Zat kimia yang dibentuk/dihasilkan oleh mikro organisme
yang dapat menghambat/membunuh pertumbuhan mikro organisme lain.Penggunaan secara umum meliputi senyawa anti mikroba sintetik spt sulfonamida & kuinolon. Ratusan antibiotik telah dikembangkan u terapi penyakit infeksi. Menghambat pertumbuhan mikro organism : bakteriostatik Membunuh mikro organisme : bakterisid Mikro organisme ada 2 tipe : -patogen, menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan dan - non patogen Terjadinya infeksi bila m.o yang masuk kedalam tubuh menyebabkan berbagai gangguan fisiologis normal tubuh. Penyakit infeksi mempunyai kemampuan menular kepada orang lain yang sehat sehingga populasi penderita dapat meluas. Timbul /tidaknya penyakit infeksi pada orang yang terinfeksi penyakit ditentukan oleh kadaan tubuh orang yang bersangkutan yang bersifat umum (non spesifik) maupun yang spesifik terhadap penyakit infeksi tsb. Berbagai cara penyebaran penyakit infeksi : Kontak langsung : penetrasi melalui kulit (infeksi cacing gelang), kontak kulit (infeksi stafilokokus) dan inokulasi melalui luka (tetanus, rabies). Kontaminasi makanan dan minuman (Salmonelosis, disentri, askariasis, amubiasis). Kontaminasi udara/respirasi ( influenza, infeksi stretokokus, pneumokokus, tuberkulosis). Melalui vektor manusia/hewan ( malaria, filariasis, yellow fever, pes). Melalui prosedur pengobatan: transfusi darah (hepatitis), pengobatan luka (stafilokokus), melalui alat urologi (infeksi bakteri Gram +). nfeksi kongenital: transplasental (sifilis, toksoplasmosis) saluran rahim (herpes simpleks, streptokokus B) Epidemiologi suatu penyakit infeksi dipengaruhi oleh keadaan dan populasi tuan rumah yang terinfeksi: Faktor kepadatan penduduk Faktor genetika Faktor pertahanan tubuh individu KIasifikasi antibiotik . Pengelompokan secara kimia : - laktam, - Aminoglikosida, - Kloramfenikol dan Tetrasiklin, - Makrolida, - Rifampisin, - Polipeptida siklik, - Antibiotik polien dan - Antibiotik lain. 2.Berdasarkan mekanisme kerjanya: - Penghambatan sintesis dinding sel bakteri (Penisilin, Sefalosporin, Sikloserin, Vankomisin, Basitrasin dan senyawa antifungi golongan azol flukonazol, itrakonazol). - Bekerja langsung pada membran sel m.o, perubahan permeabilitas membran sel ( Polimiksin, dan senyawa antifungi polien nistatin dan amfoterisin B). - Penghambatan sintesis protein (kloramfenikol, Tetrasiklin, Eritromisin, Klindamisin, Linkomisin) - Penghambatan sintesis asam nukleat bakteri (Rifampisin, Kuinolon, Pirimetamin) - Kelompok antimetabolit termasuk trimetoprim dan sulfonamida yang memblok enzim penting dalam metabolisme folat. . Berdasarkan manfaat dan sasaran kerjanya: Bermanfaat terhadap kokus gram + dan basil,spektrum aktivitas yang sempit. Efektif terhadap basil aerob gram Secara relatif memiliki spektrum kerja yang luas,bermanfaat thdp kokus gram + dan basil gram - Sesungguhnya tidak banyak antibiotik yang merupakan obat pilihan pertama untuk menangani suatu infeksi shg suatu antibiotik yg selektif dan efektif thdp suatu bakteri penginfeksi baru digunakan bila diagnosa laboratorium secara pasti telah mengidentifikasi penyebab infeksi. Berbagai faktor untuk menunjang tercapainya sasaran penggunaan antibiotik : Aktivitas antimikroba Efektivitas & efisiensi proses farmakokinetik Toksisitas antibiotik Reaksi krn modifikasi flora alamiah tuan rumah Penggunaan kombinasi antibiotik Pola penanganan infeksi. Keberhasilan penggunaan antibiotik : Dosis : cukup dosis, lamanya pemberian harus menjamin musnahnya total penyebab infeksi. Rute pemberian : oral, parenteral Kegagalan terapi antibiotik : terapi antibiotik dinilai gagal bila tidak berhasil menghilangkan gejala klinik/infeksi kambuh lagi setelah terapi dihentikan Kesalahan ini pada dasarnya salah pilih antibiotik,salah pemberian/ penggunaan, terjadinya superinfeksi dan resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik yang digunakan. Salah pemberian/ penggunaan : Dosis keliru Rute pemberian tidak memadai Jangka waktu tidak cukup Mengganti antibiotik Kepatuhan pasien pada posologi tidak tercapai #0sist0nsi bakt07i t07adap antibiotik dapat m0nggagaIkan t07api dg antibiotik Resistensi adalah ketahanan mikroba terhadap antibiotik tertentu, dapat merupakan masalah individual dan epidemiologik. Resistensi dapat berupa resistensi alamiah, resistensi kromosomal dan ekstrakomosomal. Resistensi alamiah : mikroba tidak peka terhadap antibiotik tertentu, krn sifat mikroba secara alamiah tidak dapat diganggu oleh antibiotik tsb. Resistensi kromosomal : terjadi krn mutasi spontan pada gen kromosom. Resistensi ekstrakromosomal : terdapat diluar kromosom yaitu didalam sitoplasma. Faktor R diketahui membawakan resistensi bakteri terhadap berbagai antibiotik asa7 biokimia yang m0ny0babkan 70sist0nsi Modifikasi enzim yang merupakan sasaran dalam sel Reduksi pada aktivitas fisiologi Duplikasi enzim, membentuk enzim yang tidak sensitif thd inhibitor (antibiotik) Pencegahan serangan pada sasaran Mikroorganisme mengembangkan perubahan jalur metabolisme yang langsung dihambat oleh obat. Sintesis enzim oleh bakteri yang mampu menginaktivasi inhibitor/ menghasilkan enzim yang merusak aktivitas obat. naktivasi dengan penguraian dan inaktivasi enzim dengan substitusi. Penyalahgunaan antibiotik secara luas mengandung berbagai resiko : Menimbulkan efek samping dan reaksi toksik Dapat meningkatkan hipersensitif pada pengg berulang Modifikasi flora normal usus shg meningkatkan kemungkinan utk terjadi superinfeksi Mutan mikroba yg resisten sering terseleksi dr populasi bakteri, merupakan ancaman bahaya individual atau epidemiologik Status fisiopatologi pasien menuntut perhatian khusus pd disain terapi dg antibiotik. Faktor lingkungan spt diet, terapi lain yg bersamaan dg antibiotik perlu diperhitungkan pengaruhnya. Asas penggunaan rasional antibiotik : Selektif terhadap mikroorganisme penginfeksi, Efektif memusnahkan mikroorganisme Memiliki potensi terkecil untuk menimbulkan toksisitas, reaksi alergi dan reaksi lain bagi pasien. Strategi terapi dg antibiotik ditentukan: Karakteristik fenomena infeksi Lokasi infeksi Pengenalan penyebab infeksi Kondisi fisiopatologik penderita Pengetahuan yg menyeluruh ttg antibiotik. ktivitas antibakt07i suatu antibiotik Spektrum kerja (luas dan sempit) Cara kerja (bakterisid dan bakteriostatik) Konsentrasi minimum inhibisi (KM) dan potensi pd KM, kadar antibiotik rendah tp daya hambat/bunuh tinggi. Obat yg bekerja thdp dinding sel dan membran sitoplasma memp kerja bakterisid: penisilin dan turunannya, sefalosporin, basitrasin, streptomisin, aminoglikosida. Obat yang menghambat sintesis protein bekerja bakteriostatik krn kekurangan protein terjadi hambatan pertumbuhan: tetrasiklin, kloramfenikol,eritromisin, linkomisin, rifampisin. Bakterisid pd konsentrasi rendah dpt bersifat bakteriostatik/ tidak berefek sedangkan bakteriostatik pd konsentrasi tinggi dpt bersifat bakterisid. $0nyawa antibiotik -laktam digolongkan kedalam dua golongan : Penisilin (-laktam ) Sefalosporin (-laktam ) Mekanisme kerjanya termasuk antimikroba yang menghambat sintesis dinding sel mikroba, efek bakterisid pada mikroba yg sdg aktif membelah. Enzim diblokir oleh penisilin shg pembentukan dinding sel tdk sempurna menyebabkan matinya bakteri. Dari segi biokimia penisilin menginhibisi katabolisme mononukleotida maka sumber energi yang diperlukan oleh bakteri untuk metabolisme hilang. !0nisiIin G Diekstraksi dari biakan Penisillium chrysogenum (alami), aktif terhadap gram - dan gram +. ndikasi obat pilihan bagi pasien yang tdk alergi penisilin untuk infeksi Streptococcus pd kulit, Clostridium perfringens, Neisseria meningitis, Streptococcus pneunomia. nfeksi di saluran pernafasan akibat Corynebacterium diphtheriae, infeksi Streptococcus pada faringitis. Resistensi: Staphylococcus aureus resisten thdp Penisilin E S : hipersensitif lidah ditumbuhi fungi, diare ringan, mual, muntah mpisiIin Mempunyai spektrum antimikroba yg sama dengan Penisilin G dan lebih efektif thd bakteri gram -, berspektrum luas. Aktif secara in vitro thdp aemophilus influenzae, Bordetella pertusis, Neisseria gonorrhoeae, N menigitidis, Salmonella typhi, Proteus mirabilis yang tidak memproduksi penisilinase, berbagai galur E.coli Digunakan untuk infeksi pd saluran urin mis pielonefritis dan kistitis yang disebabkan terutama oleh coli, Streptococcus termasuk nterococcus Ampisilin, obat pilihan untuk infeksi saluran pernafasan yg disebabkan oleh Spneumoniae, infeksi sinusitis dan otitis media oleh influenzae ES: mual, muntah, diare ringan, demam, kejang perut. moksisiIin Mempunyai spektrum antimikroba yg identik dgn ampisilin, peka thdp penisilinase, kurang aktif trhdp jenis shigela. Amoksisilin lebih mudah diserap oleh usus. ndikasi: Galur-galur Staphylococcus dan Streptococcus yg tdk memproduksi penisilinase (Sfaecalis, Spneumonia ) Proteus mirabilis peka thdp amoksisilin Digunakan utk infeksi-infeksi pd kulit jaringan mukosa, telinga, hidung, tenggorokan, saluran pernafasan bawah, saluran urin dan genital. Amoksisilin efektif utk demam tipus akibat Styphi yg sudah tdk peka thd kloramfenikol. akampisiIin Turunan dari ampisilin dimana gugusan -karboksil tersubstitusi oleh gugus etil membentuk ester. Mempunyai spektrum antimikroba yg identik dgn ampisilin oleh krn didalam tubuh mengalami hidrolisis menjadi ampisilin. Digunakan untuk mengobati infeksi oleh organisme-organisme yg peka thdp ampisilin dan amoksisilin, terutama infeksi-infeksi pd kulit saluran pernafasan atas dan bawah meliputi tonsilitis, bronchitis, faringitis, pneumonia, sinusitis, saluran urin dan gonorea yg tidak kompleks. $0faIospo7in (-Iaktam II) Berasal dari Chepalosporium acremonium. nti sefalosporin terdiri dari cincin dihidrotiazin dan -laktam. Dikenal senyawa sefalosporin generasi pertama, kedua dan ketiga. Generasi pertama meliputi senyawa-senyawa yg semula dikembangkan yi : sefalotin, sefasporin, sefaleksin dan sefadroksil. Generasi kedua : sefoksilin, sefaklor dan sefuroksin. Generasi ketiga : sefotaksim dan sefoperazon. $0faIotin Nat7ium Aktif thd bakteri gram + dan gram kecuali Proteus. Mekanisme kerja seperti kelompok sefalosporin. Obat pilihan thd infeksi yg disebabkan oleh Saureus yg memproduksi penisilinase. Efektif pd bakteremia dan infeksi saluran pernafasan, kulit, jaringan tulang, sendi- sendi dan sistem kardiovaskular. $0faI0ksin monoid7at Spektrum kerja sama dgn generasi pertama. Digunakan pd infeksi-infeksi ringan dan sedang dari saluran pernafasan dan saluran urin, tetapi bukan obat pilihan. Dipakai sebagai pengganti penisilin pd pasien hipersensitive. $0fad7oksiI Spektrum kerja sama dgn generasi pertama. ndikasinya sama dgn sefaleksin. Tidak dianjurkan penggunannya pd infeksi akut saluran urin sebelah bawah atau untuk profilaksi pd infeksi berulang. $0fakIo7 Spektrum kerja sama dgn generasi pertama, lbh aktif thd bakteri gram terutama influenzae, termasuk galur yg resisten thd ampisilin. Digunakan pd infeksi saluran urin, otitis media, kulit, saluran pernafasan, sebagai penganti dari penisilin dan antibiotik lain apabila antibiotik tsb tdk dapat ditolerir atau dinyatakan sbg kontra indikasi. $0fotaksim-Na Aktif thd gram + dan gram -, resisten terhadap -laktamase. Digunakan utk pengobatan infeksi saluran pernafasan bagian bawah, saluran urin, ginekologis, kulit, bekteremia. Efektif thd bakteri yg resisten thd penisilin, sefalosporin lama dan aminoglikosida. Merupakan obat pilihan untuk gonorea yg ditularkan juga untuk bayi dan anak- anak. $0Iof07azon-Na Aktif thd semua bakteri gram -. Galur yg memproduksi -laktamase resisten. Efektif utk bakteremia infeksi saluran pernafasan bagian bawah dan atas, infeksi kulit dan infeksi yg disebabkan oleh bakteri yg resisten thd penisilin sefalosporin lama dan aminoglikosida. KIo7amf0nikoI Antibiotik spektrum luas yg berasal dari beberapa jenis Streptomyces misalnya S;enezuelae. Bekerja thd bakteri intra maupun ekstra seluler secara bakteriostatik, dapat pula bersifat bakterisid untuk beberapa spesies seperti influenzae Kloramfenikol juga efektif thdp Chlamydia dan mychoplasma. Spektrum kerja hampir identik dgn tetrasiklin, tetapi tdk terjadi resistensi silang antara keduanya. Berkhasiat untuk infeksi yg disebabkan Salmonella, khususnya Styphi dan Sparatyphi yg sampai saat ini blm dpt ditanggulangi dgn antibiotik lain. %0t7asikIin Diisolasi dari berbagai jenis Streptomyces Tetrasiklin bekerja pd : Semua mikroba yg peka terhadap penisilin Bakteri gram-, mikoplasma, spirokhaeta dan leptospira, riketsia, chlamydia serta dlm dosis tinggi thd amuba. Tetrasiklin bekerja baik pd mikroba ekstra sel mapun intra sel. Kerjanya bakteriostatik. Mekanisme kerja : hambatan pd sintesis protein. Karena spektrum kerjanya yg luas tetrasiklin digunakan pd sejumlah penyakit infeksi. Pemakaian sdh bnyk bekurang krn meningkat nya resistensi pd berbagai galur bakteri. minogIikosida Dihasilkan oleh berbagai jenis Streptomyces dan Microminospora. Pembuatannya dpt secara fermentasi dan semi sintetik. Memiliki karakteristik sebagai berikut : Tidak diabsorpsi secara memadai pd pemberian oral. Mekanisme kerja identik satu sama lain. Spektrum aktivitas terutama thd bakteri gram- Resistensi dpt terjadi melalui mekanisme mutasi, kegagalan permeasi aminoglikosida dan inaktivasi oleh enzim mikroba. $t70ptomisin suIfat Dihasilkan oleh Streptomyces griseus. Spektrum dan mekanisme kerja bersifat bakterisid. Digunakan pd tubercolosis (dalam kombinasi dgn antibiotik lain) dan pneumonia. N0omisin suIfat Dihasilkan oleh Streptomyces aureus. Aktif thd gram+. Digunakan pd infeksi mata, telinga, kulit. Sediaan berupa salep, bubuk im. Kanamisin suIfat Dihasilkan oleh Sanamyceticus. Aktif thd gram -, coli, nterobacter. Gram + Saureus Bekerja sebagai bakterisid. Digunakan pd enteritis dan sirosis. G0ntamisin suIfat Dihasilkan oleh Micromonospora purpurea. Gentamisin aktif thd coli, aerogenes, Neisseria, serta bakteri gram + dan gram -. Digunakan pd infeksi oleh bakteri gram meliputi infeksi intra-abdomen, tulang dan sendi, luka, saluran kemih, pneumonia dan meningitis. #ifampisin = #ifampin Diisolasi dari Smediterranei, sintesis parsial. Spektrum kerja luas, gram + dan gram mikrobakteria. Bakterisid thd Mtuberculosis, tak tjd resistensi silang thd antituberkulotik lain. Mekanisme kerja menghambat RNA polimerase yg tergantung pd DNA dari mikobakteri dan m.o. Digunakan untuk pengobatan tuberculosis dan lepra. Pada infeksi Sepidermitis atau Saureus digunakan kombinasi dgn vankomisin atau penisilin yang resisten thd penisilinase. Isoniazid = Isonikotinid7azid , INH Bekerja sbg tuberkulostatik maupun tuberkulosid. Mekanisme kerja blm diketahui, pengaruhnya trhdp proses biosintesis lipid, protein, asam nukleat dan glikolisis mrpkan aksi utama isoniazid untukmenghambat biosintesis asam mikolat dlm ddg sel mikobakteri. NH sampai sekarang masih digunakan sbg obat dalam kombinasi,pengobatan semua tipe TB !i7azinamida EtambutoI $t70ptomisin Tobramisin sulfat (aminoglikosida) Aktif terhadap bakteri gram termasuk P aeroginosa, coli,Klebsiella, nterobacter,Proteus Bakterisid ndikasi serupa dg Gentamisin $uIfonamida Obat-obal gol sulfonamida mrpkan seny kemoterapi pertama yg efektif dgunakan scr sistemik utk pencegahan dan pengobatan infeksi bakteri pd manusia. %7im0top7im-$uIfam0toksazoI - Ko-t7imoksazoI ndikasi: infeksi saluran urin. Pengobatan infeksi sal urin bgn bawah sgt efektif untuk bakteri yang peka. nfeksi pd sal pernafasan: efektif dig untuk bronchitis kronis, tdk efektif digunakan pd faringitis streptokokus. nfeksi gastrointestinal, efektif untuk penanganan bagi individu pembawa galur peka S.typhi dan Salmonela sp lain. KuinoIon Senyawa antimikroba sintetik trtm asamnalidiksat untuk pengobatan sal urin. Diperkenalkan senyawa yg lbh baru yi siprofloksasin dan ofloksasin Aktivitas antimikroba yang luas dan efektif thdp penyakit infeksi. Mekanisme kerja: bekerja pada DNA girase (bakteri gram- E.coli) dan topoisomerase V (bakteri gram+ , S aureus) Spektrum antibakteri : senyawa fluorokinolon mrpkan senyawa bakterisid kuat rhdp coli dan berbagai sp Salmonella, Shigella,nterobacter dan Neisseria. ndikasi nfeksi saluran urin Asam nalidiksat dan sinoksasin bermanfaat untuk infeksi sal urin yg disebabkan oleh m o yg rentan.Seny fluorokinolon lbh poten dan spektrum lbh luas. nfeksi G dan abdominal Diare perjalanan yg disbabkan E.coli, sama efektif dg trimetoprim-sulfametoksazol. nfeksi sal pernafasan: untuk pneumonia dan bronkhitis. ntibiotik mak7oIida Digunakan pd infeksi gram +, untuk terapi pilihan pd pneumonia karena mikloplasma. Sebagai obat cadangan untuk keadaan dimana penisilin dan sefalosporin tdk dapat digunakan karena m.o sudah resisten atau alergi. E7it7omisin Aktif secara oral diperoleh dari Serythraeus Efktif thd kokus gram +, Mpneumoniae Spektrum : tergantung dari m.o dan konsentrasi yg digunakan dpt brsifat bakterisid/bakteriostatik. Tidak aktif thd basil gram -, virus, jamur, ragi. Eritromisin basa diabsorpsi cukup baik dari usus halus bagian atas (diberikan dlm bentuk tablet salut enterik). inkomisin Dihasilkan oleh Slincolnensis Spektrum dan cara kerja mirip dgn antibiotik makrolida, hingga dgn antibiotik kelompok ini menimbulkan resistensi silang. Bekerja pd gram + dan baktri anaerob gram -. Bakteriostatik dgn menghambat peptidiltransferase. Digunakan untuk infeksi Staphylococcus terutama pd jaringan tulang, infeksi, juga digunakan pd infeksi dimana antibiotik B-laktam/ tetrasiklin tdk dpt digunakan. 'ankomisin Dihasilkan oleh Sorientalis. Aktif thd bakteri gram + khususnya Staphylococcus Vankomisin merupakan suatu glikopeptida kompleks. Bersifat bakterisid. Vankomisin menghambat sintesis dinding sel dan menghambat pembentukan rantai glikosida. Vankomisin sangat berguna pd infeksi Staphylococcus parah (pneumonia, empiema, endokarditis, osteomielitis dan abses jaringan lunak) bagi pasien yg alergi thd metisilin dan kelompok -laktam.