiatan internal
perusahaan, Tim ini juga dimungkinkan bertugas di luar lokasi tambang Perseroan sebagai wujud
kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan.

Sebagai wujud kepedulian terhadap komunitas sekitar, sepanjang tahun 2009, Tim
Penanggulangan Kecelakaan dan Kebakaran telah melakukan kegiatan antara lain :
O Evakuasi korban gempa bumi di Mentawai.
O Evakuasi korban gunung Merapi di ogjakarta.
O Penanggulangan kebakaran pemukiman penduduk.

KOMI%MEN %ERHADAP KUALI%AS PRODUK DAN PERLINDUNGAN
PELANGGAN

Perseroan menyadari makna penting dan manIaat dari pemenuhan standar kualitas serta
perlindungan konsumen terhadap setiap produk yang dihasilkan, mengingat keduanya
mempunyai pengaruh yang signiIikan bagi pertumbuhan kinerja usaha secara berkelanjutan.
Perseroan menetapkan dan memberlakukan kriteria yang ketat dalam proses dan output produksi
maupun pengawasan kualitas setiap produknya.


HUBUNGAN HARMONIS DENGAN MASYARAKA% BERLANDASKAN PRINSIP
PRINSIP %A%A KELOLA YANG BAIK

Perseroan telah merumuskan program Tanggung awab Sosial Perusahaan dalam sebuah pola
yang terpadu, untuk mewujudkan visi memberikan nilai optimal bagi para pemangku
kepentingan Perseroan termasuk masyarakat.

Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL),Perseroan secara sistematis telah
melaksanakan serangkaian kegiatan dengan melibatkan masyarakat, baik dalam tahap
perencanaan maupun pelaksanaan program-program yang terkait. Sesuai dengan prinsip
transparansi, Perseroan juga membuka akses dan menjalin komunikasi timbal balik
dengan masyarakat dan pihak-pihak yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai